🖍️✅🌷📢 MENDIDIK ANAK AGAR MENCINTAI RASULULLAH
✍🏻 Syaikh Shalih Fauzan al-Fauzan hafizhahullah
📭 Pertanyaan:
Wahai Syaikh kami. Demi Allah, sungguh kami sangat mencintai Anda—karena Allah, kami juga mempercayai Anda dan yakin akan kapasitas ilmu yang Anda miliki.
Wahai, Syaikh. Hati kami serasa terbelah dan kesabaran kami pun kian habis, ketika mendengar ucapan-ucapan yang merendahkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Lantas, apa yang harus kami lakukan untuk mengarahkan murid-murud sekolah kami, dan bagaimana cara kami menasihati mereka?
🔓 Jawaban :
Ini adalah pertanda baik— insyaAllah, karena kalian merasa tersinggung tatkala kehormatan Nabi shallallahu alaihi wa sallam dilecehkan. Hal ini (perasaan tersinggung) juga sekaligus menunjukkan keimanan kalian, walhamdulillah.
Maka dari itu, yang wajib kalian lakukan adalah mendidik anak-anak kalian, baik di sekolah maupun di rumah, agar mereka mencintai Nabi _shallallahu alaihi wa sallam_ dan mau mengikuti ajaran beliau shallallahu alaihi wa sallam.
Kalian juga harus membiasakan mereka dengan ajaran-ajaran beliau shallallahu alaihi wa sallam sehingga kelak mereka akan tumbuh di atasnya.
Bantahlah syubhat para musuh dan sampaikanlah berbagai hujah kepada anak-anak kalian, agar mereka juga bisa membantah syubhat-syubhat tersebut.
Semua ini dilakukan untuk mendidik dan mengajari mereka manhaj dan akidah yang benar.
Alhamdulillah, modul-modul yang membahas permasalahan ini sekarang sudah tersebar di sekian banyak masjid, sekolah, ma'had, dan universitas.
Oleh sebab itu, bersungguh-sungguhlah untuk mempelajari, menghafal, dan memahaminya dengan baik. Dengan itu kalian akan memiliki senjata untuk menghadapi orang-orang munafik bermuka dua, kaum Yahudi, Nasrani, dan orang-orang musyrik.
Kalian harus mempersenjatai diri kalian dengan ilmu yang bermanfaat dan hujah syar'i yang bersumber dari Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
📚 Sumber || http://alfawzan.af.org.sa/ar/node/1960
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fatwa #anak #syaikhshalihfauzan
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
✍🏻 Syaikh Shalih Fauzan al-Fauzan hafizhahullah
📭 Pertanyaan:
Wahai Syaikh kami. Demi Allah, sungguh kami sangat mencintai Anda—karena Allah, kami juga mempercayai Anda dan yakin akan kapasitas ilmu yang Anda miliki.
Wahai, Syaikh. Hati kami serasa terbelah dan kesabaran kami pun kian habis, ketika mendengar ucapan-ucapan yang merendahkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Lantas, apa yang harus kami lakukan untuk mengarahkan murid-murud sekolah kami, dan bagaimana cara kami menasihati mereka?
🔓 Jawaban :
Ini adalah pertanda baik— insyaAllah, karena kalian merasa tersinggung tatkala kehormatan Nabi shallallahu alaihi wa sallam dilecehkan. Hal ini (perasaan tersinggung) juga sekaligus menunjukkan keimanan kalian, walhamdulillah.
Maka dari itu, yang wajib kalian lakukan adalah mendidik anak-anak kalian, baik di sekolah maupun di rumah, agar mereka mencintai Nabi _shallallahu alaihi wa sallam_ dan mau mengikuti ajaran beliau shallallahu alaihi wa sallam.
Kalian juga harus membiasakan mereka dengan ajaran-ajaran beliau shallallahu alaihi wa sallam sehingga kelak mereka akan tumbuh di atasnya.
Bantahlah syubhat para musuh dan sampaikanlah berbagai hujah kepada anak-anak kalian, agar mereka juga bisa membantah syubhat-syubhat tersebut.
Semua ini dilakukan untuk mendidik dan mengajari mereka manhaj dan akidah yang benar.
Alhamdulillah, modul-modul yang membahas permasalahan ini sekarang sudah tersebar di sekian banyak masjid, sekolah, ma'had, dan universitas.
