*al-Hamdu Lillah...Berkah Ramadhan!*
Telah terbit:
*ISLAMIC THEOLOGY; IBNUL JAWZI MEMBONGKAR KESESATAN AQIDAH TASYBIH MELURUSKAN PENYIMPANGAN DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT ALLAH*
(دفع شبه التشبيه بأكف التنزيه - أبو الفرج عبد الرحمن بن الجوزي الحنبلي)
Penerjemah:
*Dr. H. Kholilurrohman, MA*
Penerbit & Distributor:
*Nurul Hikmah Press*
Tebal:
*170 halaman*
Size:
*A5 (14 x 21)*
Harga:
*Rp. 20.000*
Bagi yang berminat untuk memiliki silahkan chat whatsapp kami, click link wa.me/6287878023938
Telah terbit:
*ISLAMIC THEOLOGY; IBNUL JAWZI MEMBONGKAR KESESATAN AQIDAH TASYBIH MELURUSKAN PENYIMPANGAN DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT ALLAH*
(دفع شبه التشبيه بأكف التنزيه - أبو الفرج عبد الرحمن بن الجوزي الحنبلي)
Penerjemah:
*Dr. H. Kholilurrohman, MA*
Penerbit & Distributor:
*Nurul Hikmah Press*
Tebal:
*170 halaman*
Size:
*A5 (14 x 21)*
Harga:
*Rp. 20.000*
Bagi yang berminat untuk memiliki silahkan chat whatsapp kami, click link wa.me/6287878023938
📚 *NURUL HIKMAH PRESS*
Follow this link to view the catalog in WhatsApp: https://wa.me/c/6287878023938
______
_Bagikan jika info ini bermanfaat._ Terima kasih!
Salaam,
*Admin*
Follow this link to view the catalog in WhatsApp: https://wa.me/c/6287878023938
______
_Bagikan jika info ini bermanfaat._ Terima kasih!
Salaam,
*Admin*
WhatsApp.com
View Tauhid Corner | Nurul Hikmah Press's Catalog on WhatsApp
Learn more about their products & services
📌 *Update*
*#dirumahaja ?* Yuk, kita *"Ngajar!"* *Ngaji Jawharatuttauhid*
Bersama: *Ustadz Kholil Abou Fateh*
*Update 8 Mei 2020, pertemuan ke:*
22. https://youtu.be/o_h1JDfpY-8
🎥 Playlist Pertemuan ke:
1. https://youtu.be/OWN7I1z7o5E
2. https://youtu.be/2w3QBBbTCQY
3. https://youtu.be/l9csC6y9W_4
4. https://youtu.be/TjwPBSJEJc8
5. https://youtu.be/onlPpsr4BJM
6. https://youtu.be/W-nEP0lGhgM
7. https://youtu.be/yI0XwCLYFFs
8. https://youtu.be/uwjH1L2oBTM
9. https://youtu.be/YVR9eBtiytc
10. https://youtu.be/5LytbqNXqqg
11. https://youtu.be/VHJaE_TnDHM
12. https://youtu.be/6cd6c6wpGYc
13. https://youtu.be/PvX59LvRj-M
14. https://youtu.be/UZ6o2JUkWzs
15. https://youtu.be/GhT154m4uDY
16. https://youtu.be/OVz2uFcf_6M
17. https://youtu.be/fpdQR1aXO8w
18. https://youtu.be/SNdTg0Q4-ps
19. https://youtu.be/3lqK1c9VKB4
20. https://youtu.be/9LA74A868Qc
21. https://youtu.be/5fkCvsTJNSs
22. https://youtu.be/o_h1JDfpY-8
*Download Pdf Kitab Kajian:*
تسهيل المعاني في جوهرة اللقاني - الشيخ الدكتور جميل محمد حليم علي الأشعري الشافعي
📥 http://tinyurl.com/y7lsp79v
*Nada Nazham Matan Jawharatuttauhid:*
https://youtu.be/cLBQdd_NDD0
Masih berlangsung selama Ramadhan 1441 H. Setelah Shalat Tarawih - Masjid Lathiifussalaam Rs. Bhakti Asih Karang Tengah
*Bagikan jika bermanfaat!*
_______
Catatan Aqidah Madzhab Ahlussunnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Mauridiyyah
💻 fb.me/allahadatanpatempatdanarah
📸 instagram.com/tauhidcorner
📺 youtube.com/ustadzkholilaboufateh
📚 fb.me/nurulhikmahpress
*#dirumahaja ?* Yuk, kita *"Ngajar!"* *Ngaji Jawharatuttauhid*
Bersama: *Ustadz Kholil Abou Fateh*
*Update 8 Mei 2020, pertemuan ke:*
22. https://youtu.be/o_h1JDfpY-8
🎥 Playlist Pertemuan ke:
1. https://youtu.be/OWN7I1z7o5E
2. https://youtu.be/2w3QBBbTCQY
3. https://youtu.be/l9csC6y9W_4
4. https://youtu.be/TjwPBSJEJc8
5. https://youtu.be/onlPpsr4BJM
6. https://youtu.be/W-nEP0lGhgM
7. https://youtu.be/yI0XwCLYFFs
8. https://youtu.be/uwjH1L2oBTM
9. https://youtu.be/YVR9eBtiytc
10. https://youtu.be/5LytbqNXqqg
11. https://youtu.be/VHJaE_TnDHM
12. https://youtu.be/6cd6c6wpGYc
13. https://youtu.be/PvX59LvRj-M
14. https://youtu.be/UZ6o2JUkWzs
15. https://youtu.be/GhT154m4uDY
16. https://youtu.be/OVz2uFcf_6M
17. https://youtu.be/fpdQR1aXO8w
18. https://youtu.be/SNdTg0Q4-ps
19. https://youtu.be/3lqK1c9VKB4
20. https://youtu.be/9LA74A868Qc
21. https://youtu.be/5fkCvsTJNSs
22. https://youtu.be/o_h1JDfpY-8
*Download Pdf Kitab Kajian:*
تسهيل المعاني في جوهرة اللقاني - الشيخ الدكتور جميل محمد حليم علي الأشعري الشافعي
📥 http://tinyurl.com/y7lsp79v
*Nada Nazham Matan Jawharatuttauhid:*
https://youtu.be/cLBQdd_NDD0
Masih berlangsung selama Ramadhan 1441 H. Setelah Shalat Tarawih - Masjid Lathiifussalaam Rs. Bhakti Asih Karang Tengah
*Bagikan jika bermanfaat!*
_______
Catatan Aqidah Madzhab Ahlussunnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Mauridiyyah
💻 fb.me/allahadatanpatempatdanarah
📸 instagram.com/tauhidcorner
📺 youtube.com/ustadzkholilaboufateh
📚 fb.me/nurulhikmahpress
YouTube
Syarh Nazhm Jauharatuttauhid Eps. 22 | Ustadz Kholil Abou Fateh
Daurah Ramadhan 1441 H Masjid Lathiifussalaam RS. Bhakti Asih Karang Tengah Kota Tangerang Banten. Setiap hari Ba'da Shalat Tarawih, selama Ramadhan.
Bersama:
Ustadz Dr. H. Kholilurrohman, MA
Kitab:
تسهيل المعاني في جوهرة اللقاني - الشيخ الدكتور جميل حليم…
Bersama:
Ustadz Dr. H. Kholilurrohman, MA
Kitab:
تسهيل المعاني في جوهرة اللقاني - الشيخ الدكتور جميل حليم…
Dalam sebuah hadits riwayat al-Bayhaqi dan lainnya diriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah meletakan tangannya di pundak sahabat Abu Musa al-Asy’ari, seraya berkata:
يا عبدَ اللهِ بنَ قيسٍ ألا أعلِّمُك كنزًا من كنوزِ الجنَّةِ لا حولَ ولا قوَّةَ إلَّا باللَّه
*“Wahai Abdullah ibn Qais; Tidakkah aku ajarkan kepadamu tabungan (pembendaharaan) dari tabungan-tabungnan surga? [Ucapkanlah]: Lâ Hawla Wa Lâ Quwwata Illâ Billâh”*.
Kemudian Abu Musa al-Asy’ari mengucapkan kalimat Hawqalah tersebut. Lalu Rasulullah berkata kepadanya: *“Engkau telah diberi pembendaharaan (al-Kanz) dari pembendaharaan-pembendaharaan surga”*.
_*Al-Kanz*_ (pembendaharaan, tabungan) dalam pengertian bahasa adalah sesuatu yang memberikan manfa’at terus-menerus bagi seseorang sekalipun orang tersebut telah meninggal. Para ulama kita di kalangan Ahlussunnah memahami hadits ini sebagai salah satu bukti kebenaran akidah Asy’ariyyah, sebab kandungan yang tersirat dalam makna kalimat Hawqalah tersebut adalah *sebagai bantahan kepada kaum Mu’tazilah dan kaum Jabriyyah sekaligus.*
Kalimat Hauqalah dalam hadits tersebut mengandung dua makna;
*pertama:* “Tidak ada usaha apapun dari seorang hamba untuk menghindarkan diri dari segala kemaksiatan kecuali semata karena pemeliharaan dan penjagaan dari Allah”.
