📚 TIDAK ADA YANG DIBAWA MATI SELAIN AMALAN
❗️Ingatlah, wahai saudaraku; ketika seseorang telah meninggal, harta, anak-anak, dan keluarganya tidak akan bermanfaat baginya. Satu-satunya hal yang bermanfaat untuknya hanyalah amalannya.
💡Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ؛ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ؛ فَرَجَعَ اثْنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ، رَجَعَ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ
“Ada tiga perkara yang akan menyertai mayit (menuju kuburnya): keluarga, harta, dan amalannya. Dua perkara akan kembali, dan satu perkara akan tetap tinggal bersamanya. Yang akan kembali adalah keluarga dan hartanya, sedangkan yang tetap tinggal bersamanya adalah amalannya.” (Muttafaqun alaih)
✔️ Oleh karena itu, ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ditanya oleh salah seorang sahabatnya, “Siapakah orang yang terbaik?”
Beliau menjawab,
مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ
“Orang yang panjang umurnya dan baik amalannya.” (HR. at-Tirmidzi, dari Abdullah bin Busr radhiallahu anhu; dinyatakan sahih oleh Syaikh al-Albani)
✅ Maka dari itu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam selalu mengajarkan agar setiap muslim, dalam kehidupan dunia ini menganggap dirinya layaknya orang asing atau orang yang sedang singgah.
💡Beliau shallallahu alaihi wa sallam berkata kepada Ibnu Umar radhiallahu anhuma,
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ
“Jadilah engkau, di dunia ini, seperti orang asing atau orang yang sedang singgah.”
📝 Ibnu Umar radhiallahu anhuma berkata,
إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
“Jika engkau masih berada di sore hari, janganlah menunggu pagi (untuk beramal saleh). Jika engkau masih berada di pagi hari, janganlah menunggu sore. Manfaatkanlah masa sehatmu untuk masa sakitmu, manfaatkanlah masa hidupmu (dengan beramal saleh) untuk kematianmu.” (HR. al-Bukhari)
Referensi: https://asysyariah.com/amala-yang-bermanfaat-bagi-seorang-yang-telah-mati
#fawaaid #kematian #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
❗️Ingatlah, wahai saudaraku; ketika seseorang telah meninggal, harta, anak-anak, dan keluarganya tidak akan bermanfaat baginya. Satu-satunya hal yang bermanfaat untuknya hanyalah amalannya.
💡Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ؛ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ؛ فَرَجَعَ اثْنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ، رَجَعَ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ
“Ada tiga perkara yang akan menyertai mayit (menuju kuburnya): keluarga, harta, dan amalannya. Dua perkara akan kembali, dan satu perkara akan tetap tinggal bersamanya. Yang akan kembali adalah keluarga dan hartanya, sedangkan yang tetap tinggal bersamanya adalah amalannya.” (Muttafaqun alaih)
✔️ Oleh karena itu, ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ditanya oleh salah seorang sahabatnya, “Siapakah orang yang terbaik?”
Beliau menjawab,
مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ
“Orang yang panjang umurnya dan baik amalannya.” (HR. at-Tirmidzi, dari Abdullah bin Busr radhiallahu anhu; dinyatakan sahih oleh Syaikh al-Albani)
✅ Maka dari itu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam selalu mengajarkan agar setiap muslim, dalam kehidupan dunia ini menganggap dirinya layaknya orang asing atau orang yang sedang singgah.
💡Beliau shallallahu alaihi wa sallam berkata kepada Ibnu Umar radhiallahu anhuma,
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ
“Jadilah engkau, di dunia ini, seperti orang asing atau orang yang sedang singgah.”
📝 Ibnu Umar radhiallahu anhuma berkata,
إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
“Jika engkau masih berada di sore hari, janganlah menunggu pagi (untuk beramal saleh). Jika engkau masih berada di pagi hari, janganlah menunggu sore. Manfaatkanlah masa sehatmu untuk masa sakitmu, manfaatkanlah masa hidupmu (dengan beramal saleh) untuk kematianmu.” (HR. al-Bukhari)
Referensi: https://asysyariah.com/amala-yang-bermanfaat-bagi-seorang-yang-telah-mati
#fawaaid #kematian #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📚 KESEMPATAN BERAMAL TERPUTUS DENGAN KEMATIAN
💡Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyatakan,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal, seluruh amalannya akan terputus, kecuali tiga: sedekah yang terus mengalir pahalanya, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
📝 Sa’id bin Jubair rahimahullah berkata, “Setiap hari yang dilalui oleh seorang mukmin adalah ghanimah (kesempatan untuk menambah amal saleh).” (Lihat Jami’ul Ulum wal Hikam, hlm. 666)
❗️Seorang hamba yang tidak bisa memanfaatkan masa hidupnya dengan amalan kebaikan, maka ia akan menyesal setelah matinya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ ٱلۡمَوۡتُ قَالَ رَبِّ ٱرۡجِعُونِ ٩٩ لَعَلِّيٓ أَعۡمَلُ صَٰلِحًا فِيمَا تَرَكۡتُۚ كَلَّآۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآئِلُهَاۖ وَمِن وَرَآئِهِم بَرۡزَخٌ إِلَىٰ يَوۡمِ يُبۡعَثُونَ
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, ‘Wahai Rabb, kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.’ Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.” (al-Mu’minun: 99—100)
Referensi :
https://asysyariah.com/amala-yang-bermanfaat-bagi-seorang-yang-telah-mati
#fawaaid #kematian #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
💡Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyatakan,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal, seluruh amalannya akan terputus, kecuali tiga: sedekah yang terus mengalir pahalanya, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
📝 Sa’id bin Jubair rahimahullah berkata, “Setiap hari yang dilalui oleh seorang mukmin adalah ghanimah (kesempatan untuk menambah amal saleh).” (Lihat Jami’ul Ulum wal Hikam, hlm. 666)
❗️Seorang hamba yang tidak bisa memanfaatkan masa hidupnya dengan amalan kebaikan, maka ia akan menyesal setelah matinya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ ٱلۡمَوۡتُ قَالَ رَبِّ ٱرۡجِعُونِ ٩٩ لَعَلِّيٓ أَعۡمَلُ صَٰلِحًا فِيمَا تَرَكۡتُۚ كَلَّآۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآئِلُهَاۖ وَمِن وَرَآئِهِم بَرۡزَخٌ إِلَىٰ يَوۡمِ يُبۡعَثُونَ
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, ‘Wahai Rabb, kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.’ Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan.” (al-Mu’minun: 99—100)
Referensi :
https://asysyariah.com/amala-yang-bermanfaat-bagi-seorang-yang-telah-mati
#fawaaid #kematian #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📚 MENGAPA MUNCUL SIFAT HASAD?
❗️Pada dasarnya, jiwa manusia memiliki tabiat menyukai kedudukan yang terpandang, dan tidak ingin ada yang menyaingi atau lebih tinggi darinya. Jika ada yang lebih tinggi darinya, ia pun sempit dada dan tidak menyukainya, serta ingin agar nikmat itu hilang dari saudaranya.
✔️ Dari sini jelaslah bahwa hasad merupakan penyakit kejiwaan. Hasad merupakan penyakit kebanyakan orang. Tidak terbebas darinya kecuali segelintir manusia. Oleh karena itu, dahulu dikatakan, “Tiada jasad yang bebas dari sifat hasad. Akan tetapi, orang yang jelek akan menampakkan hasadnya, sedangkan orang yang baik akan menyembunyikannya.”
❓Al-Hasan al-Bashri rahimahullah pernah ditanya, “Apakah seorang mukmin itu (memiliki sifat) hasad?”
💎 Beliau rahimahullah menjawab, “Begitu cepatnya engkau lupa (tentang kisah hasad) saudara-saudara Nabi Yusuf alaihis salam. Namun, sembunyikanlah hasad itu di dalam dadamu. Hal itu tidak akan membahayakanmu selagi tidak ditampakkan dengan tangan dan lisan.” (Majmu’ Fatawa, Ibnu Taimiyah, 10/125)
Sumber :
https://asysyariah.com/hasad-penyakit-umat-terdahulu-yang-menjangkiti-kaum-muslimin-akhlak
#fawaaid #hasad #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
❗️Pada dasarnya, jiwa manusia memiliki tabiat menyukai kedudukan yang terpandang, dan tidak ingin ada yang menyaingi atau lebih tinggi darinya. Jika ada yang lebih tinggi darinya, ia pun sempit dada dan tidak menyukainya, serta ingin agar nikmat itu hilang dari saudaranya.
✔️ Dari sini jelaslah bahwa hasad merupakan penyakit kejiwaan. Hasad merupakan penyakit kebanyakan orang. Tidak terbebas darinya kecuali segelintir manusia. Oleh karena itu, dahulu dikatakan, “Tiada jasad yang bebas dari sifat hasad. Akan tetapi, orang yang jelek akan menampakkan hasadnya, sedangkan orang yang baik akan menyembunyikannya.”
❓Al-Hasan al-Bashri rahimahullah pernah ditanya, “Apakah seorang mukmin itu (memiliki sifat) hasad?”
💎 Beliau rahimahullah menjawab, “Begitu cepatnya engkau lupa (tentang kisah hasad) saudara-saudara Nabi Yusuf alaihis salam. Namun, sembunyikanlah hasad itu di dalam dadamu. Hal itu tidak akan membahayakanmu selagi tidak ditampakkan dengan tangan dan lisan.” (Majmu’ Fatawa, Ibnu Taimiyah, 10/125)
Sumber :
https://asysyariah.com/hasad-penyakit-umat-terdahulu-yang-menjangkiti-kaum-muslimin-akhlak
#fawaaid #hasad #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📚 PENGARUH DOSA & MAKSIAT
▪️ Dosa menghalangi seorang dari memperoleh ilmu yang bermanfaat.
