_*Al-Imam al-Hafizh*_ *Abdullah ibn Muhammad al-Harari (w 1429 H)*, dalam kitab _*Mukhtashar Sullam at-Taufiq,*_ h. 14, berkata:
وذلك مصداقُ قوله صلى الله عليه وسلم : "إن العبد ليتكلم بالكلمة لا يرى بها بأسًا يهوي بها في النار سبعين خريفًا" أي مسافة سبعين عامًا في النـزول وذلك منتهى جهنم وهو خاصٌ بالكفار. والحديث رواه الترمذي وحسَّنَه. وفي معناه حديث رواه البخاري ومسلم، وهذا الحديث دليل على أنه لا يشترط في الوقوع في الكفر معرفة الحكم ولا انشراح الصدر ولا اعتقاد معنى اللفظ."اهـ
“--bahwa menganggap remeh kata-kata kufur dapat mengeluarkan seseorang dari Islamnya-- hal itu sesuai dengan sabda Rasulullah: *“Sesungguhnya bila seseorang berkata-kata dengan kata-kata (kufur) walaupun dia tidak menganggap hal itu sebagai keburukan maka karena ucapannya tersebut ia akan masuk ke dalam neraka hingga dasarnya --yang jarak permukaan dengan dasarnya- adalah selama 70 tahun”*. Artinya, ia akan masuk ke dalam neraka hingga ke dasarnya yang jarak hingga dasarnya tersebut adalah 70 tahun, dan dasar neraka adalah khusus sebagai tempat bagi orang-orang kafir. Hadits ini diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan ia mengatakan ini hadits Hasan. Hadits yang semakna dengan ini juga diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim. Hadits ini merupakan dalil bahwa terjatuh dalam kufur tidak disyaratkan harus mengetahui hukumnya, juga tidak disyaratkan bahwa hatinya benar-benar bertujuan keluar dari Islam, serta juga tidak disyaratkan bahwa ia harus meyakini bahwa kata-kata tersebut dapat mengeluarkan dirinya dari Islam”. (Artinya, secara mutlak dengan hanya berkata-kata kufur; seseorang menjadi kafir/keluar dari Islam).
_______
#aqidah #tauhid #hatihatijadiwahhabi #tauhidcorner
https://www.instagram.com/p/CArhElGn-12/?igshid=11vj4hna9u1lh
وذلك مصداقُ قوله صلى الله عليه وسلم : "إن العبد ليتكلم بالكلمة لا يرى بها بأسًا يهوي بها في النار سبعين خريفًا" أي مسافة سبعين عامًا في النـزول وذلك منتهى جهنم وهو خاصٌ بالكفار. والحديث رواه الترمذي وحسَّنَه. وفي معناه حديث رواه البخاري ومسلم، وهذا الحديث دليل على أنه لا يشترط في الوقوع في الكفر معرفة الحكم ولا انشراح الصدر ولا اعتقاد معنى اللفظ."اهـ
“--bahwa menganggap remeh kata-kata kufur dapat mengeluarkan seseorang dari Islamnya-- hal itu sesuai dengan sabda Rasulullah: *“Sesungguhnya bila seseorang berkata-kata dengan kata-kata (kufur) walaupun dia tidak menganggap hal itu sebagai keburukan maka karena ucapannya tersebut ia akan masuk ke dalam neraka hingga dasarnya --yang jarak permukaan dengan dasarnya- adalah selama 70 tahun”*. Artinya, ia akan masuk ke dalam neraka hingga ke dasarnya yang jarak hingga dasarnya tersebut adalah 70 tahun, dan dasar neraka adalah khusus sebagai tempat bagi orang-orang kafir. Hadits ini diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan ia mengatakan ini hadits Hasan. Hadits yang semakna dengan ini juga diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim. Hadits ini merupakan dalil bahwa terjatuh dalam kufur tidak disyaratkan harus mengetahui hukumnya, juga tidak disyaratkan bahwa hatinya benar-benar bertujuan keluar dari Islam, serta juga tidak disyaratkan bahwa ia harus meyakini bahwa kata-kata tersebut dapat mengeluarkan dirinya dari Islam”. (Artinya, secara mutlak dengan hanya berkata-kata kufur; seseorang menjadi kafir/keluar dari Islam).
_______
#aqidah #tauhid #hatihatijadiwahhabi #tauhidcorner
https://www.instagram.com/p/CArhElGn-12/?igshid=11vj4hna9u1lh
Instagram
Instagram
📌
*Simak...*
*Manajemen Masjid Dalam Pencegahan Radikalisme Melalui Metode Tahdzir Syar'i* | Bersama Ustadz Dr. H. Kholil Abou Fateh
______
Ustadz Kholil Abou Fateh - YouTube Channel | https://youtu.be/dankSrmcdtU
*Simak...*
*Manajemen Masjid Dalam Pencegahan Radikalisme Melalui Metode Tahdzir Syar'i* | Bersama Ustadz Dr. H. Kholil Abou Fateh
______
Ustadz Kholil Abou Fateh - YouTube Channel | https://youtu.be/dankSrmcdtU
YouTube
Akar Radikalisme Dan Terorisme | UBP Karawang
Manajemen Masjid Dalam Pencegahan Radikalisme Melalui Metode Tahdzir Syar'i
📌
*Imam Ahmad ar-Rifa’i* dalam menjelaskan bahwa hukum-hukum syari’at tidak akan pernah gugur dari siapapun menyatakan bahwa *seseorang yang memiliki sifat-sifat kewalian bukanlah seperti orang-orang semacam Fir’aun atau semacam Namrud. Orang semacam Fir’aun, -ketika telah meraih apa yang diinginkan- maka berkata: _~“Anâ Rabbukum al-A’lâ…~_ (Saya adalah tuhan kalian yang maha tinggi)”.* Demikian pula kesombongan yang diungkapkan Namrud, dia mengaku sebagai Tuhan. Sikap kufur semacam ini jelas tidak akan pernah ada pada diri seorang wali Allah. Seorang yang dicintai oleh Allah tidak akan pernah berkata _~“Anâ Allah…”~_. Bagaimana mungkin seorang sufi dengan gelar _“al-Faqîr”_ mengaku bahwa dirinya Tuhan. Lantas dimanakah letak kefakirannya?! Sementara Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللهِ (فاطر: 15)
*“Wahai sekalian manusia, kalian semua adalah orang-orang fakir yang membutuhkan kepada Allah”.* (QS. Fâthir: 15).
Kemudian lebih dari pada ini, *Rasulullah yang notabene merupakan panutan kaum sufi, dan seorang kekasih Allah yang telah mendapat derajat ma’rifat yang tidak pernah diraih oleh siapapun, beliau tidak pernah mengatakan kata-kata buruk semacam itu.* Justru sebaliknya, dengan tegas beliau mengatakan bahwa dirinya berasal dari kalangan manusia. Sebagaimana firman Allah:
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ (الكهف: 110)
*“Katakanlah -wahai Muhammad- sesungguhnya saya adalah manusia seperti kalian yang diberikan wahyu kepadaku”.* (QS. al-Kahfi: 110)
Kemudian dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda:
فَإنّي لَسْتُ بِمَلَكٍ إنّمَا أنَا ابْنُ امْرَأةٍ مِنْ قُرَيْشٍ كَانَتْ تَأْكُلُ الْقَدِيْدَ (رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه وَالْحَاكِم)
*“Sesungguhnya saya bukanlah malaikat, saya hanyalah seorang anak seorang perempuan dari suku Quraisy; seorang perempuan yang suka makan qadid” (daging yang dijemur).* (HR. Ibn Majah dan al-Hakim)
______
https://www.instagram.com/p/CAxm9S8HUlr/?igshid=1psvghokrpebz
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #tasawuf #sufi #sufisme #syariat #hakikat #marifat
*Imam Ahmad ar-Rifa’i* dalam menjelaskan bahwa hukum-hukum syari’at tidak akan pernah gugur dari siapapun menyatakan bahwa *seseorang yang memiliki sifat-sifat kewalian bukanlah seperti orang-orang semacam Fir’aun atau semacam Namrud. Orang semacam Fir’aun, -ketika telah meraih apa yang diinginkan- maka berkata: _~“Anâ Rabbukum al-A’lâ…~_ (Saya adalah tuhan kalian yang maha tinggi)”.* Demikian pula kesombongan yang diungkapkan Namrud, dia mengaku sebagai Tuhan. Sikap kufur semacam ini jelas tidak akan pernah ada pada diri seorang wali Allah. Seorang yang dicintai oleh Allah tidak akan pernah berkata _~“Anâ Allah…”~_. Bagaimana mungkin seorang sufi dengan gelar _“al-Faqîr”_ mengaku bahwa dirinya Tuhan. Lantas dimanakah letak kefakirannya?! Sementara Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللهِ (فاطر: 15)
*“Wahai sekalian manusia, kalian semua adalah orang-orang fakir yang membutuhkan kepada Allah”.* (QS. Fâthir: 15).
