SufiHub (Bahasa)
158 subscribers
559 photos
11 videos
4 files
84 links
Download Telegram
🌷Adab Ketika Melakukan Perjalanan Bahagian 2🌷

Yang terakhir, janganlah banyak bermain dengan HP Anda selama perjalanan! Sebaliknya, bukalah mata Anda untuk menyaksikan keajaiban ciptaan ALLAAH yang ada disekitar Anda. Amati bagaimana DIA Menciptakan orang-orang dari berbagai budaya dan sifat-sifat alaminya. Kagumilah keindahan alam ciptaan ALLAAH. Tetaplah jaga sebisa mungkin agar mata, lidah, pikiran dan hati Anda selalu dalam keadaan berdzikir dan merenung.

Sekali lagi saya ingatkan agar Anda menyingkirkan HP Anda sedapat mungkin dan menghabiskan waktu becengkrama dengan orang-orang yang Anda cintai, yakni dengan mengobrol, mendengarkan mereka dan “guyub” dalam kebersamaan bersama mereka – sesuatu yang mungkin selama ini tidak bisa Anda lakukan sepenuhnya karena tekanan dan kendala kesibukan kerja dan sekolah.

Setelah melakukan perjalanan, semoga Anda kembali kerumah dengan penuh barakah dan ikatan jiwa yang semakin kuat diantara anggota keluarga Anda dan jiwa yang lebih segar!

Aamiin walhamduliLLAAH.

Note: Catatan singkat ini terjemahan dari tulisan SufiHub.
AsSallaamu’Alaykum WarahmatuLLAHi Wabarakatuh

BismiLLAHir Rahmaanir Rahiim.
Weekly Jummu'ah Suhbah of Mawlana Shaykh Nazim QS from Shaykh Bahauddin.

# # # Ada TERJEMAHAN ke BAHASA INDONESIA Dibawah Ini # # #Thariqah_Naqshbandi_Aliyyah

JUMMU’AH MUBARAK 🌹

Merupakan sunah bagi seseorang untuk menjaga penerapan Adab Nabi [Shalawat dan Sallaam atas Beliau].

“Seorang manusia bisa saja berbuat kesalahan,”

akan tetapi jika dia tetap menjaga Adab, maka Nabi [Shalawat dan Sallaam atas Beliau] akan memberinya syafa’at.


Karena itulah, Adab yang baik merupakan jalan bagi seseorang untuk memperoleh syafa’at.

- MAWLANA SYAIKH NAZIM QS.
PRAKTIK ADAB KETIKA MELAKUKAN PERJALANAN

1) Ketika melakukan perjalanan [dalam kelompok], haruslah ada seorang Amir [Pemimpin] kelompok perjalanan itu. Jika tidak ada Amir, maka syaithan yang menjadi pimpinannya.

2) Segerakan untuk menunjuk seorang pemimpin, bahkan jika yang melakukan perjalanan itu hanya dua orang.

3) Selalu lakukan perjalanan, apabila dimungkinkan, didalam kelompok 3 orang atau lebih, jangan sendirian atau dua orang saja (Hadits).

4) Anda boleh menjamak [menyatukan dua waktu] dan qasar [mengurangi jumlah rakaat] shalat sesuai ketentuan Syariah, selama melakukan perjalanan, tergantung dari Madzhab Fiqih mana yang Anda ikuti. Ambilah rukhsah [keringanan] yang ALLAAH berikan, dengan mengambil rukhsah merupakan pertanda bahwa Anda melihat diri sebagai seorang hamba yang lemah ketika Anda mengambil keringanan shalat dengan jumlah raka’at yang lebih sedikit dari yang seharusnya.

5) Selalu tetap berikan sedekah harian ketika sedang melakukan perjalanan, sedekah harian itu mencegah terjadinya musibah.
Tersenyumlah, ini juga merupakan sedekah.

6) Berikan Sallaam kepada orang-orang yang Anda jumpai didalam perjalanan, meskipun itu terhadap orang asing yang baru Anda jumpai. Tebarkanlah Sallaam, karena hal ini merupakan perbuatan para Penghuni Surga. Dari 70 barakah yang diturunkan ketika disampaikan salaam, yang memberi salaam mendapatkan 69 pahala, sementara yang menjawab salaam mendapat satu pahala. Seorang Muslim yang lebih baik adalah yang pertama memberi salaam [Hadits].

7) Sebelum meninggalkan rumah, berwudhu terlebih dahulu dan berdiri menghadap kearah Kiblat, lalu mengucapkan niat:
"Nawaitul arba'iin, nawaitul 'uzlah, nawaitul kholwah, nawaitul 'iktikaf, nawaitul suluk, nawaitul riyadhah, liLLAHi ta'ala, fi hadzhal jami'",
Yang artinya:”Aku berniat untuk mengasingkan diri secara Ruhaniyah selama 40 hari, aku berniat untuk ‘Uzlah, aku berniat untuk Khalwat, aku berniat I’tikaf, aku berniat untuk Suluk, aku berniat untuk Riyadhah, demi untuk ALLAH Yang Maha Tinggi semata, didalam jama’ah.” Niat ini haruslah diucapkan setiap kali SEBELUM melakukan ibadah, selama hidup Anda.
Setelah itu ucapkan Syahadah 3 kali dan Istighfar 300 kali dan membaca Faatihah yang dihadiahkan kepada Syaikh Abdul Qadir al-Jilani QS, yang beliau ini adalah Penghulu dari semua para Awliya’ yang melakukan perjalanan.