Oleh sebab itu, bersungguh-sungguhlah untuk mempelajari, menghafal, dan memahaminya dengan baik. Dengan itu kalian akan memiliki senjata untuk menghadapi orang-orang munafik bermuka dua, kaum Yahudi, Nasrani, dan orang-orang musyrik.
Kalian harus mempersenjatai diri kalian dengan ilmu yang bermanfaat dan hujah syar'i yang bersumber dari Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
📚 Sumber || http://alfawzan.af.org.sa/ar/node/1960
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fatwa #anak #syaikhshalihfauzan
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
🛡 SEGERALAH BERTAUBAT
📝 Thalq bin Habib rahimahullah berkata,
“Sesungguhnya hak-hak Allah itu lebih besar daripada yang bisa hamba tunaikan dan nikmat Allah itu lebih banyak daripada yang bisa dihitung. Hendaknya seseorang itu bertobat di pagi dan sore hari.”
(Siyar A’lam an-Nubala, 4/602)
📝 Syaqiq bin Ibrahim rahimahullah berkata,
“Tanda tobat ialah menangis (menyesal) atas perbuatan (dosa) yang telah dilakukan dan takut akan terjatuh kembali ke dalam dosa (tersebut), tidak bergaul dengan orang-orang yang jahat, dan senantiasa bersama dengan orang-orang yang baik.”
(Siyar A’lam an-Nubala, 9/315)
🌏 https://asysyariah.com/dosa/
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #bertaubat #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📝 Thalq bin Habib rahimahullah berkata,
“Sesungguhnya hak-hak Allah itu lebih besar daripada yang bisa hamba tunaikan dan nikmat Allah itu lebih banyak daripada yang bisa dihitung. Hendaknya seseorang itu bertobat di pagi dan sore hari.”
(Siyar A’lam an-Nubala, 4/602)
📝 Syaqiq bin Ibrahim rahimahullah berkata,
“Tanda tobat ialah menangis (menyesal) atas perbuatan (dosa) yang telah dilakukan dan takut akan terjatuh kembali ke dalam dosa (tersebut), tidak bergaul dengan orang-orang yang jahat, dan senantiasa bersama dengan orang-orang yang baik.”
(Siyar A’lam an-Nubala, 9/315)
🌏 https://asysyariah.com/dosa/
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #bertaubat #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
❌💥 MAKSIAT KARENA SYAHWAT DAN KESOMBONGAN
🔸Berkata al Imam Sufyan bin Uyainah rahimahullah:
«من كانت معصيته في الشهوة، فارجُ له التوبة،
فإن آدم عصى مشتهيا،
فغفر له.
ومن كانت معصيته
في الكِبْر،
فاخشٓ عليه اللعنة،
فإن إبليس عصى مستكبرا فلُعن».
💥 "Barangsiapa yang kemaksiatannya pada perkara syahwat,
↪Maka harapkanlah taubatnya.
💤 Sesungguhnya Nabi Adam 'alaihi sallam, pernah bermaksiat kepada Allah karena mengikuti syahwatnya.
✅ Allah pun mengampuninya.
❌ Namun barangsiapa yang kemaksiatannya karena kesombongan,
💥 Maka dikhawatirkan baginya laknat (dijauhkan dari rahmat Allah),
💥 Karena sesungguhnya Iblis, ia bermaksiat kepada Allah karena sifat sombong,
❌Maka ia pun dilaknat."
📚Tahdzibul Kamal karya Al Hafidz Al Mizziy (11/191).
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
@forumsalafypurbalingga
#fawaaid #maksiat #sufyanbinuyainah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
🔸Berkata al Imam Sufyan bin Uyainah rahimahullah:
«من كانت معصيته في الشهوة، فارجُ له التوبة،
فإن آدم عصى مشتهيا،
فغفر له.
ومن كانت معصيته
في الكِبْر،
فاخشٓ عليه اللعنة،
فإن إبليس عصى مستكبرا فلُعن».
💥 "Barangsiapa yang kemaksiatannya pada perkara syahwat,
↪Maka harapkanlah taubatnya.
💤 Sesungguhnya Nabi Adam 'alaihi sallam, pernah bermaksiat kepada Allah karena mengikuti syahwatnya.