*Makna ke dua:* “Tidak ada kekuatan apapun dari seorang hamba untuk melakukan keta’atan kepada Allah kecuali dengan pertolongan dan dengan taufik Allah”.
Inilah makna kalimat Hawqalah yang dimaksud oleh hadits Nabi tersebut sebagaimana telah disepakati oleh para ulama Ahlussunnah. Lihat pemaknaan ini di antaranya dalam ungkapan al-Imâm Abu Ja’far ath-Thahawi dalam risalah akidah Ahlussunnah yang dikenal dengan al-‘Aqîdah ath-Thahâwiyyah yang beliau kutip dari ungkapan-ungkapan al-Imâm Abu Hanifah, al-Imâm Abu Yusuf dan al-Imâm asy-Syaibani.
*Kholil Abou Fateh*
_al-Asy'ari asy-Syafi'i ar-Rifa'i al-Qadiri_
*SIAPAKAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH SEBENARNYA*
Mengenal Golongan Selamat (al-Firqah an-Nâjiyah) Dan Meluruskan Tuduhan Terhadap al-Imâm Abul Hasan al-Asy’ari.
Siapakah Ahlussunnah Wal Jamaah Sebenarnya via @bukalapak https://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/buku/agama-kepercayaan/2dmur65-jual-siapakah-ahlussunnah-wal-jamaah-sebenarnya?utm_source=apps
يا عبدَ اللهِ بنَ قيسٍ ألا أعلِّمُك كنزًا من كنوزِ الجنَّةِ لا حولَ ولا قوَّةَ إلَّا باللَّه
*“Wahai Abdullah ibn Qais; Tidakkah aku ajarkan kepadamu tabungan (pembendaharaan) dari tabungan-tabungnan surga? [Ucapkanlah]: Lâ Hawla Wa Lâ Quwwata Illâ Billâh”*.
Kemudian Abu Musa al-Asy’ari mengucapkan kalimat Hawqalah tersebut. Lalu Rasulullah berkata kepadanya: *“Engkau telah diberi pembendaharaan (al-Kanz) dari pembendaharaan-pembendaharaan surga”*.
_*Al-Kanz*_ (pembendaharaan, tabungan) dalam pengertian bahasa adalah sesuatu yang memberikan manfa’at terus-menerus bagi seseorang sekalipun orang tersebut telah meninggal. Para ulama kita di kalangan Ahlussunnah memahami hadits ini sebagai salah satu bukti kebenaran akidah Asy’ariyyah, sebab kandungan yang tersirat dalam makna kalimat Hawqalah tersebut adalah *sebagai bantahan kepada kaum Mu’tazilah dan kaum Jabriyyah sekaligus.*
Kalimat Hauqalah dalam hadits tersebut mengandung dua makna;
*pertama:* “Tidak ada usaha apapun dari seorang hamba untuk menghindarkan diri dari segala kemaksiatan kecuali semata karena pemeliharaan dan penjagaan dari Allah”.
*Makna ke dua:* “Tidak ada kekuatan apapun dari seorang hamba untuk melakukan keta’atan kepada Allah kecuali dengan pertolongan dan dengan taufik Allah”.
Inilah makna kalimat Hawqalah yang dimaksud oleh hadits Nabi tersebut sebagaimana telah disepakati oleh para ulama Ahlussunnah. Lihat pemaknaan ini di antaranya dalam ungkapan al-Imâm Abu Ja’far ath-Thahawi dalam risalah akidah Ahlussunnah yang dikenal dengan al-‘Aqîdah ath-Thahâwiyyah yang beliau kutip dari ungkapan-ungkapan al-Imâm Abu Hanifah, al-Imâm Abu Yusuf dan al-Imâm asy-Syaibani.
*Kholil Abou Fateh*
_al-Asy'ari asy-Syafi'i ar-Rifa'i al-Qadiri_
*SIAPAKAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH SEBENARNYA*
Mengenal Golongan Selamat (al-Firqah an-Nâjiyah) Dan Meluruskan Tuduhan Terhadap al-Imâm Abul Hasan al-Asy’ari.
Siapakah Ahlussunnah Wal Jamaah Sebenarnya via @bukalapak https://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/buku/agama-kepercayaan/2dmur65-jual-siapakah-ahlussunnah-wal-jamaah-sebenarnya?utm_source=apps
*Zakat Fitrah Dan Fidyah*
(Pelajaran Penting)
Zakat adalah salah Satu dari lima hal yang merupakan A'zham umur al Islam (lima perkara yang paling agung dalam Islam) yang disebut dalam hadits Jibril 'alayhissalam ketika beliau mendatangi Nabi dan bertanya (dengan tujuan memberi pelajaran bagi para sahabat) mengenai Iman, Islam dan Ihsan. Karena itu, eksistensi zakat tidak bisa dipisahkan dari bangunan ajaran agama Islam. Zakat adalah hak dalam harta seseorang untuk mereka yang berhak menerimanya (Mustahiqqun) atau sesuatu yang diwajibkan atas jiwa setiap muslim dengan ketentuan-ketentuan tertentu. Yang pertama dikenal dengan istilah Zakat Mal (harta benda) dan yang kedua adalah Zakat al Fithr. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al -Baihaqi dengan sanad yang para rawinya tsiqah (terpercaya) bahwa: *"Puasa menggantung antara langit dan bumi selagi belum dibayar zakat al Fithr"*. Ini tidak berarti bahwa bila tidak dibayar zakat al Fithr maka puasa kita sama sekali tidak diterima, melainkan *yang dimaksud adalah bahwa puasa tersebut tidak mendapat pahala dengan derajat yang tinggi (pahala yang sempurna)*. Untuk lebih jelasnya pembahasan mengenai zakat al-fithr ini, marilah dengan seksama kita simak uraian berikut !
Selengkapnya >>> https://www.facebook.com/notes/aqidah-ahlussunnah-allah-ada-tanpa-tempat/zakat-fitrah-dan-fidyah-pelajaran-penting/504064109610503
*Kholil Abou Fateh | @tauhidcorner*
_al-Asy’ari asy-Syafi’i ar-Rifa’i al-Qadiri_
(Pelajaran Penting)
Zakat adalah salah Satu dari lima hal yang merupakan A'zham umur al Islam (lima perkara yang paling agung dalam Islam) yang disebut dalam hadits Jibril 'alayhissalam ketika beliau mendatangi Nabi dan bertanya (dengan tujuan memberi pelajaran bagi para sahabat) mengenai Iman, Islam dan Ihsan. Karena itu, eksistensi zakat tidak bisa dipisahkan dari bangunan ajaran agama Islam. Zakat adalah hak dalam harta seseorang untuk mereka yang berhak menerimanya (Mustahiqqun) atau sesuatu yang diwajibkan atas jiwa setiap muslim dengan ketentuan-ketentuan tertentu. Yang pertama dikenal dengan istilah Zakat Mal (harta benda) dan yang kedua adalah Zakat al Fithr. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al -Baihaqi dengan sanad yang para rawinya tsiqah (terpercaya) bahwa: *"Puasa menggantung antara langit dan bumi selagi belum dibayar zakat al Fithr"*. Ini tidak berarti bahwa bila tidak dibayar zakat al Fithr maka puasa kita sama sekali tidak diterima, melainkan *yang dimaksud adalah bahwa puasa tersebut tidak mendapat pahala dengan derajat yang tinggi (pahala yang sempurna)*. Untuk lebih jelasnya pembahasan mengenai zakat al-fithr ini, marilah dengan seksama kita simak uraian berikut !
