Audio Kajian Bandung Timur
332 subscribers
371 photos
41 videos
247 files
614 links
Kumpulan audio rekaman kajian Bandung timur
Download Telegram
🌻 PERAYAAN TAHUN BARU DI BULAN MUHARRAM BUKAN AJARAN ISLAM

Sahabat yang Mulia Anas bin Malik radhiyallahu’anhu berkata,

قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْمَدِينَةَ وَلَهُمْ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ مَا هَذَانِ الْيَوْمَانِ قَالُوا كُنَّا نَلْعَبُ فِيهِمَا فِى الْجَاهِلِيَّةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الأَضْحَى وَيَوْمَ الْفِطْرِ

🍂 “Ketika Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mendatangi kota Madinah, para sahabat memiliki dua hari raya yang padanya mereka bersenang-senang. Maka beliau bersabda: Dua hari apa ini? Mereka menjawab: Dua hari yang sudah biasa kami bersenang-senang padanya di masa Jahiliyah. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah mengganti kedua hari tersebut dengan dua hari yang lebih baik, yaitu idul adha dan idul fitri.” [HR. Abu Daud, Shahih Abi Daud: 1039]

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,

إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا وَهَذَا عِيدُنَا

🍂 “Sesungguhnya setiap kaum memiliki hari raya, dan ini adalah hari raya kita.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha]

Asy-Syaikhul ‘Allamah Ibnu Baz rahimahullah berkata,

🍂 “Demikian pula perayaan malam isra’ mi’raj, malam nisfu Sya’ban, perayaan tahun baru hijriyyah (peringatan hijrah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam), atau fathu Makkah dan perang Badar, semua itu termasuk bid’ah (mengada-ada dalam agama), karena perkara-perkara ini terjadi di masa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam namun beliau tidak merayakannya.

Andaikan perayaan itu termasuk pendekatan diri kepada Allah ta’ala tentunya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam telah merayakannya, atau memerintahkan para sahabat untuk merayakannya atau para sahabat sendiri yang merayakannya sepeninggal beliau, maka tatkala Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan sahabat tidak merayakannya kita pun mengetahui bahwa itu adalah bid’ah atau tidak disyari’atkan.” [Nuur ‘alad Darb, 3/101]

📝 #Beberapa_Pelajaran:

1) Hari raya, yaitu hari yang selalu dirayakan berulang-ulang, dalam Islam telah ditentukan oleh syari’at, tidak boleh ditambah dan dikurangi, bahkan semua tradisi hari raya sebelum Islam tidak boleh dilestarikan.

2) Barangsiapa menambah-nambah atau mengada-adakan hari raya atau hari peringatan selain yang ditentukan oleh syari’at maka ia telah melampaui batas dalam agama.

3) Hari-hari peringatan yang selalu dirayakan berulang-ulang seperti perayaan maulid, muharram, isra’ mi’raj, ulang tahun, hari kemerdekaan dan lain-lain termasuk menambah-nambah dalam syari’at karena syari’at telah menentukan hari raya khusus yaitu idul fitri dan idul adha, maka tidak boleh ditambah apa pun selainnya.

4) Mengada-adakan hari-hari raya lain atau hari peringatan juga termasuk bentuk tasyabbuh (ikut-ikutan) kepada orang-orang kafir.

5) Keteladanan para sahabat dalam mengikuti bimbingan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, karena setelah larangan tersebut para sahabat tidak memiliki hari perayaan dan peringatan lagi selain idul adha dan idul fitri.

Para sahabat tidak pernah merayakan maulid padahal mereka yang paling cinta terhadap Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, karena mereka memahami arti cinta yang sebenarnya adalah meneladani beliau, bukan malah melakukan yang beliau benci yaitu berbuat bid'ah dalam agama tanpa petunjuk beliau.

Para sahabat tidak pernah merayakan tahun baru Islam, padahal mereka orang yang paling cinta terhadap Islam dan paling kuat dan besar perjuangan mereka untuk Islam, karena mereka lebih memahami arti mencintai Islam daripada kita.

💻 Sumber:

🔸
https://t.me/sofyanruray/818

🔸 https://www.facebook.com/sofyanruray.info/posts/677633769052775:0

🔸 http://sofyanruray.info/mengapa-perayaan-hari-besar-selain-idul-adha-dan-idul-fitri-termasuk-bidah/


══════ ❁✿❁ ══════

Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam

📮 Join Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
📲 Gabung Group WA: 08111377787
📒 Hastag: #Mutiara_Sunnah
Kisah Salman Al-Farisi
~ Dr. Abu Hafizhah Irfan, MSI
Kisah Salman Al Farisi.pdf
434 KB
Kisah Salman Al-Farisi
~ Dr. Abu Hafizhah Irfan, MSI
Meraih Hidup Bahagia ~ Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di
Meraih Hidup Bahagia.pdf
21.6 MB
Meraih Hidup Bahagia ~ Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di
*JANGAN LUPA PUASA 9 MUHARRAM*


Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ

"Pada tahun depan insya Allah, Kita akan berpuasa pada hari ke-sembilan (Muharram)."
(Ibnu Abbas) berkata: Tahun depan itupun tak kunjung tiba hingga Rasulullah wafat.(HR. Muslim (1134))

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan:
”Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang tasyabbuh (menyerupai) Ahli Kitab (Yahudi dan Nashara) dalam hadits-hadits yang banyak, seperti sabda beliau dalam hadits ini 'Seandainya Saya masih hidup pada tahun mendatang, niscaya Saya akan berpuasa pada tanggal sembilan.'.”
(Fatawa Al-Kubra 2/259)

__
*📋TINGKATAN PUASA ASYURO*

Al-Allamah, Faqihul Ashr, Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin-rahimahullah-menerangkan :

Puasa Asyuro ada 4 (empat) tingkatan.
Audio Kajian Bandung Timur
*📋TINGKATAN PUASA ASYURO* Al-Allamah, Faqihul Ashr, Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin-rahimahullah-menerangkan : Puasa Asyuro ada 4 (empat) tingkatan.
*📋TINGKATAN PUASA ASYURO*

Al-Allamah, Faqihul Ashr, Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin-rahimahullah-menerangkan :

Puasa Asyuro ada 4 (empat) tingkatan :

1⃣Tingkatan Pertama :
Kita berpuasa pada hari ke 9, 10 dan 11. Inilah tingkatan/derajat tertinggi, dan ini berdasarkan riwayat Imam Ahmad dalam musnadnya :

صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا

"Berpuasalah kalian pada hari 'Asyura dan selisihilah kaum Yahudi, maka berpuasalah satu hari sebelum atau sesudahnya."[HR. Ahmad no 2047, dari Ibnu Abbas-radiyallahu anhuma-][1]

Karena jika seseorang yang berpuasa selama tiga hari, niscaya akan meraih keutamaan puasa tiga hari dalam sebulan.

2⃣Tingkatan kedua :
Berpuasa pada hari ke 9 & 10. Hal ini berdasarkan sabda Nabi sallalahu alaihi wasallam :

لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابِلٍ لَأَصُومَنَّ التَّاسِعَ

"Seandainya tahun depan aku masih hidup, niscaya saya benar-benar akan berpuasa pada hari ke sembilan (Muharram)."[HR. Muslim no 1917 dan selainnya, dari Ibnu Abbas-radiyallahu anhuma-].

Hal itu karena ada yang menyampaikan kepada beliau, bahwa kaum yahudi juga berpuasa pada hari ke 10, dan beliau menyukai untuk menyelisihi kaum yahudi, bahkan menyelisihi setiap orang kafir,

3⃣Tingkatan Ketiga :
Puasa pada hari ke 10 & 11

4⃣Tingkatan Keempat :
Hanya berpuasa pada hari ke 10 saja.

Para ulama, diantara mereka ada yang berpendapat itu mubah (boleh) dan ada pula yang berpendapat bahwa hal itu makruh.

Para ulama yang berpendapat mubah, berdalil dengan keumuman sabda Nabi sallalahu alaihi wasallam tatkala ditanyakan kepada beliau tentang puasa hari asyuro :

أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

"Aku berharap kepada Allah agar puasa tersebut bisa menghapus dosa setahun sebelumnya."[HR. Muslim no 1976 &1977, dan selainnya, dari Abu Qotadah Al-Anshori-radiyallahu anhu-].

Dalam hadits tersebut, beliau-sallalahu alaihi wasallam-tidak menyebutkan hari ke 9.

Para ulama yang berpendapat bahwa hukumnya makruh (yakni hanya berpuasa pada hari ke 10 saja). Hal itu berdasarkan sabda Nabi (artinya) :

"Selisihilah kaum Yahudi, maka berpuasalah satu hari sebelum atau sesudahnya". Dalam lafadz yang lain (artinya) :"berpuasalah kalian sehari setelahnya dan sehari sebelumnya".

Konsekuensi dari hal tersebut adalah wajibnya menyandarkan hari kepadanya dengan tujuan untuk menyelisihi, atau minimalnya dimakruhkan hanya berpuasa sehari (tanggal-10) saja.