✅ Allah pun mengampuninya.
❌ Namun barangsiapa yang kemaksiatannya karena kesombongan,
💥 Maka dikhawatirkan baginya laknat (dijauhkan dari rahmat Allah),
💥 Karena sesungguhnya Iblis, ia bermaksiat kepada Allah karena sifat sombong,
❌Maka ia pun dilaknat."
📚Tahdzibul Kamal karya Al Hafidz Al Mizziy (11/191).
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
@forumsalafypurbalingga
#fawaaid #maksiat #sufyanbinuyainah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
🎙️❌⚠⛔ BAHAYA BERBICARA TENTANG AGAMA TANPA ILMU
✍🏻 Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata,
لو أن شخصاً سأل عن طريق بلد من البلدان فقلت: الطريق من هنا، وأنت لا تعلم، لعد الناس ذلك خيانة منك وتغريراً، فكيف تتكلم عن طريق الجنة وهو الشريعة التي أنزل الله وأنت لا تعلم عنها شيئاً؟!
Seandainya ada orang bertanya tentang jalan di sebuah negeri, lalu engkau mengatakan, "Jalannya lewat sini," padahal sebenarnya engkau tidak tahu, niscaya orang akan menganggap itu sebagai bentuk khianat dan penipuan darimu.
Lantas, bagaimana engkau berani berbicara tentang jalan menuju surga, yaitu ilmu syariat yang diturunkan oleh Allah, padahal engkau tidak mengetahuinya sama sekali?!"
📚 Adh-Dhiya'ul Lami', hlm. 322
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #ilmusyari #syaikhutsaimin
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
✍🏻 Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata,
لو أن شخصاً سأل عن طريق بلد من البلدان فقلت: الطريق من هنا، وأنت لا تعلم، لعد الناس ذلك خيانة منك وتغريراً، فكيف تتكلم عن طريق الجنة وهو الشريعة التي أنزل الله وأنت لا تعلم عنها شيئاً؟!
Seandainya ada orang bertanya tentang jalan di sebuah negeri, lalu engkau mengatakan, "Jalannya lewat sini," padahal sebenarnya engkau tidak tahu, niscaya orang akan menganggap itu sebagai bentuk khianat dan penipuan darimu.
Lantas, bagaimana engkau berani berbicara tentang jalan menuju surga, yaitu ilmu syariat yang diturunkan oleh Allah, padahal engkau tidak mengetahuinya sama sekali?!"
📚 Adh-Dhiya'ul Lami', hlm. 322
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #ilmusyari #syaikhutsaimin
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
💐🌹🌍◼ ENAM SEBAB TERHALANGNYA ILMU
📝 Al-Imam Ibnu Qoyyim -rahimahullah- berkata:
Sebab terhalangnya ilmu ada enam 6:
1.Tidak mau bertanya
2. Kurangnya perhatian
3.Tidak mau menghafal
4.Tidak menyebarkan ilmu
5.Tidak mengamalkan ilmu
6. Pemahaman yang kurang.
📚(Darussaadah 1/hal 172)
✍ قال الإمامُ ابنُ القيمِ رحمهُ اللهُ:
☚[أسبَابُ حِرمانِ العلمِ (ستةٌ 6)].
☜ ❶ تــركُ الــسؤالِ.
☜ ❷ سوءُ الإنصاتِ.
☜ ❸ عــدمُ الـحـفظِ.
☜ ❹ عدمُ نشرِ العلمِ.
☜ ❺ عـدمُ الـعملِ بهِ.
☜ ❻ ســـوءُ الــفـهمِ.
📚[( دار السعادة )(١/١٧٢)]
📝 Al Ustadz Abu 'Aisyah Ismunandar Hafidzahullah.
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #ilmusyari #ibnulqayyim
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📝 Al-Imam Ibnu Qoyyim -rahimahullah- berkata:
Sebab terhalangnya ilmu ada enam 6:
1.Tidak mau bertanya
2. Kurangnya perhatian
3.Tidak mau menghafal
4.Tidak menyebarkan ilmu
5.Tidak mengamalkan ilmu
6. Pemahaman yang kurang.
📚(Darussaadah 1/hal 172)
✍ قال الإمامُ ابنُ القيمِ رحمهُ اللهُ:
☚[أسبَابُ حِرمانِ العلمِ (ستةٌ 6)].