Sebab, ilmu merupakan cahaya yang Allah subhanahu wa ta’ala letakkan pada hati seseorang, sedangkan maksiat yang akan meredupkan cahaya tersebut. Tatkala Imam asy-Syafii rahimahullah duduk di hadapan gurunya, Imam Malik rahimahullah, sang guru melihat kesempurnaan pemahaman asy-Syafii rahimahullah.
Imam Malik pun berpesan kepadanya, “Sungguh, aku memandang bahwa Allah subhanahu wa ta’ala telah meletakkan pada hatimu cahaya. Janganlah kau padamkan dengan gelapnya kemaksiatan.”
▪️ Maksiat menyebabkan seorang terhalang dari rezeki, sebagaimana sebaliknya, yaitu takwa kepada Allah akan mendatangkan rezeki.
▪️Adanya kegersangan pada hati orang yang berbuat maksiat dan munculnya jarak antara dia dan Allah.
▪️ Disulitkan urusannya. Tidaklah ia menuju kepada suatu perkara kecuali ia mendapatinya tertutup.
▪️ Kegelapan yang ia dapatkan pada hatinya.
Ibnu Abbas radhiallahu anhuma berkata,
“Sesungguhnya kebaikan mendatangkan sinar pada wajah, cahaya di hati, luasnya rezeki, kuatnya badan, dan dicintai oleh makhluk. Adapun kejelekan (kemaksiatan) akan menimbulkan hitamnya wajah, gelapnya hati, lemahnya badan, berkurangnya rezeki, dan kebencian hati para makhluk.”
▪️ Kemaksiatan melenyapkan barakah umur serta memendekkannya.
Sebab, sebagaimana kebaikan menambahkan umur, (sebaliknya) kedurhakaan memendekkan umur.
▪️ Tabiat dari kemaksiatan adalah melahirkan kemaksiatan yang lainnya.
Lihatlah hasad yang ada pada saudara-saudara Nabi Yusuf alaihis salam. Hasad telah menyeret mereka melakukan tindakan memisahkan antara bapak dan anaknya sehingga menimbulkan kesedihan pada orang lain, memutuskan hubungan kekerabatan, berucap dengan kedustaan, membodohi orang, dan yang sejenisnya.
▪️ Kemaksiatan menjadikan seorang hamba hina di mata Allah.
Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Mereka (pelaku maksiat) rendah di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala sehingga mereka bermaksiat kepada-Nya. Seandainya mereka orang yang mulia di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala, niscaya Allah azza wa jalla akan menjaga mereka dari dosa.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَمَن يُهِنِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِن مُّكۡرِمٍۚ
“Barang siapa yang dihinakan oleh Allah, tidak seorang pun yang memuliakannya.” (al-Hajj: 18)
▪️ Kemaksiatan mengundang kehinaan dan merusak akal.
▪️ Jika dosa telah banyak, pelakunya akan ditutup hatinya sehingga digolongkan sebagai orang-orang yang lalai.
▪️ Dosa memunculkan berbagai kerusakan di muka bumi, pada air, udara, tanaman, buah-buahan, dan tempat tinggal.
▪️ Kemaksiatan menghilangkan sifat malu yang merupakan pokok segala kebaikan serta melemahkan hati pelakunya.
▪️ Kemaksiatan menyebabkan hilangnya nikmat dan mendatangkan azab.
Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu berkata,
“Tidaklah turun suatu bencana kecuali karena dosa dan tidaklah dicegah suatu bencana kecuali dengan tobat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَمَآ أَصَٰبَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِيكُمۡ وَيَعۡفُواْ عَن كَثِيرٍ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (asy-Syura: 30)
(Lihat al-Jawabul Kafi hlm. 113—208, Taujihul Muslimin hlm. 58—61)
🖥 Simak selengkapnya:
https://asysyariah.com/buah-dari-amalan
#fawaaid #maksiat #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
▪️ Dosa menghalangi seorang dari memperoleh ilmu yang bermanfaat.
Sebab, ilmu merupakan cahaya yang Allah subhanahu wa ta’ala letakkan pada hati seseorang, sedangkan maksiat yang akan meredupkan cahaya tersebut. Tatkala Imam asy-Syafii rahimahullah duduk di hadapan gurunya, Imam Malik rahimahullah, sang guru melihat kesempurnaan pemahaman asy-Syafii rahimahullah.
Imam Malik pun berpesan kepadanya, “Sungguh, aku memandang bahwa Allah subhanahu wa ta’ala telah meletakkan pada hatimu cahaya. Janganlah kau padamkan dengan gelapnya kemaksiatan.”
▪️ Maksiat menyebabkan seorang terhalang dari rezeki, sebagaimana sebaliknya, yaitu takwa kepada Allah akan mendatangkan rezeki.
▪️Adanya kegersangan pada hati orang yang berbuat maksiat dan munculnya jarak antara dia dan Allah.
▪️ Disulitkan urusannya. Tidaklah ia menuju kepada suatu perkara kecuali ia mendapatinya tertutup.
▪️ Kegelapan yang ia dapatkan pada hatinya.
Ibnu Abbas radhiallahu anhuma berkata,
“Sesungguhnya kebaikan mendatangkan sinar pada wajah, cahaya di hati, luasnya rezeki, kuatnya badan, dan dicintai oleh makhluk. Adapun kejelekan (kemaksiatan) akan menimbulkan hitamnya wajah, gelapnya hati, lemahnya badan, berkurangnya rezeki, dan kebencian hati para makhluk.”
▪️ Kemaksiatan melenyapkan barakah umur serta memendekkannya.
Sebab, sebagaimana kebaikan menambahkan umur, (sebaliknya) kedurhakaan memendekkan umur.
▪️ Tabiat dari kemaksiatan adalah melahirkan kemaksiatan yang lainnya.
Lihatlah hasad yang ada pada saudara-saudara Nabi Yusuf alaihis salam. Hasad telah menyeret mereka melakukan tindakan memisahkan antara bapak dan anaknya sehingga menimbulkan kesedihan pada orang lain, memutuskan hubungan kekerabatan, berucap dengan kedustaan, membodohi orang, dan yang sejenisnya.
▪️ Kemaksiatan menjadikan seorang hamba hina di mata Allah.
Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Mereka (pelaku maksiat) rendah di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala sehingga mereka bermaksiat kepada-Nya. Seandainya mereka orang yang mulia di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala, niscaya Allah azza wa jalla akan menjaga mereka dari dosa.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَمَن يُهِنِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِن مُّكۡرِمٍۚ
“Barang siapa yang dihinakan oleh Allah, tidak seorang pun yang memuliakannya.” (al-Hajj: 18)
▪️ Kemaksiatan mengundang kehinaan dan merusak akal.
▪️ Jika dosa telah banyak, pelakunya akan ditutup hatinya sehingga digolongkan sebagai orang-orang yang lalai.
▪️ Dosa memunculkan berbagai kerusakan di muka bumi, pada air, udara, tanaman, buah-buahan, dan tempat tinggal.
▪️ Kemaksiatan menghilangkan sifat malu yang merupakan pokok segala kebaikan serta melemahkan hati pelakunya.
▪️ Kemaksiatan menyebabkan hilangnya nikmat dan mendatangkan azab.
Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu berkata,
“Tidaklah turun suatu bencana kecuali karena dosa dan tidaklah dicegah suatu bencana kecuali dengan tobat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَمَآ أَصَٰبَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِيكُمۡ وَيَعۡفُواْ عَن كَثِيرٍ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (asy-Syura: 30)
(Lihat al-Jawabul Kafi hlm. 113—208, Taujihul Muslimin hlm. 58—61)
🖥 Simak selengkapnya:
https://asysyariah.com/buah-dari-amalan
#fawaaid #maksiat #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📚 SEGERA KEMBALI KE JALAN ALLAH
✔️ Wahai orang yang tenggelam dalam dosa dan perbuatan nista, kembalilah kepada Allah subhanahu wa ta’ala!
✔️ Sadarlah bahwa engkau akan menghadap Allah subhanahu wa ta’ala untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatanmu di dunia ini! Belumkah tiba saatnya engkau berhenti dari diperbudak setan, yang ujungnya engkau menjadi temannya di neraka yang menyala-nyala?!
❗Lepaskanlah belenggu setan yang melilit dirimu! Larilah menuju ar-Rahman (Allah subhanahu wa ta’ala) dengan bersimpuh di hadapan-Nya, niscaya kamu diberi jaminan keamanan dan kebahagiaan. Lembaran hitam kelammu akan diganti dengan yang putih lagi bersih. Akan dibentangkan di hadapanmu jalan yang terang.
✅ Bersegeralah sebelum segala sesuatunya terlambat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَتُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
“Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (an-Nur: 31)
🖥 Simak selengkapnya:
https://asysyariah.com/pengaruh-dosa-dan-maksiat
#fawaaid #taubat #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
✔️ Wahai orang yang tenggelam dalam dosa dan perbuatan nista, kembalilah kepada Allah subhanahu wa ta’ala!
✔️ Sadarlah bahwa engkau akan menghadap Allah subhanahu wa ta’ala untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatanmu di dunia ini! Belumkah tiba saatnya engkau berhenti dari diperbudak setan, yang ujungnya engkau menjadi temannya di neraka yang menyala-nyala?!
❗Lepaskanlah belenggu setan yang melilit dirimu! Larilah menuju ar-Rahman (Allah subhanahu wa ta’ala) dengan bersimpuh di hadapan-Nya, niscaya kamu diberi jaminan keamanan dan kebahagiaan. Lembaran hitam kelammu akan diganti dengan yang putih lagi bersih. Akan dibentangkan di hadapanmu jalan yang terang.
