Tauhid Corner
563 subscribers
90 photos
38 videos
6 files
770 links
Catatan Teologi Islam Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah

https://linktr.ee/tauhidcorner
Download Telegram
...Para ulama terkemuka telah mengungkapkan banyak sekali dari contoh kata-kata yang merupakan kekufuran (al-Alfazh al-kufriyyah), di antaranya al-Qadli ‘Iyadl al-Maliki (w 544 H), Badr ar-Rasyid al-Hanafi; salah seorang ahli fiqih terkemuka dalam madzhab Hanafi (w 768 H), Yusuf al-Ardabili asy-Syafi’i; ulama terkemuka madzhab Syafi’i (w 799 H), dan para ulama terkemuka lainnya; di mana para ulama ini telah mengutip contoh kata-kata kufur tersebut dari para Imam dan Ulama terkemuka sebelumnya, dengan demikian wajib bagi kita mengenal dan mempelajari apa yang telah mereka tuliskan, karena sesungguhnya seorang yang tidak mengetahui keburukan maka mau tidak mau suatu saat ia pasti terjatuh di dalamnya...

_*Selengkapnya >>>*_ https://tauhidcorner.com/penjelasan-tentang-riddah-keluar-dari-islam/

______
*Download Ebook Gratis 💯% Halal*

💪🏻 Didedikasikan bagi para pejuang ajaran Ahlussunnah Wal Jama'ah; koleksi ebook karya Dr. KH. Kholilurrohman, MA (Dosen pasca sarjana PTIQ Jakarta dan Pengasuh Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur'an Nurul Hikmah). Tersedia 24 judul ebook dalam berbagai tema. Semoga bermanfaat!

📥 *Link koleksi ebook* 👇🏻
https://www.nurulhikmah.ponpes.id/download-category/ebook/

Toko Online:
*Nurul Hikmah Islamic Bookstore*
Shopee: https://shopee.co.id/nurulhikmahpress
Tokopedia: https://www.tokopedia.com/nurulhikmahpress

_
Support Us!
Open Donation

*Yuk, shadaqah!*

Donasi pembebasan lahan Pondok Pesantren Nurul Hikmah untuk menghafal al-Qur'an dan Kajian Ilmu Agama Islam Madzhab Ahlussunnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah dalam Aqidah dan Madzhab as-Syafi'i dalam Fiqih.

Proposal >>> https://www.nurulhikmah.ponpes.id/2022/03/24/proposal-donasi-pembebasan-lahan-untuk-pondok-pesantren-nurul-hikmah/

Donasi dapat ditransfer ke:

*Rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kode Bank 002*

123501008575502
a/n KHOLILURROHMAN

_*Baaraka Allaahu fiikum!*_
__
Fb: facebook.com/nurulhikmah.ponpes.id
Ig: instagram.com/nurulhikmah.ponpes.id
Banyak sekali kitab-kitab karya para ulama Ahlussunnah yang mereka tulis sebagai bantahan terhadap Muhammad ibn Abd al-Wahhab dan ajaran-ajarannya, baik karya-karya yang secara khusus ditulis untuk itu, atau karya-karya dalam beberapa disiplin ilmu yang di dalamnya dimuat bantahan-bantahan terhadapnya, baik yang masih dalam bentuk manuskrip maupun yang sudah turun cetak.

Selengkapnya >>> https://tauhidcorner.com/para-ulama-telah-membantah-muhammad-bin-abdul-wahhab-perintis-gerakan-wahhabi/
____
*𝕿𝖆𝖚𝖍𝖎𝖉 𝕮𝖔𝖗𝖓𝖊𝖗*
https://t.me/tauhidcorner
ᶜᵃᵗᵃᵗᵃⁿ ᵀᵉᵒˡᵒᵍᶦ ᴵˢˡᵃᵐ ᴬᑫᶦᵈᵃʰ ᴬʰˡᵘˢˢᵘⁿⁿᵃʰ ᵂᵃˡ ᴶᵃᵐᵃ'ᵃʰ ᴬˢʸ'ᵃʳᶦʸʸᵃʰ ᴹᵃᵗᵘʳᶦᵈᶦʸʸᵃʰ
Firman Allah yang dimaksud adalah:

ومن لم يحكم بما أنزل الله فأولئك هم الكافرون (المائدة: 44)