☜ ❶ تــركُ الــسؤالِ.
☜ ❷ سوءُ الإنصاتِ.
☜ ❸ عــدمُ الـحـفظِ.
☜ ❹ عدمُ نشرِ العلمِ.
☜ ❺ عـدمُ الـعملِ بهِ.
☜ ❻ ســـوءُ الــفـهمِ.
📚[( دار السعادة )(١/١٧٢)]
📝 Al Ustadz Abu 'Aisyah Ismunandar Hafidzahullah.
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #ilmusyari #ibnulqayyim
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
🕑🕑📖 WAKTU TERBAIK UNTUK MENGHAPAL
✔️ Al-Khatib rahimahullah mengatakan:
” أجود أوقات الحفظ الأسحار، ثُمَّ وسط النهار، ثم الغداة “
🕝Waktu-waktu yang paling bagus untuk menghapal adalah waktu sahur, kemudian pertengahan siang, kemudian pagi hari.
✔️ Beliau juga mengatakan:
” وحِفظُ الليل أنفع من حفظ النهار، ووقتُ الجوع أنفع من وقتِ الشبع “
⌚Menghapal di malam hari lebih bermanfaat daripada menghapal di siang hari, sedangkan waktu ketika lapar lebih bermanfaat daripada waktu ketika kenyang.
📚 Al-Faqih wal Mutafaqqih 2/207.
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #menghafal #alkhatib
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
✔️ Al-Khatib rahimahullah mengatakan:
” أجود أوقات الحفظ الأسحار، ثُمَّ وسط النهار، ثم الغداة “
🕝Waktu-waktu yang paling bagus untuk menghapal adalah waktu sahur, kemudian pertengahan siang, kemudian pagi hari.
✔️ Beliau juga mengatakan:
” وحِفظُ الليل أنفع من حفظ النهار، ووقتُ الجوع أنفع من وقتِ الشبع “
⌚Menghapal di malam hari lebih bermanfaat daripada menghapal di siang hari, sedangkan waktu ketika lapar lebih bermanfaat daripada waktu ketika kenyang.
📚 Al-Faqih wal Mutafaqqih 2/207.
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #menghafal #alkhatib
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
🌹Gantungkan Hati Hanya Kepada Allah
Ketika kalian sakit yang pertama kali harus dilakukan adalah mintalah kesembuhan kepada Allah, ketika kalian ingin pergi berobat ke dokter jangan sampai kalian menggantungkan hati kalian kepada dokter tersebut.
Ketika sakit dan hendak minum obat ingatlah firman Allah di dalam surat asyu’aro ayat 80
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“Apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.”
Kemudian arahkan diri ke kiblat dan berdoalah, “Yaa Allah Kaulah penyembuhku, berilah aku kesembuhan melalui obat yang aku minum ini.”
Terkadang ketika sakit kita langsung menggantungkan hati pada dokter atau obat, kita tidak sadar mengucapkan, “Kalau bukan karena dokter itu mungkin aku udah meninggal.” “Kalau bukan karena obat ini aku gamungkin bisa sembuh kayak gini.” Padahal Ini salah satu perkataan yang mengandung kesyirikan.
Dokter dan obat itu hanya wasilah/prantara yang membantu. Tapi kesembuhan? Mutlak dari Allah. Maka berhati-hatilah dari menggantungkan hati kepada selain Allah..
-Wallahua’lam Bisshowab-
Diterjemahkan secara makna dengan beberapa tambahan dari halaqoh study islam bersama ustadzah aafiyah حفظها الله beberapa pekan lalu.
Ketika kalian sakit yang pertama kali harus dilakukan adalah mintalah kesembuhan kepada Allah, ketika kalian ingin pergi berobat ke dokter jangan sampai kalian menggantungkan hati kalian kepada dokter tersebut.
Ketika sakit dan hendak minum obat ingatlah firman Allah di dalam surat asyu’aro ayat 80
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“Apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.”
Kemudian arahkan diri ke kiblat dan berdoalah, “Yaa Allah Kaulah penyembuhku, berilah aku kesembuhan melalui obat yang aku minum ini.”