8) Shalat sunah Shafar 2 raka’at. Pada raka’at pertama baca Faatihah dan 2 (dua) kali surah al-Ikhlas; dan pada raka’at kedua baca Faatihah dan 1 (satu) kali surah al-Ikhlas.

9) Setelah selesai shalat, bacalah surah al-Quraisyin sekali dan Ayat Kursi satu kali. Anda juga boleh membaca ayat “Laqad jaa akum…” 7 (tujuh) kali.

10) Berdoalah agar ALLAH menjadi Teman perjalanan Anda, dan agar ALLAH menjadi Pelindung dari apa yang Anda tinggalkan dalam perjalanan ini (yakni keluarga dan harta benda) [Hadits].

11) Bersedekah sebelum meninggalkan rumah, tujukan pandangan Anda pada jejak langkah Nabi [ShalaLLAHU ‘Alayhi wasSallaam], lalu mulai melangkah keluar rumah sambil membaca Basmalah minimal 7 (tujuh) kali dipintu rumah. Anda boleh membaca Basmalah sebanyak 11, 21, 70 atau 100 kali. Ketika sudah keluar rumah, bacalah Ayat Kursi 7 (tujuh) kali, yang dengannya ada sebanyak 70.000 Malaikat yang mengikuti orang yang membaca Ayat Kursi seperti ini.

12) Berniatlah untuk bisa berjumpa dengan Sultanul Awliya’, para Qutub dan Awliya’ selama Anda melakukan perjalanan. Dengan berniat seperti itu, Anda akan bertemu dengan Para Awliya’ yang tersembunyi selama perjalanan.

13) Berniatlah dengan niat yang sama dengan niat GrenSyaikh dan Mawlana Syaikh Nazim dan Mawlana Syaikh Mehmet ketika mereka melakukan perjalanan, dan hadiahkan pahala dari perjalanan Anda sebagai hadiah untuk RasuluLLAH [ShalaLLAHU ‘Alayhi wasSallaam], sekaligus sebagai Mawlid untuk Beliau [ShalaLLAHU ‘Alayhi wasSallaam].
14) Jika Anda melakukan perjalanan dalam rangka Ibadah, niatkan perjalanan Anda itu untuk menghidupkan kembali Sunah (misalnya berkuda, memanah, menuntut ilmu, mempererat tali silaturahmi dengan sanak keluarga, dan lain sebagainya), dan Anda akan memperoleh pahala 100 orang Syahid [Hadits].

15) Teruslah Berdzikir selama perjalanan and jangan bersenda gurau yang tidak ada manfaatnya.

16) Setiap kali sampai pada suatu tempat yang baru, beri Sallaam kepada RasuluLLAH [ShalaLLAHU ‘Alayhi wasSallaam], para Awliya’ ALLAH, As-habun Nauba, Rijalul Ghaib dan RijaluLLAH.

17) Jaga pandangan mata Anda dengan merundukkan pandangan Anda ketika berjumpa dengan lawan jenis.

18) Ketika melakukan perjalanan di daratan, kirim Sallaam dan al-Faatihah kepada Sayyidina Khidir AS. Ketika melakukan perjalanan di lautan, kirim Sallaam dan al-Faatihah kepada nabi Ilyas AS.

~ Catatan ~
• Anda boleh melakukan adab tersebut bahkan pada kesempatan ketika berangkat kerja atau kemanapun Anda meninggalkan rumahh.
• Para Awliya’ALLAH juga melakukan shalat sunah 2 raka’at, Shalatul Syukur, yakni ketika mereka telah selamat sampai kembali dirumah setelah perjalanan. Didalam setiap raka’atnya bacalah al-Faatihah dan 3 (tiga) kali surah al-Ikhlas.
• Didalam Tarekat Naqsybandi Aliyyah, merupakan sesuatu yang Tidak Adab jika begitu saja melakukan perjalanan jauh dengan tanpa mendapat ijin dari Syaikh/Mursyid Anda. Mulailah merencanakan perjalanan Anda dan memesan tiket hanya setelah Anda mendapat ijin dari Syaikh untuk melakukan perjalanan jauh itu. Jangan pernah melakukan perjalanan jauh, bahkan untuk Umrah dan Haji, kecuali setelah berkonsultasi dan meminta ijin Syaikh Anda.