Selengkapnya >>> https://www.facebook.com/notes/aqidah-ahlussunnah-allah-ada-tanpa-tempat/zakat-fitrah-dan-fidyah-pelajaran-penting/504064109610503
*Kholil Abou Fateh | @tauhidcorner*
_al-Asy’ari asy-Syafi’i ar-Rifa’i al-Qadiri_
Facebook
Zakat Fitrah Dan Fidyah (Pelajaran Penting) | Facebook
ZAKAT FITRAH
Zakat adalah salah Satu dari lima hal yang merupakan A'zham umur al Islam (lima perkara yang paling agung dalam Islam) yang disebut dala
Zakat adalah salah Satu dari lima hal yang merupakan A'zham umur al Islam (lima perkara yang paling agung dalam Islam) yang disebut dala
📌
*PELAJARAN TAUHID DARI KISAH NABI IBRAHIM. _ALLAH PENCIPTA SEGALA SESUATU_*
______
_*Sebab tidak menciptakan akibat*. *Nabi Ibrahim tidak terbakar oleh api* karena Api tidak menciptakan sifat membakarnya sendiri. *Pisau Nabi Ibrahim tidak melukai Nabi Ismail* karena pisau tidak menciptakan sifat tajam dan memotongnya sendiri. *Allah lah yang menciptakan dan menghendaki segala kejadian atau tidak menghendaki terjadinya segala kejadian tersebut*_
ٱللَّهُ خَٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍ
Maknanya:
_*Allah adalah pencipta segala sesuatu*_ (QS. az-Zumar : 62)
#aqidah #aqidahsalaf #tauhid #aswaja #tauhidcorner #hatihatijadiwahhabi #manhajsalaf #salafi #salafiyyun #sebabakibat #sebab #akibat #ngaji #ilmutauhid #islamictheology #ilmukalam #ilmuaqidah #pokokagama
*@tauhidcorner*
https://www.instagram.com/p/CAZ5OehlNJt/?igshid=1efzg8k2ppd70
*PELAJARAN TAUHID DARI KISAH NABI IBRAHIM. _ALLAH PENCIPTA SEGALA SESUATU_*
______
_*Sebab tidak menciptakan akibat*. *Nabi Ibrahim tidak terbakar oleh api* karena Api tidak menciptakan sifat membakarnya sendiri. *Pisau Nabi Ibrahim tidak melukai Nabi Ismail* karena pisau tidak menciptakan sifat tajam dan memotongnya sendiri. *Allah lah yang menciptakan dan menghendaki segala kejadian atau tidak menghendaki terjadinya segala kejadian tersebut*_
ٱللَّهُ خَٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍ
Maknanya:
_*Allah adalah pencipta segala sesuatu*_ (QS. az-Zumar : 62)
#aqidah #aqidahsalaf #tauhid #aswaja #tauhidcorner #hatihatijadiwahhabi #manhajsalaf #salafi #salafiyyun #sebabakibat #sebab #akibat #ngaji #ilmutauhid #islamictheology #ilmukalam #ilmuaqidah #pokokagama
*@tauhidcorner*
https://www.instagram.com/p/CAZ5OehlNJt/?igshid=1efzg8k2ppd70
Instagram
Tauhid Corner
#aqidah #aqidahsalaf #tauhid #aswaja #tauhidcorner #hatihatijadiwahhabi #manhajsalaf #salafi #salafiyyun #sebabakibat #sebab #akibat #ngaji #ilmutauhid #islamictheology #ilmukalam #ilmuaqidah #pokokagama
*IBNUL JAUZI MEMBONGKAR KESESATAN AQIDAH TASYBIH*
Di antara ayat lainnya, firman Allah:
▪️
يَا حَسْرَتَى عَلَى مَا فَرّطْتُ فِي جَنْبِ الله (الزمر: 56)
▪️
[Makna literal ayat ini tidak boleh kita ambil, makna literalnya mengatakan: “Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam pinggang Allah”. Pemahaman literal seperti ini menyesatkan karena menetapkan anggota badan bagi Allah].
▪️
[Makna “al-Janb”, “الجنب” dalam ayat ini bukan artinya “pinggang” seperti pemahaman sesat kaum Mujassimah]. Tetapi yang dimaksud dengan “في جنب الله” adalah “في طاعة الله وأمره”. Maka pemahaman yang benar bagi ayat tersebut adalah: “Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam ketaatan kepada Allah dan melalaikan perintah-Nya”. Sesungguhnya kelalaian (at-Tafrîth) itu hanya terjadi dalam berbuat baik kepada-Nya. Adapun…
[10:42, 5/26/2020] Nurul Hikmah Press: Di antara ayat lainnya, firman Allah:
▪️
يَا حَسْرَتَى عَلَى مَا فَرّطْتُ فِي جَنْبِ الله (الزمر: 56)
▪️
[Makna literal ayat ini tidak boleh kita ambil, makna literalnya mengatakan: “Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam pinggang Allah”. Pemahaman literal seperti ini menyesatkan karena menetapkan anggota badan bagi Allah].
▪️
[Makna “al-Janb”, “الجنب” dalam ayat ini bukan artinya “pinggang” seperti pemahaman sesat kaum Mujassimah]. Tetapi yang dimaksud dengan “في جنب الله” adalah “في طاعة الله وأمره”. Maka pemahaman yang benar bagi ayat tersebut adalah: “Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam ketaatan kepada Allah dan melalaikan perintah-Nya”. Sesungguhnya kelalaian (at-Tafrîth) itu hanya terjadi dalam berbuat baik kepada-Nya. Adapun…
Di antara ayat lainnya, firman Allah:
▪️
يَا حَسْرَتَى عَلَى مَا فَرّطْتُ فِي جَنْبِ الله (الزمر: 56)
▪️
[Makna literal ayat ini tidak boleh kita ambil, makna literalnya mengatakan: “Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam pinggang Allah”. Pemahaman literal seperti ini menyesatkan karena menetapkan anggota badan bagi Allah].
▪️
[Makna “al-Janb”, “الجنب” dalam ayat ini bukan artinya “pinggang” seperti pemahaman sesat kaum Mujassimah]. Tetapi yang dimaksud dengan “في جنب الله” adalah “في طاعة الله وأمره”. Maka pemahaman yang benar bagi ayat tersebut adalah: “Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam ketaatan kepada Allah dan melalaikan perintah-Nya”. Sesungguhnya kelalaian (at-Tafrîth) itu hanya terjadi dalam berbuat baik kepada-Nya. Adapun “al-Janb” dalam makna pinggang yang merupakan anggota badan sedikitpun tidak pernah ada ungkapan yang mengatakan adanya kelalaian (at-Tafrîth) di sana.
▪️
Sementara Ibnu Hamid al-Mujassim berkata: “Kita beriman bahwa Allah memiliki pinggang dengan dasar ayat ini”.
▪️
Apa yang dinyatakan Ibnu Hamid ini sangat aneh dan menggerankan, betul-betul tanpa akal sehat. Padahal makna at-Tafrîth (kelalaian) ini tidak pernah terjadi pada “Janb” (makna pinggang; anggota badan) yang ada pada makhluk, lalu dari mana ia menetapkan bagi Allah makna “al-Janb” sebagai makna “pinggang” dan bahkan menetapkan at-tafrîth (kelalaian) bagi makna tersebut?!
▪️ Dalam sebuah syair, Tsa’labah berkata:
▪️
خَلِيْلِيْ كِفَا وَاذْكُرَا الله فِي جَنْبِي
▪️
[Maknanya: “Wahai kekasihku, hentikanlah [ratapanmu], dan sebutlah nama Allah dengan perintahku”].
▪️
Makna kata “في جنبي” dalam bait sya’ir ini adalah “في أمري”; artinya “Dengan perintahku” atau “Aku perintahkan kepadamu”. Bait sya’ir tersebut bukan bermakna: “Sebutlah nama Allah pada pinggangku”, [tentunya pemaknaan seperti ini menyesatkan]
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #islamictheology #salafi #wahhabi #manhajsalaf #allahadatanpatempatdanarah #kajiantauhid #ngajitauhid #tauhidcorner #aboufateh
https://www.instagram.com/p/CAdTUCSlLAs/?igshid=3jn7tzdwez2o
Di antara ayat lainnya, firman Allah:
▪️
يَا حَسْرَتَى عَلَى مَا فَرّطْتُ فِي جَنْبِ الله (الزمر: 56)
▪️
[Makna literal ayat ini tidak boleh kita ambil, makna literalnya mengatakan: “Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam pinggang Allah”. Pemahaman literal seperti ini menyesatkan karena menetapkan anggota badan bagi Allah].
▪️
[Makna “al-Janb”, “الجنب” dalam ayat ini bukan artinya “pinggang” seperti pemahaman sesat kaum Mujassimah]. Tetapi yang dimaksud dengan “في جنب الله” adalah “في طاعة الله وأمره”. Maka pemahaman yang benar bagi ayat tersebut adalah: “Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam ketaatan kepada Allah dan melalaikan perintah-Nya”. Sesungguhnya kelalaian (at-Tafrîth) itu hanya terjadi dalam berbuat baik kepada-Nya. Adapun…
[10:42, 5/26/2020] Nurul Hikmah Press: Di antara ayat lainnya, firman Allah:
▪️
يَا حَسْرَتَى عَلَى مَا فَرّطْتُ فِي جَنْبِ الله (الزمر: 56)
▪️
[Makna literal ayat ini tidak boleh kita ambil, makna literalnya mengatakan: “Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam pinggang Allah”. Pemahaman literal seperti ini menyesatkan karena menetapkan anggota badan bagi Allah].
▪️
[Makna “al-Janb”, “الجنب” dalam ayat ini bukan artinya “pinggang” seperti pemahaman sesat kaum Mujassimah]. Tetapi yang dimaksud dengan “في جنب الله” adalah “في طاعة الله وأمره”. Maka pemahaman yang benar bagi ayat tersebut adalah: “Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam ketaatan kepada Allah dan melalaikan perintah-Nya”. Sesungguhnya kelalaian (at-Tafrîth) itu hanya terjadi dalam berbuat baik kepada-Nya. Adapun…
Di antara ayat lainnya, firman Allah:
▪️
يَا حَسْرَتَى عَلَى مَا فَرّطْتُ فِي جَنْبِ الله (الزمر: 56)
▪️
[Makna literal ayat ini tidak boleh kita ambil, makna literalnya mengatakan: “Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam pinggang Allah”. Pemahaman literal seperti ini menyesatkan karena menetapkan anggota badan bagi Allah].
