Tauhid Corner
562 subscribers
90 photos
38 videos
6 files
770 links
Catatan Teologi Islam Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah

https://linktr.ee/tauhidcorner
Download Telegram
💯% Halal

Segera download dan disebarluaskan!

Ebook berjudul:

*PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH*

Penulis: *Dr. H. Kholilurrohman, MA* (Dosen Pasca Sarjana PTIQ Jakarta dan Pengasuh Ponpes. Nurul Hikmah - Tangerang)

Click link di isi postingan untuk download >>> https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookaattdta/

----------

Ajak teman-teman atau saudara-saudara untuk bergabung di WhatsApp Grup Tawhid Corner Asuhan Ustadz Dr. H. Kholilurrohman, MA. Semoga memperoleh manfaat dari WhatsApp Grup tersebut, aamiin.

Salaam,
Tim Admin

Info Buku Cetak: https://wa.me/6287878023938 (Nurul Hikmah Press - Fauzi)

----------

Video Ta'lim Bersama Ustadz Kholil Abou Fateh:
https://www.youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh

Catatan Theology Aqidah Ahlussunnnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah:
https://www.facebook.com/allahadatanpatempatdantanpaarah


Ada sekelompok orang membuat pertanyaan aneh, berkata: “Apakah kaum Asy’ariyyah (para pengikut al-Imam Abul Hasan al-Asy’ari) termasuk golongan Ahlussunnah Wal Jama’ah?”. Tepatnya pertanyaan ini dilontarkan oleh orang-orang Wahabi. Ini betul-betul pertanyaan aneh dan sangat tidak ilmiah. Secara ringkas, pertanyaan tendesius ini tersirat mengandung banyak kemungkinan pemahaman atau tuduhan.

(Satu): Bisa jadi orang yang membuat pertanyaan tersebut adalah orang yang sangat bodoh, tidak pernah belajar ilmu agama dengan benar, khususnya sejarah. Karena orang yang pernah belajar dengan baik dan benar, kepada para ulama yang terpercaya (tsiqah) dan memiliki mata rantai keilmuan (sanad) yang bersambung ke atas maka ia akan mendapati bahwa para ulama pengemban (pewaris) ajaran syari’at ini adalah kaum Asy’ariyyah dalam setiap generasinya.

(Dua): Boleh jadi orang yang melontarkan pertanyaan itu adalah orang yang sangat lugu, picik, dan sempit dalam berfikirnya. Katak dalam tempurung. Ia hanya mengetahui beberapa nama saja yang --menurutnya-- sebagai ulama yang lurus di atas jalan kebenaran. Dan seperti demikian inilah doktrin faham Wahabi. Mereka memandang sesat kepada siapapun, kecuali yang sepaham dengan ajaran mereka. Hanya bila sudah dikatakan kepada mereka; “Ibnu Taimiyah berkata: ...”, atau “Muhammad bin Abdul Wahhab berkata: ...”, atau “Utsaimin berkata: ...”, atau “Ibnu Baz berkata: ...”; maka mereka akan diam menerima; sami’na wa atha’na. Selain ulama mereka sendiri mereka menilainya bukan ulama, atau bukan Ahlussunnah.

(Tiga): Poin yang tersirat dari pertanyaan tendensius itu adalah bahwa kaum Asy’ariyyah adalah orang-orang sesat. Atau paling tidak, yang tersirat dari pertanyaan itu adalah bahwa dipenanya meragukan kebenaran aqidah Asy’ariyyah. Sebenarnya, redaksi pertanyaan di atas adalah “model halus” untuk menyesatkan, bahkan mengkafirkan kaum Asy’ariyyah. Karena demikian itulah keyakinan mereka; kaum Asy’ariyyah dan Matridiyyah adalah orang-orang kafir musyrik *(1)*. Karena itu besar kemungkinan pertanyaan di atas dilontarkan untuk tujuan cibiran, melecehkan dan hanya untuk olok-olok.

Seharusnya, jika hendak ditanyakan maka redaksi pertanyaan bagi seorang yang terpelajar adalah; “Siapakah bersama kaum Asy’ariyyah yang masuk dalam barisan Ahlussunnah Wal Jama’ah?”. Ini namanya pertanyaan seorang yang paham dan ilmiyah.