Kemudian lebih dari pada ini, *Rasulullah yang notabene merupakan panutan kaum sufi, dan seorang kekasih Allah yang telah mendapat derajat ma’rifat yang tidak pernah diraih oleh siapapun, beliau tidak pernah mengatakan kata-kata buruk semacam itu.* Justru sebaliknya, dengan tegas beliau mengatakan bahwa dirinya berasal dari kalangan manusia. Sebagaimana firman Allah:
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ (الكهف: 110)
*“Katakanlah -wahai Muhammad- sesungguhnya saya adalah manusia seperti kalian yang diberikan wahyu kepadaku”.* (QS. al-Kahfi: 110)
Kemudian dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda:
فَإنّي لَسْتُ بِمَلَكٍ إنّمَا أنَا ابْنُ امْرَأةٍ مِنْ قُرَيْشٍ كَانَتْ تَأْكُلُ الْقَدِيْدَ (رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه وَالْحَاكِم)
*“Sesungguhnya saya bukanlah malaikat, saya hanyalah seorang anak seorang perempuan dari suku Quraisy; seorang perempuan yang suka makan qadid” (daging yang dijemur).* (HR. Ibn Majah dan al-Hakim)
______
https://www.instagram.com/p/CAxm9S8HUlr/?igshid=1psvghokrpebz
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #tasawuf #sufi #sufisme #syariat #hakikat #marifat
Instagram
Tauhid Corner
▪️ Imam Ahmad ar-Rifa’i dalam menjelaskan bahwa hukum-hukum syari’at tidak akan pernah gugur dari siapapun menyatakan bahwa seseorang yang memiliki sifat-sifat kewalian bukanlah seperti orang-orang semacam Fir’aun atau semacam Namrud. Orang semacam Fir’aun…
📌
Seluruh para Nabi dan Rasul menyeru kepada kalimat tauhid, Allah berfirman:
وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلاَّ نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لآ إِلَهَ إِلآ أَنَا فَاعْبُدُونِ (سورة الأنبياء: 25)
*“Dan tidaklah Kami (Allah) mengutus dari sebelum mu (wahai Muhammad) dari seorang Rasul kecuali Kami mewahyukan kepadanya bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Aku, maka hendaklah kalian beribadah kepada-Ku”* (QS. al-Anbiya: 25).
*Itulah kalimat tauhid; La Ilaha Illallah.* Sangat jelas dalam ayat ini bahwa seruan seluruh para Nabi kepada umat manusia ini adalah agar meyakini _*La Ilaha Illallah*_. Yang juga maknanya adalah _*La Rabba Illallah*_. *Karena kata al-Ilah dan kata ar-Rabb bagi Allah memiliki makna yang sama; yaitu “Yang disembah dengan haq”* (al-Ma’bud Bi Haqq).
▪️
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #manhajsalaf #salafi #salafiyyun #asyariyyah #maturidiyyah #wahhabi #uluhiyyah #rububiyyah
📚 https://wa.me/c/6287878023938
https://www.instagram.com/p/CA5FI6GHok5/?igshid=1o29j6hgfdbvi
Seluruh para Nabi dan Rasul menyeru kepada kalimat tauhid, Allah berfirman:
وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلاَّ نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لآ إِلَهَ إِلآ أَنَا فَاعْبُدُونِ (سورة الأنبياء: 25)
*“Dan tidaklah Kami (Allah) mengutus dari sebelum mu (wahai Muhammad) dari seorang Rasul kecuali Kami mewahyukan kepadanya bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Aku, maka hendaklah kalian beribadah kepada-Ku”* (QS. al-Anbiya: 25).
*Itulah kalimat tauhid; La Ilaha Illallah.* Sangat jelas dalam ayat ini bahwa seruan seluruh para Nabi kepada umat manusia ini adalah agar meyakini _*La Ilaha Illallah*_. Yang juga maknanya adalah _*La Rabba Illallah*_. *Karena kata al-Ilah dan kata ar-Rabb bagi Allah memiliki makna yang sama; yaitu “Yang disembah dengan haq”* (al-Ma’bud Bi Haqq).
▪️
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #manhajsalaf #salafi #salafiyyun #asyariyyah #maturidiyyah #wahhabi #uluhiyyah #rububiyyah
📚 https://wa.me/c/6287878023938
https://www.instagram.com/p/CA5FI6GHok5/?igshid=1o29j6hgfdbvi
WhatsApp.com
View Tauhid Corner | Nurul Hikmah Press's Catalog on WhatsApp
Learn more about their products & services
📌
Makna Nama Allah an-Nur, yakni bukan berarti Allah adalah cahaya yang bersinar bergemerlapan, *tetapi makna yang benar adalah Allah maha pemberi petunjuk iman.*
#aqidah #tauhid #salaf #manhajsalaf #allahadatanpatempatdantanpaarah #salafiyyun #kajiansunnah #kajian #kajianislam #kajiantauhid #kajiantangerang #jadwalmajeliskotatangerang
IG *@tauhidcorner*
https://www.instagram.com/tv/B_qi9xtldlJ/?igshid=nzplnlh25ytj
📚 wa.me/c/6287878023938
Makna Nama Allah an-Nur, yakni bukan berarti Allah adalah cahaya yang bersinar bergemerlapan, *tetapi makna yang benar adalah Allah maha pemberi petunjuk iman.*
#aqidah #tauhid #salaf #manhajsalaf #allahadatanpatempatdantanpaarah #salafiyyun #kajiansunnah #kajian #kajianislam #kajiantauhid #kajiantangerang #jadwalmajeliskotatangerang
IG *@tauhidcorner*
https://www.instagram.com/tv/B_qi9xtldlJ/?igshid=nzplnlh25ytj
📚 wa.me/c/6287878023938
📌
*Al-Imam Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali* (w 505 H) dalam kitab Ihya’ Ulumiddin menulis:
وَمَا يُقالُ إنه أُبْدِعَ بعدَ رسولِ الله صلى الله عليه وسلم فليسَ كلُّ ما أُبْدِعَ مَنْهِيًّا، بَل المنهيُّ بدعةٌ تُضَادّ سنّةً ثَابِتةً وتَرفعُ أمْرًا مِن الشرعِ مَعَ بقَاءِ علّتِه، بل الإبدَاعُ قدْ يَجبُ في بعض الأحـْـــــوالِ إذا تَغيَّرتِ الأسْـــــبَاب. اهـ
*“Dan apa yang dikatakan sebagai bid’ah setelah Rasulullah; maka tidaklah setiap perkara bid’ah itu terlarang, tetapi yang terlarang adalah bid’ah yang menyalahi ajaran yang telah sahih dan mengangkat perkara dari Syara’ beserta tetap illat-nya (sebab-nya), bahkan bid’ah kadang wajib dalam beberapa keadaan bila telah berubah sebab-sebab-nya”* (Ihya Ulumiddin, j. 2, h. 3)
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #bidah #ibnutaimiyah #imamalghazali
https://www.instagram.com/p/CBA1TkZngcO/?igshid=p9cblz3wmk10
__________
*Saat ini tersedia 12 judul buku karya Ustadz Kholil Abou Fateh. Untuk melihat katalog dan pemesanan click link >>> wa.me/c/6287878023938*
*Al-Imam Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali* (w 505 H) dalam kitab Ihya’ Ulumiddin menulis:
وَمَا يُقالُ إنه أُبْدِعَ بعدَ رسولِ الله صلى الله عليه وسلم فليسَ كلُّ ما أُبْدِعَ مَنْهِيًّا، بَل المنهيُّ بدعةٌ تُضَادّ سنّةً ثَابِتةً وتَرفعُ أمْرًا مِن الشرعِ مَعَ بقَاءِ علّتِه، بل الإبدَاعُ قدْ يَجبُ في بعض الأحـْـــــوالِ إذا تَغيَّرتِ الأسْـــــبَاب. اهـ
*“Dan apa yang dikatakan sebagai bid’ah setelah Rasulullah; maka tidaklah setiap perkara bid’ah itu terlarang, tetapi yang terlarang adalah bid’ah yang menyalahi ajaran yang telah sahih dan mengangkat perkara dari Syara’ beserta tetap illat-nya (sebab-nya), bahkan bid’ah kadang wajib dalam beberapa keadaan bila telah berubah sebab-sebab-nya”* (Ihya Ulumiddin, j. 2, h. 3)
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #bidah #ibnutaimiyah #imamalghazali
https://www.instagram.com/p/CBA1TkZngcO/?igshid=p9cblz3wmk10
__________
*Saat ini tersedia 12 judul buku karya Ustadz Kholil Abou Fateh. Untuk melihat katalog dan pemesanan click link >>> wa.me/c/6287878023938*
Instagram
Tauhid Corner
▪️ Al-Imam Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali (w 505 H) dalam kitab Ihya’ Ulumiddin menulis: ▪️ وَمَا يُقالُ إنه أُبْدِعَ بعدَ رسولِ الله صلى الله عليه وسلم فليسَ كلُّ ما أُبْدِعَ مَنْهِيًّا، بَل المنهيُّ بدعةٌ تُضَادّ سنّةً ثَابِتةً وتَرفعُ أمْرًا مِن الشرعِ…
📌
*Cara Mudah Membantah Ajaran Sesat Wahhabi (Dari Kitab Sharih al Bayan Fi ar Radd ‘Ala Man Khlaf al Qur’an karya al Imam al Hafizh al Muhaddits Syaikh al Islam Abdullah al Harari al Habasyi)*
___________
Anda katakan kepada orang-orang Wahabi: *“Ajaran agama kalian itu baru, dirintis oleh Muhammad ibn Abdul Wahhab. Buktinya, tidak ada seorang muslim-pun sebelum Muhammad Ibn Abdul Wahhab yang mengharamkan perkataan: ”Yaa Muhammad (Wahai Muhammad)...”*. Bahkan orang yang oleh Muhammad ibn Abdul Wahhab disebutnya sebagai “Syaikh al-Islam”; yaitu Ahmad ibn Taimiyah telah membolehkan mengucapkan “Ya Muhammad…” bagi orang yang sedang kesusahan karena tertimpa semacam lumpuh pada kakinya (al-Khadar). Ibn Taimiyah mengatakan bahwa dianjurkan bagi orang yang tertimpa semacam kelumpuhan pada kaki yang tidak dapat digerakan untuk mengucapkan “Yaa Muhammad…”. Yang dimaksud al-khadar pada kaki di sini bukan artinya “kesemutan”, juga bukan lumpuh yang permanen, tapi yang dimaksud adalah lumpuh sementara karena terlalu lama duduk atau semacamnya. Rekomendasi Ibn Taimiyah ini ia dasarkan kepada apa yang telah dilakukan oleh sahabat Abdullah ibn Umar, bahwa suatu ketika sahabat yang mulia ini tertimpa al-khadar pada kakinya, lalu ada orang yang berkata kepadanya: “Sebutkan orang yang paling engkau cintai!!”, kemudian Abdullah ibn Umar berkata: “Yaa Muhammad…”.
