lah kepada mereka lewat wahyu-wahyu-Nya.
Dalam hal ini Allah berfirman:
ﻗُل لا ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻣَﻦْ ﻓِﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﻮﺍﺕِ ﻭَﺍﻷَﺭْﺽِ ﺍﻟْﻐَﻴْﺐَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ( ﺍﻟﻨّﻤﻞ 65: )
(Katakan –Wahai Muhammad- tidak ada yang mengetahui baik mereka yang ada di langit maupun yang ada di bumi akan segala yang gaib kecuali Allah) QS. an-Naml: 65
Dalam hal ini Allah berfirman:
ﻗُل لا ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻣَﻦْ ﻓِﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﻮﺍﺕِ ﻭَﺍﻷَﺭْﺽِ ﺍﻟْﻐَﻴْﺐَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ( ﺍﻟﻨّﻤﻞ 65: )
(Katakan –Wahai Muhammad- tidak ada yang mengetahui baik mereka yang ada di langit maupun yang ada di bumi akan segala yang gaib kecuali Allah) QS. an-Naml: 65
Tambahkan Saya Sebagai Kontak di YouTube. https://youtu.be/addme/edpI4lcmtfhK_3CuzSNIMBFiCR700Q
YouTube
Abou Fateh (YouTube) - YouTube
Invitation to share videos on YouTube
Tidak boleh dikatakan "La Maujuda Illallah" (tidak ada yg "ada" kecuali Allah). Karena sesuatu yg ada itu ada kalanya _maujud Qadim_ (yaitu Allah), dan ada kalanya _maujud hadits_ (baharu, yaitu alam/segala sesuatu selain Allah)
Simak, dan share. Semoga bermanfaat
https://youtu.be/l-EH3WPzyec
Simak, dan share. Semoga bermanfaat
https://youtu.be/l-EH3WPzyec
YouTube
Keliru Mengatakan; La Maujuda Illallah
3 Mei 2018
Kajian Subuh
bersama Ust. DR. H. Kholilurrohman Lc. MA
@Majelis Nurul Hikmah
Jl. Karyawan 3, Karang Tengah - Tangerang
Kajian Subuh
bersama Ust. DR. H. Kholilurrohman Lc. MA
@Majelis Nurul Hikmah
Jl. Karyawan 3, Karang Tengah - Tangerang
Dalam sebuah hadits riwayat al-Bayhaqi dan lainnya diriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah meletakan tangannya di pundak sahabat Abu Musa al-Asy’ari, seraya berkata: “Ucapkanlah: Lâ Hawla Wa Lâ Quwwata Illâ Billâh” . Kemudian Abu Musa al-Asy’ari mengucapkan kalimat Hawqalah tersebut. Lalu Rasulullah berkata kepadanya: “Engkau telah diberi pembendaharaan (al-Kanz) dari pembendaharaan-pembendaharaan surga”.
Al-Kanz (pembendaharaan, tabungan) dalam pengertian bahasa adalah sesuatu yang memberikan manfa’at terus-menerus bagi seseorang sekalipun orang tersebut telah meninggal.
Para ulama kita di kalangan Ahlussunnah memahami hadits ini sebagai salah satu bukti kebenaran akidah Asy’ariyyah, sebab kandungan yang tersirat dalam makna kalimat Hawqalah tersebut adalah sebagai bantahan kepada kaum Mu’tazilah dan kaum Jabriyyah sekaligus.
Kalimat Hauqalah dalam hadits tersebut mengandung dua makna, pertama: “Tidak ada usaha apapun dari seorang hamba untuk menghindarkan diri dari segala kemaksiatan kecuali semata karena pemeliharaan dan penjagaan dari Allah”, makna ke dua: “Tidak ada kekuatan apapun dari seorang hamba untuk melakukan keta’atan kepada Allah kecuali dengan pertolongan dan dengan taufik Allah”.
Inilah makna kalimat Hawqalah yang dimaksud oleh hadits Nabi tersebut sebagaimana telah disepakati oleh para ulama Ahlussunnah.