✅ Bersegeralah sebelum segala sesuatunya terlambat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَتُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
“Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (an-Nur: 31)
🖥 Simak selengkapnya:
https://asysyariah.com/pengaruh-dosa-dan-maksiat
#fawaaid #taubat #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📚 TAUBAT NASUHA & KEUTAMAANNYA
✔️ Taubatan nashuha harus memenuhi syarat-syaratnya agar bisa diterima, yaitu:
1️⃣ Menyesali dosa yang telah diperbuat dan merasa malu kepada Allah subhanahu wa ta’ala
2️⃣ Bersegera menarik diri dari dosa tersebut, berhenti, dan tidak terus melakukannya.
3️⃣ Berketetapan teguh untuk tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut.
4️⃣ Kalau dosa itu terkait dengan hak orang lain, syaratnya ditambah dengan mengembalikan hak orang lain tersebut atau meminta maaf dan keridhaannya.
✅ Selanjutnya, Allah subhanahu wa ta’ala menjanjikan bagi hamba-hamba-Nya yang mau bertobat atas dosa-dosa mereka dengan janji berikut,
فَأُوْلَٰٓئِكَ يُبَدِّلُ ٱللَّهُ سَئَِّاتِهِمۡ حَسَنَٰتٍۗ
“Maka mereka itu Allah gantikan kejelekan-kejelekan mereka dengan kebaikan-kebaikan.” (al-Furqan: 70)
Tentang ayat ini ada dua pendapat.
▪️ Penggantian itu dalam bentuk Allah subhanahu wa ta’ala memberinya taufik untuk melakukan amal saleh. Yang sebelumnya berbuat syirik, membunuh, berzina,dan sebagainya, Allah memberikan taufik kepada si hamba untuk beramal saleh dengan bertauhid dan istiqamah di atas kebaikan.
▪️Kejelekan-kejelekan yang diperbuat si hamba itu kelak di akhirat diganti oleh Allah subhanahu wa ta’ala menjadi kebaikan-kebaikan untuknya.
💎 Hal penting yang harus dilakukan seorang hamba adalah bertobat dengan taubatan nashuha dan beramal saleh di atas poros iman yang jujur. Jika si hamba dapat melakukannya, hendaknya dia bergembira dengan rahmat Allah subhanahu wa ta’ala dan keutamaan-Nya, kemuliaan, dan kedermawanan-Nya. Sebab, Allah subhanahu wa ta’ala telah memuliakan si hamba dengan pemuliaan yang besar disebabkan tobat tersebut.
وَمَن تَابَ وَعَمِلَ صَٰلِحًا فَإِنَّهُۥ يَتُوبُ إِلَى ٱللَّهِ مَتَابًا
“Siapa yang bertobat dan beramal saleh, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya.” (al-Furqan: 71)
🖥 Simak selengkapnya:
https://asysyariah.com/hamba-hamba-ar-rahman-2
#fawaaid #taubatnasuha #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
✔️ Taubatan nashuha harus memenuhi syarat-syaratnya agar bisa diterima, yaitu:
1️⃣ Menyesali dosa yang telah diperbuat dan merasa malu kepada Allah subhanahu wa ta’ala
2️⃣ Bersegera menarik diri dari dosa tersebut, berhenti, dan tidak terus melakukannya.
3️⃣ Berketetapan teguh untuk tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut.
4️⃣ Kalau dosa itu terkait dengan hak orang lain, syaratnya ditambah dengan mengembalikan hak orang lain tersebut atau meminta maaf dan keridhaannya.
✅ Selanjutnya, Allah subhanahu wa ta’ala menjanjikan bagi hamba-hamba-Nya yang mau bertobat atas dosa-dosa mereka dengan janji berikut,
فَأُوْلَٰٓئِكَ يُبَدِّلُ ٱللَّهُ سَئَِّاتِهِمۡ حَسَنَٰتٍۗ
“Maka mereka itu Allah gantikan kejelekan-kejelekan mereka dengan kebaikan-kebaikan.” (al-Furqan: 70)
Tentang ayat ini ada dua pendapat.
▪️ Penggantian itu dalam bentuk Allah subhanahu wa ta’ala memberinya taufik untuk melakukan amal saleh. Yang sebelumnya berbuat syirik, membunuh, berzina,dan sebagainya, Allah memberikan taufik kepada si hamba untuk beramal saleh dengan bertauhid dan istiqamah di atas kebaikan.
▪️Kejelekan-kejelekan yang diperbuat si hamba itu kelak di akhirat diganti oleh Allah subhanahu wa ta’ala menjadi kebaikan-kebaikan untuknya.
💎 Hal penting yang harus dilakukan seorang hamba adalah bertobat dengan taubatan nashuha dan beramal saleh di atas poros iman yang jujur. Jika si hamba dapat melakukannya, hendaknya dia bergembira dengan rahmat Allah subhanahu wa ta’ala dan keutamaan-Nya, kemuliaan, dan kedermawanan-Nya. Sebab, Allah subhanahu wa ta’ala telah memuliakan si hamba dengan pemuliaan yang besar disebabkan tobat tersebut.
وَمَن تَابَ وَعَمِلَ صَٰلِحًا فَإِنَّهُۥ يَتُوبُ إِلَى ٱللَّهِ مَتَابًا
“Siapa yang bertobat dan beramal saleh, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya.” (al-Furqan: 71)
🖥 Simak selengkapnya:
https://asysyariah.com/hamba-hamba-ar-rahman-2
#fawaaid #taubatnasuha #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
🛑❌ AKSI DEMONSTRASI BRUTAL ATAU DAMAI, TETAP HARAM HUKUMNYA DALAM ISLAM ❌🛑
🔰 Al-Imam an-Nawawi rahimahullah menyebutkan,
_“Adapun memberontak (keluar dari ketaatan) kepada penguasa dan memerangi mereka maka itu adalah haram berdasarkan ijma' (kesepakatan) para ulama, walaupun penguasa itu fasiq zalim.”_
📖 [ Syarhu Muslim, 12/229 ]
🔰 Ibnu ‘Abbas _radhiallahu ‘anhuma_ menyampaikan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
مَنْ رَأَى مِنْ أَمِيْرِه شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلْيَصْبِرْ، فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَالْجَمَاعَةَ شِبْرًا فَمَاتَ فَمِيْتَةٌ جَاهِلِيَّةٌ
“Siapa yang melihat dari pemimpinnya sesuatu yang ia benci maka hendaklah ia bersabar karena siapa yang satu jengkal saja meninggalkan jamaah (kaum muslimin di bawah kepimpinanan pemimpin tersebut) lalu ia meninggal, maka *matinya itu mati jahiliah.”
📖 [ HR. al-Bukhari no. 7053 dan Muslim no. 1849 ]
🔰 Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu mengatakan, Para pembesar sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kami dengan mengatakan,
لاَ تَسُبُّوا أُمَرَاءَكُمْ وَلاَ تَغِشُّوهُمْ وَلاَ تَبْغَضُوْهُمْ وَاتَّقُوا اللهَوَاصْبِرُوْا، فَإِنَّ الْأَمْرَ قَرِيْبٌ
“Janganlah kalian mencela pemimpin-pemimpin kalian, janganlah mengkhianati mereka dan janganlah membenci mereka. Bertakwalah kalian kepada Allah dan bersabarlah, karena sesungguhnya perkara itu dekat.”
📖 [ HR. Ibnu Abi ‘Ashim no. 1015 dalam as-Sunnah, dinyatakan sahih oleh asy- Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Zhilalul Jannah fi Takhrijis Sunnah ]
📚 Sumber Artikel : http://asysyariah.com/khilafah-imamah-dan-pemberontakan/#_ftn5
➖➖➖
🔰 Memberontak kepada wulatul umur (penguasa) itu dilarang selain tidak sesuai dengan al-quran maupun sunnah maka tidak lain karena akan menyebabkan kerusakan yang besar dan kejelekan yang tidak sedikit juga. Seperti di antaranya akan terganggu keamanan dan tersia-siakannya hak, tidak diperolehnya kemudahan untuk mencegah kezaliman orang yang berbuat zalim dan tidak dapat memberi pertolongan kepada orang yang dizalimi dan *jalan-jalan menjadi tidak aman maupun tertumpahnya darah.** Semoga Allah menuntun kaum muslimin kepada agamanya yang HAQ dan meninggalkan perkara-perkara bathil. Aamiin.
Sumber: Ittiba'u Rasulillah
#fawaaid #demo #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
🔰 Al-Imam an-Nawawi rahimahullah menyebutkan,
_“Adapun memberontak (keluar dari ketaatan) kepada penguasa dan memerangi mereka maka itu adalah haram berdasarkan ijma' (kesepakatan) para ulama, walaupun penguasa itu fasiq zalim.”_
📖 [ Syarhu Muslim, 12/229 ]
🔰 Ibnu ‘Abbas _radhiallahu ‘anhuma_ menyampaikan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
مَنْ رَأَى مِنْ أَمِيْرِه شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلْيَصْبِرْ، فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَالْجَمَاعَةَ شِبْرًا فَمَاتَ فَمِيْتَةٌ جَاهِلِيَّةٌ
“Siapa yang melihat dari pemimpinnya sesuatu yang ia benci maka hendaklah ia bersabar karena siapa yang satu jengkal saja meninggalkan jamaah (kaum muslimin di bawah kepimpinanan pemimpin tersebut) lalu ia meninggal, maka *matinya itu mati jahiliah.”
📖 [ HR. al-Bukhari no. 7053 dan Muslim no. 1849 ]
🔰 Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu mengatakan, Para pembesar sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kami dengan mengatakan,
لاَ تَسُبُّوا أُمَرَاءَكُمْ وَلاَ تَغِشُّوهُمْ وَلاَ تَبْغَضُوْهُمْ وَاتَّقُوا اللهَوَاصْبِرُوْا، فَإِنَّ الْأَمْرَ قَرِيْبٌ
“Janganlah kalian mencela pemimpin-pemimpin kalian, janganlah mengkhianati mereka dan janganlah membenci mereka. Bertakwalah kalian kepada Allah dan bersabarlah, karena sesungguhnya perkara itu dekat.”