Anda katakan kepada kaum Wahhabi: *“Ibn Taimiyah yang kalian sebut sebagai “syaikh al-Islam” membolehkan perkara di atas, sementara kalian menamakan itu sebagai kekufuran...*
Selengkapnya >>> *https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10157424429105897&id=351534640896*
______
Lebih lengkap pembahasan pada buku:
*MENGUNGKAP KERANCUAN PEMBAGIAN TAUHID KEPADA ULUHIYYAH, RUBUBIYYAH DAN AL-ASMA WA ASH-SHIFAT | Dr. H. Kholilurrohman, MA*
📥 Download ebook https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookmkpt/
*Tersedia buku cetak*
wa.me/c/6287878023938
*Cara Mudah Membantah Ajaran Sesat Wahhabi (Dari Kitab Sharih al Bayan Fi ar Radd ‘Ala Man Khlaf al Qur’an karya al Imam al Hafizh al Muhaddits Syaikh al Islam Abdullah al Harari al Habasyi)*
___________
Anda katakan kepada orang-orang Wahabi: *“Ajaran agama kalian itu baru, dirintis oleh Muhammad ibn Abdul Wahhab. Buktinya, tidak ada seorang muslim-pun sebelum Muhammad Ibn Abdul Wahhab yang mengharamkan perkataan: ”Yaa Muhammad (Wahai Muhammad)...”*. Bahkan orang yang oleh Muhammad ibn Abdul Wahhab disebutnya sebagai “Syaikh al-Islam”; yaitu Ahmad ibn Taimiyah telah membolehkan mengucapkan “Ya Muhammad…” bagi orang yang sedang kesusahan karena tertimpa semacam lumpuh pada kakinya (al-Khadar). Ibn Taimiyah mengatakan bahwa dianjurkan bagi orang yang tertimpa semacam kelumpuhan pada kaki yang tidak dapat digerakan untuk mengucapkan “Yaa Muhammad…”. Yang dimaksud al-khadar pada kaki di sini bukan artinya “kesemutan”, juga bukan lumpuh yang permanen, tapi yang dimaksud adalah lumpuh sementara karena terlalu lama duduk atau semacamnya. Rekomendasi Ibn Taimiyah ini ia dasarkan kepada apa yang telah dilakukan oleh sahabat Abdullah ibn Umar, bahwa suatu ketika sahabat yang mulia ini tertimpa al-khadar pada kakinya, lalu ada orang yang berkata kepadanya: “Sebutkan orang yang paling engkau cintai!!”, kemudian Abdullah ibn Umar berkata: “Yaa Muhammad…”.
Anda katakan kepada kaum Wahhabi: *“Ibn Taimiyah yang kalian sebut sebagai “syaikh al-Islam” membolehkan perkara di atas, sementara kalian menamakan itu sebagai kekufuran...*
Selengkapnya >>> *https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10157424429105897&id=351534640896*
______
Lebih lengkap pembahasan pada buku:
*MENGUNGKAP KERANCUAN PEMBAGIAN TAUHID KEPADA ULUHIYYAH, RUBUBIYYAH DAN AL-ASMA WA ASH-SHIFAT | Dr. H. Kholilurrohman, MA*
📥 Download ebook https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookmkpt/
*Tersedia buku cetak*
wa.me/c/6287878023938
📌 *DALIL TABARRUK*
*Perbuatan Rasulullah yang telah membagi-bagikan potongan rambut dan potongan kuku-kukunya.*
______
Rasulullah membagi-bagikan rambutnya, ketika beliau bercukur di saat haji Wada’, haji terakhir yang beliau lakukan. Beliau juga membagi-bagikan potongan kukunya. Pembagian rambut ini diriwayatkan oleh Al-Imam al-Bukhari dan Al-Imam Muslim dari hadits sahabat Anas ibn Malik. Dalam lafazh riwayat Imam Muslim, Anas berkata:
▪️
لمَاّ رَمَى صَلّى اللهُ عَليْه وَسَلّمَ الجمرَةَ وَنَحَرَ نُسُكَهُ وَحَلَقَ نَاوَلَ الحَالِقَ شِقَّهُ الأيْمَنَ فَحَلَقَ، ثمَّ دعَا أبَا طَلْحَةَ الأنْصَارِيَّ فأعْطاهُ ثمّ نَاوَلَهُ الشِّقَ الأيْسَرَ فقَال "احْلِق"، فحَلَق، فأعْطَاهُ أبَا طَلحَةَ فقَال: اقْسِمْهُ بَيْنَ النّاس. وَفِي روَاية: فَبَدَأ بالشِّق الأيْمَنِ فَوَزَّعهُ الشّعْرَةَ وَالشّعْرَتَين بَيْنَ النّاس ثمّ قاَل: بالأيْسَر، فَصَنَعَ مثلَ ذَلكَ ثمّ قَال: ههُنَا أبُو طَلحَة، فَدَفَعهُ إلَى أبيْ طَلحَة. وَفي روَاية أنّه عَليهِ الصّلاَةُ وَالسّلامُ قَالَ للحَلاّق: هَا، وأشَارَ بيَدهِ إلَى الجَانِب الأيْمَن فَقَسَمَ شَعْرَهُ بَيْنَ مَنْ يَليْهِ، ثمّ أشَارَ إلَى الحَلاّق إلَى الجَانِبِ الأيْسَر فَحَلقَهُ فَأعْطَاهُ أمَّ سُلَيم (رَواهُ مُسْلم)
▪️
“Setelah selesai melempar Jumrah dan memotong kurbannya, Rasulullah kemudian bercukur. Beliau mengulurkan bagian kanan rambutnya kepada tukang cukur untuk memotongnya. Kemudian Rasulullah memanggil Abu Thalhah al-Anshari dan memberikan kepadanya potongan rambut tersebut. Lalu Rasulullah mengulurkan bagian kiri rambutnya kepada tukang cukur tersebut, sambil berkata: *“Potonglah..!”*. Lalu potongan rambut tersebut diberikan kembali kepada Abu Thalhah, seraya berkata: *“Bagikanlah di antara manusia”.*
▪️
Selengkapnya like FB Pages @tauhidcorner >>> https://www.facebook.com/351534640896/posts/10157431279170897/
#aqidah #tauhid #hatihatijadiwahhabi #tauhidcorner #ibnhajaralasqalani #ahlussunnahwaljamaah #asyariyyah #maturidiyyah #salafi #manhajsalaf #salafiyyun #tabarruk #tawassul #istighasah #berkah #cariberkah
https://www.instagram.com/p/CBKI-YDnWML/?igshid=1wq191he46w5n
*Perbuatan Rasulullah yang telah membagi-bagikan potongan rambut dan potongan kuku-kukunya.*
______
Rasulullah membagi-bagikan rambutnya, ketika beliau bercukur di saat haji Wada’, haji terakhir yang beliau lakukan. Beliau juga membagi-bagikan potongan kukunya. Pembagian rambut ini diriwayatkan oleh Al-Imam al-Bukhari dan Al-Imam Muslim dari hadits sahabat Anas ibn Malik. Dalam lafazh riwayat Imam Muslim, Anas berkata:
▪️
لمَاّ رَمَى صَلّى اللهُ عَليْه وَسَلّمَ الجمرَةَ وَنَحَرَ نُسُكَهُ وَحَلَقَ نَاوَلَ الحَالِقَ شِقَّهُ الأيْمَنَ فَحَلَقَ، ثمَّ دعَا أبَا طَلْحَةَ الأنْصَارِيَّ فأعْطاهُ ثمّ نَاوَلَهُ الشِّقَ الأيْسَرَ فقَال "احْلِق"، فحَلَق، فأعْطَاهُ أبَا طَلحَةَ فقَال: اقْسِمْهُ بَيْنَ النّاس. وَفِي روَاية: فَبَدَأ بالشِّق الأيْمَنِ فَوَزَّعهُ الشّعْرَةَ وَالشّعْرَتَين بَيْنَ النّاس ثمّ قاَل: بالأيْسَر، فَصَنَعَ مثلَ ذَلكَ ثمّ قَال: ههُنَا أبُو طَلحَة، فَدَفَعهُ إلَى أبيْ طَلحَة. وَفي روَاية أنّه عَليهِ الصّلاَةُ وَالسّلامُ قَالَ للحَلاّق: هَا، وأشَارَ بيَدهِ إلَى الجَانِب الأيْمَن فَقَسَمَ شَعْرَهُ بَيْنَ مَنْ يَليْهِ، ثمّ أشَارَ إلَى الحَلاّق إلَى الجَانِبِ الأيْسَر فَحَلقَهُ فَأعْطَاهُ أمَّ سُلَيم (رَواهُ مُسْلم)
▪️
“Setelah selesai melempar Jumrah dan memotong kurbannya, Rasulullah kemudian bercukur. Beliau mengulurkan bagian kanan rambutnya kepada tukang cukur untuk memotongnya. Kemudian Rasulullah memanggil Abu Thalhah al-Anshari dan memberikan kepadanya potongan rambut tersebut. Lalu Rasulullah mengulurkan bagian kiri rambutnya kepada tukang cukur tersebut, sambil berkata: *“Potonglah..!”*. Lalu potongan rambut tersebut diberikan kembali kepada Abu Thalhah, seraya berkata: *“Bagikanlah di antara manusia”.*