Terkadang ketika sakit kita langsung menggantungkan hati pada dokter atau obat, kita tidak sadar mengucapkan, “Kalau bukan karena dokter itu mungkin aku udah meninggal.” “Kalau bukan karena obat ini aku gamungkin bisa sembuh kayak gini.” Padahal Ini salah satu perkataan yang mengandung kesyirikan.
Dokter dan obat itu hanya wasilah/prantara yang membantu. Tapi kesembuhan? Mutlak dari Allah. Maka berhati-hatilah dari menggantungkan hati kepada selain Allah..
-Wallahua’lam Bisshowab-
Diterjemahkan secara makna dengan beberapa tambahan dari halaqoh study islam bersama ustadzah aafiyah حفظها الله beberapa pekan lalu.
Jangan suka memberatkan diri sendiri dengan membanding-bandingkan kemampuan diri dengan kemampuan orang lain. Misalnya, karena ngeliat orang ikut halaqoh sampe 10 mata pelajaran terus kita mau ikut 11 halaqoh demi mengungguli dia, biasanya kalo tujuan nya begini nanti capek sendiri. Sadari kapasitas diri, kalau emang cuma mampu 3 yasudah geluti dulu 3 itu sampai tuntas.
Para ulama mengatakan, “Siapa yang mengambil ilmu sekaligus maka akan hilang pula darinya sekaligus.”
-dikutip secara makna dari perkatan ustadz Muhammad Nur Faqih حفظه الله
Para ulama mengatakan, “Siapa yang mengambil ilmu sekaligus maka akan hilang pula darinya sekaligus.”
-dikutip secara makna dari perkatan ustadz Muhammad Nur Faqih حفظه الله
Penuntut ilmu pemula, baru ngaji, tidak pas belajar tentang firaq
Bagi orang yang baru hijrah, baru mulai serius belajar agama, baru mulai dari nol, atau para penuntut ilmu pemula, maka bukan waktunya mereka belajar masalah firaq (aliran-aliran sesat) secara mendalam dengan berbagai macam penyimpangan dan karakteristiknya.
Penuntut ilmu pemula (seperti saya) hendaknya sibukkan diri memahami dasar-dasar tauhid dan akidah Ahlussunnah, prinsip-prinsipnya, dan kaidah-kaidahnya, secara mujmal (global) dan tafshil (rinci). Mulai dulu secara global, jika sudah menguasai, baru secara tafshil. Para ulama mengatakan:
من حرم الأصول حرم الوصول
"Orang yang terhalangi dari ushul (perkara pokok dan mendasar) maka tidak akan sampai pada pemahaman yang benar".
Belajar masalah firaq secara mendalam ketika masih pemula, ini adalah kekeliruan manhaj (metode) dalam belajar.
Syaikh Shalih Al Fauzan ketika menjelaskan masalah firaq, beliau mengatakan: "Firaq ini bercabang-cabang banyak sekali. Siapa yang ingin menelaah lebih lanjut, silakan merujuk pada kitab tentang firaq seperti Al Milal wan Nihal karya Asy Syahrastani, Al Farqu bainal Firaq karya Al Baghdadi, Maqalatul Islamiyyin wakhtilaful Mushallin karya Abul Hasan Al Asy'ari, Al Fashl fil Milal wal Ahwa' wan Nihal karya Ibnu Hazm... "
Kemudian beliau katakan:
وما أحب أن طالب العلم المبتدئين يدخل في هذه الاختلافات, لئلا يتشوس فكره, لكن العالم المتمكن لا بأس أن يطلع عليها
"Aku tidak suka ketika penuntut ilmu pemula masuk dalam pembahasan mengenai perbedaan-perbedaan firaq (aliran-aliran) ini. Karena bisa jadi akan membuat pemikirannya ruwet (kacau). Namun orang yang berilmu yang mapan ilmunya maka tidak mengapa menelaah masalah ini" (Ithaaful Qari, hal. 287).
Padahal yang dimaksud beliau adalah membahas firaq seperti Khawarij, Mu'tazilah, Jahmiyah, Murji'ah dan semisalnya. Ini belum layak dibahas secara mendalam oleh penuntut ilmu pemula, melainkan sekedar tahu secara sekilas saja.