Selamat Melakukan Perjalanan…
🛩✈️🛫🛬

Note: Catatan singkat ini merupakan terjemahan dari tulisan SufiHub.
AsSalaamu’Alaykum WarahmatuLLAAHi Wabarakatuh

AudzubiLLAAHi minasy Syaithanir rajiim. BismiLLAAHir Rahmaanir Rahiim.
“DAHULUKAN ADAB” [First is Adab]
Suhbah Mawlana Syaikh Muhammad Adil ar-Rabbani QS pada 17 Desember 2022 di Lefke - Siprus.

ALLAAH ‘Azza wa Jalla menginginkan umat manusia untuk menuntut ilmu, untuk memohon agar diberi ilmu. Selain ilmu, yang juga sama pentingnya - agar ilmu itu berguna – adalah memiliki Adab. Dengan menerapkan Adab yang Baik, ilmu menjadi bermanfaat. Tanpa Adab, ilmu menjadi sesuatu yang tidak berfaedah. Ilmu yang tidak bermanfaat juga bersifat merusak.

Yang paling berilmu diantara mahluk ciptaan ALLAAH ‘Azza wa Jalla adalah Iblis. Dia mengetahui segalanya. Dia telah beribadah dengan sedemikian banyaknya sehingga tiada tempat diseantero alam semesta yang dia tidak pernah shalat atau bersujud diatasnya.

Akan tetapi, karena dia tidak memiliki Adab, dia dilempar keluar dari Surga. Dia diturunkan dari semua kedudukan dan martabatnya, dilucuti dari semua maqam ruhaniyahnya yang tinggi. Dari yang paling dicintai ALLAAH ‘Azza wa Jalla menjadi yang terlaknat. Padahal, dia mengetahui segala ilmu, memiliki semua ilmu. Tidak ada keilmuan yang dia tidak tahu. Dia jatuh dan menjadi yang terlaknat karena dia tidak memiliki Adab.

Tanpa Adab, maka semua ilmu dan semua yang dia ketahui dan semua ibadahnya menjadi tidak bermanfaat. Yang bisa membawa manfaat adalah Adab.

Tarekat ada untuk mengajari Adab kepada umat manusia. Tarekat menunjukkan kepada kita Jalan dari Nabi Suci ShallaLLAAHU ‘Alayhi wasSallaam. Utamanya untuk mengajari kita Adab. Tanpa Tarekat tiada Adab.

Sekarang ini kita melihat berbagai hal terjadi diseluruh dunia. Mereka memberi pelajaran agama di univeritas,di sekolah-sekolah, disini dan disana. Tetapi, kebanyakan mereka tidak mengajari Adab.

Mengapa mereka tidak memiliki Adab? Karena mereka tidak menunjukkan penghormatan kepada Nabi Suci ShallaLLAAHU ‘Alayhi wasSallaam kita. Dan mereka juga tidak menunjukkan penghormatan kepada Para Sahabat, kepada Ahlul Bayt, kepada para Tabi’in dan Tabi’il Tabi’in. Jadinya, mereka tidak punya Adab.

Sebaliknya, kepada orang-orang yang sekelompok, mereka menyerukan agar tidak menghormati siapapun. Orang-orang yang membuat-buat bid’ah ini menghormati hanya orang-orang yang tidak mengikuti Sunnah Nabi Suci ShallaLLAAHU ‘Alayhi wasSallaam kita. Mereka tidak menunjukkan penghormatan, yang artinya tidak menjaga Adab, kepada mereka yang sebenarnya haruslah dihormati dan pada mereka diterapkan Adab yang baik.

Dengan berbuat demikian, mereka ini telah kehilangan nilai sebagai hamba. Nilai manusia sebagai seorang hamba dihadirat ALLAAH ‘Azza wa Jalla menjadi lebih tinggi ketika mereka lebih lagi dalam menerapkan Adab.

Nabi Suci ShallaLLAAHU ‘Alayhi wasSallaam kita mengatakan,”Addabanī Rabbī fa-aḥsana ta’dībī”. “ALLAAH mengajariku Adab, dan DIA mengajariku Adab yang terbaik”. Karena itu, siapa saja yang mencintai Jalan ini, yang mencintai Beliau ShallaLLAAHU ‘Alayhi wasSallaam dan menghormati Beliau ShallaLLAAHU ‘Alayhi wasSallaam akan menang, meski minim ilmu, karena Adab lebih penting dari ilmu.

Tanpa Adab tiada manfaat didapat. Engkau hanya melelahkan dirimu sendiri dalam kesia-siaan. Segalanya menjadi tidak berguna kecuali engkau hanya mengedepankan egomu. Semoga ALLAAH melindungi kita, insyaa’a ALLAAH.

Semoga ALLAAH tidak membiarkan kita dalam keadaan tanpa Adab, insyaa’a ALLAAH.

