Nasi Kucing (Jawa: ꦱꦼꦒꦏꦸꦕꦶꦁ, translit. Sěgå Kucing) adalah makanan yang berasal dari Yogyakarta, Semarang, dan Surakarta. Porsi nasi kucing umumnya sedikit, isinya sambal dan ikan bandeng/teri lalu dibungkus daun pisang. Kata "nasi kucing" berarti "nasi untuk kucing" karena porsinya yang kecil.
Di Yogyakarta tempat berjualan nasi kucing biasa disebut "angkringan", di Semarang disebut "kucingan", sedangkan di Solo disebut "warung hik".
Kebanyakan pedagang menyajikan nasi kucing dengan dibungkus daun pisang, kertas minyak, atau kertas koran yang dilapisi daun pisang/kertas minyak. Namun, ada juga yang menghidangkannya di atas piring. Harganya pun variatif, mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 15.000 per porsi. Pembeli bisa membeli lauk tambahan seperti sate ayam, sate usus, martabak, tahu bacem, tempe gembus goreng, dst. untuk dinikmati sambil menyantap nasi kucing.
Kawan Wiki pernah makan nasi kucing, belum? 😄
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Nasi_kucing
#makanan #tradisional #merakyat #sederhana
Di Yogyakarta tempat berjualan nasi kucing biasa disebut "angkringan", di Semarang disebut "kucingan", sedangkan di Solo disebut "warung hik".
Kebanyakan pedagang menyajikan nasi kucing dengan dibungkus daun pisang, kertas minyak, atau kertas koran yang dilapisi daun pisang/kertas minyak. Namun, ada juga yang menghidangkannya di atas piring. Harganya pun variatif, mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 15.000 per porsi. Pembeli bisa membeli lauk tambahan seperti sate ayam, sate usus, martabak, tahu bacem, tempe gembus goreng, dst. untuk dinikmati sambil menyantap nasi kucing.
Kawan Wiki pernah makan nasi kucing, belum? 😄
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Nasi_kucing
#makanan #tradisional #merakyat #sederhana