Maka apalagi jika penuntut ilmu pemula sudah disuguhkan pembahasan masalah label-label pengelompokkan yang semu, seperti: Rojaliyun, Hajuriyun, MLM, Sha'afiqah (dalam artian sempit), dan macam-macamnya. Ini lebih tidak layak lagi dibahas dan disuguhkan kepada orang-orang yang baru ngaji atau pemula. Jika ini yang disuguhkan, maka jelas ini salah pengajaran alias salah asuhan.
Sekali lagi, sibukkan diri dalam mempelajari akidah dan manhaj Ahlussunnah, secara mujmal dan tafshil. Semoga Allah ta'ala memberi taufiq.
Sumber: @fawaid_kangaswad
Bagi orang yang baru hijrah, baru mulai serius belajar agama, baru mulai dari nol, atau para penuntut ilmu pemula, maka bukan waktunya mereka belajar masalah firaq (aliran-aliran sesat) secara mendalam dengan berbagai macam penyimpangan dan karakteristiknya.
Penuntut ilmu pemula (seperti saya) hendaknya sibukkan diri memahami dasar-dasar tauhid dan akidah Ahlussunnah, prinsip-prinsipnya, dan kaidah-kaidahnya, secara mujmal (global) dan tafshil (rinci). Mulai dulu secara global, jika sudah menguasai, baru secara tafshil. Para ulama mengatakan:
من حرم الأصول حرم الوصول
"Orang yang terhalangi dari ushul (perkara pokok dan mendasar) maka tidak akan sampai pada pemahaman yang benar".
Belajar masalah firaq secara mendalam ketika masih pemula, ini adalah kekeliruan manhaj (metode) dalam belajar.
Syaikh Shalih Al Fauzan ketika menjelaskan masalah firaq, beliau mengatakan: "Firaq ini bercabang-cabang banyak sekali. Siapa yang ingin menelaah lebih lanjut, silakan merujuk pada kitab tentang firaq seperti Al Milal wan Nihal karya Asy Syahrastani, Al Farqu bainal Firaq karya Al Baghdadi, Maqalatul Islamiyyin wakhtilaful Mushallin karya Abul Hasan Al Asy'ari, Al Fashl fil Milal wal Ahwa' wan Nihal karya Ibnu Hazm... "
Kemudian beliau katakan:
وما أحب أن طالب العلم المبتدئين يدخل في هذه الاختلافات, لئلا يتشوس فكره, لكن العالم المتمكن لا بأس أن يطلع عليها
"Aku tidak suka ketika penuntut ilmu pemula masuk dalam pembahasan mengenai perbedaan-perbedaan firaq (aliran-aliran) ini. Karena bisa jadi akan membuat pemikirannya ruwet (kacau). Namun orang yang berilmu yang mapan ilmunya maka tidak mengapa menelaah masalah ini" (Ithaaful Qari, hal. 287).
Padahal yang dimaksud beliau adalah membahas firaq seperti Khawarij, Mu'tazilah, Jahmiyah, Murji'ah dan semisalnya. Ini belum layak dibahas secara mendalam oleh penuntut ilmu pemula, melainkan sekedar tahu secara sekilas saja.
Maka apalagi jika penuntut ilmu pemula sudah disuguhkan pembahasan masalah label-label pengelompokkan yang semu, seperti: Rojaliyun, Hajuriyun, MLM, Sha'afiqah (dalam artian sempit), dan macam-macamnya. Ini lebih tidak layak lagi dibahas dan disuguhkan kepada orang-orang yang baru ngaji atau pemula. Jika ini yang disuguhkan, maka jelas ini salah pengajaran alias salah asuhan.
Sekali lagi, sibukkan diri dalam mempelajari akidah dan manhaj Ahlussunnah, secara mujmal dan tafshil. Semoga Allah ta'ala memberi taufiq.
Sumber: @fawaid_kangaswad
📢🚦🌹 NASEHAT BUAT ISTRI YANG MENINGGIKAN SUARA TERHADAP SUAMINYA
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan :
Apa hukum seorang istri yg meninggikan suaranya terhadap suaminya dalam urusan kehidupan rumah tangga mereka?
Jawaban :
Kita katakan kepada sang istri ini :
Sesungguhnya meninggikan suara kepada suami itu termasuk adab yang jelek. Yang demikian karena suami adalah pimpinan sang istri, dialah yg menggembala sang istri, maka sang istri harus memuliakannya, berbicara dengan adab kepadanya.