Anda jelaskan kepada orang yang melontarkan pertanyaan “bodoh / asal jadi” di atas, bahwa seluruh ulama terkemuka di kalangan Ahlussunnah Wal Jama’ah, dari masa ke masa, dari generasi ke generasi mereka semua adalah para pengikut al-Imâm Abul Hasan al-Asy’ari, atau pengikut al-Imâm Abu Manshur al-Maturidi. Mereka semua adalah Asy’ariyyah Maturidiyyah.

Tanyakan kepada orang itu, apakah anda kenal dengan para ulama terkemuka ini; Abul Hasan al-Bahili, Abu Sahl ash-Shu’luki (w 369 H), Abu Ishaq al-Isfirayini (w 418 H), Abu Bakar al-Qaffal asy-Syasyi (w 365 H), Abu Zaid al-Marwazi (w 371 H), Abu Abdillah ibn Khafif asy-Syirazi; seorang sufi terkemuka (w 371 H), al-Qâdlî Abu Bakar Muhammad al-Baqillani (w 403 H), Abu Bakar Ibn Furak (w 406 H), Abu Ali ad-Daqqaq; seorang sufi terkemuka (w 405 H), Abu Abdillah al-Hakim an-Naisaburi; penulis kitab al-Mustadrak ‘Alâ ash-Shahîhain, Abu Manshur Abd al-Qahir ibn Thahir al-Baghadadi (w 429 H) penulis kitab al-Farq Bayn al-Firaq, al-Hâfizh al-Khathib al-Baghdadi (w 463 H), Abu al-Qasim Abd al-Karim ibn Hawazan al-Qusyairi penulis kitab ar-Risâlah al-Qusyairiyyah (w 465 H), Abu Ali ibn Abi Huraisah al-Hamadzani, Abu al-Muzhaffar al-Isfirayini penulis kitab at-Tabshîr Fî ad-Dîn Wa Tamyîz al-Firqah an-Nâjiyah Min al-Firaq al-Hâlikîn (w 471 H), Abu Ishaq asy-Syirazi; penulis kitab at-Tanbîh Fî al-Fiqh asy-Syâfi’i (w 476 H), Abu al-Ma’ali Abd al-Malik ibn Abdullah al-Juwaini yang lebih dikenal dengan Imam al-Haramain (w 478 H)??

Kalau si-penanya itu berkata tidak kenal nama-nama ulama di atas, dan ia hanya mengenal nama Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahhab saja, maka anda katakan kepadanya; “Selamat tinggal”. Berarti, nyatalah orang tersebut telah berj
alan di atas faham ekstrim. Ia tidak faham keyakinan dan ajaran mayoritas ulama. Wa man syadzdza syadzdza fin-nar.

...........

*(1)* Golongan Wahabi mengkafirkan kaum Asy’ariyyah tertuang dalam banyak karya-karya ulama mereka. Bahkan doktrin ini menjadi kurikulum resmi sekolah mereka dalam berbagai tingkatan. Di antaranya, buku berjudul “at-Tauhid”, -al-Marhalah ats-Tsanawiyyah, ash-Shaff al-Awwal-, karya Saleh ibn Fawzan, yang secara resmi menjadi buku kurikulum mereka. Pada halaman 67, berkata: “Maka orang-orang musyrik adalah orang-orang terdahulu dari kaum Jahmiyyah, Mu’tazilah, dan Asy’ariyyah”.

*Kholil Abu Fateh,*
_Al-Asy’ari as-Syafi’i ar-Rifa’i al-Qadiri_



*SIAPAKAH AHLUSSUNNNAH WAL JAMA'AH SEBENARNYA*

https://nurulhikmah.ponpes.id/ebooksawjs/
*Bukan Hanya Jidat Yg Kapalan, Bahkan Hingga Lutut Mereka Juga Kapalan Karena Banyak Shalat. Tetapi Sesungguhnya Mereka Musuh Islam*

Siapa? Kenapa Mereka?

Simak dan Sebar. Semoga Bermanfaat.
https://youtu.be/-G67vr35O80
💯% Halal

Segera download, baca dan sebarluaskan!

