Tafsir al-Qur'an memberi hidayah
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
Surah Al-Baqarah (2:2)
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)....
Ayat pertama, al-Qur'an memberi hidayah kepada orang yg bertaqwa.
Ayat kedua, al-Qur'an memberi hidayah kepada manusia.
Hidayah yg pertama bermaksud membuka hati dan mendapat faedah darinya.
Hidayah dlm ayat kedua bermaksud penjelasan tentang haq dan batil, tauhid dan syirik...
Surah Al-Baqarah (2:185)
#tazkirah1minit
#tafsir
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=105465419934897&id=100014143171609
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
Surah Al-Baqarah (2:2)
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)....
Ayat pertama, al-Qur'an memberi hidayah kepada orang yg bertaqwa.
Ayat kedua, al-Qur'an memberi hidayah kepada manusia.
Hidayah yg pertama bermaksud membuka hati dan mendapat faedah darinya.
Hidayah dlm ayat kedua bermaksud penjelasan tentang haq dan batil, tauhid dan syirik...
Surah Al-Baqarah (2:185)
#tazkirah1minit
#tafsir
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=105465419934897&id=100014143171609
Tafsir Ibn Kathir Ali-Imraan ayat 104.
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (104)l
Ad-Dahhak mengatakan, mereka adalah para sahabat yang terpilih, para mujahidin yang terpilih, dan para ulama.
قَالَ أَبُو جَعْفَرٍ الْبَاقِرُ: قَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ} ثُمَّ قَالَ: "الْخَيْرُ اتِّبَاعِ القُرآنِ وَسُنَّتِي"
Abu Ja'far Al-Baqir meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. membacakan firman-Nya: Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan. (Ali Imran: 104) Kemudian beliau bersabda: Yang dimaksud dengan kebajikan ini ialah mengikuti Al-Qur'an dan sunnahku.
Hadis diriwayatkan oleh Ibnu Murdawaih.
Makna yang dimaksud dari ayat ini ialah hendaklah ada segolongan orang dari kalangan umat ini yang bertugas untuk mengemban urusan tersebut, sekalipun urusan tersebut memang diwajibkan pula atas setiap individu dari umat ini. Sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Sahih Muslim dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah. Disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَده، فَإنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أضْعَفُ الإيمَانِ". وَفِي رِوَايَةٍ: "وَلَيْسَ وَرَاءَ ذَلِكَ مِنَ الإيمَانِ حَبَّةُ خَرْدَلٍ"
Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran, hendaklah ia mencegahnya dengan tangannya; dan jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya; dan jika masih tidak mampu juga, maka dengan hatinya, yang demikian iiu adalah selemah-lemahnya iman. Di dalam riwayat lain disebutkan: Dan tiadalah di belakang itu iman barang seberat biji sawi pun.
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ الْهَاشِمِيُّ، أَخْبَرَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ، أَخْبَرَنِي عَمْرو بْنُ أَبِي عَمْرٍو، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَشْهَلِيِّ، عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِه لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ولَتَنْهَوُنَّ عَنِ الْمُنْكَرِ، أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللهُ أنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْ عِنْدِهِ، ثُمَّ لَتَدْعُنَّهُ فَلا يَسْتَجِيبُ لَكُمْ".
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sulaiman Al-Hasyimi, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Ja'far, telah menceritakan kepadaku Amr ibnu Abu Amr, dari Abdullah ibnu Abdur Rahman Al-Asyhal, dari Huzaifah ibnul Yaman, bahwa Nabi Saw. pernah bersabda: Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, kalian benar-benar harus memerintahkan kepada kebajikan dan melarang perbuatan mungkar, atau hampir-hampir Allah akan mengirimkan kepada kalian siksa dari sisi-Nya, kemudian kalian benar-benar berdoa (meminta pertolongan kepada-Nya), tetapi doa kalian tidak diperkenankan.
Imam Turmuzi dan Imam Ibnu Majah meriwayatkannya melalui hadis Amr ibnu Abu Amr dengan lafaz yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan. Hadis-hadis mengenai masalah ini cukup banyak, demikian pula ayat-ayat yang membahas mengenainya, seperti yang akan disebut nanti dalam tafsirnya masing-masing.