Dan pendapat yang memakruhkan jika berpuasa sehari saja adalah pendapat yang kuat. Oleh karena itu kami berpendapat, agar orang-orang keluar (dari perselisihan pendapat ini) dengan berpuasa sehari sebelumnya (hari ke-9) atau berpuasa sehari setelahnya (hari ke-11)."[2]

🔹ﺻﻴﺎﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭﺍﺀ ﻟﻪ ﺃﺭﺑﻊ ﻣﺮﺍﺗﺐ:

اﻟﻤﺮﺗﺒﺔ ﺍﻷﻭﻟﻰ:
ﺃﻥ ﻧﺼﻮﻡ ﺍﻟﺘﺎﺳﻊ ﻭﺍﻟﻌﺎﺷﺮ ﻭﺍﻟﺤﺎﺩﻱ ﻋﺸﺮ: ﻭﻫﺬﺍ ﺃﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺮﺍﺗﺐ ﻟﻤﺎ ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﻨﺪ:
‏«ﺻﻮﻣﻮﺍ ﻳﻮﻣﺎً ﻗﺒﻠﻪ ﻭﻳﻮﻣﺎً ﺑﻌﺪﻩ ﺧﺎﻟﻔﻮﺍ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩ‏» ﻭﻷﻥ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﺇﺫﺍ ﺻﺎﻡ ﺍﻟﺜﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﺣﺼﻞ ﻋﻠﻰ ﻓﻀﻴﻠﺔ ﺻﻴﺎﻡ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﻬﺮ.

ﺍﻟﻤﺮﺗﺒﺔ ﺍﻟﺜﺎﻧﻴﺔ:
اﻟﺘﺎﺳﻊ ﻭﺍﻟﻌﺎﺷﺮ: ﻟﻘﻮﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ:
‏«ﻟﺌﻦ ﺑﻘﻴﺖ ﺇﻟﻰ ﻗﺎﺑﻞ ﻷﺻﻮﻣﻦ ﺍﻟﺘﺎﺳﻊ » ﻟﻤﺎ ﻗﻴﻞ ﻟﻪ: ﺇﻥ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﺼﻮﻣﻮﻥ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻟﻌﺎﺷﺮ، ﻭﻛﺎﻥ ﻳﺤﺐ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩ ﺑﻞ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ ﻛﻞ ﻛﺎﻓﺮ.

اﻟﻤﺮﺗﺒﺔ ﺍﻟﺜﺎﻟﺜﺔ:
ﺍﻟﻌﺎﺷﺮ ﻣﻊ ﺍﻟﺤﺎﺩﻱ ﻋﺸﺮ.

ﺍﻟﻤﺮﺗﺒﺔ ﺍﻟﺮﺍﺑﻌﺔ:
ﺍﻟﻌﺎﺷﺮ ﻭﺣﺪﻩ: ﻓﻤﻦ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻣﻦ ﻗﺎﻝ: ﺇﻧﻪ ﻣﺒﺎﺡ ﻭﻣﻨﻬﻢ ﻣﻦ ﻗﺎﻝ: ﺇﻧﻪ ﻳﻜﺮﻩ
ﻓﻤﻦ ﻗﺎﻝ ﺇﻧﻪ ﻣﺒﺎﺡ ﺍﺳﺘﺪﻝ ﺑﻌﻤﻮﻡ ﻗﻮﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﺣﻴﻦ ﺳﺌﻞ ﻋﻦ ﺻﻮﻡ ﻳﻮﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭﺍﺀ ﻓﻘﺎﻝ:
‏«ﺃﺣﺘﺴﺐ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﻜﻔﺮ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﻗﺒﻠﻬﺎ‏»؛ ﻭﻟﻢ ﻳﺬﻛﺮ ﺍﻟﺘﺎﺳﻊ،
ﻭﻣﻦ ﻗﺎﻝ ﺇﻧﻪ ﻳﻜﺮﻩ ﻗﺎﻝ: ﺇﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ: ‏«ﺧﺎﻟﻔﻮﺍ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩ ﺻﻮﻣﻮﺍ ﻳﻮﻣﺎً ﻗﺒﻠﻪ ﺃﻭ ﻳﻮﻣﺎً ﺑﻌﺪﻩ »؛ ﻭﻓﻲ ﻟﻔﻆ ﺁﺧﺮ: ‏«ﺻﻮﻣﻮﺍ ﻳﻮﻣﺎً ﺑﻌﺪﻩ ﻭﻳﻮﻣﺎً ﻗﺒﻠﻪ ».
ﻭﻫﺬﺍ ﻳﻘﺘﻀﻲ ﻭﺟﻮﺏ ﺇﺿﺎﻓﺔ ﻳﻮﻡ ﺇﻟﻴﻪ ﻣﻦ ﺃﺟﻞ ﺍﻟﻤﺨﺎﻟﻔﺔ، ﺃﻭ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﻗﻞ: ﻛﺮﺍﻫﺔ ﺇﻓﺮﺍﺩﻩ
ﻭﺍﻟﻘﻮﻝ ﺑﺎﻟﻜﺮﺍﻫﺔ ﻹﻓﺮﺍﺩﻩ ﻗﻮﻱ،
ﻭﻟﻬﺬﺍ ﻧﺮﻯ ﺃﻥ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻳﺨﺮﺝ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ ﺑﺄﻥ ﻳﺼﻮﻡ ﺍﻟﺘﺎﺳﻊ ﻗﺒﻠﻪ ﺃﻭ ﺍﻟﺤﺎﺩﻱ ﻋﺸﺮ).
____
[1] Demikian matan yang kami temukan dalam musnad imam Ahmad
[2] Silsilah Liqo'at Al-Bab Al-Maftuh : 95.