Ebook berjudul:

*HADITS JIBRIL*
Penjelasan Hadits Jibril; Memahami Pondasi Iman Yang Enam

Penulis: Dr. H. Kholilurrohman, MA (Dosen Pasca Sarjana PTIQ Jakarta dan Pengasuh Ponpes. Nurul Hikmah - Tangerang)

Click link di isi postingan untuk download >>> https://nurulhikmah.ponpes.id/phjmpiye/

Salaam,
Tim Admin
Info Buku Cetak: https://wa.me/6287878023938 (Nurul Hikmah Press - Fauzi)
https://www.facebook.com/nurulhikmahpress

----------

Video Ta'lim Bersama Ustadz Kholil Abou Fateh:
https://www.youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh

Catatan Theology Aqidah Ahlussunnnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah:
https://www.facebook.com/allahadatanpatempatdantanpaarah
_al-Hamdu Lillah_

Telah terbit ebook terbaru karya Dr. H. Kholilurrohman, MA

Judul:

*رسالة استحسان الحوض في علم الكلام*
*Anjuran Mendalami Ilmu Kalam*
_______________________

*Kajian Karya Fundamental Imam Ahlussunnah Wal Jama'ah Al-Imām Abul Hasan al-Asy'ari (w 324 H)*

Silahkan di baca selengkapnya melalui aplikasi Google Play Books Android:

Link >>> *https://play.google.com/store/books/details?id=K5XUDwAAQBAJ*

*Bagikan, jika info ini bermanfaat!*

Salaam,
Tim Admin
Info Buku Cetak: https://wa.me/6287878023938 (Nurul Hikmah Press - Fauzi)
https://www.facebook.com/nurulhikmahpress

----------

Video Ta'lim Bersama Ustadz Kholil Abou Fateh:
https://www.youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh

Catatan Theology Aqidah Ahlussunnnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah:
https://www.facebook.com/allahadatanpatempatdantanpaarah
🌼 *VIDEO TA'LIM KITAB ASH-SHIRAATH AL-MUSTAQIIM KARYA SYAIKH ABDULLAH AL-HARARI; PENJELASAN AYAT MUTASYABIHAT; BANTAHAN TERHADAP KELOMPOK ANTI TA'WIL* 🌼

Sangat Penting disimak kajian berikut, semoga bermanfaat!

Kajian Tauhid Madzhab Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah

Bersama Ustadz Dr. H. Kholilurrohman, MA
Kajian Kitab Ash-Shirath Al-Mustaqim
Karya Syeikh 'Abdullah Al-Harari
Masjid Lathifussalam - RS. Bhakti Asih
Karang Tengah - Tangerang
Setiap Jum'at dan Minggu Ba'da Shalat Maghrib


⏮️▶️⏭️⏹️


🎥 *Pertemuan 1 : https://youtu.be/O9L8d28kFGc*

🎥 *Pertemuan 2 : https://youtu.be/gHAn2A9WUn8*

🎥 *Pertemuan 3 : https://youtu.be/vxzoa8WffY0*

🎥 *Pertemuan 4 : https://youtu.be/xkPnTRo-wyc*

🎥 *Pertemuan 5 : https://youtu.be/7dTdABhv1v8*

🎥 *Pertemuan 6 : https://youtu.be/y2B6uF6x2DU*

🎥 *Pertemuan 7 : https://youtu.be/k440RrjfXaE*

🎥 *Pertemuan 8 : https://youtu.be/wXfBin-BKis*

🎥 *Pertemuan 9 : https://youtu.be/HDpgZbACgG4*

🎥 *Pertemuan 10 : https://youtu.be/fJjtCYe1Uxs*

🎥 *Pertemuan 11 : https://youtu.be/Ot3CLbfQFXc*

🎥 *Pertemuan 12 : https://youtu.be/2m8qTfAoMsw*

🎥 *Pertemuan 13 : https://youtu.be/igh-mOPHlW0*

🎥 *Pertemuan 14 : https://youtu.be/nk8S6lfYLcE*

🎥 *Pertemuan 15 : https://youtu.be/ygeF825LZhM*




🎦📡 *Abou Fateh YouTube Channel* Kajian Tauhid Dan Fiqh Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah | Dr. H. Kholilurrohman, MA | www.youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh

🌐🕌 *Pondok Pesantren Nurul Hikmah* Untuk Menghafal al-Qur'an Dan Kajian Ilmu Agama Madzhab Ahlussunnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah Asuhan Dr. H. Kholilurrohman, MA | www.nurulhikmah.ponpes.id

📱 *Fb Page :* Pondok Pesantren Nurul Hikmah - Dr. H. Kholilurrohman, MA
📷 *Instagram :* instagram.com/nurulhikmah.ponpes.id
🖥 *Twitter :* twitter.com/ppnurulhikmah



📌📌

*ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH*

*APAPUN YANG TERLINTAS DALAM BENAKMU TENTANG ALLAH, MAKA ALLAH TIDAK SEDEMIKIAN ITU*
📣📣📣

💯 *% Halal*

Segera download, baca dan sebarluaskan!