▪️
Selengkapnya like FB Pages @tauhidcorner >>> https://www.facebook.com/351534640896/posts/10157431279170897/
#aqidah #tauhid #hatihatijadiwahhabi #tauhidcorner #ibnhajaralasqalani #ahlussunnahwaljamaah #asyariyyah #maturidiyyah #salafi #manhajsalaf #salafiyyun #tabarruk #tawassul #istighasah #berkah #cariberkah
https://www.instagram.com/p/CBKI-YDnWML/?igshid=1wq191he46w5n
Instagram
Tauhid Corner
📌 Perbuatan Rasulullah yang telah membagi-bagikan potongan rambut dan potongan kuku-kukunya. Rasulullah membagi-bagikan rambutnya, ketika beliau bercukur di saat haji Wada’, haji terakhir yang beliau lakukan. Beliau juga membagi-bagikan potongan kukunya.…
📌 *DALIL TABARRUK*
____________
Para Tabi’in melakukan *tabarruk dengan kemuliaan mata sahabat Rasulullah yang pernah melihat Rasulullah, dan bertabarruk dengan tangan yang telah menyentuh Rasulullah di masa hidupnya.* Perlakuan kaum Tabi’in ini sedikitpun tidak diingkari oleh para sahabat Nabi, sebaliknya mereka menyetujui perlakuan tersebut. Dalam sebuah hadits diriwayatkan sebagai berikut:
عَنْ ثَابِتٍ قَالَ: كُنْتُ إذَا أَتَيْتُ أنَسًا يُخْبرُ بِمَكَانِي فَأدْخُلُ عَلَيْهِ فَآخُذُ بيَدَيْهِ فَأُقَبِّلُهُمَا وَأقُوْلُ: بَأبِي هَاتَانِ اليَداَنِ اللَّتاَنِ مَسّتَا رَسُوْلَ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَأُقَبّلُ عَيْنَيْهِ وَأقُوْلُ: بِأبِي هَاتَانِ العَيْنَانِ اللّتَانِ رَأتَا رَسُوْلَ اللهِ صَلّى اللهُ عَليْه وَسَلّمَ (رَوَاهُ أبُو يَعْلَى وَرِجَالهُ رجَالُ الصّحِيْحِ غَيْرُ عَبْدِ اللهِ بنِ أبِي بَكْر المَقْدميّ وَهُوَ ثِقَةٌ)
*“Dari Tsabit al-Bunani -Salah seorang dari Tabi'in ternama, murid Anas ibn Malik- berkata: “Apabila aku mendatangi Anas ibn Malik, ia (Anas) --selalu-- diberitahu tentang kedatanganku, maka aku menemuinya dan meraih kedua tangannya untuk aku cium. Aku berkata: _“Sungguh, kedua tangan inilah yang telah menyentuh jasad Rasulullah”_, kemudian juga aku cium kedua matanya, aku berkata: _“Sungguh, kedua mata inilah yang telah melihat Rasulullah”._*
(Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan para perawinya adalah para perawi Shahih selain ‘Abdullah ibn Abu Bakar al-Maqdimi dan dia adalah perawi yang terpercaya (Tsiqah)
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #bidah #tabarruk #berkah
*IG @tauhidcorner*
https://www.instagram.com/p/CBKqsWonRSy/?igshid=tojdefo7454q
____________
Para Tabi’in melakukan *tabarruk dengan kemuliaan mata sahabat Rasulullah yang pernah melihat Rasulullah, dan bertabarruk dengan tangan yang telah menyentuh Rasulullah di masa hidupnya.* Perlakuan kaum Tabi’in ini sedikitpun tidak diingkari oleh para sahabat Nabi, sebaliknya mereka menyetujui perlakuan tersebut. Dalam sebuah hadits diriwayatkan sebagai berikut:
عَنْ ثَابِتٍ قَالَ: كُنْتُ إذَا أَتَيْتُ أنَسًا يُخْبرُ بِمَكَانِي فَأدْخُلُ عَلَيْهِ فَآخُذُ بيَدَيْهِ فَأُقَبِّلُهُمَا وَأقُوْلُ: بَأبِي هَاتَانِ اليَداَنِ اللَّتاَنِ مَسّتَا رَسُوْلَ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَأُقَبّلُ عَيْنَيْهِ وَأقُوْلُ: بِأبِي هَاتَانِ العَيْنَانِ اللّتَانِ رَأتَا رَسُوْلَ اللهِ صَلّى اللهُ عَليْه وَسَلّمَ (رَوَاهُ أبُو يَعْلَى وَرِجَالهُ رجَالُ الصّحِيْحِ غَيْرُ عَبْدِ اللهِ بنِ أبِي بَكْر المَقْدميّ وَهُوَ ثِقَةٌ)
*“Dari Tsabit al-Bunani -Salah seorang dari Tabi'in ternama, murid Anas ibn Malik- berkata: “Apabila aku mendatangi Anas ibn Malik, ia (Anas) --selalu-- diberitahu tentang kedatanganku, maka aku menemuinya dan meraih kedua tangannya untuk aku cium. Aku berkata: _“Sungguh, kedua tangan inilah yang telah menyentuh jasad Rasulullah”_, kemudian juga aku cium kedua matanya, aku berkata: _“Sungguh, kedua mata inilah yang telah melihat Rasulullah”._*
(Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan para perawinya adalah para perawi Shahih selain ‘Abdullah ibn Abu Bakar al-Maqdimi dan dia adalah perawi yang terpercaya (Tsiqah)
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #bidah #tabarruk #berkah
*IG @tauhidcorner*
https://www.instagram.com/p/CBKqsWonRSy/?igshid=tojdefo7454q
Instagram
Tauhid Corner
▪️ 📌 DALIL TABARRUK ________________ ▪️ Para Tabi’in melakukan tabarruk dengan kemuliaan mata sahabat Rasulullah yang pernah melihat Rasulullah, dan bertabarruk dengan tangan yang telah menyentuh Rasulullah di masa hidupnya. Perlakuan kaum Tabi’in ini sedikitpun…
📌
*DALIL TABARRUK*
*Para sahabat Rasulullah dan kaum Tabi'in melakukan tabarruk dengan bekas tempat telapak tangan Rasulullah*
____________
Dalam sebuah hadits diriwayatkan sebagai berikut:
عَنْ حَنْظَلَةَ بْنِ حَذْيَمٍ قَالَ: وَفَدْتُ مَعَ جَدّيْ حَذْيَمٍ إلَى رَسُولِ اللهِ صَلّى اللهُ عَليهِ وَسَلّمَ، فَقَال: يَا رَسُولَ اللهِ إنّ لِيْ بَنِيْنَ ذَوِيْ لِحًى وَغَيْرَهُمْ وَهَذَا أصْغَرُهُمْ، فَأدْنَانِي رَسُولُ الله صَلّى اللهُ عَليهِ وَسَلّمَ وَمَسَحَ رَأسِي، وَقَال: بَارَك اللهُ فِيْكَ، قَالَ الذّيالُ: فَلَقَدْ رَأيْتُ حَنْظَلَةَ يُؤْتَى بالرّجُلِ الوَارِمِ وَجْهُهُ أوِ الشّاةِ الوَارِمِ ضَرْعُهَا، فَيَقُوْلُ: بسْمِ اللهِ عَلَى مَوْضِعِ كَفّ رَسُوْلِ اللهِ صَلّى اللهُ عَليْهِ وَسَلّمَ فَيَمْسَحُهُ فُيَذْهَبُ الوَرمُ (روَاه الطّبَرانيّ في الأوْسَط وَالكَبيْر بنَحْوِه، وأحمَدُ فِي حَديثٍ طَوِيْلٍ وَرِجَالُ أحْمَدَ ثِقَاتٌ)
“Dari sahabat Hanzhalah ibn Hadzyam, bahwa ia berkata: *“Aku mengikuti rombongan bersama kakekku; Hadzyam menuju Rasulullah.* Kakekku berkata kepada Rasulullah: *“Wahai Rasulallah, aku memiliki beberapa anak laki-laki yang sudah besar dan ini yang paling kecil di antara mereka". Kemudian Rasulullah mendekatkan diriku ke dekatnya, lalu ia mengusap kepalaku seraya berkata: “Barakallah Fik” (Semoga Allah memberikan berkah kepadamu)*
Adz-Dzayyal berkata: “Aku melihat Hanzhalah didatangi orang yang bengkak wajahnya atau orang yang membawa kambing yang bengkak susunya, kemudian Hanzhalah mengucapkan:
بِسْمِ اللهِ عَلَى مَوْضِعِ كَفِّ رَسُوْلِ اللهِ
*“Dengan nama Allah atas tempat usapan telapak tangan Rasulullah”,* kemudian ia mengusap orang tersebut hingga hilanglah bengkaknya.