▪️
[Makna “al-Janb”, “الجنب” dalam ayat ini bukan artinya “pinggang” seperti pemahaman sesat kaum Mujassimah]. Tetapi yang dimaksud dengan “في جنب الله” adalah “في طاعة الله وأمره”. Maka pemahaman yang benar bagi ayat tersebut adalah: “Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam ketaatan kepada Allah dan melalaikan perintah-Nya”. Sesungguhnya kelalaian (at-Tafrîth) itu hanya terjadi dalam berbuat baik kepada-Nya. Adapun “al-Janb” dalam makna pinggang yang merupakan anggota badan sedikitpun tidak pernah ada ungkapan yang mengatakan adanya kelalaian (at-Tafrîth) di sana.
▪️
Sementara Ibnu Hamid al-Mujassim berkata: “Kita beriman bahwa Allah memiliki pinggang dengan dasar ayat ini”.
▪️
Apa yang dinyatakan Ibnu Hamid ini sangat aneh dan menggerankan, betul-betul tanpa akal sehat. Padahal makna at-Tafrîth (kelalaian) ini tidak pernah terjadi pada “Janb” (makna pinggang; anggota badan) yang ada pada makhluk, lalu dari mana ia menetapkan bagi Allah makna “al-Janb” sebagai makna “pinggang” dan bahkan menetapkan at-tafrîth (kelalaian) bagi makna tersebut?!
▪️ Dalam sebuah syair, Tsa’labah berkata:
▪️
خَلِيْلِيْ كِفَا وَاذْكُرَا الله فِي جَنْبِي
▪️
[Maknanya: “Wahai kekasihku, hentikanlah [ratapanmu], dan sebutlah nama Allah dengan perintahku”].
▪️
Makna kata “في جنبي” dalam bait sya’ir ini adalah “في أمري”; artinya “Dengan perintahku” atau “Aku perintahkan kepadamu”. Bait sya’ir tersebut bukan bermakna: “Sebutlah nama Allah pada pinggangku”, [tentunya pemaknaan seperti ini menyesatkan]
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #islamictheology #salafi #wahhabi #manhajsalaf #allahadatanpatempatdanarah #kajiantauhid #ngajitauhid #tauhidcorner #aboufateh
https://www.instagram.com/p/CAdTUCSlLAs/?igshid=3jn7tzdwez2o
📌📌
Bersama ini kami informasikan untuk pemesanan buku karya Ustadz Kholil Abou Fateh sudah bisa dilakukan kembali, untuk informasi katalog buku yang tersedia saat ini sikahkan click link di bawah.
📚 *NURUL HIKMAH PRESS*
_al-Asy’ari asy-Syafi’i ar-Rifa'i al-Qadiri_
Follow this link to view the catalog in WhatsApp: https://wa.me/c/6287878023938
______
_*Bagikan jika info ini bermanfaat.*_ *Terima kasih!*
Salaam,
*Admin*
Bersama ini kami informasikan untuk pemesanan buku karya Ustadz Kholil Abou Fateh sudah bisa dilakukan kembali, untuk informasi katalog buku yang tersedia saat ini sikahkan click link di bawah.
📚 *NURUL HIKMAH PRESS*
_al-Asy’ari asy-Syafi’i ar-Rifa'i al-Qadiri_
Follow this link to view the catalog in WhatsApp: https://wa.me/c/6287878023938
______
_*Bagikan jika info ini bermanfaat.*_ *Terima kasih!*
Salaam,
*Admin*
WhatsApp.com
View Tauhid Corner | Nurul Hikmah Press's Catalog on WhatsApp
Learn more about their products & services
_*Al-Imam al-Hafizh*_ *Abdullah ibn Muhammad al-Harari (w 1429 H)*, dalam kitab _*Mukhtashar Sullam at-Taufiq,*_ h. 14, berkata:
وذلك مصداقُ قوله صلى الله عليه وسلم : "إن العبد ليتكلم بالكلمة لا يرى بها بأسًا يهوي بها في النار سبعين خريفًا" أي مسافة سبعين عامًا في النـزول وذلك منتهى جهنم وهو خاصٌ بالكفار. والحديث رواه الترمذي وحسَّنَه. وفي معناه حديث رواه البخاري ومسلم، وهذا الحديث دليل على أنه لا يشترط في الوقوع في الكفر معرفة الحكم ولا انشراح الصدر ولا اعتقاد معنى اللفظ."اهـ
“--bahwa menganggap remeh kata-kata kufur dapat mengeluarkan seseorang dari Islamnya-- hal itu sesuai dengan sabda Rasulullah: *“Sesungguhnya bila seseorang berkata-kata dengan kata-kata (kufur) walaupun dia tidak menganggap hal itu sebagai keburukan maka karena ucapannya tersebut ia akan masuk ke dalam neraka hingga dasarnya --yang jarak permukaan dengan dasarnya- adalah selama 70 tahun”*. Artinya, ia akan masuk ke dalam neraka hingga ke dasarnya yang jarak hingga dasarnya tersebut adalah 70 tahun, dan dasar neraka adalah khusus sebagai tempat bagi orang-orang kafir. Hadits ini diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan ia mengatakan ini hadits Hasan. Hadits yang semakna dengan ini juga diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim. Hadits ini merupakan dalil bahwa terjatuh dalam kufur tidak disyaratkan harus mengetahui hukumnya, juga tidak disyaratkan bahwa hatinya benar-benar bertujuan keluar dari Islam, serta juga tidak disyaratkan bahwa ia harus meyakini bahwa kata-kata tersebut dapat mengeluarkan dirinya dari Islam”. (Artinya, secara mutlak dengan hanya berkata-kata kufur; seseorang menjadi kafir/keluar dari Islam).
_______
#aqidah #tauhid #hatihatijadiwahhabi #tauhidcorner
https://www.instagram.com/p/CArhElGn-12/?igshid=11vj4hna9u1lh
وذلك مصداقُ قوله صلى الله عليه وسلم : "إن العبد ليتكلم بالكلمة لا يرى بها بأسًا يهوي بها في النار سبعين خريفًا" أي مسافة سبعين عامًا في النـزول وذلك منتهى جهنم وهو خاصٌ بالكفار. والحديث رواه الترمذي وحسَّنَه. وفي معناه حديث رواه البخاري ومسلم، وهذا الحديث دليل على أنه لا يشترط في الوقوع في الكفر معرفة الحكم ولا انشراح الصدر ولا اعتقاد معنى اللفظ."اهـ
“--bahwa menganggap remeh kata-kata kufur dapat mengeluarkan seseorang dari Islamnya-- hal itu sesuai dengan sabda Rasulullah: *“Sesungguhnya bila seseorang berkata-kata dengan kata-kata (kufur) walaupun dia tidak menganggap hal itu sebagai keburukan maka karena ucapannya tersebut ia akan masuk ke dalam neraka hingga dasarnya --yang jarak permukaan dengan dasarnya- adalah selama 70 tahun”*. Artinya, ia akan masuk ke dalam neraka hingga ke dasarnya yang jarak hingga dasarnya tersebut adalah 70 tahun, dan dasar neraka adalah khusus sebagai tempat bagi orang-orang kafir. Hadits ini diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan ia mengatakan ini hadits Hasan. Hadits yang semakna dengan ini juga diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim. Hadits ini merupakan dalil bahwa terjatuh dalam kufur tidak disyaratkan harus mengetahui hukumnya, juga tidak disyaratkan bahwa hatinya benar-benar bertujuan keluar dari Islam, serta juga tidak disyaratkan bahwa ia harus meyakini bahwa kata-kata tersebut dapat mengeluarkan dirinya dari Islam”. (Artinya, secara mutlak dengan hanya berkata-kata kufur; seseorang menjadi kafir/keluar dari Islam).
_______
#aqidah #tauhid #hatihatijadiwahhabi #tauhidcorner
https://www.instagram.com/p/CArhElGn-12/?igshid=11vj4hna9u1lh
Instagram
Instagram
📌
*Simak...*
*Manajemen Masjid Dalam Pencegahan Radikalisme Melalui Metode Tahdzir Syar'i* | Bersama Ustadz Dr. H. Kholil Abou Fateh
______
Ustadz Kholil Abou Fateh - YouTube Channel | https://youtu.be/dankSrmcdtU
*Simak...*
*Manajemen Masjid Dalam Pencegahan Radikalisme Melalui Metode Tahdzir Syar'i* | Bersama Ustadz Dr. H. Kholil Abou Fateh
______
Ustadz Kholil Abou Fateh - YouTube Channel | https://youtu.be/dankSrmcdtU
YouTube
Akar Radikalisme Dan Terorisme | UBP Karawang
Manajemen Masjid Dalam Pencegahan Radikalisme Melalui Metode Tahdzir Syar'i
📌
*Imam Ahmad ar-Rifa’i* dalam menjelaskan bahwa hukum-hukum syari’at tidak akan pernah gugur dari siapapun menyatakan bahwa *seseorang yang memiliki sifat-sifat kewalian bukanlah seperti orang-orang semacam Fir’aun atau semacam Namrud. Orang semacam Fir’aun, -ketika telah meraih apa yang diinginkan- maka berkata: _~“Anâ Rabbukum al-A’lâ…~_ (Saya adalah tuhan kalian yang maha tinggi)”.* Demikian pula kesombongan yang diungkapkan Namrud, dia mengaku sebagai Tuhan. Sikap kufur semacam ini jelas tidak akan pernah ada pada diri seorang wali Allah. Seorang yang dicintai oleh Allah tidak akan pernah berkata _~“Anâ Allah…”~_. Bagaimana mungkin seorang sufi dengan gelar _“al-Faqîr”_ mengaku bahwa dirinya Tuhan. Lantas dimanakah letak kefakirannya?! Sementara Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللهِ (فاطر: 15)
*“Wahai sekalian manusia, kalian semua adalah orang-orang fakir yang membutuhkan kepada Allah”.* (QS. Fâthir: 15).