#tafsir
#ibnkathir
t.me/BicaraCR
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (104)l
Ad-Dahhak mengatakan, mereka adalah para sahabat yang terpilih, para mujahidin yang terpilih, dan para ulama.
قَالَ أَبُو جَعْفَرٍ الْبَاقِرُ: قَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ} ثُمَّ قَالَ: "الْخَيْرُ اتِّبَاعِ القُرآنِ وَسُنَّتِي"
Abu Ja'far Al-Baqir meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. membacakan firman-Nya: Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan. (Ali Imran: 104) Kemudian beliau bersabda: Yang dimaksud dengan kebajikan ini ialah mengikuti Al-Qur'an dan sunnahku.
Hadis diriwayatkan oleh Ibnu Murdawaih.
Makna yang dimaksud dari ayat ini ialah hendaklah ada segolongan orang dari kalangan umat ini yang bertugas untuk mengemban urusan tersebut, sekalipun urusan tersebut memang diwajibkan pula atas setiap individu dari umat ini. Sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Sahih Muslim dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah. Disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَده، فَإنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أضْعَفُ الإيمَانِ". وَفِي رِوَايَةٍ: "وَلَيْسَ وَرَاءَ ذَلِكَ مِنَ الإيمَانِ حَبَّةُ خَرْدَلٍ"
Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran, hendaklah ia mencegahnya dengan tangannya; dan jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya; dan jika masih tidak mampu juga, maka dengan hatinya, yang demikian iiu adalah selemah-lemahnya iman. Di dalam riwayat lain disebutkan: Dan tiadalah di belakang itu iman barang seberat biji sawi pun.
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ الْهَاشِمِيُّ، أَخْبَرَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ، أَخْبَرَنِي عَمْرو بْنُ أَبِي عَمْرٍو، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَشْهَلِيِّ، عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِه لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ولَتَنْهَوُنَّ عَنِ الْمُنْكَرِ، أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللهُ أنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْ عِنْدِهِ، ثُمَّ لَتَدْعُنَّهُ فَلا يَسْتَجِيبُ لَكُمْ".
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sulaiman Al-Hasyimi, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Ja'far, telah menceritakan kepadaku Amr ibnu Abu Amr, dari Abdullah ibnu Abdur Rahman Al-Asyhal, dari Huzaifah ibnul Yaman, bahwa Nabi Saw. pernah bersabda: Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, kalian benar-benar harus memerintahkan kepada kebajikan dan melarang perbuatan mungkar, atau hampir-hampir Allah akan mengirimkan kepada kalian siksa dari sisi-Nya, kemudian kalian benar-benar berdoa (meminta pertolongan kepada-Nya), tetapi doa kalian tidak diperkenankan.
Imam Turmuzi dan Imam Ibnu Majah meriwayatkannya melalui hadis Amr ibnu Abu Amr dengan lafaz yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan. Hadis-hadis mengenai masalah ini cukup banyak, demikian pula ayat-ayat yang membahas mengenainya, seperti yang akan disebut nanti dalam tafsirnya masing-masing.
#tafsir
#ibnkathir
t.me/BicaraCR
Telegram
UiTO Channel: Bicara CR
Berkongsi apa yang ada dalam pemikiran dan apa yang dirasa dalam hati. Kita sama2 menuju kepadaNya. Dunia penuh tipu daya yg membelenggu manusia menyebab mereka lupa Allah.
Web rasmi www.uito.org
Channel rasmi @UiTO2017
CR @RektorUiTO
Web rasmi www.uito.org
Channel rasmi @UiTO2017
CR @RektorUiTO
Disebutkan dalam hadits dari Abu Mas’ud Al-Badri radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ بِالآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِى لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
“Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka ia akan diberi kecukupan.” (HR. Bukhari no. 5009 dan Muslim no. 808)
Kecukupan dalam hidup dapat berarti banyak hal. Bisa berarti kecukupan materi, atau kecukupan secara batin atau perasaan tenang dan damai.
Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, kecukupan yang dimaksud di sini adalah dijaga dan diperhatikan dalam do’anya oleh Allah.