(Diriwayatkan Al-Imam ath-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Ausath dan al-Mu’jam al-Kabir, juga diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad dalam hadits yang panjang yang semua para perawinya tsiqat (terpercaya)
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #bidah #tabarruk #berkah
https://www.instagram.com/p/CBKjm2QH0Fj/?igshid=131045rx4dadn
_____
Katalog Buku Karya Dr. H. Kholilurrohman, MA >>> wa.me/c/6287878023938
*DALIL TABARRUK*
*Para sahabat Rasulullah dan kaum Tabi'in melakukan tabarruk dengan bekas tempat telapak tangan Rasulullah*
____________
Dalam sebuah hadits diriwayatkan sebagai berikut:
عَنْ حَنْظَلَةَ بْنِ حَذْيَمٍ قَالَ: وَفَدْتُ مَعَ جَدّيْ حَذْيَمٍ إلَى رَسُولِ اللهِ صَلّى اللهُ عَليهِ وَسَلّمَ، فَقَال: يَا رَسُولَ اللهِ إنّ لِيْ بَنِيْنَ ذَوِيْ لِحًى وَغَيْرَهُمْ وَهَذَا أصْغَرُهُمْ، فَأدْنَانِي رَسُولُ الله صَلّى اللهُ عَليهِ وَسَلّمَ وَمَسَحَ رَأسِي، وَقَال: بَارَك اللهُ فِيْكَ، قَالَ الذّيالُ: فَلَقَدْ رَأيْتُ حَنْظَلَةَ يُؤْتَى بالرّجُلِ الوَارِمِ وَجْهُهُ أوِ الشّاةِ الوَارِمِ ضَرْعُهَا، فَيَقُوْلُ: بسْمِ اللهِ عَلَى مَوْضِعِ كَفّ رَسُوْلِ اللهِ صَلّى اللهُ عَليْهِ وَسَلّمَ فَيَمْسَحُهُ فُيَذْهَبُ الوَرمُ (روَاه الطّبَرانيّ في الأوْسَط وَالكَبيْر بنَحْوِه، وأحمَدُ فِي حَديثٍ طَوِيْلٍ وَرِجَالُ أحْمَدَ ثِقَاتٌ)
“Dari sahabat Hanzhalah ibn Hadzyam, bahwa ia berkata: *“Aku mengikuti rombongan bersama kakekku; Hadzyam menuju Rasulullah.* Kakekku berkata kepada Rasulullah: *“Wahai Rasulallah, aku memiliki beberapa anak laki-laki yang sudah besar dan ini yang paling kecil di antara mereka". Kemudian Rasulullah mendekatkan diriku ke dekatnya, lalu ia mengusap kepalaku seraya berkata: “Barakallah Fik” (Semoga Allah memberikan berkah kepadamu)*
Adz-Dzayyal berkata: “Aku melihat Hanzhalah didatangi orang yang bengkak wajahnya atau orang yang membawa kambing yang bengkak susunya, kemudian Hanzhalah mengucapkan:
بِسْمِ اللهِ عَلَى مَوْضِعِ كَفِّ رَسُوْلِ اللهِ
*“Dengan nama Allah atas tempat usapan telapak tangan Rasulullah”,* kemudian ia mengusap orang tersebut hingga hilanglah bengkaknya.
(Diriwayatkan Al-Imam ath-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Ausath dan al-Mu’jam al-Kabir, juga diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad dalam hadits yang panjang yang semua para perawinya tsiqat (terpercaya)
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #bidah #tabarruk #berkah
https://www.instagram.com/p/CBKjm2QH0Fj/?igshid=131045rx4dadn
_____
Katalog Buku Karya Dr. H. Kholilurrohman, MA >>> wa.me/c/6287878023938
Instagram
Tauhid Corner
📌 DALIL TABARRUK Para sahabat Rasulullah dan kaum Tabi'in melakukan tabarruk dengan bekas tempat telapak tangan Rasulullah ________________ Dalam sebuah hadits diriwayatkan sebagai berikut: ▪️ عَنْ حَنْظَلَةَ بْنِ حَذْيَمٍ قَالَ: وَفَدْتُ مَعَ جَدّيْ حَذْيَمٍ…
📌
*DALIL TABARRUK*
*Para sahabat Rasulullah dan kaum Tabi'in melakukan tabarruk dengan bekas tempat telapak tangan Rasulullah*
____________
Dalam sebuah hadits diriwayatkan sebagai berikut:
عَنْ حَنْظَلَةَ بْنِ حَذْيَمٍ قَالَ: وَفَدْتُ مَعَ جَدّيْ حَذْيَمٍ إلَى رَسُولِ اللهِ صَلّى اللهُ عَليهِ وَسَلّمَ، فَقَال: يَا رَسُولَ اللهِ إنّ لِيْ بَنِيْنَ ذَوِيْ لِحًى وَغَيْرَهُمْ وَهَذَا أصْغَرُهُمْ، فَأدْنَانِي رَسُولُ الله صَلّى اللهُ عَليهِ وَسَلّمَ وَمَسَحَ رَأسِي، وَقَال: بَارَك اللهُ فِيْكَ، قَالَ الذّيالُ: فَلَقَدْ رَأيْتُ حَنْظَلَةَ يُؤْتَى بالرّجُلِ الوَارِمِ وَجْهُهُ أوِ الشّاةِ الوَارِمِ ضَرْعُهَا، فَيَقُوْلُ: بسْمِ اللهِ عَلَى مَوْضِعِ كَفّ رَسُوْلِ اللهِ صَلّى اللهُ عَليْهِ وَسَلّمَ فَيَمْسَحُهُ فُيَذْهَبُ الوَرمُ (روَاه الطّبَرانيّ في الأوْسَط وَالكَبيْر بنَحْوِه، وأحمَدُ فِي حَديثٍ طَوِيْلٍ وَرِجَالُ أحْمَدَ ثِقَاتٌ)
“Dari sahabat Hanzhalah ibn Hadzyam, bahwa ia berkata: *“Aku mengikuti rombongan bersama kakekku; Hadzyam menuju Rasulullah.* Kakekku berkata kepada Rasulullah: *“Wahai Rasulallah, aku memiliki beberapa anak laki-laki yang sudah besar dan ini yang paling kecil di antara mereka". Kemudian Rasulullah mendekatkan diriku ke dekatnya, lalu ia mengusap kepalaku seraya berkata: “Barakallah Fik” (Semoga Allah memberikan berkah kepadamu)*
Adz-Dzayyal berkata: “Aku melihat Hanzhalah didatangi orang yang bengkak wajahnya atau orang yang membawa kambing yang bengkak susunya, kemudian Hanzhalah mengucapkan:
بِسْمِ اللهِ عَلَى مَوْضِعِ كَفِّ رَسُوْلِ اللهِ
*“Dengan nama Allah atas tempat usapan telapak tangan Rasulullah”,* kemudian ia mengusap orang tersebut hingga hilanglah bengkaknya.