Lihat pemaknaan ini di antaranya dalam ungkapan al-Imâm Abu Ja’far ath-Thahawi dalam risalah akidah Ahlussunnah yang dikenal dengan al-‘Aqîdah ath-Thahâwiyyah yang beliau kutip dari ungkapan-ungkapan
al-Imâm Abu Hanifah, al-Imâm Abu Yusuf dan al-Imâm asy-Syaibani.
*****************************
simak, subscribe, share. semoga bermanfaat dan manjadi pahala
https://youtu.be/qa-9cJ3R1Qg
Al-Kanz (pembendaharaan, tabungan) dalam pengertian bahasa adalah sesuatu yang memberikan manfa’at terus-menerus bagi seseorang sekalipun orang tersebut telah meninggal.
Para ulama kita di kalangan Ahlussunnah memahami hadits ini sebagai salah satu bukti kebenaran akidah Asy’ariyyah, sebab kandungan yang tersirat dalam makna kalimat Hawqalah tersebut adalah sebagai bantahan kepada kaum Mu’tazilah dan kaum Jabriyyah sekaligus.
Kalimat Hauqalah dalam hadits tersebut mengandung dua makna, pertama: “Tidak ada usaha apapun dari seorang hamba untuk menghindarkan diri dari segala kemaksiatan kecuali semata karena pemeliharaan dan penjagaan dari Allah”, makna ke dua: “Tidak ada kekuatan apapun dari seorang hamba untuk melakukan keta’atan kepada Allah kecuali dengan pertolongan dan dengan taufik Allah”.
Inilah makna kalimat Hawqalah yang dimaksud oleh hadits Nabi tersebut sebagaimana telah disepakati oleh para ulama Ahlussunnah.
Lihat pemaknaan ini di antaranya dalam ungkapan al-Imâm Abu Ja’far ath-Thahawi dalam risalah akidah Ahlussunnah yang dikenal dengan al-‘Aqîdah ath-Thahâwiyyah yang beliau kutip dari ungkapan-ungkapan
al-Imâm Abu Hanifah, al-Imâm Abu Yusuf dan al-Imâm asy-Syaibani.
*****************************
simak, subscribe, share. semoga bermanfaat dan manjadi pahala
https://youtu.be/qa-9cJ3R1Qg
YouTube
Kalimat Hawqalah dan Kandungan Tauhid di Dalamnya - 26 Mei 2018
Kajian Subuh bersama Ust. DR. H. Kholilurrohman Lc. MA @Majelis Nurul Hikmah Jl. Karyawan 3, Karang Tengah - Tangerang
Penjelasan Firman Allah:
والسماء بنيناها بأيد
bukan dalam makna Allah memiliki tangan yg banyak.
Allah maha suci dari tubuh, anggota2 badan, bentuk, dan ukuran.
simak, like, subscribe dan share. semoga bermanfaat dan menjadi pahala
https://youtu.be/uU1D2S-RzDg
والسماء بنيناها بأيد
bukan dalam makna Allah memiliki tangan yg banyak.
Allah maha suci dari tubuh, anggota2 badan, bentuk, dan ukuran.
simak, like, subscribe dan share. semoga bermanfaat dan menjadi pahala
https://youtu.be/uU1D2S-RzDg
YouTube
AQIDAH UMAT ISLAM : 51. Apakah makna وَالسَّمَآءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوْسِعُوْنَ
Penjelasan makna بِأَيْدٍ bukan berarti tangan atau anggota tubuh bagi Allah. Allah maha suci dari sifat - sifat makhlukNya. ================================...
Ebook 100% Gratis
° Penjelasan Lengkap Allah Ada Tanpa Tempat Dan Tanpa Arah Dalam Berbagai Kitab Para Ulama Dari Masa Ke Masa
° Segera Download, Baca, dan Mohon Disebarkan. Semoga bermanfaat
Klik link berikut 👇
https://play.google.com/store/books/details?id=kyxTDwAAQBAJ
° Penjelasan Lengkap Allah Ada Tanpa Tempat Dan Tanpa Arah Dalam Berbagai Kitab Para Ulama Dari Masa Ke Masa
° Segera Download, Baca, dan Mohon Disebarkan. Semoga bermanfaat
Klik link berikut 👇
https://play.google.com/store/books/details?id=kyxTDwAAQBAJ