“Ketahuilah para ikhwan sekalian, kedua ayat ini jika dibaca di malam hari, maka akan diberi kecukupan. Yang dimaksud diberi kecukupan di sini adalah dijaga dan diperintahkan oleh Allah, juga diperhatikan dalam do’a karena dalam ayat tersebut terdapat doa untuk maslahat dunia dan akhirat.” (Ahkam Al-Qur’an Al-Karim, 2: 540-541).
Che Ab
#alquran
#albaqarah
#tazkirah
#tafsir
#bicaracr
@BicaraCR
مَنْ قَرَأَ بِالآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِى لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
“Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka ia akan diberi kecukupan.” (HR. Bukhari no. 5009 dan Muslim no. 808)
Kecukupan dalam hidup dapat berarti banyak hal. Bisa berarti kecukupan materi, atau kecukupan secara batin atau perasaan tenang dan damai.
Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, kecukupan yang dimaksud di sini adalah dijaga dan diperhatikan dalam do’anya oleh Allah.
“Ketahuilah para ikhwan sekalian, kedua ayat ini jika dibaca di malam hari, maka akan diberi kecukupan. Yang dimaksud diberi kecukupan di sini adalah dijaga dan diperintahkan oleh Allah, juga diperhatikan dalam do’a karena dalam ayat tersebut terdapat doa untuk maslahat dunia dan akhirat.” (Ahkam Al-Qur’an Al-Karim, 2: 540-541).
Che Ab
#alquran
#albaqarah
#tazkirah
#tafsir
#bicaracr
@BicaraCR
Orang beriman khusyuk dalam solat
Al-Mukminun:2
الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
“Iaitu mereka yang khusyuk dalam sembahyangnya;”
‘Ali bin Abi Thalhah menceritakan dari Ibnu ‘Abbas: khaasyi’uuna (“Orang-orang yang khusyu’”) yaitu orang-orang yang takut lagi penuh ketenangan.” Dari ‘Ali bin Abi Thalib ra: “Yang dimaksud dengan khusyu’ di sini adalah kekhusyu’an hati.”
Sedangkan al-Hasan al-Bashri mengungkapkan: “Kekhusyu’an mereka itu berada di dalam hati mereka, sehingga karenanya mereka menundukkan pandangan serta merendahkan diri mereka.”
Khusyu’ dalam shalat hanya dapat dilakukan oleh orang yang mengkonsentrasikan hati padanya serta melupakan berbagai aktifitas selain shalat, serta mengutamakan shalat atas aktifitas yang lain. Pada saat itulah akan terwujud ketenangan dan kebahagiaan baginya. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw. dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan an-Nasa-i, dari Anas, dari Rasulullah saw., dimana beliau bersabda: “Diberikan kepadaku kecintaan terhadap wanita dan wangi-wangian, dan shalat dijadikan untukku sebagai amalan yang paling menyenangkan.” (HR Ahmad dan an-Nasa-i).
#tafsir
#CR
#BicaraCR
#Share
Al-Mukminun:2
الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
“Iaitu mereka yang khusyuk dalam sembahyangnya;”
‘Ali bin Abi Thalhah menceritakan dari Ibnu ‘Abbas: khaasyi’uuna (“Orang-orang yang khusyu’”) yaitu orang-orang yang takut lagi penuh ketenangan.” Dari ‘Ali bin Abi Thalib ra: “Yang dimaksud dengan khusyu’ di sini adalah kekhusyu’an hati.”
Sedangkan al-Hasan al-Bashri mengungkapkan: “Kekhusyu’an mereka itu berada di dalam hati mereka, sehingga karenanya mereka menundukkan pandangan serta merendahkan diri mereka.”
Khusyu’ dalam shalat hanya dapat dilakukan oleh orang yang mengkonsentrasikan hati padanya serta melupakan berbagai aktifitas selain shalat, serta mengutamakan shalat atas aktifitas yang lain. Pada saat itulah akan terwujud ketenangan dan kebahagiaan baginya. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw. dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan an-Nasa-i, dari Anas, dari Rasulullah saw., dimana beliau bersabda: “Diberikan kepadaku kecintaan terhadap wanita dan wangi-wangian, dan shalat dijadikan untukku sebagai amalan yang paling menyenangkan.” (HR Ahmad dan an-Nasa-i).
#tafsir
#CR
#BicaraCR
#Share