══════ ❁✿❁ ══════

📝 Alih Bahasa :
Hilal Abu Naufal


___


.
.
> _Dibagikan kembali oleh:_
> .
> *[kabatim]*
> _Info Kajian Kabupaten Bandung (Bagian Timur) dan sekitarnya_
*JAUHILAH SIKAP SUUDZAN*


Suudzan artinya buruk sangka yang merupakan akhlak tercela yang harus dijauhi.

Bakr bin Abdillah al-Muzani rahimahullah berkata:
"Jauhilah olehmu perkataan yang apabila kamu benar maka kamu tidak mendapat pahala dan apabila kamu salah maka kamu berdosa. Perkataan itu adalah buruk sangka kepada saudaramu "
> (Kitab Tahdzib At-Tahdzib Ibnu Hajar 1/425)

.

.
.
> _Dibagikan kembali oleh:_
> .
> *[kabatim]*
> _Info Kajian Kabupaten Bandung (Bagian Timur) dan sekitarnya_

`*Whatsapp Channel*`
https://whatsapp.com/channel/0029VaafHeMCRs1mmzwNs73U
.
`*Rekaman Audio, Video, PDF & Faedah*`
https://www.t.me/audiokajianbandungtimur
.
`*Telegram*`
https://www.t.me/kajianbandungtimur
.
`*Instagram*`
https://www.instagram.com/kajianbandungtimur
.
`*Fanpage FB*`
https://www.fb.me/kajianbandungtimur
.
.
> _Baarakallahu fiikum_
> .
*DUA PENYAKIT YANG BERBAHAYA*


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رحمه الله berkata,

"Sombong dan hasad merupakan dua penyakit yang telah membinasakan orang-orang terdahulu dan generasi akhir. Kedua penyakit ini merupakan dosa terbesar yang dengannya Allah Ta'ala pertama kali dimaksiati, karena dahulu iblis bersikap sombong dan menyimpan hasad terhadap Adam 'alaihis salam."

> (Kitab Jami' Ar-Rasail, 1/233)
.
.
> _Dibagikan kembali oleh:_
> .
> *[kabatim]*
> _Info Kajian Kabupaten Bandung (Bagian Timur) dan sekitarnya_

`*Whatsapp Channel*`
https://whatsapp.com/channel/0029VaafHeMCRs1mmzwNs73U
.
`*Rekaman Audio, Video, PDF & Faedah*`
https://www.t.me/audiokajianbandungtimur
.
`*Telegram*`
https://www.t.me/kajianbandungtimur
.
`*Instagram*`
https://www.instagram.com/kajianbandungtimur
.
`*Fanpage FB*`
https://www.fb.me/kajianbandungtimur
.
.
> _Baarakallahu fiikum_
> .
Terjemahan At-Tuhfatul Wushabiyyah
At Tuhfah Al Wushabiyyah.pdf
1.5 MB
Terjemahan At-Tuhfatul Wushabiyyah
Aqidah Thohawiyah - terjemahan
Aqidah Thohawiyah - Syarah dan Ta'liq
Ta'liq atas Aqidah Thahawiyah.pdf
833.5 KB
Aqidah Thohawiyah - Syarah dan Ta'liq
Untaian Nasihat tuk Meraih Keikhlasan dan Kemurnian Niat
Untaian Nasihat Tuk Meraih Keikhlasan dan Kemurnian Niat.pdf
2.6 MB
Untaian Nasihat tuk Meraih Keikhlasan dan Kemurnian Niat
*Baru saja diupload*

Empat pdf kitab berikut:
1. Terjemahan At-Tuhfatul Wushabiyyah
https://t.me/audiokajianbandungtimur/1263

2. Aqidah Thohawiyah - terjemahan
https://t.me/audiokajianbandungtimur/1265

3. Aqidah Thohawiyah - Syarah dan Ta'liq
https://t.me/audiokajianbandungtimur/1267

4. Untaian Nasihat tuk Meraih Keikhlasan dan Kemurnian Niat
https://t.me/audiokajianbandungtimur/1269

Sumber:
Al Ustadz Abu Mujahid Rimbun hafidzahullah

Semoga Allah ﷻ selalu menjaga, merahmati dan memberkahi beliau... Aamiin