Para ulama kita menyatakan bahwa ayat di atas tidak boleh dimaknai secara harfiyah. Sebab mengambil faham harfiyah; dengan memaknai makna zhairnya akan menghasilkan bumerang. Artinya, klaim “kafir” secara mutlak terhadap orang yang tidak memakai hukum Allah akan kembali kepada dirinya sendiri. Artinya sadar atau tidak sadar ia akan mengkafirkan dirinya sendiri, karena seorang muslim siapapun dia, [kecuali para Nabi dalam masalah ajaran agama], akan jatuh dalam dosa dan maksiat. Artinya, ketika orang muslim tersebut melakukan dosa dan maksiat berarti ia sedang tidak melaksanakan hukum Allah. Lalu, apakah hanya karena dosa dan maksiat, bahkan bila dosa tersebut dalam kategori dosa kecil sekalipun, ia dihukumi sebagai orang kafir?! Bila demikian berarti semenjak dimulainya sejarah kehidupan manusia tidak ada seorangpun yang beragama Islam, sebab siapapun manusianya pasti berbuat dosa dan maksiat. karenanya, firman Allah di atas tidak boleh dipahami secara harfiyah “Barangsiapa tidak memakai hukum Allah maka ia adalah orang kafir”, pemahaman harfiyah semacam ini salah dan menyesatkan.

_*Selengkapnya >>>*_ https://tauhidcorner.com/salah-satu-akar-terorisme-karena-salah-paham-terhadap-kandungan-makna-qs-al-maidah-44/

____
*𝕿𝖆𝖚𝖍𝖎𝖉 𝕮𝖔𝖗𝖓𝖊𝖗*
https://t.me/tauhidcorner
ᶜᵃᵗᵃᵗᵃⁿ ᵀᵉᵒˡᵒᵍᶦ ᴵˢˡᵃᵐ ᴬᑫᶦᵈᵃʰ ᴬʰˡᵘˢˢᵘⁿⁿᵃʰ ᵂᵃˡ ᴶᵃᵐᵃ'ᵃʰ ᴬˢʸ'ᵃʳᶦʸʸᵃʰ ᴹᵃᵗᵘʳᶦᵈᶦʸʸᵃʰ

│ ⎙ :
*catatan teologi Islam Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah*
╰───⌲ #freetoshare
PENDUDUK SURGA MELIHAT ALLAH TANPA TEMPAT ARAH BENTUK DAN TANPA UKURAN

https://tauhidcorner.com/penduduk-surga-melihat-allah-tanpa-tempat-arah-bentuk-dan-tanpa-ukuran/
Al-Hâfizh Ibn al-Jawzi dalam kitab Daf’u Syubah at-Tasybîh, dalam penjelasan firman Allah: “Wa Huwa al-Qâhiru Fawqa ‘Ibâdih” (QS. Al-An’am: 18) menuliskan sebagai berikut:

“Penggunaan kata fawq biasa dipakai dalam mengungkapkan ketinggian derajat. Seperti dalam bahasa Arab bila dikatakan:“Fulân Fawqa Fulân”, maka artinya si fulan yang pertama (A) lebih tinggi derajatnya di atas si fulan yang kedua (B), bukan artinya si fulan yang pertama berada di atas pundak si fulan yang kedua. Kemudian, firman Allah dalam ayat tersebut menyebutkan “Fawqa ‘Ibâdih”, artinya, sangat jelas bahwa makna yang dimaksud bukan dalam pengertian arah. Karena bila dalam pengertian arah, maka berarti Allah itu banyak di atas hamba-hamba-Nya, karena ungkapan dalam ayat tersebut adalah “’Ibâdih” (dengan mempergunakan kata jamak)“ (Daf’u Syubah at-Tasybîh, h. 23).