📖 [ HR. Ibnu Abi ‘Ashim no. 1015 dalam as-Sunnah, dinyatakan sahih oleh asy- Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Zhilalul Jannah fi Takhrijis Sunnah ]
📚 Sumber Artikel : http://asysyariah.com/khilafah-imamah-dan-pemberontakan/#_ftn5
➖➖➖
🔰 Memberontak kepada wulatul umur (penguasa) itu dilarang selain tidak sesuai dengan al-quran maupun sunnah maka tidak lain karena akan menyebabkan kerusakan yang besar dan kejelekan yang tidak sedikit juga. Seperti di antaranya akan terganggu keamanan dan tersia-siakannya hak, tidak diperolehnya kemudahan untuk mencegah kezaliman orang yang berbuat zalim dan tidak dapat memberi pertolongan kepada orang yang dizalimi dan *jalan-jalan menjadi tidak aman maupun tertumpahnya darah.** Semoga Allah menuntun kaum muslimin kepada agamanya yang HAQ dan meninggalkan perkara-perkara bathil. Aamiin.
Sumber: Ittiba'u Rasulillah
#fawaaid #demo #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📚 PERBEDAAN HASAD & GHIBTHAH
✔️ Jelas bahwa hasad adalah suatu sifat yang tercela karena pelakunya mengharapkan hilangnya nikmat yang Allah subhanahu wa ta’ala berikan kepada orang lain, serta kebenciannya memperoleh nikmat tersebut.
✅ Adapun ghibthah adalah seseorang ingin mendapatkan sesuatu yang diperoleh orang lain, tanpa menginginkan hilangnya nikmat tersebut dari orang itu. Yang seperti ini tidak mengapa dan tidak dicela pelakunya.
📝 Jika iri dalam hal ketaatan, pelakunya terpuji. Bahkan, ini merupakan bentuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Jika iri dalam perkara maksiat, ini tercela, sedangkan bila dalam perkara-perkara yang mubah, hukumnya juga mubah. (Lihat at-Tafsirul Qayyim, 1/167 dan Fathul Bari, 1/167)
💡Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَقُومُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ، وَآنَاءَ النَّهَارِ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَالًا، فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْلِ، وَآنَاءَ النَّهَارِ
“Tidak ada hasad atau iri—yang disukai—kecuali pada dua perkara, (yaitu) seorang yang diberikan pemahaman Al-Qur’an lalu mengamalkannya pada waktu-waktu malam dan siang, dan seorang yang Allah beri harta lalu menginfakkannya pada waktu-waktu malam dan siang.” (HR. Muslim, “Kitab Shalatil Musafirin wa Qashriha”, no. 815, dari sahabat Ibnu Umar radhiallahu anhuma)
🖥 Simak selengkapnya:
https://asysyariah.com/hasad-penyakit-umat-terdahulu-yang-menjangkiti-kaum-muslimin-akhlak
#fawaaid #hasad #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
✔️ Jelas bahwa hasad adalah suatu sifat yang tercela karena pelakunya mengharapkan hilangnya nikmat yang Allah subhanahu wa ta’ala berikan kepada orang lain, serta kebenciannya memperoleh nikmat tersebut.
✅ Adapun ghibthah adalah seseorang ingin mendapatkan sesuatu yang diperoleh orang lain, tanpa menginginkan hilangnya nikmat tersebut dari orang itu. Yang seperti ini tidak mengapa dan tidak dicela pelakunya.
📝 Jika iri dalam hal ketaatan, pelakunya terpuji. Bahkan, ini merupakan bentuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Jika iri dalam perkara maksiat, ini tercela, sedangkan bila dalam perkara-perkara yang mubah, hukumnya juga mubah. (Lihat at-Tafsirul Qayyim, 1/167 dan Fathul Bari, 1/167)
💡Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَقُومُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ، وَآنَاءَ النَّهَارِ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَالًا، فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْلِ، وَآنَاءَ النَّهَارِ
“Tidak ada hasad atau iri—yang disukai—kecuali pada dua perkara, (yaitu) seorang yang diberikan pemahaman Al-Qur’an lalu mengamalkannya pada waktu-waktu malam dan siang, dan seorang yang Allah beri harta lalu menginfakkannya pada waktu-waktu malam dan siang.” (HR. Muslim, “Kitab Shalatil Musafirin wa Qashriha”, no. 815, dari sahabat Ibnu Umar radhiallahu anhuma)
🖥 Simak selengkapnya:
https://asysyariah.com/hasad-penyakit-umat-terdahulu-yang-menjangkiti-kaum-muslimin-akhlak
#fawaaid #hasad #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📚 BERAPAKAH JUMLAH NABI & RASUL?
📖 Di antara nabi dan rasul ada yang Allah sebutkan kisahnya dalam Al-Qur’an. Namun, banyak para nabi dan rasul yang tidak disebutkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala kisahnya.
✅ Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّن قَبْلِكَ مِنْهُم مَّن قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُم مَّن لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗ
“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu. Di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu….” (al-Mu’min: 78)
✔️ Jumlah nabi dan rasul sangat banyak. Sebab, Allah subhanahu wa ta’ala telah mengutus rasul kepada tiap-tiap umat.
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah thaghut itu!” (an-Nahl: 36)
❗️Bahkan, dia satu negeri, bisa jadi Allah subhanahu wa ta’ala mengutus lebih dari seorang rasul, sebagaimana Allah kisahkan dalam surah Yasin tentang penduduk sebuah negeri yang diutus di tengah-tengah mereka tiga orang rasul-Nya.
وَاضْرِبْ لَهُم مَّثَلًا أَصْحَابَ الْقَرْيَةِ إِذْ جَاءَهَا الْمُرْسَلُونَ () إِذْ أَرْسَلْنَا إِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوا إِنَّا إِلَيْكُم مُّرْسَلُونَ
“Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka; (yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata, ‘Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu’.” (Yasin: 13—14)
💡 Tentang jumlah nabi dan rasul, Abu Dzar al-Ghifari radhiallahu anhu pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,
يَا رَسُوْلَ اللهِ كَمْ عِدَّةُ اْلاَنْبِيَاءِ؟ قَالَ: مِائَةُ اَلْفٍ وَاَرْبَعَةٌ وَعِشْرُوْنَ اَلْفًا اَلرُّسُلُ مِنْ ذَالِكَ ثَلاَثَةُ مِائَةٍ وَخَمْسَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيْرًا
“Wahai Rasulullah, berapa jumlah para nabi seluruhnya?”
Rasul bersabda, “Jumlah seluruhnya 124.000 nabi. Yang termasuk rasul di antara mereka adalah 315 orang, suatu jumlah yang banyak.” (HR. Ahmad dalam al-Musnad, dinyatakan sahih oleh al-Albani dalam al-Misykah [3/1599 no. 5732] dan ash-Shahihah no. 2668)
📝 Riwayat yang menyebutkan jumlah nabi dan rasul juga kita dapatkan dari hadits Abu Umamah radhiallahu anhu.
💡Diriwayatkan dalam hadits tersebut, seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,
“Wahai Rasulullah, apakah Adam seorang nabi?”
Beliau menjawab, “Ya, beliau seorang nabi yang diajak bicara oleh Allah subhanahu wa ta’ala.”
Orang itu bertanya, “Berapa generasikah antara Adam dan Nuh?”
Beliau menjawab, “Sepuluh generasi.”
“Wahai Rasulullah, berapakah jumlah rasul?”
Beliau bersabda, “Tiga ratus lima belas.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya, Ibnu Mandah dalam Kitab at-Tauhid, Ibnu ‘Asakir dalam Tarikh Dimasyq, ath-Thabarani dalam al-Ausath, dan al-Hakim dalam al-Mustadrak. Al-Hakim berkata, “Hadits ini sahih menurut syarat Muslim.” Ucapan beliau ini disepakati oleh adz-Dzahabi rahimahullah)
🖥 Simak selengkapnya:
🌏 https://asysyariah.com/bagaimana-beriman-kepada-nabi-dan-rasul/
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #nabi #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📖 Di antara nabi dan rasul ada yang Allah sebutkan kisahnya dalam Al-Qur’an. Namun, banyak para nabi dan rasul yang tidak disebutkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala kisahnya.
✅ Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّن قَبْلِكَ مِنْهُم مَّن قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُم مَّن لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗ
“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu. Di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu….” (al-Mu’min: 78)
✔️ Jumlah nabi dan rasul sangat banyak. Sebab, Allah subhanahu wa ta’ala telah mengutus rasul kepada tiap-tiap umat.
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah thaghut itu!” (an-Nahl: 36)
❗️Bahkan, dia satu negeri, bisa jadi Allah subhanahu wa ta’ala mengutus lebih dari seorang rasul, sebagaimana Allah kisahkan dalam surah Yasin tentang penduduk sebuah negeri yang diutus di tengah-tengah mereka tiga orang rasul-Nya.
وَاضْرِبْ لَهُم مَّثَلًا أَصْحَابَ الْقَرْيَةِ إِذْ جَاءَهَا الْمُرْسَلُونَ () إِذْ أَرْسَلْنَا إِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوا إِنَّا إِلَيْكُم مُّرْسَلُونَ
“Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka; (yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata, ‘Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu’.” (Yasin: 13—14)
💡 Tentang jumlah nabi dan rasul, Abu Dzar al-Ghifari radhiallahu anhu pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,
يَا رَسُوْلَ اللهِ كَمْ عِدَّةُ اْلاَنْبِيَاءِ؟ قَالَ: مِائَةُ اَلْفٍ وَاَرْبَعَةٌ وَعِشْرُوْنَ اَلْفًا اَلرُّسُلُ مِنْ ذَالِكَ ثَلاَثَةُ مِائَةٍ وَخَمْسَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيْرًا
“Wahai Rasulullah, berapa jumlah para nabi seluruhnya?”