(Diriwayatkan Al-Imam ath-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Ausath dan al-Mu’jam al-Kabir, juga diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad dalam hadits yang panjang yang semua para perawinya tsiqat (terpercaya)
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #bidah #tabarruk #berkah
https://www.instagram.com/p/CBKjm2QH0Fj/?igshid=131045rx4dadn
_____
*Katalog Buku Karya Dr. H. Kholilurrohman, MA >>>* wa.me/c/6287878023938
*DALIL TABARRUK*
*Para sahabat Rasulullah dan kaum Tabi'in melakukan tabarruk dengan bekas tempat telapak tangan Rasulullah*
____________
Dalam sebuah hadits diriwayatkan sebagai berikut:
عَنْ حَنْظَلَةَ بْنِ حَذْيَمٍ قَالَ: وَفَدْتُ مَعَ جَدّيْ حَذْيَمٍ إلَى رَسُولِ اللهِ صَلّى اللهُ عَليهِ وَسَلّمَ، فَقَال: يَا رَسُولَ اللهِ إنّ لِيْ بَنِيْنَ ذَوِيْ لِحًى وَغَيْرَهُمْ وَهَذَا أصْغَرُهُمْ، فَأدْنَانِي رَسُولُ الله صَلّى اللهُ عَليهِ وَسَلّمَ وَمَسَحَ رَأسِي، وَقَال: بَارَك اللهُ فِيْكَ، قَالَ الذّيالُ: فَلَقَدْ رَأيْتُ حَنْظَلَةَ يُؤْتَى بالرّجُلِ الوَارِمِ وَجْهُهُ أوِ الشّاةِ الوَارِمِ ضَرْعُهَا، فَيَقُوْلُ: بسْمِ اللهِ عَلَى مَوْضِعِ كَفّ رَسُوْلِ اللهِ صَلّى اللهُ عَليْهِ وَسَلّمَ فَيَمْسَحُهُ فُيَذْهَبُ الوَرمُ (روَاه الطّبَرانيّ في الأوْسَط وَالكَبيْر بنَحْوِه، وأحمَدُ فِي حَديثٍ طَوِيْلٍ وَرِجَالُ أحْمَدَ ثِقَاتٌ)
“Dari sahabat Hanzhalah ibn Hadzyam, bahwa ia berkata: *“Aku mengikuti rombongan bersama kakekku; Hadzyam menuju Rasulullah.* Kakekku berkata kepada Rasulullah: *“Wahai Rasulallah, aku memiliki beberapa anak laki-laki yang sudah besar dan ini yang paling kecil di antara mereka". Kemudian Rasulullah mendekatkan diriku ke dekatnya, lalu ia mengusap kepalaku seraya berkata: “Barakallah Fik” (Semoga Allah memberikan berkah kepadamu)*
Adz-Dzayyal berkata: “Aku melihat Hanzhalah didatangi orang yang bengkak wajahnya atau orang yang membawa kambing yang bengkak susunya, kemudian Hanzhalah mengucapkan:
بِسْمِ اللهِ عَلَى مَوْضِعِ كَفِّ رَسُوْلِ اللهِ
*“Dengan nama Allah atas tempat usapan telapak tangan Rasulullah”,* kemudian ia mengusap orang tersebut hingga hilanglah bengkaknya.
(Diriwayatkan Al-Imam ath-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Ausath dan al-Mu’jam al-Kabir, juga diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad dalam hadits yang panjang yang semua para perawinya tsiqat (terpercaya)
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #bidah #tabarruk #berkah
https://www.instagram.com/p/CBKjm2QH0Fj/?igshid=131045rx4dadn
_____
*Katalog Buku Karya Dr. H. Kholilurrohman, MA >>>* wa.me/c/6287878023938
Instagram
Tauhid Corner
📌 DALIL TABARRUK Para sahabat Rasulullah dan kaum Tabi'in melakukan tabarruk dengan bekas tempat telapak tangan Rasulullah ________________ Dalam sebuah hadits diriwayatkan sebagai berikut: ▪️ عَنْ حَنْظَلَةَ بْنِ حَذْيَمٍ قَالَ: وَفَدْتُ مَعَ جَدّيْ حَذْيَمٍ…
📌
*Ijtihad adalah mengeluarkan (menggali) hukum-hukum yang tidak terdapat nash (teks) yang jelas.* Maka seorang mujtahid (orang yang melakukan ijtihad) ialah orang yang memiliki keahlian untuk itu, ia seorang yang hafal ayat-ayat ahkam, hadits-hadits ahkam beserta mengetahui sanad-sanad dan keadaan para perawinya, mengetahui nasikh dan mansukh, ‘am dan khash, muthlaq dan muqayyad serta menguasai betul bahasa Arab dengan sekira hafal pemaknaan-pemaknaan setiap nash sesuai dengan bahasa al Qur’an, mengetahui apa yang telah disepakati oleh para ahli ijtihad dan apa yang diperselisihkan oleh mereka, karena jika tidak mengetahui hal ini maka dimungkinkan ia menyalahi ijma' (konsensus para ulama) para ulama sebelumnya.
Lebih dari syarat-syarat di atas, masih ada sebuah syarat besar lagi yang harus terpenuhi dalam berijtihad yaitu *kekuatan pemahaman dan nalar.* Kemudian juga disyaratkan memiliki sifat ‘adalah; yaitu selamat dari dosa-dosa besar dan tidak membiasakan berbuat dosa-dosa kecil yang bila diperkirakan secara hitungan jumlah dosa kecilnya tersebut melebihi jumlah perbuatan baiknya.
Sedangkan *Muqallid (orang yang melakukan taqlid; mengikuti pendapat para mujtahid) adalah orang yang belum sampai kepada derajat tersebut di atas.*
Dalil bahwa orang Islam terbagi kepada dua tingkatan ini adalah hadits Nabi:
" نضر الله امرأ سمع مقالتي فوعاها فأداها كما سمعها ، فربّ حامل مبلغ لا فقه عنده " (رواه الترمذي وابن حبان)
Maknanya: *“Allah memberikan kemuliaan kepada seseorang yang mendengar perkataanKu, kemudian ia menjaganya dan menyampaikannya sebagaimana ia mendengarnya, betapa banyak orang yang menyampaikan tapi tidak memiliki pemahaman”.* (H.R. at-Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
*Selengkapnya >>>* https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10157439797535897&id=351534640896
___________
*Nurul Hikmah Press*
_al-Asy'ari asy-Syafi'i ar-Rifa'i al-Qadiri_
📚 *Katalog Buku:* wa.me/c/6287878023938
*Ijtihad adalah mengeluarkan (menggali) hukum-hukum yang tidak terdapat nash (teks) yang jelas.* Maka seorang mujtahid (orang yang melakukan ijtihad) ialah orang yang memiliki keahlian untuk itu, ia seorang yang hafal ayat-ayat ahkam, hadits-hadits ahkam beserta mengetahui sanad-sanad dan keadaan para perawinya, mengetahui nasikh dan mansukh, ‘am dan khash, muthlaq dan muqayyad serta menguasai betul bahasa Arab dengan sekira hafal pemaknaan-pemaknaan setiap nash sesuai dengan bahasa al Qur’an, mengetahui apa yang telah disepakati oleh para ahli ijtihad dan apa yang diperselisihkan oleh mereka, karena jika tidak mengetahui hal ini maka dimungkinkan ia menyalahi ijma' (konsensus para ulama) para ulama sebelumnya.
Lebih dari syarat-syarat di atas, masih ada sebuah syarat besar lagi yang harus terpenuhi dalam berijtihad yaitu *kekuatan pemahaman dan nalar.* Kemudian juga disyaratkan memiliki sifat ‘adalah; yaitu selamat dari dosa-dosa besar dan tidak membiasakan berbuat dosa-dosa kecil yang bila diperkirakan secara hitungan jumlah dosa kecilnya tersebut melebihi jumlah perbuatan baiknya.
Sedangkan *Muqallid (orang yang melakukan taqlid; mengikuti pendapat para mujtahid) adalah orang yang belum sampai kepada derajat tersebut di atas.*
Dalil bahwa orang Islam terbagi kepada dua tingkatan ini adalah hadits Nabi:
" نضر الله امرأ سمع مقالتي فوعاها فأداها كما سمعها ، فربّ حامل مبلغ لا فقه عنده " (رواه الترمذي وابن حبان)
Maknanya: *“Allah memberikan kemuliaan kepada seseorang yang mendengar perkataanKu, kemudian ia menjaganya dan menyampaikannya sebagaimana ia mendengarnya, betapa banyak orang yang menyampaikan tapi tidak memiliki pemahaman”.* (H.R. at-Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
*Selengkapnya >>>* https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10157439797535897&id=351534640896
___________
*Nurul Hikmah Press*
_al-Asy'ari asy-Syafi'i ar-Rifa'i al-Qadiri_
📚 *Katalog Buku:* wa.me/c/6287878023938
*PERBEDAAN NABI DAN RASUL YANG BENAR*
________
Nabi dan Rasul sama-sama menerima wahyu dari Allah, dan kedua diperintah untuk menyampaikan wahyu tersebut. Artinya, baik Nabi maupun Rasul wajib bertabligh. Adapun perbedaan antara Nabi dan Rasul adalah sebagai berikut:
Rasul ialah seorang yang menerima wahyu dari Allah yang menghapus (Nasikh) sebagian hukum-hukum syari’at Rasul sebelumnya, atau ia membawa hukum-hukum yang baru sama sekali. Artinya membawa hukum-hukum yang belum pernah dibawa oleh Rasul-Rasul sebelumnya. Sedangkan seorang Nabi yang bukan Rasul ialah seorang yang menerima wahyu dari Allah dan datang dengan mengikuti syari’at Rasul sebelumnya.