_*Selengkapnya >>>*_ https://tauhidcorner.com/bantahan-terhadap-kaum-anti-takwil/
Firman Allah dalam QS. al-Hadid: 27:

وَجَعَلْنَا فِي قُلُوبِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ رَأْفَةً وَرَحْمَةً وَرَهْبَانِيَّةً ابْتَدَعُوهَا مَا كَتَبْنَاهَا عَلَيْهِمْ إِلَّا ابْتِغَاءَ رِضْوَانِ اللَّهِ (الحديد: 27)

“Dan Kami (Allah) jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya (Nabi ‘Isa) rasa santun dan kasih sayang, dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah, padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka, tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah” (Q.S. al-Hadid: 27)

Ayat ini adalah dalil tentang adanya bid’ah hasanah. Dalam ayat ini Allah memuji ummat Nabi Isa terdahulu, mereka adalah orang-orang muslim dan orang-orang mukmin berkeyakinan akan kerasulan Nabi Isa dan bahwa berkeyakinan bahwa hanya Allah yang berhak disembah. Allah memuji mereka karena mereka kaum yang santun dan penuh kasih sayang, juga karena mereka merintis rahbaniyyah. Praktek Rahbaniyyah adalah perbuatan menjauhi syahwat duniawi, hingga mereka meninggalkan nikah, karena ingin berkonsentrasi dalam beribadah kepada Allah.

https://tauhidcorner.com/supaya-tidak-sembarangan-mengklaim-ahli-bidah-kepada-orang-lain/
Jika wahabi diatas kesesatan, mengapa Allah membiarkan mereka menguasai Kota Suci Makkah dan Madinah?

Jawab:
Sejarah mencatat sebelum Rasulullah di utus, Kota Makkah dikuasai oleh para penyembah berhala, apakah mereka di atas kebenaran?! Lantas apakah kaum yahudi di atas kebenaran dengan karena mereka menguasai Baitul Maqdis (Palestina)?! Malah "secara umum" dunia ini dikuasai oleh orang-orang non-muslim, apakah lantas mereka di atas kebenaran?!

لا يقدِّس الرجلَ بلدُه، إنّما يقدّسه عملُه
_______________
https://tauhidcorner.com

      │ ⎙ :
*Catatan Teologi Islam Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah*
      ╰───⌲ #freetoshare
______________
*Download Ebook Gratis 💯% Halal*

📥 *Link koleksi ebook* 👇🏻
https://www.nurulhikmah.ponpes.id/download-category/ebook/

Toko Online:
*Nurul Hikmah Islamic Bookstore*
Shopee: https://shopee.co.id/nurulhikmahpress
Tokopedia: https://www.tokopedia.com/nurulhikmahpress
Ada banyak pelajaran penting untuk kita ambi dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Isma’il, beberapa di antaranya, terutama yang menyangkut akidah adalah sebagai berikut:

1. Diriwayatkan bahwa pisau yang ada di tangan Nabi Ibrahim seikitpun tidak dapat melukai leher Nabi Isma’il, ini karena pisau tidak menciptakan sifat memotong yang ada pada dirinya... selengkapnya >>> https://tauhidcorner.com/di-antara-pelajaran-penting-menyangkut-akidah-dipetik-dari-kisah-nabi-ibrahim/
Tauhid Corner pinned «Tauhid Corner mengadu domba Umat Islam? mencerai-berai Umat Islam? Yuk kita renungkan 👉🏻👉🏻https://tauhidcorner.com/mengapa-kelompok-sesat-harus-dibongkar-dan-diwaspadai/»
Perbuatan Mukallaf dari segi hukum syar’i terbagi menjadi Wajib, Sunnah, Haram, Makruh, Mubah, Sahih dan Fasid. [1] Ini artinya bahwa Allah menjadikan hukum perbuatan manusia bertingkat-tingkat (‘Ala Maraatib). Sehingga merupakan kesalahan yang besar ketika hal-hal yang dilarang oleh agama disamaratakan hukumnya menjadi semuanya haram atau menjadikan semua perkara yang dianjurkan oleh syara’ sebagai hal yang wajib. Karena memang tidak boleh mewajibkan hal yang tidak wajib atau menganggap haram hal yang tidak haram... _*Selengkaprnya >>>*_ https://tauhidcorner.com/dosa-dan-cara-menghapusnya/