Ebook berjudul:

*Islamic Theology; Ibnul Jawzi Membongkar Kesesatan Akidah Tasybih Meluruskan Pengimpangan Dalam Memahami Sifat-Sifat Allah*

Penyusun:
*Dr. H. Kholilurrohman, MA*
(Dosen Pasca Sarjana PTIQ Jakarta dan Pengasuh Ponpes. Nurul Hikmah - Tangerang)

Click link di isi postingan untuk download >>> *https://nurulhikmah.ponpes.id/itij/*

*Bagikan jika bermanfaat*

Salaam,
*Nurul Hikmah Press* | Fauzi Abou Qalby
https://wa.me/6287878023938
https://www.facebook.com/nurulhikmahpress

*TERSEDIA JUDUL LAINNYA DALAM BENTUK CETAK*

----------

*Video Ta'lim Bersama Ustadz Kholil Abou Fateh:*
https://www.youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh

*Catatan Theology Aqidah Ahlussunnnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah:*
https://www.facebook.com/allahadatanpatempatdantanpaarah
📣📣📣

💯 *% Halal*

Segera download, baca dan sebarluaskan!

Ebook berjudul:

*RISALAH MENJELASKAN KEBATILAN PENDAPAT NUR MUHAMMAD SEBAGAI MAKLUK PERTAMA*

Penyusun:
*Dr. H. Kholilurrohman, MA*
(Dosen Pasca Sarjana PTIQ Jakarta dan Pengasuh Ponpes. Nurul Hikmah - Tangerang)

Click link di isi postingan untuk download >>> *https://nurulhikmah.ponpes.id/rmkpnmsmp/*

*Bagikan jika bermanfaat*

Salaam,
*Nurul Hikmah Press*
https://wa.me/6287878023938
https://www.facebook.com/nurulhikmahpress

*TERSEDIA JUDUL LAINNYA DALAM BENTUK CETAK. LIHAT KATALOG DI PROFIL WHATSAPP NURUL HIKMAH PRESS*

----------

*Video Ta'lim Bersama Ustadz Kholil Abou Fateh:*
https://www.youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh

*Catatan Theology Aqidah Ahlussunnnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah:*
https://www.facebook.com/allahadatanpatempatdantanpaarah
📚🖋️

Umat Islam Indonesia berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah, mengikuti aliran Asy’ariyyah dalam bidang akidah dan Madzhab Syafi’i dalam hukum fiqih. Berikut ini penegasan salah seorang ulama Indonesia tentang akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah:

2️⃣ *KH Muhammad Hasyim Asy’ari*, Jombang, Jawa Timur pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdatul Ulama’ (w 7 Ramadlan 1366 H/25 Juni 1947). Beliau menyatakan dalam Muqaddimah Risalahnya yang berjudul: _*“at-Tanbîhât al-Wâjibât”*_ sebagai berikut:

وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ

*“Dan aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Dia maha suci dari berbentuk (ber-jism), arah, zaman atau masa dan tempat…”*

______


Baca selengkapnya >>> https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookaattdta/

Tersedia buku cetak:
*PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH*

Nurul Hikmah Press
wa.me/628787802393
📚🖋️

Umat Islam Indonesia berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah, mengikuti aliran Asy’ariyyah dalam bidang akidah dan Madzhab Syafi’i dalam hukum fiqih. Berikut ini penegasan salah seorang ulama Indonesia tentang akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah:

1️⃣ *Asy-Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani* (w 1314 H/1897). Beliau menyatakan dalam Tafsirnya, at-Tafsîr al-Munîr Li Ma’âlim at-Tanzîl, ketika menafsirkan ayat 54 surat al A’raf: 7, _*“Tsummastawâ ‘alâ al-‘arsy”*_, sebagai berikut:

*وَالْوَاجِبُ عَلَيْنَا أَنْ نَقْطَعَ بِكَوْنِهِ تَعَالَى مُنَزَّهًا عَنِ الْمَكَانِ وَالْجِهَةِ*

*“Dan kita wajib meyakini secara pasti bahwa Allah ta’ala maha suci dari tempat dan arah….”*

______


Baca selengkapnya >>> https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookaattdta/