Kemudian lebih dari pada ini, *Rasulullah yang notabene merupakan panutan kaum sufi, dan seorang kekasih Allah yang telah mendapat derajat ma’rifat yang tidak pernah diraih oleh siapapun, beliau tidak pernah mengatakan kata-kata buruk semacam itu.* Justru sebaliknya, dengan tegas beliau mengatakan bahwa dirinya berasal dari kalangan manusia. Sebagaimana firman Allah:
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ (الكهف: 110)
*“Katakanlah -wahai Muhammad- sesungguhnya saya adalah manusia seperti kalian yang diberikan wahyu kepadaku”.* (QS. al-Kahfi: 110)
Kemudian dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda:
فَإنّي لَسْتُ بِمَلَكٍ إنّمَا أنَا ابْنُ امْرَأةٍ مِنْ قُرَيْشٍ كَانَتْ تَأْكُلُ الْقَدِيْدَ (رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه وَالْحَاكِم)
*“Sesungguhnya saya bukanlah malaikat, saya hanyalah seorang anak seorang perempuan dari suku Quraisy; seorang perempuan yang suka makan qadid” (daging yang dijemur).* (HR. Ibn Majah dan al-Hakim)
______
https://www.instagram.com/p/CAxm9S8HUlr/?igshid=1psvghokrpebz
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #tasawuf #sufi #sufisme #syariat #hakikat #marifat
*Imam Ahmad ar-Rifa’i* dalam menjelaskan bahwa hukum-hukum syari’at tidak akan pernah gugur dari siapapun menyatakan bahwa *seseorang yang memiliki sifat-sifat kewalian bukanlah seperti orang-orang semacam Fir’aun atau semacam Namrud. Orang semacam Fir’aun, -ketika telah meraih apa yang diinginkan- maka berkata: _~“Anâ Rabbukum al-A’lâ…~_ (Saya adalah tuhan kalian yang maha tinggi)”.* Demikian pula kesombongan yang diungkapkan Namrud, dia mengaku sebagai Tuhan. Sikap kufur semacam ini jelas tidak akan pernah ada pada diri seorang wali Allah. Seorang yang dicintai oleh Allah tidak akan pernah berkata _~“Anâ Allah…”~_. Bagaimana mungkin seorang sufi dengan gelar _“al-Faqîr”_ mengaku bahwa dirinya Tuhan. Lantas dimanakah letak kefakirannya?! Sementara Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللهِ (فاطر: 15)
*“Wahai sekalian manusia, kalian semua adalah orang-orang fakir yang membutuhkan kepada Allah”.* (QS. Fâthir: 15).
Kemudian lebih dari pada ini, *Rasulullah yang notabene merupakan panutan kaum sufi, dan seorang kekasih Allah yang telah mendapat derajat ma’rifat yang tidak pernah diraih oleh siapapun, beliau tidak pernah mengatakan kata-kata buruk semacam itu.* Justru sebaliknya, dengan tegas beliau mengatakan bahwa dirinya berasal dari kalangan manusia. Sebagaimana firman Allah:
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ (الكهف: 110)
*“Katakanlah -wahai Muhammad- sesungguhnya saya adalah manusia seperti kalian yang diberikan wahyu kepadaku”.* (QS. al-Kahfi: 110)
Kemudian dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda:
فَإنّي لَسْتُ بِمَلَكٍ إنّمَا أنَا ابْنُ امْرَأةٍ مِنْ قُرَيْشٍ كَانَتْ تَأْكُلُ الْقَدِيْدَ (رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه وَالْحَاكِم)
*“Sesungguhnya saya bukanlah malaikat, saya hanyalah seorang anak seorang perempuan dari suku Quraisy; seorang perempuan yang suka makan qadid” (daging yang dijemur).* (HR. Ibn Majah dan al-Hakim)
______
https://www.instagram.com/p/CAxm9S8HUlr/?igshid=1psvghokrpebz
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #tasawuf #sufi #sufisme #syariat #hakikat #marifat
Instagram
Tauhid Corner
▪️ Imam Ahmad ar-Rifa’i dalam menjelaskan bahwa hukum-hukum syari’at tidak akan pernah gugur dari siapapun menyatakan bahwa seseorang yang memiliki sifat-sifat kewalian bukanlah seperti orang-orang semacam Fir’aun atau semacam Namrud. Orang semacam Fir’aun…
📌
Seluruh para Nabi dan Rasul menyeru kepada kalimat tauhid, Allah berfirman:
وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلاَّ نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لآ إِلَهَ إِلآ أَنَا فَاعْبُدُونِ (سورة الأنبياء: 25)
*“Dan tidaklah Kami (Allah) mengutus dari sebelum mu (wahai Muhammad) dari seorang Rasul kecuali Kami mewahyukan kepadanya bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Aku, maka hendaklah kalian beribadah kepada-Ku”* (QS. al-Anbiya: 25).
*Itulah kalimat tauhid; La Ilaha Illallah.* Sangat jelas dalam ayat ini bahwa seruan seluruh para Nabi kepada umat manusia ini adalah agar meyakini _*La Ilaha Illallah*_. Yang juga maknanya adalah _*La Rabba Illallah*_. *Karena kata al-Ilah dan kata ar-Rabb bagi Allah memiliki makna yang sama; yaitu “Yang disembah dengan haq”* (al-Ma’bud Bi Haqq).
▪️
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #manhajsalaf #salafi #salafiyyun #asyariyyah #maturidiyyah #wahhabi #uluhiyyah #rububiyyah
📚 https://wa.me/c/6287878023938
https://www.instagram.com/p/CA5FI6GHok5/?igshid=1o29j6hgfdbvi
Seluruh para Nabi dan Rasul menyeru kepada kalimat tauhid, Allah berfirman:
وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلاَّ نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لآ إِلَهَ إِلآ أَنَا فَاعْبُدُونِ (سورة الأنبياء: 25)
*“Dan tidaklah Kami (Allah) mengutus dari sebelum mu (wahai Muhammad) dari seorang Rasul kecuali Kami mewahyukan kepadanya bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Aku, maka hendaklah kalian beribadah kepada-Ku”* (QS. al-Anbiya: 25).
*Itulah kalimat tauhid; La Ilaha Illallah.* Sangat jelas dalam ayat ini bahwa seruan seluruh para Nabi kepada umat manusia ini adalah agar meyakini _*La Ilaha Illallah*_. Yang juga maknanya adalah _*La Rabba Illallah*_. *Karena kata al-Ilah dan kata ar-Rabb bagi Allah memiliki makna yang sama; yaitu “Yang disembah dengan haq”* (al-Ma’bud Bi Haqq).