Karena yg demikian itu akan melanggengkan hubungan dan kasih sayang diantara keduanya.
Sebagaimana sang suami juga mesti demikian, mesti menggauli istrinya dengan baik. Saling timbal balik dalam pergaulan yang baik. Allah Taala berfirman :
وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلۡمَعۡرُوفِۚ فَإِن كَرِهۡتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡـٔٗا وَيَجۡعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيۡرٗا كَثِيرٗا
“Dan pergaulilah mereka dengan cara yang baik. Jika kalian tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kalian tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.” QS. An-Nisa’ 19
Maka nasehatku kepada sang istri hendaknya dia bertakwa kepada Allah terhadap dirinya dan suaminya. Hendaknya dia tidak meninggikan suaranya kepada suaminya. Lebih-lebih jika sang suami berbicara dengan tenang dan suara pelan.
📑 Fatawa Nur ala Ad-Darbi 2/19
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fatwa #rumahtangga #syaikhutsaimin
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan :
Apa hukum seorang istri yg meninggikan suaranya terhadap suaminya dalam urusan kehidupan rumah tangga mereka?
Jawaban :
Kita katakan kepada sang istri ini :
Sesungguhnya meninggikan suara kepada suami itu termasuk adab yang jelek. Yang demikian karena suami adalah pimpinan sang istri, dialah yg menggembala sang istri, maka sang istri harus memuliakannya, berbicara dengan adab kepadanya.
Karena yg demikian itu akan melanggengkan hubungan dan kasih sayang diantara keduanya.
Sebagaimana sang suami juga mesti demikian, mesti menggauli istrinya dengan baik. Saling timbal balik dalam pergaulan yang baik. Allah Taala berfirman :
وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلۡمَعۡرُوفِۚ فَإِن كَرِهۡتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡـٔٗا وَيَجۡعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيۡرٗا كَثِيرٗا
“Dan pergaulilah mereka dengan cara yang baik. Jika kalian tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kalian tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.” QS. An-Nisa’ 19
Maka nasehatku kepada sang istri hendaknya dia bertakwa kepada Allah terhadap dirinya dan suaminya. Hendaknya dia tidak meninggikan suaranya kepada suaminya. Lebih-lebih jika sang suami berbicara dengan tenang dan suara pelan.
📑 Fatawa Nur ala Ad-Darbi 2/19
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fatwa #rumahtangga #syaikhutsaimin
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
🚦❌ 🌹 DIANTARA PEMBATAL-PEMBATAL PERNIKAHAN
Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah
Pertanyaan :
Apa pembatal-pembatal pernikahan secara Syariat wahai Syaikh Yang Mulia?
Jawaban :
Pembatal-pembatal pernikahan ada beberapa macam :
1⃣ Kalau ternyata wanita tersebut adalah saudara sepersusuan, maka pernikahannya batal.
2⃣ Atau ternyata kalau wanita itu adalah anak susuannya, maka pernikahannya batal.
3⃣ Atau ternyata kalau wanita itu adalah bibi susuannya (dari pihak ayah susuan), maka pernikahannya batal.
4⃣ Atau ternyata kalau wanita itu adalah bibi susuannya (dari pihak ibu susuan), maka pernikahannya batal.
5⃣ Ternyata akadnya tidak sah, Bahwasanya pernikahannya tanpa wali, atau tanpa ijab qabul, maka batallah pernikahan yang mereka akui sebagai pernikahan.
6⃣ Pernikahan batal kalau seorang menikahi wanita dimasa iddahnya.
7⃣ Atau ternyata wanita tersebut masih memiliki suami.
8⃣ Dan pernikahan batal tatkala seorang menikahi wanita yg ditinggal mati suami, dalam keadaan belum sempurna masa iddahnya. Maka nikahnya batal.
Pembatal-pembatal nikah itu banyak,para ulama telah menerangkannya. Naam.
Pembawa acara :
Jazakumullah khairan.
📑 Fatwa Nur ala Ad-Darbi
https://binbaz.org.sa
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fatwa #pernikahan #syaikhbinbaz
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah
Pertanyaan :
Apa pembatal-pembatal pernikahan secara Syariat wahai Syaikh Yang Mulia?