Tersedia buku cetak:
*PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH*

Nurul Hikmah Press
wa.me/6287878023938
📚🖋️

Umat Islam Indonesia berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah, mengikuti aliran Asy’ariyyah dalam bidang akidah dan Madzhab Syafi’i dalam hukum fiqih. Berikut ini penegasan salah seorang ulama Indonesia tentang akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah:

3️⃣ *Mufti Betawi Sayyid Utsman bin Abdullah bin ‘Aqil bin Yahya al ‘Alawi*

Beliau banyak mengarang buku-buku berbahasa Melayu yang hingga sekarang menjadi buku ajar di kalangan masyarakat betawi yang menjelaskan akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah seperti buku beliau Sifat Dua Puluh. Dalam karya beliau _*“az-Zahr al-Bâsim Fi Athwâr Abi al-Qâsim”*_, beliau mengatakan:

*“…Tuhan yang maha suci dari pada jihah (arah)…”*

__


Baca selengkapnya >>> https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookaattdta/

Tersedia buku cetak:
*PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH*

Nurul Hikmah Press
wa.me/6287878023938
🔅🔆 *MAKNA KUFUR DALAM AL-QUR'AN* 🔆🔅


Iman adalah kebalikan dari kufur. Secara umum jika kata kufur dipakai dalam al-Qur’an maka yang dimaksud adalah keluar dari Islam. Namun kata kufur terkadang juga dipergunakan untuk mengungkapkan dosa besar. Inilah yang dimaksud dengan _*kufr duna kufr*_, artinya kufur yang berada di bawah kekufuran. Makna kufur yang kedua ini bukan dalam pengertian kufur yang mengelurkan seseorang dari Islam. Contohnya seperti dalam firman Allah QS. al-Ma’idah, pada ayat 44, 45, dan 47. Kata kufur terkadang juga dipakai untuk mengungkapkan kufur nikmat (juhud an-ni’mah), yaitu lawan dari syukur. Perbedaan makna yang dimaksud sangat tergantung kapada konteks ayat dan dalil-dali lain yang terkait.

Bentuk kekufuran dapat terjadi dengan mengandung syirik atau penyekutuan terhadap Allah. Namun dapat pula terjadi dengan tanpa mengandung syirik. Seorang yang kafir ada kalanya karena dia terlahir dari keluarga yang kafir lalu ia tumbuh dan baligh dalam keyakinan kufur tersebut, orang ini dinamakan kafir ashliyy. Dan ada kalanya ia semula seorang muslim lalu kemudian keluar dari Islam, orang demikian ini dinamakan dengan kafir murtadd. Kekufuran kadang dilakukan secara terang-terangan oleh pelakuanya dan pelaku tersebut mengaku sebagai non muslim (kafir mu’lin li kufrih). Dan ada kalanya kekufuran ini disembunyikan di dalam hati sementara lidahnya mengaku sebagai seorang muslim, orang demikian ini dinamakan kafir munafiq.
Seluruh kekufuran pada dasarnya berasal dari salah satu dari tiga macam pintu kufur. Yaitu;

1. *Ta’thil* : Yaitu menafikan adanya Allah, atau menafikan salah satu dari sifat-sifat-Nya yang telah disepakati oleh para ulama.

3. *Tasybih* : Yaitu menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya, seperti berkeyakinan bahwa Allah sebagai cahaya, meyakini Allah memiliki anggota badan, seperti muka, tangan, kaki dan lainnya. Termasuk dalam hal ini mensifati Allah dengan sifat-sifat makhluk-Nya.

5. *Takdzib* : Yaitu mendustakan Allah dan rasul-Nya, seperti mendustakan salah satu ayat al-Qur’an atau ajaran yang telah diketahui secara pasti keberadaannya, baik oleh orang-orang Islam yang alim maupun oleh orang-orang Islam yang awam. Perkara yang telah diketahui secara pasti semacam ini disebut dengan _*ma’lum min ad-din bi adl-dlarurah*_. Seperti orang yang berkeyakinan bahwa kenikmatan di surga tidak dapat dirasakan secara indrawi, atau berkeyakinan bahwa siksa neraka tidak terjadi secara fisik.