Keduanya, baik Rasul maupun yang Nabi saja wajib bertabligh kepada umat. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda:
الأنبيَاءُ إخْوَةٌ لِعَلاّتٍ دِيْنُهُمْ وَاحِدٌ وَأمَّهَاتُهُمْ شَتَّى (رَوَاهُ الشّيْخَان)
“Para nabi (bagaikan) saudara seayah, -artinya- agama mereka satu (yaitu Islam) dan ibu-ibu mereka (artinya syari’at-syari’at mereka) berbeda-beda”.(HR. al-Bukhari, Muslim, Ibn Hibban, Ahmad ibn Hanbal dan lainnya).
Contoh perbedaan hukum-hukum syari’at; di dalam syari’at Nabi Ya’qub diperbolehkan seorang laki-laki menikahi dua perempuan bersaudara sekaligus. Sedangkan hal ini diharamkan di dalam syari’at Nabi Muhammad.
Kerasulan berlaku di kalangan manusia dan Malaikat, sedangkan kenabian hanya berlaku dikalangan manusia saja. Allah berfirman:
اللَّهُ يَصْطَفِي مِنَ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا وَمِنَ النَّاسِ (الحج: 75)
“Allah memilih utusan-utusan-Nya (para Rasul-Nya) dari kalangan Malaikat dan dari kalangan manusia”. (QS. al-Hajj: 75)
Rasul dari kalangan Malaikat di antaranya seperti Jibril. Beliau bertugas untuk menyampaikan perintah-perintah Allah kepada para Malaikat lainnya, di samping menyampaikan wahyu-wahyu Allah kepada para Nabi dan para Rasul dari kalangan manusia.
Seperti halnya para Rasul, para Nabi juga diperintah untuk bertabligh. Artinya diperintah untuk menyampaikan apa yang diwahyukan oleh Allah kepada mereka bagi segenap manusia. Dengan demikian bukan hanya para Rasul saja yang wajib bertabligh, tapi juga para Nabi. Inilah pemahaman yang sesuai dengan nash-nash al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah. Karena di antara hikmah diangkatnya seseorang menjadi Nabi adalah untuk menyebarkan petunjuk yang ia terima kepada umat. Banyak sekali ayat-ayatal-Qur’an yang menunjukan bahwa para Nabi diperintahkan untuk bertabligh. Diantaranya firman Allah: ...
*Selengkapnya >>>* https://www.facebook.com/351534640896/posts/10157442999305897/
________
Nabi dan Rasul sama-sama menerima wahyu dari Allah, dan kedua diperintah untuk menyampaikan wahyu tersebut. Artinya, baik Nabi maupun Rasul wajib bertabligh. Adapun perbedaan antara Nabi dan Rasul adalah sebagai berikut:
Rasul ialah seorang yang menerima wahyu dari Allah yang menghapus (Nasikh) sebagian hukum-hukum syari’at Rasul sebelumnya, atau ia membawa hukum-hukum yang baru sama sekali. Artinya membawa hukum-hukum yang belum pernah dibawa oleh Rasul-Rasul sebelumnya. Sedangkan seorang Nabi yang bukan Rasul ialah seorang yang menerima wahyu dari Allah dan datang dengan mengikuti syari’at Rasul sebelumnya.
Keduanya, baik Rasul maupun yang Nabi saja wajib bertabligh kepada umat. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda:
الأنبيَاءُ إخْوَةٌ لِعَلاّتٍ دِيْنُهُمْ وَاحِدٌ وَأمَّهَاتُهُمْ شَتَّى (رَوَاهُ الشّيْخَان)
“Para nabi (bagaikan) saudara seayah, -artinya- agama mereka satu (yaitu Islam) dan ibu-ibu mereka (artinya syari’at-syari’at mereka) berbeda-beda”.(HR. al-Bukhari, Muslim, Ibn Hibban, Ahmad ibn Hanbal dan lainnya).
Contoh perbedaan hukum-hukum syari’at; di dalam syari’at Nabi Ya’qub diperbolehkan seorang laki-laki menikahi dua perempuan bersaudara sekaligus. Sedangkan hal ini diharamkan di dalam syari’at Nabi Muhammad.
Kerasulan berlaku di kalangan manusia dan Malaikat, sedangkan kenabian hanya berlaku dikalangan manusia saja. Allah berfirman:
اللَّهُ يَصْطَفِي مِنَ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا وَمِنَ النَّاسِ (الحج: 75)
“Allah memilih utusan-utusan-Nya (para Rasul-Nya) dari kalangan Malaikat dan dari kalangan manusia”. (QS. al-Hajj: 75)
Rasul dari kalangan Malaikat di antaranya seperti Jibril. Beliau bertugas untuk menyampaikan perintah-perintah Allah kepada para Malaikat lainnya, di samping menyampaikan wahyu-wahyu Allah kepada para Nabi dan para Rasul dari kalangan manusia.
Seperti halnya para Rasul, para Nabi juga diperintah untuk bertabligh. Artinya diperintah untuk menyampaikan apa yang diwahyukan oleh Allah kepada mereka bagi segenap manusia. Dengan demikian bukan hanya para Rasul saja yang wajib bertabligh, tapi juga para Nabi. Inilah pemahaman yang sesuai dengan nash-nash al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah. Karena di antara hikmah diangkatnya seseorang menjadi Nabi adalah untuk menyebarkan petunjuk yang ia terima kepada umat. Banyak sekali ayat-ayatal-Qur’an yang menunjukan bahwa para Nabi diperintahkan untuk bertabligh. Diantaranya firman Allah: ...
*Selengkapnya >>>* https://www.facebook.com/351534640896/posts/10157442999305897/
📌📌
Bersama ini kami informasikan untuk pemesanan buku karya Ustadz Kholil Abou Fateh sudah bisa dilakukan kembali, untuk informasi katalog buku yang tersedia saat ini sikahkan click link di bawah.
📚 *NURUL HIKMAH PRESS*
_al-Asy’ari asy-Syafi’i ar-Rifa'i al-Qadiri_
Follow this link to view the catalog in WhatsApp: https://wa.me/c/6287878023938
______
_*Bagikan jika info ini bermanfaat.*_ *Terima kasih!*
Salaam,
*Admin*
Bersama ini kami informasikan untuk pemesanan buku karya Ustadz Kholil Abou Fateh sudah bisa dilakukan kembali, untuk informasi katalog buku yang tersedia saat ini sikahkan click link di bawah.
📚 *NURUL HIKMAH PRESS*
_al-Asy’ari asy-Syafi’i ar-Rifa'i al-Qadiri_
Follow this link to view the catalog in WhatsApp: https://wa.me/c/6287878023938
______
_*Bagikan jika info ini bermanfaat.*_ *Terima kasih!*
Salaam,
*Admin*
📌📌
📚 *NURUL HIKMAH PRESS*
_al-Asy’ari asy-Syafi’i ar-Rifa'i al-Qadiri_
Follow this link to view the catalog in WhatsApp: https://wa.me/c/6287878023938
______
_*Bagikan jika info ini bermanfaat.*_ *Terima kasih!*
Salaam,
*Admin*
📚 *NURUL HIKMAH PRESS*
_al-Asy’ari asy-Syafi’i ar-Rifa'i al-Qadiri_
Follow this link to view the catalog in WhatsApp: https://wa.me/c/6287878023938
______
_*Bagikan jika info ini bermanfaat.*_ *Terima kasih!*
Salaam,
*Admin*
📌 *Update*
*#dirumahaja ?* Yuk, kita *"Ngajar!"* *Ngaji Jawharatuttauhid*
Bersama: *Ustadz Kholil Abou Fateh*
Update 14 Juni 2020, pertemuan ke:
36. https://youtu.be/qOh05hkuMos
*Rasulullah Tidak Mengetahui Seluruh Perkara Ghaib*
🎥 Playlist Pertemuan ke:
1. https://youtu.be/OWN7I1z7o5E
2. https://youtu.be/2w3QBBbTCQY
3. https://youtu.be/l9csC6y9W_4
4. https://youtu.be/TjwPBSJEJc8
5. https://youtu.be/onlPpsr4BJM
6. https://youtu.be/W-nEP0lGhgM
7. https://youtu.be/yI0XwCLYFFs
8. https://youtu.be/uwjH1L2oBTM
9. https://youtu.be/YVR9eBtiytc
10. https://youtu.be/5LytbqNXqqg
11. https://youtu.be/VHJaE_TnDHM
12. https://youtu.be/6cd6c6wpGYc
13. https://youtu.be/PvX59LvRj-M
14. https://youtu.be/UZ6o2JUkWzs
15. https://youtu.be/GhT154m4uDY
16. https://youtu.be/OVz2uFcf_6M
17. https://youtu.be/fpdQR1aXO8w
18. https://youtu.be/SNdTg0Q4-ps
19. https://youtu.be/3lqK1c9VKB4
20. https://youtu.be/9LA74A868Qc
21. https://youtu.be/5fkCvsTJNSs
22. https://youtu.be/o_h1JDfpY-8
23. https://youtu.be/j-NRCYI_4EQ
24. https://youtu.be/duVzK7965FE
25. https://youtu.be/WQ3B3cRViNg
26. https://youtu.be/HvhKfBmExxE
27. https://youtu.be/ZwU73bD1ivk
28. https://youtu.be/ZMmQ351MhvI
29. https://youtu.be/Cub5SFaEURI
30. https://youtu.be/uYCznX6s1Fw
31. https://youtu.be/TNXY8upM5SQ
32. https://youtu.be/VCeBQAisWJM
33. https://youtu.be/p4tF-pFF9bA
34. https://youtu.be/T7PqGNDqiaA
35. https://youtu.be/Odc7iIL1N6A
36. https://youtu.be/qOh05hkuMos
37. .