Jawaban :
Pembatal-pembatal pernikahan ada beberapa macam :
1⃣ Kalau ternyata wanita tersebut adalah saudara sepersusuan, maka pernikahannya batal.
2⃣ Atau ternyata kalau wanita itu adalah anak susuannya, maka pernikahannya batal.
3⃣ Atau ternyata kalau wanita itu adalah bibi susuannya (dari pihak ayah susuan), maka pernikahannya batal.
4⃣ Atau ternyata kalau wanita itu adalah bibi susuannya (dari pihak ibu susuan), maka pernikahannya batal.
5⃣ Ternyata akadnya tidak sah, Bahwasanya pernikahannya tanpa wali, atau tanpa ijab qabul, maka batallah pernikahan yang mereka akui sebagai pernikahan.
6⃣ Pernikahan batal kalau seorang menikahi wanita dimasa iddahnya.
7⃣ Atau ternyata wanita tersebut masih memiliki suami.
8⃣ Dan pernikahan batal tatkala seorang menikahi wanita yg ditinggal mati suami, dalam keadaan belum sempurna masa iddahnya. Maka nikahnya batal.
Pembatal-pembatal nikah itu banyak,para ulama telah menerangkannya. Naam.
Pembawa acara :
Jazakumullah khairan.
📑 Fatwa Nur ala Ad-Darbi
https://binbaz.org.sa
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fatwa #pernikahan #syaikhbinbaz
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ
“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
(At-Tin ayat 4)
Diantara bentuk syukur kita terhadap akal/otak yang telah Allah beri pada kita adalah hendaknya kita gunakan akal ini untuk hal yang baik dan bermanfaat. Misalnya, mentadabburi ayat-ayat Allah, menghafal alquran, belajar ilmu syar’i.
Diantara nikmat yang Allah berikan kepada kita adalah mata, jika sampai saat ini kita masih bisa melihat indahnya dunia yang Allah ciptakan maka, bersyukurlah kepada Allah. Betapa banyak orang di luar sana yang terlahir tidak bisa melihat.
Diantara nikmat yang Allah berikan kepada kita, nikmat lidah, ketika hari ini kita masih bisa merasakan rasa makanan maka sungguh itu nikmat besar, sekarang saudara kita yang diuji dengan covid mereka tidak bisa merasakan nikmatnya makanan.
Lidah ini diantara anggota tubuh yang akan dihisab, maka diantara bentuk syukur kita atas lidah ini adalah hendaknya kita tidak mengucapkan perkataan kecuali perkataan yang Allah ridhoi.
Seandainya kita merenungi penciptaan Allah dalam diri kita niscaya kita bisa sadar akan keagungan Allah.
Maka PR kita bersama adalah mari tadabburi alquran lebih dalam.
Dikutip secara makna
Faidah dari kajian tafsir surat at-tin bersama ustadzah imroatul azizah حفظها الله
“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
(At-Tin ayat 4)
Diantara bentuk syukur kita terhadap akal/otak yang telah Allah beri pada kita adalah hendaknya kita gunakan akal ini untuk hal yang baik dan bermanfaat. Misalnya, mentadabburi ayat-ayat Allah, menghafal alquran, belajar ilmu syar’i.
Diantara nikmat yang Allah berikan kepada kita adalah mata, jika sampai saat ini kita masih bisa melihat indahnya dunia yang Allah ciptakan maka, bersyukurlah kepada Allah. Betapa banyak orang di luar sana yang terlahir tidak bisa melihat.
Diantara nikmat yang Allah berikan kepada kita, nikmat lidah, ketika hari ini kita masih bisa merasakan rasa makanan maka sungguh itu nikmat besar, sekarang saudara kita yang diuji dengan covid mereka tidak bisa merasakan nikmatnya makanan.
Lidah ini diantara anggota tubuh yang akan dihisab, maka diantara bentuk syukur kita atas lidah ini adalah hendaknya kita tidak mengucapkan perkataan kecuali perkataan yang Allah ridhoi.
Seandainya kita merenungi penciptaan Allah dalam diri kita niscaya kita bisa sadar akan keagungan Allah.
Maka PR kita bersama adalah mari tadabburi alquran lebih dalam.
Dikutip secara makna
Faidah dari kajian tafsir surat at-tin bersama ustadzah imroatul azizah حفظها الله