Wa minALLAAHit Tawfiiq. Al-Faatihah.
Tentang Keikhlasan

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

بسم اللّه الرحمن الرحيم

Terjemahan dari teks yang ada didalam gambar:
“Semua shalat dan ibadah apapun yang kalian lakukan, dan segala sesuatu yang Awliya’ telah nasihati kalian untuk meninggalkannya – yakni yang haram – dan untuk melakukan yang halal, semua itu haruslah dilakukan dengan tidak meminta balasan apapun. Semua itu hanyalah agar ALLAAH ﷻ Yang Maha Kuasa, RasuluLLAAH ﷺ dan Awliya’ ALLAAH menjadi ridho atas diri kalian”.
~ Syaikh Adnan at-Thahir ق

Keikhlasan artinya tidak meminta balasan apapun atas ibadah yang kita lakukan. Yang diinginkan hanyalah agar DIA ﷻ ridho kepada kita dan mengharapkan ampunan-NYA serta diijinkan melihat Wajah ALLAAH ﷻ didalam Jannah [Surga].

Seseorang yang mengharapkan balasan dari ALLAAH ﷻ - dalam beribadah – adalah seperti halnya seseorang yang berbisnis atau bekerja kepada ALLAAH ﷻ, demi mengharapkan mendapat upah. Seorang hamba seharusnya merasa malu jika ingin mendapat upah atas amal yang dia lakukan. Padahal, amal yang dia lakukan itu semata-mata merupakan pemberian ALLAAH ﷻ jua.

Mawlana Syaikh Nazim ق suka mengucapkan:
“Duhai ALLAAH ﷻ, Ridho-MU adalah Surga bagi kami!”

Semoga ALLAAH ﷻ mengaruniai kita pemahaman akan hal ini.

Dan semoga ALLAAH ﷻ juga mengaruniai kita menjadi hamba-NYA yang tulus ikhlas, menjadi bagian dari Umat RasuluLLAAH ﷺ yang ikhlas dan menjadi murid yang ikhlas dari Syaikh ق kita.

Aamiin yaa Rabbal ‘alaamiin.
AsSallaamu’Alaykum WarahmatuLLAHi Wabarakatuh

BismiLLAHir Rahmaanir Rahiim.
Weekly Jummu'ah Suhbah of Mawlana Shaykh Nazim QS from Shaykh Bahauddin.

# # # Ada TERJEMAHAN ke BAHASA INDONESIA Dibawah Ini # # #

JUMMU’AH MUBARAK🌹

Orang mengira bahwa Islam adalah seperti mantel: sesuatu yang kalian bawa kesana kemari dan kemudian meletakkannya dimana saja sesuka hati kalian.


Ini merupakan kesalahan!

Islam haruslah berada didalam maupun diluar dirimu.

Islam adalah sebuah Jalan Hidup, Jalan yang terbaik, karena Islam berisi segala sesuatu yang dibutuhkan anak cucu Adam (keselamatan atas beliau).

Siapa saja yang meminta kebahagiaan, Islam memberinya Cahaya.

Islam merupakan solusi atas semua masalah.

- MAWLANA SYAIKH NAZIM QS.
AsSallaamu’Alaykum warahmatuLLAAHi wabarakatuh

‘AudzubiLLAAHi minasy syaithanir rajiim. BismiLLAAHir Rahmaanir Rahiim.

“WUDHU QALBU”

Tulisan ini dibuat berdasarkan suhbah Syaikh Adnan at-Thohir, di Sri Lanka pada 31 Juli 2013.

Secara Syari’ah, wudhu jasmani hukumnya wajib agar shalat kita bisa diterima.

Secara Jalan Sufi (Tarekat), Wudhu Qalbu perlu dilakukan sebelum shalat agar shalat kita diterima. ALLAAH ﷻ mengatakan didalam Qur’an Suci bahwa bukanlah tulang dan daging yang sampai kepada ALLAAH ﷻ, tapi niat yang didalam qalbu.

ALLAAH ﷻ Yang Maha Kuasa mengingatkan Sayyidina Ibrahim AS untuk datang kepada-NYA dengan Qalbun Saliim, dengan Qalbu Emas.

Dan Kanjeng Nabi ﷺ mengatakan, shalat adalah suatu Mi’raj. Jelas bahwa “mi’raj” [yakni perjalanan naik ke langit] selama shalat bukanlah dengan jasad fisik tetapi dengan hati [qalbu]. Jadi, bagaimana bisa kita berdiri shalat dengan melakukan wudhu jasmani terlebih dahulu, tetapi dengan hati yang penuh “kotoran”?

Karena itu sebelum setiap shalat dan ibadah yang kita lakukan perlu untuk membersihkan hati dari kufur dan dosa.

Wudhu Qalbu itu dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Ucapkanlah:

“Aku memperbarui Islam-ku, Iman-ku, Ihsan-ku, Bay’ah-ku, Taubah-ku, Tarekat Naqsybandi-ku, Ketersambungan-ku dengan ALLAAH ﷻ dan RasuluLLAAH ﷺ dan GrendSyaikh dan Mawlana Syaikh Nazim dan Mawlana Syaikh Mehmet, dengan kekuatan dari:”

Baca Syahadat 3 (tiga) kali.