Adapun pembagian dari segi macamnya, kekufuran dapat terjadi dengan salah satu dari tiga perkara, sebagaimana disepakati oleh ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah dari empat madzhab, di antaranya; dari ulama madzhab Syafi’i; Imam an-Nawawi dalam kitab Raudlah at-Thalibin dan Imam Taqiyyiddin al-Hushni dalam kitab Kifayat al-Akhyar, dari ulama madzhab Hanafi; Imam Ibn Abidin dalam kitab Radd al-Muhtar ‘Ala ad-Durr al-Mukhtar, dari ulama madzhab Hanbali; Imam al-Buhuti, dan dari madzhab Maliki; Imam Muhammad Illaisy, serta berbagai ulama lainnya. Tiga macam kufur tersebut ialah:

*(Peratama); Kufur I’tiqadi (kufur keyakinan).* Kufur ini letaknya di dalam hati. Seperti menafikan sifat-sifat wajib bagi Allah, (seperti sifat Qudrah, Iradah, sama’, Bashar, dan lainnya), atau berkeyakinan bahwa Allah adalah sinar, atau bahwa Dia adalah ruh. Tentang hal ini al-Imam ‘Abdul Ghani an-Nabulsi berkata:

مَن اعْتَقَدَ أنّ اللهَ مَلَأَ السّمَوَاتِ وَالأرْضَ أوْ أنهُ جِسْمٌ قَاعِدٌ فَوْقَ العَرْشِ فَهُوَ كَافِرٌ وإنْ زَعَمَ أنهُ مُسْلِمٌ

*“Barang siapa berkeyakinan bahwa Allah adalah benda yang memenuhi langit dan bumi atau bahwa Dia adalah benda yang duduk bertempat di atas arsy maka ia adalah seorang yang kafir, sekalipun ia mengaku bahwa dirinya seorang muslim”.*

Contoh lain dari kufur I’tiqadi; Seorang yang ragu-ragu tentang ketuhanan Allah, ragu-ragu tentang Rasul-Nya, ragu akan kebenaran al-Qur’an, atau hari akhir, atau adanya surga dan neraka, atau adanya pahala dan siksa, dan perkara-perkara yang telah disepakati akan kebenarannya. Menyakini bahwa Allah adalah benda katsif (benda yang dapat disentuh dengan tangan, sepert
i manusia, binatang, bulan, bintang dan lainnya), atau meyakini bahwa Allah adalah benda lathif (benda yang tidak dapat disentuh dengan tangan, seperti cahaya, kegelapan, ruh, udara, dan lainnya). Meyakini halal akan sesuatu yang telah disepakati (Ijma’) ke-haramannya, seperti menghalalkan zina, membunuh, mencuri, dan lainnya. Atau meyakini haram akan sesuatu yang telah disepakati (Ijma’) akan ke-halalannya, seperti mengharamkan menikah, jual beli, dan lainnya. Atau mengingkari kewajiban yang telah disepakati (Ijma’), seperti mengingkari kewajiban shalat lima waktu, zakat, puasa ramadlan, haji, dan lainnya. Atau jika seseorang berniat untuk menjadi kafir di masa mendatang, maka orang ini menjadi kafir saat itu juga (saat ia meletakan niat kufur tersebut). Atau mendustakan para nabi, atau salah seorang dari mereka yang telah disepakati (Ijma’) akan kenabiannya. Atau membolehkan adanya nabi setelah nabi Muhammad. Dan lain sebagainya.

Dalil adanya kufur I’tiqadi adalah firman Allah:

إنّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الّذِيْنَ ءَامَنُوْا باللهِ وَرَسُوْلِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوْا (سورة الحجرات: 15)

*“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak ragu”.* (QS. Al-Hujurat: 15)

*(Dua); Kufur Fi’li (kufur perbuatan), artinya kufur yang terjadi karena perbuatan.* Seperti melemparkan al-Qur’an, atau lembaran-lembaran bertuliskan ayat al-Qur’an di tempat yang menjijikan, seperti WC dan lainnya. Syekh Ibn ‘Abidin berkata: *“Jika seseorang melakukan demikian maka ia telah menjadi kafir sekalipun ia tidak bertujuan untuk menghinakan, karena perbuatannya tersebut sudah menunjukan penghinaan”.* Demikian pula melemparkan lembaran-lembaran yang berisikan ilmu-ilmu syari’at di tempat menjijikan tersebut, atau lembaran yang berisikan nama-nama Allah, apa bila ia mengetahui bahwa lembaran itu memuat hal-hal tersebut.
Demikian pula seorang yang menggantungkan lambang-lambang kufur pada dirinya yang bukan karena darurat (seperti salib dan lainnya), jika ia bertujuan dari pada itu untuk mencari berkah, atau untuk mengagungkannya, atau karena manganggap perkara tersebut sebagai sesuatu yang halal, maka orang ini telah menjadi kafir. Termasuk seorang yang bersujud/menyebah berhala, atau sesembahan orang kafir lainnya dengan tujuan beribadah kepadanya.