Rasul bersabda, “Jumlah seluruhnya 124.000 nabi. Yang termasuk rasul di antara mereka adalah 315 orang, suatu jumlah yang banyak.” (HR. Ahmad dalam al-Musnad, dinyatakan sahih oleh al-Albani dalam al-Misykah [3/1599 no. 5732] dan ash-Shahihah no. 2668)
📝 Riwayat yang menyebutkan jumlah nabi dan rasul juga kita dapatkan dari hadits Abu Umamah radhiallahu anhu.
💡Diriwayatkan dalam hadits tersebut, seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,
“Wahai Rasulullah, apakah Adam seorang nabi?”
Beliau menjawab, “Ya, beliau seorang nabi yang diajak bicara oleh Allah subhanahu wa ta’ala.”
Orang itu bertanya, “Berapa generasikah antara Adam dan Nuh?”
Beliau menjawab, “Sepuluh generasi.”
“Wahai Rasulullah, berapakah jumlah rasul?”
Beliau bersabda, “Tiga ratus lima belas.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya, Ibnu Mandah dalam Kitab at-Tauhid, Ibnu ‘Asakir dalam Tarikh Dimasyq, ath-Thabarani dalam al-Ausath, dan al-Hakim dalam al-Mustadrak. Al-Hakim berkata, “Hadits ini sahih menurut syarat Muslim.” Ucapan beliau ini disepakati oleh adz-Dzahabi rahimahullah)
🖥 Simak selengkapnya:
🌏 https://asysyariah.com/bagaimana-beriman-kepada-nabi-dan-rasul/
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #nabi #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📚 SEBAB HILANGNYA AGAMA
📝 Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata,
“Janganlah kalian taklid kepada siapa pun dalam perkara agama hingga apabila ia beriman, (kamu) ikut beriman. Apabila ia kafir, (kamu) ikut pula kafir. Jika kamu ingin berteladan, ambillah contoh orang-orang yang telah mati karena yang masih hidup tidak aman dari fitnah.”
📝 Abdullah bin ad-Dailami rahimahullah berkata,
“Sebab pertama hilangnya agama ini adalah ditinggalkannya As-Sunnah (ajaran Nabi). Agama ini akan hilang sunnah demi sunnah sebagaimana lepasnya tali seutas demi seutas.”
📝 Abdullah bin ‘Athiyah rahimahullah berkata,
“Tidaklah suatu kaum berbuat bid’ah dalam agama kecuali Allah akan mencabut dari mereka satu sunnah yang semisalnya. Sunnah itu tidak akan kembali kepada mereka sampai hari kiamat.”
📝 Az-Zuhri rahimahullah berkata,
“Ulama kami yang terdahulu selalu mengingatkan bahwa berpegang teguh dengan As-Sunnah adalah keselamatan. Ilmu akan dicabut dengan segera. Tegaknya ilmu adalah kekokohan agama dan dunia. Adapun hilangnya ilmu maka hilang pula semuanya.”
📖 Diambil dari kitab Lammud Durril Mantsur Minal Qaulil Ma`tsur
🌏 https://asysyariah.com/sebab-hilangnya-agama/
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #agama #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📝 Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata,
“Janganlah kalian taklid kepada siapa pun dalam perkara agama hingga apabila ia beriman, (kamu) ikut beriman. Apabila ia kafir, (kamu) ikut pula kafir. Jika kamu ingin berteladan, ambillah contoh orang-orang yang telah mati karena yang masih hidup tidak aman dari fitnah.”
📝 Abdullah bin ad-Dailami rahimahullah berkata,
“Sebab pertama hilangnya agama ini adalah ditinggalkannya As-Sunnah (ajaran Nabi). Agama ini akan hilang sunnah demi sunnah sebagaimana lepasnya tali seutas demi seutas.”
📝 Abdullah bin ‘Athiyah rahimahullah berkata,
“Tidaklah suatu kaum berbuat bid’ah dalam agama kecuali Allah akan mencabut dari mereka satu sunnah yang semisalnya. Sunnah itu tidak akan kembali kepada mereka sampai hari kiamat.”
📝 Az-Zuhri rahimahullah berkata,
“Ulama kami yang terdahulu selalu mengingatkan bahwa berpegang teguh dengan As-Sunnah adalah keselamatan. Ilmu akan dicabut dengan segera. Tegaknya ilmu adalah kekokohan agama dan dunia. Adapun hilangnya ilmu maka hilang pula semuanya.”
📖 Diambil dari kitab Lammud Durril Mantsur Minal Qaulil Ma`tsur
🌏 https://asysyariah.com/sebab-hilangnya-agama/
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #agama #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
🛡 SEGERALAH BERTAUBAT
📝 Thalq bin Habib rahimahullah berkata,
“Sesungguhnya hak-hak Allah itu lebih besar daripada yang bisa hamba tunaikan dan nikmat Allah itu lebih banyak daripada yang bisa dihitung. Hendaknya seseorang itu bertobat di pagi dan sore hari.”
(Siyar A’lam an-Nubala, 4/602)
📝 Syaqiq bin Ibrahim rahimahullah berkata,
“Tanda tobat ialah menangis (menyesal) atas perbuatan (dosa) yang telah dilakukan dan takut akan terjatuh kembali ke dalam dosa (tersebut), tidak bergaul dengan orang-orang yang jahat, dan senantiasa bersama dengan orang-orang yang baik.”
(Siyar A’lam an-Nubala, 9/315)
🌏 https://asysyariah.com/dosa/
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #bertaubat #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📝 Thalq bin Habib rahimahullah berkata,
“Sesungguhnya hak-hak Allah itu lebih besar daripada yang bisa hamba tunaikan dan nikmat Allah itu lebih banyak daripada yang bisa dihitung. Hendaknya seseorang itu bertobat di pagi dan sore hari.”
(Siyar A’lam an-Nubala, 4/602)
📝 Syaqiq bin Ibrahim rahimahullah berkata,
“Tanda tobat ialah menangis (menyesal) atas perbuatan (dosa) yang telah dilakukan dan takut akan terjatuh kembali ke dalam dosa (tersebut), tidak bergaul dengan orang-orang yang jahat, dan senantiasa bersama dengan orang-orang yang baik.”
(Siyar A’lam an-Nubala, 9/315)
🌏 https://asysyariah.com/dosa/
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #bertaubat #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📚 DUA HAL YANG PALING BANYAK MENYEBABKAN MANUSIA MASUK NERAKA
⛔️ Kerusakan yang ditimbulkan oleh pergaulan bebas dan pacaran ialah merebaknya perzinaan. Padahal, Allah azza wa jalla dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam melarang semua itu sebagai bentuk kasih sayang kepada para hamba.
✅ Allah azza wa jalla menyebutkan salah satu sifat calon penghuni surga Firdaus,
وَٱلَّذِينَ هُمۡ لِفُرُوجِهِمۡ حَٰفِظُونَ ٥ إِلَّا عَلَىٰٓ أَزۡوَٰجِهِمۡ أَوۡ مَا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُهُمۡ فَإِنَّهُمۡ غَيۡرُ مَلُومِينَ ٦ فَمَنِ ٱبۡتَغَىٰ وَرَآءَ ذَٰلِكَ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡعَادُونَ ٧
“Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; karena sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (al-Mu'minun: 5—7)
💡Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ الْفَمُ وَالْفَرَجُ
“Yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka adalah mulut dan kemaluan.” (HR. at-Tirmidzi)
🖥 Simak selengkapnya:
🌏 https://asysyariah.com/globalisasi-menghancurkan-generasi
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #neraka #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
⛔️ Kerusakan yang ditimbulkan oleh pergaulan bebas dan pacaran ialah merebaknya perzinaan. Padahal, Allah azza wa jalla dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam melarang semua itu sebagai bentuk kasih sayang kepada para hamba.
✅ Allah azza wa jalla menyebutkan salah satu sifat calon penghuni surga Firdaus,
وَٱلَّذِينَ هُمۡ لِفُرُوجِهِمۡ حَٰفِظُونَ ٥ إِلَّا عَلَىٰٓ أَزۡوَٰجِهِمۡ أَوۡ مَا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُهُمۡ فَإِنَّهُمۡ غَيۡرُ مَلُومِينَ ٦ فَمَنِ ٱبۡتَغَىٰ وَرَآءَ ذَٰلِكَ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡعَادُونَ ٧
“Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; karena sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (al-Mu'minun: 5—7)
💡Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ الْفَمُ وَالْفَرَجُ
“Yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka adalah mulut dan kemaluan.” (HR. at-Tirmidzi)
🖥 Simak selengkapnya:
🌏 https://asysyariah.com/globalisasi-menghancurkan-generasi
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #neraka #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📚 AGAR KEHORMATAN MUSLIMAH TETAP TERJAGA
✅ Allah azza wa jalla berfirman kepada Nabi-Nya dan istri-istri beliau—yang menjadi teladan bagi kaum muslimah,
وَقَرۡنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجۡنَ تَبَرُّجَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِ ٱلۡأُولَىٰۖ
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah yang dahulu.” (al-Ahzab: 33)
📝 Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah menjelaskan ayat ini dalam tafsirnya,
“Tetaplah kalian tinggal di rumah-rumah kalian, karena hal itu lebih selamat dan lebih menjaga kehormatan. Janganlah kalian sering keluar rumah dalam keadaan bersolek dan memakai wewangian sebagaimana halnya kebiasaan orang-orang jahiliah sebelum kedatangan Islam yang tidak memiliki ilmu dan agama. Sebab, semua hal itu akan menyeret ke dalam berbagai kejelekan dan sebabnya.”