Lalu ucapkan:

“Kuserahkan Syahadah ini sebagai Amanah kepada RasuluLLAAH ﷺ hingga tiba saatnya nanti Yaumil Qiyamah”.

Lalu Istighfar 100 (seratus) kali.

Lakukan ini pada sebelum shalat Fardhu dan sebelum melakukan ibadah apapun. Ini merupakan Wudhu Ruhaniyyah, yang tanpanya ibadah kita tidak diterima.

Ketika seorang non-muslim mengucapkan Syahadah, maka ALLAAH ﷻ mengaruniainya ampunan atas semua kekufuran dan dosa-dosanya dimasa lalu. Demikian juga halnya ketika seorang murid mengucapkan Syahadah dan Istighfar, dia sedang memohon ampunan dan pensucian atas kekufuran dan dosa-dosanya dimasa lalu. Dia sedang berwudhu secara Ruhaniyah diqalbunya, yang dengannya dia bisa naik tinggi [yakni ber-“Mi’raj”] ke Hadirat Ilahiyyah selama shalatnya itu.

Sebagaimana halnya persyaratan fisik jasmani, kalau tanpa wudhu maka tidak boleh melakukan shalat, demikian juga halnya dengan wudhu Ruhaniyyah, yang tanpanya tidak bisa ber-mi’raj.

Yang telah dijelaskan diatas merupakan sebuah pondasi yang kuat bagi setiap murid dalam menempuh Jalan tarekat. Jadi, amalkanlah.

Note: Catatan singkat ini merupakan terjemahan dari tulisan Saudara SufiHub.
AsSalaamu’Alaykum WarahmatuLLAAHi Wabarakatuh

AudzubiLLAAHi minasy Syaithanir rajiim. BismiLLAAHir Rahmaanir Rahiim.

“Kaidah-Kaidah Dalam Bertarekat” [THE PRINCIPLE OF TARĪQAH]

Suhbah Mawlana Syaikh Muhammad Adil ar-Rabbani QS pada 26 Desember 2022 di Lefke - Siprus.

Tarekat kita merupakan Jalan dari Nabi Suci صلى الله عليه وسلم dengan seijin ALLAAH جل جلاله. Tarekat merupakan Jalan menuju DIA. Dengan menempuh Jalan-NYA. Sebuah doa dari Nabi Suci صلى الله عليه وسلم kita menyatakan bahwa kaum Muslim haruslah mengikuti Jalan ini. Ini selalu menjadi moto dari Tarekat kita, insyaa’a ALLAAH.

BismiLLAAHir Rahmaanir Rahiim:
اللَّهُمَّ أعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ ولا تَجْعَلْنَا مِنَ الْغَافِلِين
“ALLAAHumma a’inna ‘alaa dzikrika wa syukrika wa ḥusni ibaadatika wala taj’alna minal ghafilin”,
“Duhai ALLAAH, tolonglah kami dalam mengingat-MU, dalam bersyukur kepada-MU, dan dalam beribadah kepada-MU dengan adab terbaik, dan janganlah masukkan kami kedalam golongan orang-orang yang lalai”.

Ini merupakan doa dari Nabi Suci صلى الله عليه وسلم kita. Semoga ALLAAH جل جلاله menolong kita. Menolong kita dalam hal apa? Untuk selalu mengingat ALLAAH جل جلاله dengan berdzikir dan bersyukur. Bersyukur kepada ALLAAH جل جلاله merupakan rahmah yang besar. Dengan bersyukur, ALLAAH جل جلاله menambah kebaikan, karunia dan barakah untuk kita. Semakin banyak dirimu bersyukur kepada ALLAAH جل جلاله, maka akan semakin banyak manfaat yang kau dapat.

Kemudian tentang “ḥusni ibaadatika”, beribadah dengan cara terbaik. Beribadah dengan cara terbaik adalah beribadah secara tepat waktu [yakni diawal waktu] dengan secara Sunnah dan Mustahabb. Dari sekian banyaknya Sunnah yang ada, dengan melakukannya dan mempersembahkannya dalam bentuk ibadah didalam Hadirat ALLAAH جل جلاله, merupakan sebuah hadiah yang besar nilainya. Tidak setiap orang dapat melakukannya.

Kemudian Beliau صلى الله عليه وسلم mengatakan:”Janganlah menjadikan kami termasuk kaum yang lalai”. Ada banyak orang yang lalai. Orang-orang yang menghabiskan hidupnya dalam kelalaian adalah mayoritas dari kalangan umat manusia. Mereka bukan sekedar banyak dalam jumlah, tapi merupakan mayoritas. Hanya sedikit orang yang tidak lalai. Kebanyakan [bahkan merupakan mayoritas] orang adalah orang-orang yang lalai. Kelalaian bukanlah sesuatu yang baik. Mereka menghabiskan hidup mereka dalam kelalaian.