Dalil dari adanya kufur Fi’li adalah firman Allah:

لاَ تَسْجُدُوْا لِلشّمْسِ وَلاَ لِلْقَمَرِ (سورة فصلت: 37)

*“Janganlah kalian sujud kepada matahari dan jangan pula kalian sujud kepada bulan”.* (QS. Fushishlat: 37)


*(Tiga); Kufur Qauli (kufur perkatan).* Artinya kufur yang terjadi karena perkataan. Contoh kufur ini sangat banyak, dan macam kufur ini yang sering terjadi pada masyarakat. Seperti orang yan mencaci maki Allah, mencaci maki para nabi Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, atau segala sesuatu yang yang diagungkan dalam Islam. Imam al-Qadli ‘Iyadl al-Maliki dalam kitab asy-Syifa Bi Ta’rif Huquq al-Musthafa berkata: “Tidak ada perselisihan di antara para ulama bahwa orang yang mencaci maki Allah telah mnejadi kafir”.

Contoh; Seorang muslim berkata kepada sesama muslim lainnya: “Wahai kafir...!”, tanpa ada takwil dari yang mengucapkannya. Maka orang yang berkata demikian telah menjadi kafir, karena ia telah menamakan Islam sebagai kekufuran.

Contoh lain; Seseorang berkata: “Saya sangat rajin shalat, namun rizki saya sangat sulit. Sementara tetangga saya tidak pernah shalat,naun rizkinya sangat luas. Ini berarti Allah telah menzhalimi saya…!”. Maka orang ini telah menjadi kafir.

Contoh lain; Seorang yang sedang sakit parah berkata: “Jika Allah menyiksa saya karena saya meninggalkan shalat dengan kondisi sakit parah semacam ini, maka berarti Allah telah menzhalimi saya…!. Maka orang ini telah mnejadi kafir.

Contoh lain; Seorang yang sedang sakit parah, karena ia tidak sabar dalam sakitnya, ia berkata: “Ya Allah matikanlah saya segera, terserah Engkau mau Engkau matikan saya dalam keadaan Islam atau dalam keadaan kafir”. Maka orang semacam ini telah menjadi kafir.

Contoh lain; Seseorang berkata: “Untuk
apa mengeluarkan zakat, itu hanya membodohi orang-orang malas saja, mereka akan bertambah malas jika mereka di beri harta zakat…!”. Orang yang berkata semacam ini telah menjadi kafir.

Dalil dari kufur Qauli adalah firman Allah:

يَحْلِفُوْنَ بِاللهِ مَا قَالُوْا وَلَقَدْ قَالُوْا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوْا بَعْدَ إسْلاَمِهِمْ (سورة التوبة: 74)

“Mereka (orang-orang kafir) bersumpah dengan nama Allah atas apa yang telah mereka ucapkan, padahal mereka telah benar-benar berkata-kata kufur, dan mereka telah menjadi kafir setelah mereka Islam”.* (QS. At-Taubah: 74)


*Kholil Abou Fateh*
_al-Asy'ari asy-Syafi'i ar-Rifa'i al-Qadiri_
📣📣📣

Lagi *#dirumahaja*? isi waktu dengan membaca ebook dan artikel bertema Tauhid/Aqidah Ahlussunnnah Wal Jama'ah

Save nomor WhatsApp di bawah ini. Kirim chat Nama dan Kota Asal. Kami kirim ebook untuk anda baca dan sebarluaskan!

*Lihat judul yang hendak di baca pada katalog buku di profil WhatsApp Business ini*

*Share jika bermanfaat*
______


Info buku cetak:
*Nurul Hikmah Press*
_al-Asy'ari asy-Syafi'i ar-Rifa'i al-Qadiri_
+6287878023938

*Pondok Pesantren Nurul Hikmah*
Untuk Menghafal Al-Qur'an dan Kajian Ilmu Agama Madzhab Aqidah Ahlussunnnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah - Tangerang Banten Asuhan Dr. H. Kholilurrohman, MA | https://nurulhikmah.ponpes.id | YouTube.com/c/ustadzkholilaboufateh