▪️
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #manhajsalaf #salafi #salafiyyun #asyariyyah #maturidiyyah #wahhabi #uluhiyyah #rububiyyah
📚 https://wa.me/c/6287878023938
https://www.instagram.com/p/CA5FI6GHok5/?igshid=1o29j6hgfdbvi
WhatsApp.com
View Tauhid Corner | Nurul Hikmah Press's Catalog on WhatsApp
Learn more about their products & services
📌
Makna Nama Allah an-Nur, yakni bukan berarti Allah adalah cahaya yang bersinar bergemerlapan, *tetapi makna yang benar adalah Allah maha pemberi petunjuk iman.*
#aqidah #tauhid #salaf #manhajsalaf #allahadatanpatempatdantanpaarah #salafiyyun #kajiansunnah #kajian #kajianislam #kajiantauhid #kajiantangerang #jadwalmajeliskotatangerang
IG *@tauhidcorner*
https://www.instagram.com/tv/B_qi9xtldlJ/?igshid=nzplnlh25ytj
📚 wa.me/c/6287878023938
Makna Nama Allah an-Nur, yakni bukan berarti Allah adalah cahaya yang bersinar bergemerlapan, *tetapi makna yang benar adalah Allah maha pemberi petunjuk iman.*
#aqidah #tauhid #salaf #manhajsalaf #allahadatanpatempatdantanpaarah #salafiyyun #kajiansunnah #kajian #kajianislam #kajiantauhid #kajiantangerang #jadwalmajeliskotatangerang
IG *@tauhidcorner*
https://www.instagram.com/tv/B_qi9xtldlJ/?igshid=nzplnlh25ytj
📚 wa.me/c/6287878023938
📌
*Al-Imam Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali* (w 505 H) dalam kitab Ihya’ Ulumiddin menulis:
وَمَا يُقالُ إنه أُبْدِعَ بعدَ رسولِ الله صلى الله عليه وسلم فليسَ كلُّ ما أُبْدِعَ مَنْهِيًّا، بَل المنهيُّ بدعةٌ تُضَادّ سنّةً ثَابِتةً وتَرفعُ أمْرًا مِن الشرعِ مَعَ بقَاءِ علّتِه، بل الإبدَاعُ قدْ يَجبُ في بعض الأحـْـــــوالِ إذا تَغيَّرتِ الأسْـــــبَاب. اهـ
*“Dan apa yang dikatakan sebagai bid’ah setelah Rasulullah; maka tidaklah setiap perkara bid’ah itu terlarang, tetapi yang terlarang adalah bid’ah yang menyalahi ajaran yang telah sahih dan mengangkat perkara dari Syara’ beserta tetap illat-nya (sebab-nya), bahkan bid’ah kadang wajib dalam beberapa keadaan bila telah berubah sebab-sebab-nya”* (Ihya Ulumiddin, j. 2, h. 3)
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #bidah #ibnutaimiyah #imamalghazali
https://www.instagram.com/p/CBA1TkZngcO/?igshid=p9cblz3wmk10
__________
*Saat ini tersedia 12 judul buku karya Ustadz Kholil Abou Fateh. Untuk melihat katalog dan pemesanan click link >>> wa.me/c/6287878023938*
*Al-Imam Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali* (w 505 H) dalam kitab Ihya’ Ulumiddin menulis:
وَمَا يُقالُ إنه أُبْدِعَ بعدَ رسولِ الله صلى الله عليه وسلم فليسَ كلُّ ما أُبْدِعَ مَنْهِيًّا، بَل المنهيُّ بدعةٌ تُضَادّ سنّةً ثَابِتةً وتَرفعُ أمْرًا مِن الشرعِ مَعَ بقَاءِ علّتِه، بل الإبدَاعُ قدْ يَجبُ في بعض الأحـْـــــوالِ إذا تَغيَّرتِ الأسْـــــبَاب. اهـ
*“Dan apa yang dikatakan sebagai bid’ah setelah Rasulullah; maka tidaklah setiap perkara bid’ah itu terlarang, tetapi yang terlarang adalah bid’ah yang menyalahi ajaran yang telah sahih dan mengangkat perkara dari Syara’ beserta tetap illat-nya (sebab-nya), bahkan bid’ah kadang wajib dalam beberapa keadaan bila telah berubah sebab-sebab-nya”* (Ihya Ulumiddin, j. 2, h. 3)
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #bidah #ibnutaimiyah #imamalghazali
https://www.instagram.com/p/CBA1TkZngcO/?igshid=p9cblz3wmk10
__________
*Saat ini tersedia 12 judul buku karya Ustadz Kholil Abou Fateh. Untuk melihat katalog dan pemesanan click link >>> wa.me/c/6287878023938*
Instagram
Tauhid Corner
▪️ Al-Imam Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali (w 505 H) dalam kitab Ihya’ Ulumiddin menulis: ▪️ وَمَا يُقالُ إنه أُبْدِعَ بعدَ رسولِ الله صلى الله عليه وسلم فليسَ كلُّ ما أُبْدِعَ مَنْهِيًّا، بَل المنهيُّ بدعةٌ تُضَادّ سنّةً ثَابِتةً وتَرفعُ أمْرًا مِن الشرعِ…
📌
*Cara Mudah Membantah Ajaran Sesat Wahhabi (Dari Kitab Sharih al Bayan Fi ar Radd ‘Ala Man Khlaf al Qur’an karya al Imam al Hafizh al Muhaddits Syaikh al Islam Abdullah al Harari al Habasyi)*
___________
Anda katakan kepada orang-orang Wahabi: *“Ajaran agama kalian itu baru, dirintis oleh Muhammad ibn Abdul Wahhab. Buktinya, tidak ada seorang muslim-pun sebelum Muhammad Ibn Abdul Wahhab yang mengharamkan perkataan: ”Yaa Muhammad (Wahai Muhammad)...”*. Bahkan orang yang oleh Muhammad ibn Abdul Wahhab disebutnya sebagai “Syaikh al-Islam”; yaitu Ahmad ibn Taimiyah telah membolehkan mengucapkan “Ya Muhammad…” bagi orang yang sedang kesusahan karena tertimpa semacam lumpuh pada kakinya (al-Khadar). Ibn Taimiyah mengatakan bahwa dianjurkan bagi orang yang tertimpa semacam kelumpuhan pada kaki yang tidak dapat digerakan untuk mengucapkan “Yaa Muhammad…”. Yang dimaksud al-khadar pada kaki di sini bukan artinya “kesemutan”, juga bukan lumpuh yang permanen, tapi yang dimaksud adalah lumpuh sementara karena terlalu lama duduk atau semacamnya. Rekomendasi Ibn Taimiyah ini ia dasarkan kepada apa yang telah dilakukan oleh sahabat Abdullah ibn Umar, bahwa suatu ketika sahabat yang mulia ini tertimpa al-khadar pada kakinya, lalu ada orang yang berkata kepadanya: “Sebutkan orang yang paling engkau cintai!!”, kemudian Abdullah ibn Umar berkata: “Yaa Muhammad…”.
Anda katakan kepada kaum Wahhabi: *“Ibn Taimiyah yang kalian sebut sebagai “syaikh al-Islam” membolehkan perkara di atas, sementara kalian menamakan itu sebagai kekufuran...*
Selengkapnya >>> *https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10157424429105897&id=351534640896*
______
Lebih lengkap pembahasan pada buku:
*MENGUNGKAP KERANCUAN PEMBAGIAN TAUHID KEPADA ULUHIYYAH, RUBUBIYYAH DAN AL-ASMA WA ASH-SHIFAT | Dr. H. Kholilurrohman, MA*
📥 Download ebook https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookmkpt/
*Tersedia buku cetak*
wa.me/c/6287878023938
*Cara Mudah Membantah Ajaran Sesat Wahhabi (Dari Kitab Sharih al Bayan Fi ar Radd ‘Ala Man Khlaf al Qur’an karya al Imam al Hafizh al Muhaddits Syaikh al Islam Abdullah al Harari al Habasyi)*
___________
Anda katakan kepada orang-orang Wahabi: *“Ajaran agama kalian itu baru, dirintis oleh Muhammad ibn Abdul Wahhab. Buktinya, tidak ada seorang muslim-pun sebelum Muhammad Ibn Abdul Wahhab yang mengharamkan perkataan: ”Yaa Muhammad (Wahai Muhammad)...”*. Bahkan orang yang oleh Muhammad ibn Abdul Wahhab disebutnya sebagai “Syaikh al-Islam”; yaitu Ahmad ibn Taimiyah telah membolehkan mengucapkan “Ya Muhammad…” bagi orang yang sedang kesusahan karena tertimpa semacam lumpuh pada kakinya (al-Khadar). Ibn Taimiyah mengatakan bahwa dianjurkan bagi orang yang tertimpa semacam kelumpuhan pada kaki yang tidak dapat digerakan untuk mengucapkan “Yaa Muhammad…”. Yang dimaksud al-khadar pada kaki di sini bukan artinya “kesemutan”, juga bukan lumpuh yang permanen, tapi yang dimaksud adalah lumpuh sementara karena terlalu lama duduk atau semacamnya. Rekomendasi Ibn Taimiyah ini ia dasarkan kepada apa yang telah dilakukan oleh sahabat Abdullah ibn Umar, bahwa suatu ketika sahabat yang mulia ini tertimpa al-khadar pada kakinya, lalu ada orang yang berkata kepadanya: “Sebutkan orang yang paling engkau cintai!!”, kemudian Abdullah ibn Umar berkata: “Yaa Muhammad…”.