La Tashbih [bukan perbandingan] tapi hanya merupakan gambaran – seperti halnya orang-orang yang sedang menumpang bis dan tertidur. Mereka terlewat tempat pemberhentian yang seharusnya mereka turun. Dalam keadaan masih tertidur, mereka terus saja hingga tempat pemberhentian terakhir dan bangun dalam keadaan bingung, “Ya Tuhan! Ada dimana aku ini?!” Kelalaian itu seperti ini. Sesuatu yang mirip dengan hal ini. Mereka hilang waktu beberapa menit saja, tapi bahkan jika mereka telat 5 sampai 10 menit atau satu jam, tidak ada artinya [sama saja]. Orang-orang yang berada dalam kelalaian kehilangan seluruh hidup mereka. Mereka menghabiskan hidup mereka dalam kesia-siaan. Karena itulah doa ini menjadi prinsip dasar dalam Tarekat kita.
(bersambung)

Doa itu juga menyebutkan, “Semoga ALLAAH جل جلاله menolong kita”.
“اللَّهُمَّ أعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ
“ALLAAHumma a’inna ‘alaa dzikrik.” “A’inna” disini artinya “Semoga ALLAAH جل جلاله menolong kita”, agar kita tidak dikalahkan oleh ego kita. Dengan Pertolongan-MU, dengan Perlindungan-MU, dengan Daya Kehendak yang KAU karuniakan, kami akan melakukan segalanya dengan mudah, dengan penuh rasa Cinta dan senang hati, insyaa’a ALLAAH.

Ini semua merupakan hal-hal yang paling penting bagi orang-orang yang bertarekat. Untuk selalu mengingat ALLAAH جل جلاله, untuk berdzikir kepada ALLAAH جل جلاله, untuk bersyukur kepada ALLAAH جل جلاله dan untuk beribadah kepada ALLAAH ‘Azza wa Jalla dengan cara yang terbaik.

Kita haruslah menerima [kewajiban] beribadah bukanlah sebagai sebuah beban tetapi sebagai hadiah. Ketika orang melakukan shalat, hendaknya jangan dengan niat untuk sekedar cepat-cepat melepaskan beban kewajiban shalat. Merupakan suatu kebahagiaan besar menunggu sesaat [untuk menikmati] dan untuk berada di Hadirat ALLAAH ‘Azza wa Jalla. Hendaknya kalian memperhatikan hal itu dan memahaminya seperti itu.

Banyak orang yang shalat cepat-cepat dan tergesa-gesa, tidak demikian seharusnya. Hal itu OK juga. Pastinya, sudah baik melakukan kewajiban shalat Fardhu. Tetapi shalat dengan sebaik-baiknya merupakan yang terbaik untuk dilakukan. Shalat dengan cara yang lebih bisa diterima dan dengan cara yang lebih sempurna memiliki lebih banyak keutamaan.

Semoga ALLAAH جل جلاله menjadikan kita berhasil dalam menerapkan Doa dari Nabi Suci صلى الله عليه وسلم kita, insyaa’a ALLAAH.

Wa minALLAAHit Tawfiiq. Al-Faatihah.
AsSallaamu’Alaykum WarahmatuLLAHi Wabarakatuh

BismiLLAHir Rahmaanir Rahiim.
Weekly Jummu'ah Suhbah of Mawlana Shaykh Nazim QS from Shaykh Bahauddin.

# # # Ada TERJEMAHAN ke BAHASA INDONESIA Dibawah Ini # # #

JUMMU’AH MUBARAK 🌹

Jika seorang perempuan tersenyum kepada suaminya, ALLAAH memerintahkan semua Surga untuk membuka pintu-pintunya bagi perempuan itu untuk masuk [melalui pintu mana saja yang dia sukai].


Untuk perempuan itu, DIA secara khusus menyiapkan suatu istana di Surga yang tidak pernah dibuat sebelumnya. DIA Menganugerahi Rahmah yang belum pernah diberikan sebelumnya!

Mengapa ALLAAH Yang Maha Kuasa melimpahkan rahmah seperti itu?

Hal ini karena ketika seorang istri tersenyum kepada suaminya, dia mengambil semua beban kesulitan sepanjang hari itu dari bahu suaminya. Perbuatannya memberi rasa cinta diantara mereka berdua, dari hatinya ke hati suaminya.

Cinta merupakan lantaran untuk melanjutkan kehidupan berkeluarga.

Jika tiada cinta, keluarga berantakan.

Karena itulah, ALLAAH menyukai wajah-wajah yang tersenyum. Tersenyum merupakan hal yang sederhana, tetapi sangat penting.

ALLAAH tidak pernah menyukai kebencian yang ada diantara suami dan istri, atau diantara mu’min.

- MAWLANA SYAIKH NAZIM QS.
AsSallaamu’Alaykum warahmatuLLAAHi wabarakatuh

BismiLLAAHir Rahmaanir Rahiim
🌹 Tidak Ada Kemajuan Yang Didapat Murid Yang Tidak Menyibukkan Diri Mereka Dengan DzikruLLAAH 🌹

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

Berikut ini adalah ringkasan singkat isi Suhbah yang disampaikan pada dzikir Khatm Khwajagan pekan lalu di Zawiyyah Singapura.