38. .
39. .
__________
*Download Pdf Kitab Kajian:*
تسهيل المعاني في جوهرة اللقاني - الشيخ الدكتور جميل محمد حليم علي الأشعري الشافعي
📥 http://tinyurl.com/y7lsp79v
*Nada Nazham Matan Jawharatuttauhid:*
https://youtu.be/USWX0qgJ3G0
Jadwal Kajian Tauhid Bersama Ustadz Kholil Abou Fateh - Masjid Lathiifussalaam Rs. Bhakti Asih Karang Tengah | Setiap Jum'at dan Minggu setelah Shalat Maghrib
*Bagikan jika bermanfaat!*
_______
*Catatan Aqidah Madzhab Ahlussunnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Mauridiyyah*
💻 fb.me/tauhidcorner
📸 instagram.com/tauhidcorner
📺 youtube.com/ustadzkholilaboufateh
📠 t.me/Kholilaboufateh
📚 fb.me/nurulhikmahpress
📌 wa.me/c/6287878023938 (katalog)
*#dirumahaja ?* Yuk, kita *"Ngajar!"* *Ngaji Jawharatuttauhid*
Bersama: *Ustadz Kholil Abou Fateh*
Update 14 Juni 2020, pertemuan ke:
36. https://youtu.be/qOh05hkuMos
*Rasulullah Tidak Mengetahui Seluruh Perkara Ghaib*
🎥 Playlist Pertemuan ke:
1. https://youtu.be/OWN7I1z7o5E
2. https://youtu.be/2w3QBBbTCQY
3. https://youtu.be/l9csC6y9W_4
4. https://youtu.be/TjwPBSJEJc8
5. https://youtu.be/onlPpsr4BJM
6. https://youtu.be/W-nEP0lGhgM
7. https://youtu.be/yI0XwCLYFFs
8. https://youtu.be/uwjH1L2oBTM
9. https://youtu.be/YVR9eBtiytc
10. https://youtu.be/5LytbqNXqqg
11. https://youtu.be/VHJaE_TnDHM
12. https://youtu.be/6cd6c6wpGYc
13. https://youtu.be/PvX59LvRj-M
14. https://youtu.be/UZ6o2JUkWzs
15. https://youtu.be/GhT154m4uDY
16. https://youtu.be/OVz2uFcf_6M
17. https://youtu.be/fpdQR1aXO8w
18. https://youtu.be/SNdTg0Q4-ps
19. https://youtu.be/3lqK1c9VKB4
20. https://youtu.be/9LA74A868Qc
21. https://youtu.be/5fkCvsTJNSs
22. https://youtu.be/o_h1JDfpY-8
23. https://youtu.be/j-NRCYI_4EQ
24. https://youtu.be/duVzK7965FE
25. https://youtu.be/WQ3B3cRViNg
26. https://youtu.be/HvhKfBmExxE
27. https://youtu.be/ZwU73bD1ivk
28. https://youtu.be/ZMmQ351MhvI
29. https://youtu.be/Cub5SFaEURI
30. https://youtu.be/uYCznX6s1Fw
31. https://youtu.be/TNXY8upM5SQ
32. https://youtu.be/VCeBQAisWJM
33. https://youtu.be/p4tF-pFF9bA
34. https://youtu.be/T7PqGNDqiaA
35. https://youtu.be/Odc7iIL1N6A
36. https://youtu.be/qOh05hkuMos
37. .
38. .
39. .
__________
*Download Pdf Kitab Kajian:*
تسهيل المعاني في جوهرة اللقاني - الشيخ الدكتور جميل محمد حليم علي الأشعري الشافعي
📥 http://tinyurl.com/y7lsp79v
*Nada Nazham Matan Jawharatuttauhid:*
https://youtu.be/USWX0qgJ3G0
Jadwal Kajian Tauhid Bersama Ustadz Kholil Abou Fateh - Masjid Lathiifussalaam Rs. Bhakti Asih Karang Tengah | Setiap Jum'at dan Minggu setelah Shalat Maghrib
*Bagikan jika bermanfaat!*
_______
*Catatan Aqidah Madzhab Ahlussunnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Mauridiyyah*
💻 fb.me/tauhidcorner
📸 instagram.com/tauhidcorner
📺 youtube.com/ustadzkholilaboufateh
📠 t.me/Kholilaboufateh
📚 fb.me/nurulhikmahpress
📌 wa.me/c/6287878023938 (katalog)
YouTube
Syarh Nazhm Jauharatuttauhid Eps. 36 | Ustadz Kholil Abou Fateh
Kajian Tauhid Masjid Lathiifussalaam RS. Bhakti Asih Karang Tengah Kota Tangerang Banten bersama Ustadz Dr. H. Kholilurrohman, MA | Syarh Jauharah at-Tauhid ...
📌
🔅🔆 *DARI SYAIKH MUHAMMAD NAWAWI BIN UMAR AL-BANTANI; ALLAH ADA TANPA TENPAT DAN ARAH* 🔆🔅
#aqidah#tauhid
https://www.instagram.com/tv/CBftVJCl0ah/?igshid=1mca6lva18gy
🔅🔆 *DARI SYAIKH MUHAMMAD NAWAWI BIN UMAR AL-BANTANI; ALLAH ADA TANPA TENPAT DAN ARAH* 🔆🔅
#aqidah#tauhid
https://www.instagram.com/tv/CBftVJCl0ah/?igshid=1mca6lva18gy
📌
*Kajian Kitab Bersanad Membahas Hal-Hal Yang Bermanfaat Bagi Orang Yang Sudah Meninggal Dunia Dengan Dasar Dalil-Dalil Yang Kuat*
Bersama:
*Ustadz Dr. H. Kholilurrohman, MA*
القول اليقين فيما ينفع أمواتنا المسلمين
_*al-Qaulu al-Yaqiin Fiimaa Yanfa'u Amwatanaa al-Muslimiin*_
Pengarang dan Penyusun Kitab:
*asy-Syaikh Dr. Salim ‘Alwan al-Husaini*
Ketua Umum Darul Fatwa Australia
*Playlist On YouTube:*
https://www.youtube.com/playlist?list=PLRLgoIJio62eVhIyASCbaaEaEqb0cyJ-8
______
Catatan Aqidah Madzhab Ahlussunnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Mauridiyyah
💻 fb.me/tauhidcorner
📸 instagram.com/tauhidcorner
📺 youtube.com/ustadzkholilaboufateh
📠 t.me/Kholilaboufateh
📚 fb.me/nurulhikmahpress
📌 wa.me/c/6287878023938 (katalog)
*Kajian Kitab Bersanad Membahas Hal-Hal Yang Bermanfaat Bagi Orang Yang Sudah Meninggal Dunia Dengan Dasar Dalil-Dalil Yang Kuat*
Bersama:
*Ustadz Dr. H. Kholilurrohman, MA*
القول اليقين فيما ينفع أمواتنا المسلمين
_*al-Qaulu al-Yaqiin Fiimaa Yanfa'u Amwatanaa al-Muslimiin*_
Pengarang dan Penyusun Kitab:
*asy-Syaikh Dr. Salim ‘Alwan al-Husaini*
Ketua Umum Darul Fatwa Australia
*Playlist On YouTube:*
https://www.youtube.com/playlist?list=PLRLgoIJio62eVhIyASCbaaEaEqb0cyJ-8
______
Catatan Aqidah Madzhab Ahlussunnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Mauridiyyah
💻 fb.me/tauhidcorner
📸 instagram.com/tauhidcorner
📺 youtube.com/ustadzkholilaboufateh
📠 t.me/Kholilaboufateh
📚 fb.me/nurulhikmahpress
📌 wa.me/c/6287878023938 (katalog)