Anda katakan kepada kaum Wahhabi: *“Ibn Taimiyah yang kalian sebut sebagai “syaikh al-Islam” membolehkan perkara di atas, sementara kalian menamakan itu sebagai kekufuran...*
Selengkapnya >>> *https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10157424429105897&id=351534640896*
______
Lebih lengkap pembahasan pada buku:
*MENGUNGKAP KERANCUAN PEMBAGIAN TAUHID KEPADA ULUHIYYAH, RUBUBIYYAH DAN AL-ASMA WA ASH-SHIFAT | Dr. H. Kholilurrohman, MA*
📥 Download ebook https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookmkpt/
*Tersedia buku cetak*
wa.me/c/6287878023938
📌 *DALIL TABARRUK*
*Perbuatan Rasulullah yang telah membagi-bagikan potongan rambut dan potongan kuku-kukunya.*
______
Rasulullah membagi-bagikan rambutnya, ketika beliau bercukur di saat haji Wada’, haji terakhir yang beliau lakukan. Beliau juga membagi-bagikan potongan kukunya. Pembagian rambut ini diriwayatkan oleh Al-Imam al-Bukhari dan Al-Imam Muslim dari hadits sahabat Anas ibn Malik. Dalam lafazh riwayat Imam Muslim, Anas berkata:
▪️
لمَاّ رَمَى صَلّى اللهُ عَليْه وَسَلّمَ الجمرَةَ وَنَحَرَ نُسُكَهُ وَحَلَقَ نَاوَلَ الحَالِقَ شِقَّهُ الأيْمَنَ فَحَلَقَ، ثمَّ دعَا أبَا طَلْحَةَ الأنْصَارِيَّ فأعْطاهُ ثمّ نَاوَلَهُ الشِّقَ الأيْسَرَ فقَال "احْلِق"، فحَلَق، فأعْطَاهُ أبَا طَلحَةَ فقَال: اقْسِمْهُ بَيْنَ النّاس. وَفِي روَاية: فَبَدَأ بالشِّق الأيْمَنِ فَوَزَّعهُ الشّعْرَةَ وَالشّعْرَتَين بَيْنَ النّاس ثمّ قاَل: بالأيْسَر، فَصَنَعَ مثلَ ذَلكَ ثمّ قَال: ههُنَا أبُو طَلحَة، فَدَفَعهُ إلَى أبيْ طَلحَة. وَفي روَاية أنّه عَليهِ الصّلاَةُ وَالسّلامُ قَالَ للحَلاّق: هَا، وأشَارَ بيَدهِ إلَى الجَانِب الأيْمَن فَقَسَمَ شَعْرَهُ بَيْنَ مَنْ يَليْهِ، ثمّ أشَارَ إلَى الحَلاّق إلَى الجَانِبِ الأيْسَر فَحَلقَهُ فَأعْطَاهُ أمَّ سُلَيم (رَواهُ مُسْلم)
▪️
“Setelah selesai melempar Jumrah dan memotong kurbannya, Rasulullah kemudian bercukur. Beliau mengulurkan bagian kanan rambutnya kepada tukang cukur untuk memotongnya. Kemudian Rasulullah memanggil Abu Thalhah al-Anshari dan memberikan kepadanya potongan rambut tersebut. Lalu Rasulullah mengulurkan bagian kiri rambutnya kepada tukang cukur tersebut, sambil berkata: *“Potonglah..!”*. Lalu potongan rambut tersebut diberikan kembali kepada Abu Thalhah, seraya berkata: *“Bagikanlah di antara manusia”.*
▪️
Selengkapnya like FB Pages @tauhidcorner >>> https://www.facebook.com/351534640896/posts/10157431279170897/
#aqidah #tauhid #hatihatijadiwahhabi #tauhidcorner #ibnhajaralasqalani #ahlussunnahwaljamaah #asyariyyah #maturidiyyah #salafi #manhajsalaf #salafiyyun #tabarruk #tawassul #istighasah #berkah #cariberkah
https://www.instagram.com/p/CBKI-YDnWML/?igshid=1wq191he46w5n
*Perbuatan Rasulullah yang telah membagi-bagikan potongan rambut dan potongan kuku-kukunya.*
______
Rasulullah membagi-bagikan rambutnya, ketika beliau bercukur di saat haji Wada’, haji terakhir yang beliau lakukan. Beliau juga membagi-bagikan potongan kukunya. Pembagian rambut ini diriwayatkan oleh Al-Imam al-Bukhari dan Al-Imam Muslim dari hadits sahabat Anas ibn Malik. Dalam lafazh riwayat Imam Muslim, Anas berkata:
▪️
لمَاّ رَمَى صَلّى اللهُ عَليْه وَسَلّمَ الجمرَةَ وَنَحَرَ نُسُكَهُ وَحَلَقَ نَاوَلَ الحَالِقَ شِقَّهُ الأيْمَنَ فَحَلَقَ، ثمَّ دعَا أبَا طَلْحَةَ الأنْصَارِيَّ فأعْطاهُ ثمّ نَاوَلَهُ الشِّقَ الأيْسَرَ فقَال "احْلِق"، فحَلَق، فأعْطَاهُ أبَا طَلحَةَ فقَال: اقْسِمْهُ بَيْنَ النّاس. وَفِي روَاية: فَبَدَأ بالشِّق الأيْمَنِ فَوَزَّعهُ الشّعْرَةَ وَالشّعْرَتَين بَيْنَ النّاس ثمّ قاَل: بالأيْسَر، فَصَنَعَ مثلَ ذَلكَ ثمّ قَال: ههُنَا أبُو طَلحَة، فَدَفَعهُ إلَى أبيْ طَلحَة. وَفي روَاية أنّه عَليهِ الصّلاَةُ وَالسّلامُ قَالَ للحَلاّق: هَا، وأشَارَ بيَدهِ إلَى الجَانِب الأيْمَن فَقَسَمَ شَعْرَهُ بَيْنَ مَنْ يَليْهِ، ثمّ أشَارَ إلَى الحَلاّق إلَى الجَانِبِ الأيْسَر فَحَلقَهُ فَأعْطَاهُ أمَّ سُلَيم (رَواهُ مُسْلم)
▪️
“Setelah selesai melempar Jumrah dan memotong kurbannya, Rasulullah kemudian bercukur. Beliau mengulurkan bagian kanan rambutnya kepada tukang cukur untuk memotongnya. Kemudian Rasulullah memanggil Abu Thalhah al-Anshari dan memberikan kepadanya potongan rambut tersebut. Lalu Rasulullah mengulurkan bagian kiri rambutnya kepada tukang cukur tersebut, sambil berkata: *“Potonglah..!”*. Lalu potongan rambut tersebut diberikan kembali kepada Abu Thalhah, seraya berkata: *“Bagikanlah di antara manusia”.*
▪️
Selengkapnya like FB Pages @tauhidcorner >>> https://www.facebook.com/351534640896/posts/10157431279170897/
#aqidah #tauhid #hatihatijadiwahhabi #tauhidcorner #ibnhajaralasqalani #ahlussunnahwaljamaah #asyariyyah #maturidiyyah #salafi #manhajsalaf #salafiyyun #tabarruk #tawassul #istighasah #berkah #cariberkah
https://www.instagram.com/p/CBKI-YDnWML/?igshid=1wq191he46w5n
Instagram
Tauhid Corner
📌 Perbuatan Rasulullah yang telah membagi-bagikan potongan rambut dan potongan kuku-kukunya. Rasulullah membagi-bagikan rambutnya, ketika beliau bercukur di saat haji Wada’, haji terakhir yang beliau lakukan. Beliau juga membagi-bagikan potongan kukunya.…
📌 *DALIL TABARRUK*
____________
Para Tabi’in melakukan *tabarruk dengan kemuliaan mata sahabat Rasulullah yang pernah melihat Rasulullah, dan bertabarruk dengan tangan yang telah menyentuh Rasulullah di masa hidupnya.* Perlakuan kaum Tabi’in ini sedikitpun tidak diingkari oleh para sahabat Nabi, sebaliknya mereka menyetujui perlakuan tersebut. Dalam sebuah hadits diriwayatkan sebagai berikut:
عَنْ ثَابِتٍ قَالَ: كُنْتُ إذَا أَتَيْتُ أنَسًا يُخْبرُ بِمَكَانِي فَأدْخُلُ عَلَيْهِ فَآخُذُ بيَدَيْهِ فَأُقَبِّلُهُمَا وَأقُوْلُ: بَأبِي هَاتَانِ اليَداَنِ اللَّتاَنِ مَسّتَا رَسُوْلَ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَأُقَبّلُ عَيْنَيْهِ وَأقُوْلُ: بِأبِي هَاتَانِ العَيْنَانِ اللّتَانِ رَأتَا رَسُوْلَ اللهِ صَلّى اللهُ عَليْه وَسَلّمَ (رَوَاهُ أبُو يَعْلَى وَرِجَالهُ رجَالُ الصّحِيْحِ غَيْرُ عَبْدِ اللهِ بنِ أبِي بَكْر المَقْدميّ وَهُوَ ثِقَةٌ)
*“Dari Tsabit al-Bunani -Salah seorang dari Tabi'in ternama, murid Anas ibn Malik- berkata: “Apabila aku mendatangi Anas ibn Malik, ia (Anas) --selalu-- diberitahu tentang kedatanganku, maka aku menemuinya dan meraih kedua tangannya untuk aku cium. Aku berkata: _“Sungguh, kedua tangan inilah yang telah menyentuh jasad Rasulullah”_, kemudian juga aku cium kedua matanya, aku berkata: _“Sungguh, kedua mata inilah yang telah melihat Rasulullah”._*
(Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan para perawinya adalah para perawi Shahih selain ‘Abdullah ibn Abu Bakar al-Maqdimi dan dia adalah perawi yang terpercaya (Tsiqah)
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #bidah #tabarruk #berkah