1) ALLAAH menciptakan manusia sebagai mahluk paling lemah diantara seluruh mahluk. Meskipun demikian, manusia dikaruniai hadiah yang membuatnya menjadi sangat istimewa. Apa hadiah itu?

2) Apa itu yang merupakan makanan bagi Ruh kita dan apa yang menjadi bahan bakar bagi para Malaikat yang membangun Surga?

3) Apa yang menjadi amal ibadah yang terbesar sesuai dengan yang dikatakan ALLAAH ﷻ?

4) Dengarkan kisah bagaimana seorang raja ditunjukkan padanya betapa tidak berharganya seluruh kerajaannya. Ini yang akan menempatkan dunia dalam perspektip baru.

5) Mengapa hati kita selalu merasa kesepian, dan apa yang bisa kita lakukan untuk mengisi kekosongan batin itu?

6) Apakah memang ada yang disebut sebagai Meditasi Sufi?

7) Ingatan dan renungan. Apa maknanya?

8) Mengapa Dzikir Tahajjud merupakan dzikir terpenting?

9) Bagaimana mata, telinga, lidah, pikiran, hati dan Ruh berdzikruLLAAH?

Silahkan menonton Suhbah nya dan mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas disini:
https://youtu.be/FNZDFDLNVJ4

Atau dengan mendengarkan Spotify disini:
https://open.spotify.com/episode/18d6TlYBRUHHTvdT0dMXD1?si=0eKxPXxQSK6Lpu0lKzlIfw


🌹 Pentingnya DzikruLLAAH Sebagai Bagian Dari Kaidah Tarekat 🌹

Tarekat, yakni Jalan menuju ALLAAH ﷻ, didasarkan pada DzikruLLAAH.

DzikruLLAAH adalah mengingat DIA ﷻ…

... dengan qalbu yang ‘hadir’...

...hadir dengan sepenuhnya ‘menyatu’, khusyuk, rasa syukur, keikhlasan dan cinta.

DzikruLLAAH adalah makanan buat Ruh.

DzikruLLAAH adalah Pemoles untuk membersihkan kotoran yang ada di Cermin Hati kita.

DzikruLLAAH adalah tetap mengetuk Pintu-NYA ﷻ, hingga terbuka.

Karena ALLAAH ﷻ duduk bersama orang yang mengingat-NYA ﷻ.
(Ana Jaliisu man dzakarani)

وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ
"Sesungguhnya, dzikruLLAAH adalah amal terbesar (yang bisa dilakukan seorang hamba)”
Qur'an (29:45)

Karena, hal apa yang lebih besar daripada bisa duduk bersama ALLAAH ﷻ?
Penyakit 'Ein adalah sesuatu yg wujud dan benar.

Ia bisa mengakibatkan penyakit yg berat dan juga kematian.

Pelihara dirimu dan keluargamu dari penyakit 'ein dgn mengamalkan doa² perlindungan.
AsSallaamu’Alaykum WarahmatuLLAHi Wabarakatuh

BismiLLAHir Rahmaanir Rahiim.
Weekly Jummu'ah Suhbah of Mawlana Shaykh Nazim QS from Shaykh Bahauddin.

# # # Ada TERJEMAHAN ke BAHASA INDONESIA Dibawah Ini # # #

JUMMU’AH MUBARAK 🌹

Dijaman sekarang ini, kaum perempuan meminta untuk diperlakukan setara dengan laki-laki, berharap untuk ikut memikul beban berat yang sama.

Ini menunjukkan kurangnya kearifan.


Perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan lelaki untuk perbaikan didalam Hadirat Ilahiyah, tetapi mereka diciptakan secara berbeda.

Kehidupan batin mereka berbeda. Lelaki itu keras [kehidupan batinnya] dan perempuan itu lembut.

“Lelaki adalah pengawas kaum perempuan”, kata ALLAAH.

Ruh dari lelaki merupakan Kesempurnaan ALLAAH, sedangkan ruh dari perempuan adalah wujud dari Keindahan ALLAAH.

‘Jamal’, ‘Kamal’, ‘Jalal’ – Keindahan, Kesempurnaan dan Keagungan.

- MAWLANA SYAIKH NAZIM QS.
🌹Kejahatan Mata [‘Ayn] 👁 – Suatu Bahaya Yang Mematikan Bagi Umat🌹

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

Jika Anda terlanjur melewatkannya, berikut ini ringkasan poin-poin penting dari Suhbah yang disampaikan pada dzikir Khatm Khwajagan di Zawiyah Singapura, pada pekan lalu.