🖥 Simak selengkapnya:
🌏 https://asysyariah.com/globalisasi-menghancurkan-generasi
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #muslimah #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
✅ Allah azza wa jalla berfirman kepada Nabi-Nya dan istri-istri beliau—yang menjadi teladan bagi kaum muslimah,
وَقَرۡنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجۡنَ تَبَرُّجَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِ ٱلۡأُولَىٰۖ
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah yang dahulu.” (al-Ahzab: 33)
📝 Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah menjelaskan ayat ini dalam tafsirnya,
“Tetaplah kalian tinggal di rumah-rumah kalian, karena hal itu lebih selamat dan lebih menjaga kehormatan. Janganlah kalian sering keluar rumah dalam keadaan bersolek dan memakai wewangian sebagaimana halnya kebiasaan orang-orang jahiliah sebelum kedatangan Islam yang tidak memiliki ilmu dan agama. Sebab, semua hal itu akan menyeret ke dalam berbagai kejelekan dan sebabnya.”
🖥 Simak selengkapnya:
🌏 https://asysyariah.com/globalisasi-menghancurkan-generasi
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #muslimah #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📚 SIKAP YANG BENAR TERHADAP NABI ISA
☑️ Beliau adalah seorang nabi yang memiliki kedudukan tinggi dalam Islam.
Namun, hal ini justru tidak diketahui oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani—atau mungkin mereka berpura-pura bodoh dalam keyakinan dan tulisan-tulisan mereka.
Sungguh, Islam telah menyatakan kedudukan mulia tersebut, menetapkannya dengan sebaik-baiknya, dan menyempurnakannya. Dalam banyak ayat pun Islam juga bersikap pertengahan; dan hanya inilah yang dapat diterima oleh akal sehat, bukan selainnya. (Mauqiful Islam min Isa alaihis salam, hlm. 3)
✅ Sikap yang benar terhadap Nabi Isa alaihis salam adalah meyakini bahwa beliau adalah hamba dan utusan Allah. Allah subhanahu wa ta’ala mengutus beliau kepada Bani Israil, menciptakannya dengan sebuah kalimat yang Ia tiupkan kepada Maryam. Beliau juga merupakan salah seorang rasul yang bergelar “Ulul Azmi”.
✔️ Berbagai keistimewaan juga telah Allah subhanahu wa ta’ala berikan kepada beliau. Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan beliau dengan sebuah kalimat yang ditiupkan-Nya kepada Maryam, yaitu kata “Kun” (jadilah). Kemudian terciptalah sebuah janin pada perut Maryam, wanita mulia lagi salihah yang tidak pernah dijamah oleh seorang pun.
💎 Atas izin Allah, beliau dapat berbicara pada waktu bayi, mampu menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang dari penyakit sopak dan bisu, serta memberi tahu apa yang dimakan oleh orang-orang dan apa yang disimpan di rumah mereka (sebagaimana tercantum dalam surah Ali Imran ayat 45—50).
🖊 Karena segala keistimewaan yang dimiliki beliau ini, kita dituntut untuk mengimani, mencintai, dan menghormati beliau.
❌ Namun, walaupun beliau memiliki sekian banyak keistimewaan, beliau tetaplah manusia biasa yang tidak memiliki sifat ketuhanan. Beliau tidak boleh dipertuhankan. Beliau bukan Tuhan ataupun anak Tuhan, bukan pula salah satu dari tiga unsur Tuhan.
🖥 Simak selengkapnya:
🌏 https://asysyariah.com/turunnya-nabi-isa-di-akhir-zaman
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #nabiisa #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
☑️ Beliau adalah seorang nabi yang memiliki kedudukan tinggi dalam Islam.
Namun, hal ini justru tidak diketahui oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani—atau mungkin mereka berpura-pura bodoh dalam keyakinan dan tulisan-tulisan mereka.
Sungguh, Islam telah menyatakan kedudukan mulia tersebut, menetapkannya dengan sebaik-baiknya, dan menyempurnakannya. Dalam banyak ayat pun Islam juga bersikap pertengahan; dan hanya inilah yang dapat diterima oleh akal sehat, bukan selainnya. (Mauqiful Islam min Isa alaihis salam, hlm. 3)
✅ Sikap yang benar terhadap Nabi Isa alaihis salam adalah meyakini bahwa beliau adalah hamba dan utusan Allah. Allah subhanahu wa ta’ala mengutus beliau kepada Bani Israil, menciptakannya dengan sebuah kalimat yang Ia tiupkan kepada Maryam. Beliau juga merupakan salah seorang rasul yang bergelar “Ulul Azmi”.
✔️ Berbagai keistimewaan juga telah Allah subhanahu wa ta’ala berikan kepada beliau. Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan beliau dengan sebuah kalimat yang ditiupkan-Nya kepada Maryam, yaitu kata “Kun” (jadilah). Kemudian terciptalah sebuah janin pada perut Maryam, wanita mulia lagi salihah yang tidak pernah dijamah oleh seorang pun.
💎 Atas izin Allah, beliau dapat berbicara pada waktu bayi, mampu menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang dari penyakit sopak dan bisu, serta memberi tahu apa yang dimakan oleh orang-orang dan apa yang disimpan di rumah mereka (sebagaimana tercantum dalam surah Ali Imran ayat 45—50).
🖊 Karena segala keistimewaan yang dimiliki beliau ini, kita dituntut untuk mengimani, mencintai, dan menghormati beliau.
❌ Namun, walaupun beliau memiliki sekian banyak keistimewaan, beliau tetaplah manusia biasa yang tidak memiliki sifat ketuhanan. Beliau tidak boleh dipertuhankan. Beliau bukan Tuhan ataupun anak Tuhan, bukan pula salah satu dari tiga unsur Tuhan.
🖥 Simak selengkapnya:
🌏 https://asysyariah.com/turunnya-nabi-isa-di-akhir-zaman
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #nabiisa #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📚 KEUTAMAAN PEDAGANG YANG JUJUR
▪️ Sahabat yang mulia Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu anhu menyampaikan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
التَّاجِرُ الصَّدُوْقُ اْلأَمِيْنُ مَعَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ
“Pedagang yang jujur lagi dipercaya itu bersama para nabi, shiddiqin, dan syuhada.” (HR. at-Tirmidzi, no. 1209. Syaikh al-Albani berkata tentang hadits ini dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib no. 1782, “Shahih lighairi.”)
▪️ Ibnu Umar radhiallahu anhuma berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
التَّاجِرُ اْلأَمِيْنُ الصَّدُوْقُ الْمُسْلِمُ مَعَ الشُّهَدَاءِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
‘Pedagang yang dipercaya, jujur, dan muslim/beragama Islam, ia bersama para syuhada pada hari kiamat’.” (HR. Ibnu Majah, no. 2139. Syaikh al-Albani menyatakan dalam Shahih at-Targhib wat Tarhib no. 1783, “Hasan shahih,” dan ash-Shahihah, no. 3453)
🖥 Simak selengkapnya:
🌏 https://asysyariah.com/kejujuran-dalam-jual-beli/
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #pedagang #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
▪️ Sahabat yang mulia Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu anhu menyampaikan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
التَّاجِرُ الصَّدُوْقُ اْلأَمِيْنُ مَعَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ
“Pedagang yang jujur lagi dipercaya itu bersama para nabi, shiddiqin, dan syuhada.” (HR. at-Tirmidzi, no. 1209. Syaikh al-Albani berkata tentang hadits ini dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib no. 1782, “Shahih lighairi.”)
▪️ Ibnu Umar radhiallahu anhuma berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
التَّاجِرُ اْلأَمِيْنُ الصَّدُوْقُ الْمُسْلِمُ مَعَ الشُّهَدَاءِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
‘Pedagang yang dipercaya, jujur, dan muslim/beragama Islam, ia bersama para syuhada pada hari kiamat’.” (HR. Ibnu Majah, no. 2139. Syaikh al-Albani menyatakan dalam Shahih at-Targhib wat Tarhib no. 1783, “Hasan shahih,” dan ash-Shahihah, no. 3453)
🖥 Simak selengkapnya:
🌏 https://asysyariah.com/kejujuran-dalam-jual-beli/
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #pedagang #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📚 NASIHAT UNTUK MUSLIMAH YANG MENYIA-NYIAKAN KEWAJIBAN
❓ Pertanyaan:
Adakah nasihat yang dapat ditujukan untuk perempuan muslimah yang hobi jalan-jalan ke pasar dan suka menyia-nyiakan kewajibannya?
☑️ Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah menjawab:
▪️ “Hendaknya dia bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala dalam urusan dirinya, suaminya, dan anak-anaknya. Hendaknya dia menunaikan pekerjaan-pekerjaan rumahnya, mendidik anak-anaknya, dan memenuhi hak-hak suaminya.
💎 Demikian pula hendaknya dia mempelajari urusan agamanya, menjaga penunaian hak-hak Allah subhanahu wa ta’ala, memperbanyak ibadah sunnah, dan bersedekah sesuai kemampuannya.
⛔️ Janganlah dia keluar dari rumah kecuali karena kebutuhan mendesak disertai dengan menutup tubuhnya dengan sempurna, tidak memakai wewangian, tidak pula mengenakan perhiasan. Jangan dia berkendara sendirian hanya dengan sopir yang bukan mahramnya. Dia tidak boleh berdesak-desakan dengan lelaki dan bercampur baur dengan mereka.
❌ Dia juga tidak boleh masuk ke ruang dokter lelaki sendirian tanpa ditemani mahramnya. Dia tidak boleh safar tanpa mahram. Hendaknya dia berobat kepada dokter perempuan. Dia tidak boleh berobat ke dokter lelaki kecuali dengan dua syarat:
1️⃣ Tidak ada dokter perempuan
2️⃣ Dia benar-benar butuh (darurat) untuk berobat (tidak bisa ditunda).
⛔️ Hendaknya perempuan muslimah menghindari tasyabbuh (menyerupai/meniru) dengan lelaki. Demikian pula dia menghindari tasyabbuh dengan perempuan kafir dalam hal rambut dan busananya.