*IG @tauhidcorner*
https://www.instagram.com/p/CBKqsWonRSy/?igshid=tojdefo7454q
____________
Para Tabi’in melakukan *tabarruk dengan kemuliaan mata sahabat Rasulullah yang pernah melihat Rasulullah, dan bertabarruk dengan tangan yang telah menyentuh Rasulullah di masa hidupnya.* Perlakuan kaum Tabi’in ini sedikitpun tidak diingkari oleh para sahabat Nabi, sebaliknya mereka menyetujui perlakuan tersebut. Dalam sebuah hadits diriwayatkan sebagai berikut:
عَنْ ثَابِتٍ قَالَ: كُنْتُ إذَا أَتَيْتُ أنَسًا يُخْبرُ بِمَكَانِي فَأدْخُلُ عَلَيْهِ فَآخُذُ بيَدَيْهِ فَأُقَبِّلُهُمَا وَأقُوْلُ: بَأبِي هَاتَانِ اليَداَنِ اللَّتاَنِ مَسّتَا رَسُوْلَ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَأُقَبّلُ عَيْنَيْهِ وَأقُوْلُ: بِأبِي هَاتَانِ العَيْنَانِ اللّتَانِ رَأتَا رَسُوْلَ اللهِ صَلّى اللهُ عَليْه وَسَلّمَ (رَوَاهُ أبُو يَعْلَى وَرِجَالهُ رجَالُ الصّحِيْحِ غَيْرُ عَبْدِ اللهِ بنِ أبِي بَكْر المَقْدميّ وَهُوَ ثِقَةٌ)
*“Dari Tsabit al-Bunani -Salah seorang dari Tabi'in ternama, murid Anas ibn Malik- berkata: “Apabila aku mendatangi Anas ibn Malik, ia (Anas) --selalu-- diberitahu tentang kedatanganku, maka aku menemuinya dan meraih kedua tangannya untuk aku cium. Aku berkata: _“Sungguh, kedua tangan inilah yang telah menyentuh jasad Rasulullah”_, kemudian juga aku cium kedua matanya, aku berkata: _“Sungguh, kedua mata inilah yang telah melihat Rasulullah”._*
(Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan para perawinya adalah para perawi Shahih selain ‘Abdullah ibn Abu Bakar al-Maqdimi dan dia adalah perawi yang terpercaya (Tsiqah)
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #bidah #tabarruk #berkah
*IG @tauhidcorner*
https://www.instagram.com/p/CBKqsWonRSy/?igshid=tojdefo7454q
Instagram
Tauhid Corner
▪️ 📌 DALIL TABARRUK ________________ ▪️ Para Tabi’in melakukan tabarruk dengan kemuliaan mata sahabat Rasulullah yang pernah melihat Rasulullah, dan bertabarruk dengan tangan yang telah menyentuh Rasulullah di masa hidupnya. Perlakuan kaum Tabi’in ini sedikitpun…
📌
*DALIL TABARRUK*
*Para sahabat Rasulullah dan kaum Tabi'in melakukan tabarruk dengan bekas tempat telapak tangan Rasulullah*
____________
Dalam sebuah hadits diriwayatkan sebagai berikut:
عَنْ حَنْظَلَةَ بْنِ حَذْيَمٍ قَالَ: وَفَدْتُ مَعَ جَدّيْ حَذْيَمٍ إلَى رَسُولِ اللهِ صَلّى اللهُ عَليهِ وَسَلّمَ، فَقَال: يَا رَسُولَ اللهِ إنّ لِيْ بَنِيْنَ ذَوِيْ لِحًى وَغَيْرَهُمْ وَهَذَا أصْغَرُهُمْ، فَأدْنَانِي رَسُولُ الله صَلّى اللهُ عَليهِ وَسَلّمَ وَمَسَحَ رَأسِي، وَقَال: بَارَك اللهُ فِيْكَ، قَالَ الذّيالُ: فَلَقَدْ رَأيْتُ حَنْظَلَةَ يُؤْتَى بالرّجُلِ الوَارِمِ وَجْهُهُ أوِ الشّاةِ الوَارِمِ ضَرْعُهَا، فَيَقُوْلُ: بسْمِ اللهِ عَلَى مَوْضِعِ كَفّ رَسُوْلِ اللهِ صَلّى اللهُ عَليْهِ وَسَلّمَ فَيَمْسَحُهُ فُيَذْهَبُ الوَرمُ (روَاه الطّبَرانيّ في الأوْسَط وَالكَبيْر بنَحْوِه، وأحمَدُ فِي حَديثٍ طَوِيْلٍ وَرِجَالُ أحْمَدَ ثِقَاتٌ)
“Dari sahabat Hanzhalah ibn Hadzyam, bahwa ia berkata: *“Aku mengikuti rombongan bersama kakekku; Hadzyam menuju Rasulullah.* Kakekku berkata kepada Rasulullah: *“Wahai Rasulallah, aku memiliki beberapa anak laki-laki yang sudah besar dan ini yang paling kecil di antara mereka". Kemudian Rasulullah mendekatkan diriku ke dekatnya, lalu ia mengusap kepalaku seraya berkata: “Barakallah Fik” (Semoga Allah memberikan berkah kepadamu)*
Adz-Dzayyal berkata: “Aku melihat Hanzhalah didatangi orang yang bengkak wajahnya atau orang yang membawa kambing yang bengkak susunya, kemudian Hanzhalah mengucapkan:
بِسْمِ اللهِ عَلَى مَوْضِعِ كَفِّ رَسُوْلِ اللهِ
*“Dengan nama Allah atas tempat usapan telapak tangan Rasulullah”,* kemudian ia mengusap orang tersebut hingga hilanglah bengkaknya.
(Diriwayatkan Al-Imam ath-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Ausath dan al-Mu’jam al-Kabir, juga diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad dalam hadits yang panjang yang semua para perawinya tsiqat (terpercaya)
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #bidah #tabarruk #berkah
https://www.instagram.com/p/CBKjm2QH0Fj/?igshid=131045rx4dadn
_____
Katalog Buku Karya Dr. H. Kholilurrohman, MA >>> wa.me/c/6287878023938
*DALIL TABARRUK*
*Para sahabat Rasulullah dan kaum Tabi'in melakukan tabarruk dengan bekas tempat telapak tangan Rasulullah*
____________
Dalam sebuah hadits diriwayatkan sebagai berikut:
عَنْ حَنْظَلَةَ بْنِ حَذْيَمٍ قَالَ: وَفَدْتُ مَعَ جَدّيْ حَذْيَمٍ إلَى رَسُولِ اللهِ صَلّى اللهُ عَليهِ وَسَلّمَ، فَقَال: يَا رَسُولَ اللهِ إنّ لِيْ بَنِيْنَ ذَوِيْ لِحًى وَغَيْرَهُمْ وَهَذَا أصْغَرُهُمْ، فَأدْنَانِي رَسُولُ الله صَلّى اللهُ عَليهِ وَسَلّمَ وَمَسَحَ رَأسِي، وَقَال: بَارَك اللهُ فِيْكَ، قَالَ الذّيالُ: فَلَقَدْ رَأيْتُ حَنْظَلَةَ يُؤْتَى بالرّجُلِ الوَارِمِ وَجْهُهُ أوِ الشّاةِ الوَارِمِ ضَرْعُهَا، فَيَقُوْلُ: بسْمِ اللهِ عَلَى مَوْضِعِ كَفّ رَسُوْلِ اللهِ صَلّى اللهُ عَليْهِ وَسَلّمَ فَيَمْسَحُهُ فُيَذْهَبُ الوَرمُ (روَاه الطّبَرانيّ في الأوْسَط وَالكَبيْر بنَحْوِه، وأحمَدُ فِي حَديثٍ طَوِيْلٍ وَرِجَالُ أحْمَدَ ثِقَاتٌ)
“Dari sahabat Hanzhalah ibn Hadzyam, bahwa ia berkata: *“Aku mengikuti rombongan bersama kakekku; Hadzyam menuju Rasulullah.* Kakekku berkata kepada Rasulullah: *“Wahai Rasulallah, aku memiliki beberapa anak laki-laki yang sudah besar dan ini yang paling kecil di antara mereka". Kemudian Rasulullah mendekatkan diriku ke dekatnya, lalu ia mengusap kepalaku seraya berkata: “Barakallah Fik” (Semoga Allah memberikan berkah kepadamu)*
Adz-Dzayyal berkata: “Aku melihat Hanzhalah didatangi orang yang bengkak wajahnya atau orang yang membawa kambing yang bengkak susunya, kemudian Hanzhalah mengucapkan:
بِسْمِ اللهِ عَلَى مَوْضِعِ كَفِّ رَسُوْلِ اللهِ
*“Dengan nama Allah atas tempat usapan telapak tangan Rasulullah”,* kemudian ia mengusap orang tersebut hingga hilanglah bengkaknya.
(Diriwayatkan Al-Imam ath-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Ausath dan al-Mu’jam al-Kabir, juga diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad dalam hadits yang panjang yang semua para perawinya tsiqat (terpercaya)
#tauhid #aqidah #aswaja #hatihatijadiwahhabi #ilmutauhid #ilmuaqidah #ilmukalam #theology #islamictheology #bidah #tabarruk #berkah
https://www.instagram.com/p/CBKjm2QH0Fj/?igshid=131045rx4dadn
_____
Katalog Buku Karya Dr. H. Kholilurrohman, MA >>> wa.me/c/6287878023938
Instagram
Tauhid Corner
📌 DALIL TABARRUK Para sahabat Rasulullah dan kaum Tabi'in melakukan tabarruk dengan bekas tempat telapak tangan Rasulullah ________________ Dalam sebuah hadits diriwayatkan sebagai berikut: ▪️ عَنْ حَنْظَلَةَ بْنِ حَذْيَمٍ قَالَ: وَفَدْتُ مَعَ جَدّيْ حَذْيَمٍ…