Kejahatan Mata [‘Ayn] sungguh ada dan merupakan suatu kekuatan yang bisa mematikan. ‘Ayn bisa menyebabkan timbulnya penyakit-penyakit yang serius pada diri seseorang, menyebabkan kegilaan, bunuh diri dan kematian dini [yakni kematian disaat yang “belum seharusnya”]. ‘Ayn merupakan energi negatip pada tingkatan yang paling mematikan.

Dari Suhbah ini, Anda akan memahami apa yang dimaksud Nabi ﷺ ketika Beliau ﷺ mengatakan:
“Jangan berbuat jahat, dan jangan sampai dijahati”.
“Setiap orang yang diberkahi [yakni yang menerima karunia ALLAAH] di-dengki-kan orang lain (jadi, sembunyikanlah berkah yang kau terima)”.

1) Apa yang dimaksud Mawlana ق ketika beliau mengatakan "Berbahagialah!" Dengan siapa yang kita bisa berbahagia bersamanya?

2) Apa itu ‘Ayn? Darimana asal muasalnya dan apa saja tanda-tanda apabila terkena olehnya? Dengarkan kisah seorang Sahabat yang bernama Sahal RA yang hampir mati karena terkena ‘Ayn.

3) Apakah Anda tahu kalau orang yang mengirimkan gelombang Kejahatan Mata [‘Ayn] itu biasanya melakukannya tanpa menyadari perbuatannya itu? Bagaimana cara kita mencegah diri kita mengirim energi negatip ini kepada orang lain?

4) Apakah Anda mengetahui kalau tentang Kejahatan Mata disebutkan didalam Surah al-Falaq (ayat 5)?
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Dan (lindungilah aku) dari kejahatan orang yang dengki ketika dia sedang dengki.

Bagaimana kita melindungi diri darinya? Tahukah Anda bahwa Kejahatan Mata sering kali disalah fahami sebagai sihir [yakni sebagai santet, tenung, teluh, dan semacamnya]?

5) Menyebar luaskan berita tentang karunia dan keberkahan yang kita terima melalui media sosial sangatlah mengundang Kejahatan Mata mengena ke diri kita. Dengan memposting foto-foto wajah kita dan anggota keluarga kita membuat semuanya menjadi terbuka untuk terkena Kejahatan Mata. Yang karenanya, kita bisa saja menghancurkan bisnis dan rumah tangga kita, dan mengundang mara bahaya
atas diri pasangan hidup dan anak-anak kita dengan memposting tentang mereka.

Apa saja yang dikatakan RasuluLLAAH ﷺ tentang orang-orang yang diberi karunia?

6) "Ceritakan tentang mimpi baikmu hanya kepada mereka yang menyayangimu” [Hadits]. Mengapa?

7) Mengapa Kejahatan Mata lebih banyak terjadi pada kelompok masyarakat tertentu dibanding yang lain?

8] Siapa yang merupakan musuh dari malaikat Jibril dan Mikail sebagaimana yang disebutkan didalam Qur’an?

9) Apa yang dikatakan oleh tetangga dari Sayyidina Musa AS ketika dia diminta untuk mendoakan kehidupan yang sejahtera bagi seorang tetangga yang tidak disukainya?

10) Siapa saja golongan orang yang kita boleh untuk merasa iri? Dimana ada dua golongan kaum mukmin yang kita boleh saja merasa iri atas mengapa? Mengapa?

11) Dari Suhbah ini, mengapa ini merupakan bukti bahwa kita membutuhkan seorang pembimbing ruhani untuk menjelaskan kepada kita arah perjalanan ruhani yang kita tempuh? Dan, mengapa tidaklah mungkin bagi kita untuk mentafsirkan ayat-ayat Qur’an atau Hadits, dengan hanya menggunakan akal pikiran kita?

Silahkan menyimak isi Suhbah selengkapnya dan jawaban-jawaban atas pertanyaan diatas didalam tautan berikut ini:
https://youtu.be/UY-JNozoT6U

Untuk mendengarkan rekaman audio melalui Spotify:
https://open.spotify.com/episode/3HlOOJJv8Tp1ndpAuASri3?si=VH485G8SSAypXzS5r15w4Q
AsSallaamu’Alaykum WarahmatuLLAHi Wabarakatuh

BismiLLAHir Rahmaanir Rahiim.
Weekly Jummu'ah Suhbah of Mawlana Shaykh Nazim QS from Shaykh Bahauddin.

# # # Ada TERJEMAHAN ke BAHASA INDONESIA Dibawah Ini # # #

JUMMU’AH MUBARAK 🌹

Islam menentang keras adanya “lautan” kedengkian.

Islam tidaklah menerima adanya kedengkian walau hanya setitik!

ALLAAH Yang Maha Kuasa memerintahkan kita untuk memohon perlindungan dari NYA dari iri dengki, untuk mengeringkan lautan kedengkian itu sehingga semua sifat buruk yang ada didalamnya musnah.

Ketika lautan kedengkian itu telah sepenuhnya kering, selanjutnya Cahaya Iman akan masuk kedalam hatimu.

- MAWLANA SYAIKH NAZIM QS.