✔️ Hendaknya dia bersegera menikah jika belum menikah. Jangan terus menjalani hidup tanpa didampingi oleh suami. Jika ada lelaki saleh datang melamarnya, hendaknya dia mengalahkan ambisi-ambisinya (dengan menerima lamaran lelaki tersebut).
✅ Karena itulah, hendaknya perempuan muslimah tidak menoleh kepada propaganda-propaganda menipu yang ingin mencabut kemuliaan dan ‘iffah seorang muslimah. Propaganda yang menyerunya untuk keluar dari adab syariat dan menentang walinya yang justru mempertimbangkan apa yang bermaslahat baginya. Dia wajib berbakti kepada kedua orang tua, menyambung tali silaturahim, memuliakan tetangga, dan tidak mengganggu mereka.
Allah subhanahu wa ta’ala-lah yang memberi taufik.”
📖 (al-Muntaqa min Fatawa Fadhilatusy Syaikh, 3/177—178)
🌏 https://asysyariah.com/nasihat-untuk-muslimah-suka-jalan-jalan-ke-pasar/
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #muslimah #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
❓ Pertanyaan:
Adakah nasihat yang dapat ditujukan untuk perempuan muslimah yang hobi jalan-jalan ke pasar dan suka menyia-nyiakan kewajibannya?
☑️ Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah menjawab:
▪️ “Hendaknya dia bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala dalam urusan dirinya, suaminya, dan anak-anaknya. Hendaknya dia menunaikan pekerjaan-pekerjaan rumahnya, mendidik anak-anaknya, dan memenuhi hak-hak suaminya.
💎 Demikian pula hendaknya dia mempelajari urusan agamanya, menjaga penunaian hak-hak Allah subhanahu wa ta’ala, memperbanyak ibadah sunnah, dan bersedekah sesuai kemampuannya.
⛔️ Janganlah dia keluar dari rumah kecuali karena kebutuhan mendesak disertai dengan menutup tubuhnya dengan sempurna, tidak memakai wewangian, tidak pula mengenakan perhiasan. Jangan dia berkendara sendirian hanya dengan sopir yang bukan mahramnya. Dia tidak boleh berdesak-desakan dengan lelaki dan bercampur baur dengan mereka.
❌ Dia juga tidak boleh masuk ke ruang dokter lelaki sendirian tanpa ditemani mahramnya. Dia tidak boleh safar tanpa mahram. Hendaknya dia berobat kepada dokter perempuan. Dia tidak boleh berobat ke dokter lelaki kecuali dengan dua syarat:
1️⃣ Tidak ada dokter perempuan
2️⃣ Dia benar-benar butuh (darurat) untuk berobat (tidak bisa ditunda).
⛔️ Hendaknya perempuan muslimah menghindari tasyabbuh (menyerupai/meniru) dengan lelaki. Demikian pula dia menghindari tasyabbuh dengan perempuan kafir dalam hal rambut dan busananya.
✔️ Hendaknya dia bersegera menikah jika belum menikah. Jangan terus menjalani hidup tanpa didampingi oleh suami. Jika ada lelaki saleh datang melamarnya, hendaknya dia mengalahkan ambisi-ambisinya (dengan menerima lamaran lelaki tersebut).
✅ Karena itulah, hendaknya perempuan muslimah tidak menoleh kepada propaganda-propaganda menipu yang ingin mencabut kemuliaan dan ‘iffah seorang muslimah. Propaganda yang menyerunya untuk keluar dari adab syariat dan menentang walinya yang justru mempertimbangkan apa yang bermaslahat baginya. Dia wajib berbakti kepada kedua orang tua, menyambung tali silaturahim, memuliakan tetangga, dan tidak mengganggu mereka.
Allah subhanahu wa ta’ala-lah yang memberi taufik.”
📖 (al-Muntaqa min Fatawa Fadhilatusy Syaikh, 3/177—178)
🌏 https://asysyariah.com/nasihat-untuk-muslimah-suka-jalan-jalan-ke-pasar/
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #muslimah #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📚 BERAPA LAMA NABI ISA HIDUP DI AKHIR ZAMAN?
💡Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam mengatakan,
“Isa tinggal di bumi selama 40 tahun. Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala mewafatkan beliau. Kaum muslimin kemudian menyalatinya. Dalam keadaan seperti itu, Allah subhanahu wa ta’ala mengutus angin (yang dingin dari arah Syam) hingga menerpa mereka dari bawah ketiak-ketiak mereka dan mencabut roh setiap mukmin dan muslim.” (HR. Muslim)
💡 Dalam hadits Ibnu Amr,
“Tidak ada di muka bumi seorang pun yang dalam kalbunya ada keimanan seberat semut kecuali angin itu mencabutnya. Walaupun seseorang di antara mereka berada di tengah-tengah gunung, angin itu tentu akan menerpanya. Tersisalah sejelek-jelek manusia….”
📝 Terdapat riwayat lain yang menunjukkan bahwa lama Nabi Isa tinggal di bumi pada akhir zaman nanti ialah tujuh tahun. Di antaranya ialah riwayat Muslim dari Abdullah bin Amr radhiallahu anhuma pada “Bab Dzikru ad-Dajjal”.
☑️ Untuk mengompromikan dua riwayat itu, disimpulkan bahwa tujuh tahun itu adalah masa tinggalnya Isa setelah dia turun. Sementara itu, umurnya saat dahulu diangkat ke langit adalah 33 tahun, menurut pendapat yang masyhur. (Asyrathus Sa’ah hlm. 364)
🖥 Simak selengkapnya:
🌏 https://asysyariah.com/nabi-isa-membunuh-dajjal
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #nabiisa #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
💡Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam mengatakan,
“Isa tinggal di bumi selama 40 tahun. Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala mewafatkan beliau. Kaum muslimin kemudian menyalatinya. Dalam keadaan seperti itu, Allah subhanahu wa ta’ala mengutus angin (yang dingin dari arah Syam) hingga menerpa mereka dari bawah ketiak-ketiak mereka dan mencabut roh setiap mukmin dan muslim.” (HR. Muslim)
💡 Dalam hadits Ibnu Amr,
“Tidak ada di muka bumi seorang pun yang dalam kalbunya ada keimanan seberat semut kecuali angin itu mencabutnya. Walaupun seseorang di antara mereka berada di tengah-tengah gunung, angin itu tentu akan menerpanya. Tersisalah sejelek-jelek manusia….”
📝 Terdapat riwayat lain yang menunjukkan bahwa lama Nabi Isa tinggal di bumi pada akhir zaman nanti ialah tujuh tahun. Di antaranya ialah riwayat Muslim dari Abdullah bin Amr radhiallahu anhuma pada “Bab Dzikru ad-Dajjal”.
☑️ Untuk mengompromikan dua riwayat itu, disimpulkan bahwa tujuh tahun itu adalah masa tinggalnya Isa setelah dia turun. Sementara itu, umurnya saat dahulu diangkat ke langit adalah 33 tahun, menurut pendapat yang masyhur. (Asyrathus Sa’ah hlm. 364)
🖥 Simak selengkapnya:
🌏 https://asysyariah.com/nabi-isa-membunuh-dajjal
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #nabiisa #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📚 KEADAAN ALAM SAAT NABI ISA TURUN DI AKHIR ZAMAN
💡Nabi shallallahu alaihi wa sallam menerangkan, setelah Allah subhanahu wa ta’ala membinasakan kaum Ya’juj dan Ma’juj,
“Lalu Allah mengirimkan hujan. Tidak dapat menghindar darinya satu rumah pun, baik rumah dari tanah liat maupun dari bulu. Allah subhanahu wa ta’ala membasuh bumi ini sampai menjadi seperti cermin. Lalu diperintahkan kepada bumi, ‘Tumbuhkan buah-buahanmu dan kembalikanlah keberkahanmu.’
Pada masa itu sekumpulan manusia cukup memakan satu buah delima. Mereka pun dapat bernaung dari kulitnya. Susu mereka juga diberkahi, sampai-sampai satu ekor unta betina yang banyak susunya cukup untuk sekian kabilah manusia. Satu ekor sapi betina yang banyak susunya cukup untuk satu kabilah. Satu ekor kambing betina yang banyak susunya cukup untuk satu kabilah kecil. Seekor sapi jantan harganya sekian dari harta dan satu ekor kuda hanya beberapa dirham.”
💡Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Sangat beruntung kehidupan setelah turunnya Al-Masih. Sangat beruntung kehidupan setelah al-Masih. Langit diberi izin untuk menurunkan hujan. Bumi diberi izin untuk menumbuhkan tumbuhan. Sampai-sampai seandainya engkau menaburkan biji di batu yang halus, niscaya akan tumbuh. Tidak ada kekikiran. Tidak ada kedengkian dan kebencian. Setiap binatang yang berbisa dihilangkan bisanya.
Terwujudlah keamanan di muka bumi sehingga harimau-harimau dapat bergembala bersama unta, macan bersama sapi, dan serigala bersama kambing. Bahkan, anak-anak bermain ular dan tidak membahayakan mereka. Sampai-sampai bayi memasukkan tangannya pada ular dan ular tidak menggigitnya. Bayi perempuan membuka mulut harimau untuk melihat giginya, tetapi harimau itu tidak mencelakainya. Serigala berada di tengah-tengah kambing seolah-olah ia sebagai anjing penjaganya.
Bumi dipenuhi kedamaian seperti dipenuhinya bejana dengan air. Kata-kata mereka satu (sepakat) sehingga tidak ada yang diibadahi selain Allah subhanahu wa ta’ala. Peperangan meletakkan bebannya. Bangsa Quraisy mengambil kerajaannya. Lalu dikatakan, ‘Bumi menjadi semacam bejana yang terbuat dari perak (yakni hidangan) yang mengeluarkan tumbuhan, tumbuhannya sama di masa Adam’.”
