a pun mampu menyandangnya; Allah menamakan diri-Nya dengan isim ini.
Di dalam hadis Ummu Salamah disebutkan bahwa Rasulullah SAW memutus-mutuskan bacaannya dari suatu kalimat ke kalimat lain seperti berikut:
*بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ . اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ*
#Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.#
Maka sebagian dari kalangan ulama ada yang membacanya seperti bacaan di atas; mereka terdiri atas sejumlah ulama. Di antara mereka ada yang. meneruskan bacaan basmalah dengan firman-Nya:
*اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ*
#Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.#
Menurut jumhur ulama, huruf mim dibaca kasrah hingga menjadi
#ar-rahīmil hamdu#
, karena ada dua huruf sukun bertemu.
Akan tetapi, Imam Kisai' meriwayatkan dari ulama Kufah dari sebagian orang-orang Arab, bahwa huruf mim dibaca fathah karena disambungkan dengan hamzah alhamdu. Mereka mengucapkannya
#ar-rahīmal hamdu lillāhi#
, memindahkan harakat fathah hamzah
#al-hamdu#
kepada huruf mim
#ar-rahīm#
setelah disukunkan, sebagaimana dibaca demikian firman Allah SWT
*الۤمّۤ اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ*
#Alif lam mim. Allah, tiada Tuhan selain Dia.#
(Ali Imran, [3:1]-[3:2])
Ibnu Atiyyah mengatakan bahwa sepengetahuannya qiraah ini belum pernah ia dengar dari seorang pun.
Sumber: https://elevendream.com/quran
Di dalam hadis Ummu Salamah disebutkan bahwa Rasulullah SAW memutus-mutuskan bacaannya dari suatu kalimat ke kalimat lain seperti berikut:
*بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ . اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ*
#Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.#
Maka sebagian dari kalangan ulama ada yang membacanya seperti bacaan di atas; mereka terdiri atas sejumlah ulama. Di antara mereka ada yang. meneruskan bacaan basmalah dengan firman-Nya:
*اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ*
#Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.#
Menurut jumhur ulama, huruf mim dibaca kasrah hingga menjadi
#ar-rahīmil hamdu#
, karena ada dua huruf sukun bertemu.
Akan tetapi, Imam Kisai' meriwayatkan dari ulama Kufah dari sebagian orang-orang Arab, bahwa huruf mim dibaca fathah karena disambungkan dengan hamzah alhamdu. Mereka mengucapkannya
#ar-rahīmal hamdu lillāhi#
, memindahkan harakat fathah hamzah
#al-hamdu#
kepada huruf mim
#ar-rahīm#
setelah disukunkan, sebagaimana dibaca demikian firman Allah SWT
*الۤمّۤ اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ*
#Alif lam mim. Allah, tiada Tuhan selain Dia.#
(Ali Imran, [3:1]-[3:2])
Ibnu Atiyyah mengatakan bahwa sepengetahuannya qiraah ini belum pernah ia dengar dari seorang pun.
Sumber: https://elevendream.com/quran
HugeDomains
ElevenDream.com is for sale | HugeDomains
Great prices on a large selection of domains. Find the pefect domain for your new startup.