🖥 Simak selengkapnya:
🌏 https://asysyariah.com/nabi-isa-membunuh-dajjal
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #nabiisa #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
💡Nabi shallallahu alaihi wa sallam menerangkan, setelah Allah subhanahu wa ta’ala membinasakan kaum Ya’juj dan Ma’juj,
“Lalu Allah mengirimkan hujan. Tidak dapat menghindar darinya satu rumah pun, baik rumah dari tanah liat maupun dari bulu. Allah subhanahu wa ta’ala membasuh bumi ini sampai menjadi seperti cermin. Lalu diperintahkan kepada bumi, ‘Tumbuhkan buah-buahanmu dan kembalikanlah keberkahanmu.’
Pada masa itu sekumpulan manusia cukup memakan satu buah delima. Mereka pun dapat bernaung dari kulitnya. Susu mereka juga diberkahi, sampai-sampai satu ekor unta betina yang banyak susunya cukup untuk sekian kabilah manusia. Satu ekor sapi betina yang banyak susunya cukup untuk satu kabilah. Satu ekor kambing betina yang banyak susunya cukup untuk satu kabilah kecil. Seekor sapi jantan harganya sekian dari harta dan satu ekor kuda hanya beberapa dirham.”
💡Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Sangat beruntung kehidupan setelah turunnya Al-Masih. Sangat beruntung kehidupan setelah al-Masih. Langit diberi izin untuk menurunkan hujan. Bumi diberi izin untuk menumbuhkan tumbuhan. Sampai-sampai seandainya engkau menaburkan biji di batu yang halus, niscaya akan tumbuh. Tidak ada kekikiran. Tidak ada kedengkian dan kebencian. Setiap binatang yang berbisa dihilangkan bisanya.
Terwujudlah keamanan di muka bumi sehingga harimau-harimau dapat bergembala bersama unta, macan bersama sapi, dan serigala bersama kambing. Bahkan, anak-anak bermain ular dan tidak membahayakan mereka. Sampai-sampai bayi memasukkan tangannya pada ular dan ular tidak menggigitnya. Bayi perempuan membuka mulut harimau untuk melihat giginya, tetapi harimau itu tidak mencelakainya. Serigala berada di tengah-tengah kambing seolah-olah ia sebagai anjing penjaganya.
Bumi dipenuhi kedamaian seperti dipenuhinya bejana dengan air. Kata-kata mereka satu (sepakat) sehingga tidak ada yang diibadahi selain Allah subhanahu wa ta’ala. Peperangan meletakkan bebannya. Bangsa Quraisy mengambil kerajaannya. Lalu dikatakan, ‘Bumi menjadi semacam bejana yang terbuat dari perak (yakni hidangan) yang mengeluarkan tumbuhan, tumbuhannya sama di masa Adam’.”
🖥 Simak selengkapnya:
🌏 https://asysyariah.com/nabi-isa-membunuh-dajjal
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #nabiisa #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📚 BERTOBAT & ISTIGFAR SAAT TERTIMPA MUSIBAH
✅ Allah subhanahu wa ta’ala menguji manusia dengan semua itu agar mereka kembali ke jalan yang benar, segera bertobat dari dosa dan bergegas menuju ketaatan kepada-Nya dan Rasul-Nya.
💎 Sebab, kekafiran dan maksiat adalah sumber segala bencana di dunia dan di akhirat. Adapun beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala, menaati Rasul-Nya, dan berpegang teguh dengan syariat-Nya adalah sumber kemuliaan dunia dan akhirat.
☑️ Allah subhanahu wa ta’ala memerintah hamba-Nya untuk bertobat kepada-Nya saat turunnya musibah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَآ إِلَىٰٓ أُمَمٍ مِّن قَبۡلِكَ فَأَخَذۡنَٰهُم بِٱلۡبَأۡسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ لَعَلَّهُمۡ يَتَضَرَّعُونَ ٤٢ فَلَوۡلَآ إِذۡ جَآءَهُم بَأۡسُنَا تَضَرَّعُواْ وَلَٰكِن قَسَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ٤٣
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.” (al-An’am: 42—43)
📝 Telah sahih riwayat dari Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz rahimahullah bahwa beliau menulis surat kepada para gubernurnya ketika terjadi gempa di zamannya. Beliau menyuruh mereka agar memerintahkan kaum muslimin supaya bertobat kepada Allah subhanahu wa ta’ala, merendahkan diri di hadapan-Nya, dan beristigfar dari dosa-dosa. (lihat Majmu’ Fatawa asy-Syaikh Ibnu Baz, 2/126—129)
🖥 Simak selengkapnya:
🌏 https://asysyariah.com/pelipur-lara-saat-musibah-dan-bencana
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #taubat #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
✅ Allah subhanahu wa ta’ala menguji manusia dengan semua itu agar mereka kembali ke jalan yang benar, segera bertobat dari dosa dan bergegas menuju ketaatan kepada-Nya dan Rasul-Nya.
💎 Sebab, kekafiran dan maksiat adalah sumber segala bencana di dunia dan di akhirat. Adapun beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala, menaati Rasul-Nya, dan berpegang teguh dengan syariat-Nya adalah sumber kemuliaan dunia dan akhirat.
☑️ Allah subhanahu wa ta’ala memerintah hamba-Nya untuk bertobat kepada-Nya saat turunnya musibah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَآ إِلَىٰٓ أُمَمٍ مِّن قَبۡلِكَ فَأَخَذۡنَٰهُم بِٱلۡبَأۡسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ لَعَلَّهُمۡ يَتَضَرَّعُونَ ٤٢ فَلَوۡلَآ إِذۡ جَآءَهُم بَأۡسُنَا تَضَرَّعُواْ وَلَٰكِن قَسَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ٤٣
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.” (al-An’am: 42—43)
📝 Telah sahih riwayat dari Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz rahimahullah bahwa beliau menulis surat kepada para gubernurnya ketika terjadi gempa di zamannya. Beliau menyuruh mereka agar memerintahkan kaum muslimin supaya bertobat kepada Allah subhanahu wa ta’ala, merendahkan diri di hadapan-Nya, dan beristigfar dari dosa-dosa. (lihat Majmu’ Fatawa asy-Syaikh Ibnu Baz, 2/126—129)
🖥 Simak selengkapnya:
🌏 https://asysyariah.com/pelipur-lara-saat-musibah-dan-bencana
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #taubat #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📚 LARANGAN MEMUJI SECARA BERLEBIHAN
📝 Imam an-Nawawi rahimahullah menulis sebuah bab di dalam syarah kitab Shahih Muslim, "Bab Larangan memberikan pujian apabila pujian itu berlebihan dan dikhawatirkan akan menimbulkan fitnah (ujian) bagi orang yang dipuji."
💡Dari Abu Musa al-Asy’ari radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah mendengar seseorang yang memuji orang lain dan berlebihan memujinya.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pun bersabda,
لَقَدْ أَهْلَكْتُمْ -أَوْ قَطَعْتُمْ- ظَهْرَ الرَّجُلِ
“Sungguh, kalian telah membinasakan orang tersebut.”
💎 Bahkan, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membimbing kita untuk menaburkan pasir ke wajah orang yang senang memuji secara berlebihan. Hal ini sebagaimana yang disebutkan oleh al-Miqdad bin al-Aswad radhiallahu anhu.
💎 Secara khusus lagi, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang kita untuk memuji beliau secara berlebih-lebihan. Hal ini disebabkan kekhawatiran beliau bahwa umat Islam nanti akan jatuh pada kesalahan yang dilakukan oleh orang-orang Nasrani.
💡Imam al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan sebuah hadits dari Umar bin al-Khaththab radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ، إِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ فَقُولُوا: عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ
“Janganlah kalian berlebih-lebihan memuji diriku, sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan memuji Ibnu Maryam. Aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah, ‘Hamba Allah dan Rasul-Nya.’”
🖥 Simak selengkapnya:
🌏 https://asysyariah.com/jaring-jaring-setan-itu-bernama-ghuluw
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #ghuluw #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
📝 Imam an-Nawawi rahimahullah menulis sebuah bab di dalam syarah kitab Shahih Muslim, "Bab Larangan memberikan pujian apabila pujian itu berlebihan dan dikhawatirkan akan menimbulkan fitnah (ujian) bagi orang yang dipuji."
💡Dari Abu Musa al-Asy’ari radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah mendengar seseorang yang memuji orang lain dan berlebihan memujinya.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pun bersabda,
لَقَدْ أَهْلَكْتُمْ -أَوْ قَطَعْتُمْ- ظَهْرَ الرَّجُلِ
“Sungguh, kalian telah membinasakan orang tersebut.”
💎 Bahkan, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membimbing kita untuk menaburkan pasir ke wajah orang yang senang memuji secara berlebihan. Hal ini sebagaimana yang disebutkan oleh al-Miqdad bin al-Aswad radhiallahu anhu.
💎 Secara khusus lagi, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang kita untuk memuji beliau secara berlebih-lebihan. Hal ini disebabkan kekhawatiran beliau bahwa umat Islam nanti akan jatuh pada kesalahan yang dilakukan oleh orang-orang Nasrani.
💡Imam al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan sebuah hadits dari Umar bin al-Khaththab radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ، إِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ فَقُولُوا: عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ
“Janganlah kalian berlebih-lebihan memuji diriku, sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan memuji Ibnu Maryam. Aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah, ‘Hamba Allah dan Rasul-Nya.’”
🖥 Simak selengkapnya:
🌏 https://asysyariah.com/jaring-jaring-setan-itu-bernama-ghuluw
🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃
#fawaaid #ghuluw #asysyariah
〰️〰️➰〰️〰️
🔔 Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
⏩ Telegram: t.me/atsarmuslim
🎦 Youtube: youtube.com/atsarmuslim
⏹ Facebook: facebook.com/atsarmuslim
⏺ Instagram: instagram.com/atsarmuslim