𝕿𝖆𝖚𝖍𝖎𝖉 𝕮𝖔𝖗𝖓𝖊𝖗
www.tauhidcorner.com | https://t.me/tauhidcorner
ᶜᵃᵗᵃᵗᵃⁿ ᵀᵉᵒˡᵒᵍᶦ ᴵˢˡᵃᵐ ᴬᑫᶦᵈᵃʰ ᴬʰˡᵘˢˢᵘⁿⁿᵃʰ ᵂᵃˡ ᴶᵃᵐᵃ'ᵃʰ ᴬˢʸ'ᵃʳᶦʸʸᵃʰ ᴹᵃᵗᵘʳᶦᵈᶦʸʸᵃʰ
│ ⎙ :
Catatan Teologi Islam Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah
╰───⌲ #freetoshare #freetocopy
__
Download Ebook Gratis 💯% Halal
💪🏻 Didedikasikan bagi para pejuang ajaran Ahlussunnah Wal Jama'ah; Asy'ariyyah Maturidiyyah

📥 Link koleksi ebook 👇🏻
https://www.nurulhikmah.ponpes.id/download-category/ebook/

Toko Online:
Nurul Hikmah Islamic Bookstore
Shopee: https://shopee.co.id/nurulhikmahpress
Tokopedia: https://www.tokopedia.com/nurulhikmahpress
Mereka Yang Mengatakan Takwil Tidak Boleh Diberlakukan Dalam Teks-Teks Mutasyabihat Adalah Sebuah Kesesatan Dan Kebodohan Belaka
_______
...Jika mereka benar-benar menolak segala macam bentuk takwil, maka berarti mereka telah menolak syari’at dan ilmu-ilmunya secara keseluruhan. Karena tidak ada teks apapun, walau hanya satu ayat atau hadits Nabi, kecuali semua itu membutuhkan kepada takwil dan pemikiran akal, kecuali pada ayat yang muhkam, seperti pada firman Allah: “Dia Allah pencipta segala sesuatu, dan Dia Allah terhadap segala sesuatu Maha Mengetahui”. (QS. al-An’am: 101), karena memang sesungguhnya seluruh teks syari’at pasti membutuhkan kepada takwil, sebagaima hal tersebut telah disepakati oleh orang-orang yang berakal. Kecuali mereka orang-orang mulhid yang memendam kesesatan yang bertujuan menafikan syari’at; mereka berpendapat bahwa mempergunakan takwil sama saja dengan mengingkari teks-teks syari’at. Padahal justru merekalah yang sesat.

Kemudian jika mereka berkata: ”Takwil hanya boleh dipakai dalam beberapa teks syari’at, adapun pada sifat-sifat Allah tidak boleh dipakai”. Kita katakan kepada mereka: Berpendapat semacam ini berarti sama saja dengan mengatakan bahwa segala perkara yang tidak terkait dengan Allah wajib diketahui, sementara perkara yang terkait dengan Allah wajib dijauhi. Tentunya pendapat semacam ini tidak akan diterima oleh seorang muslim siapapun. Sebenarnya, mereka yang mengingkari takwil adalah orang-orang yang memendam keyakinan tasybih, hanya saja mereka sembunyikan keyakinan buruk tersebut dalam hati mereka, lalu untuk mengelabui orang-orang awam mereka berkata: “Allah punya tangan tapi tidak seperti tangan kita, Dia punya kaki tapi tidak seperti kaki kita, Dia besemayam dengan Dzat-Nya di atas arsy tapi tidak seperti yang seperti kita bayangkan...”. Seorang yang kritis dan teliti, akan mengatakan bahwa pernyataan semacam itu membutuhkan kepada penjelasan, bahwa mereka yang mengatakan: “Kita harus memberlakukan teks-teks tersebut sesuai makna zhahirnya, dan teks-teks tersebut tidak diketahui maknanya”, adalah pernyataan yang saling bertentangan. Karena jika teks-teks mutasyabihat tersebut diberlakukan sesuai makna zhahirnya, maka makna zhahir dari kata “Saq” dalam firman Allah: ”Yauma Yuksyafu ‘An Saq” (QS. al-Qalam: 42), adalah betis; yaitu salah satu anggota badan yang tersusun dari kulit, daging, tulang, urat, dan sumsum. Jika makna zhahir anggota badan ini dipegang teguh dan diambil untuk memahami kandungan ayat QS. al-Qalam: 42 tersebut maka jelas itu adalah kekufuran. Dan jika makna zhahir anggota badan ini tidak diambil, lantas apakah kemudian pernyataan mereka: “Kita harus memberlakukan teks-teks mutasyabihat sesuai makna zhahirnya”?! Bukankah mereka tahu bahwa Allah maha suci dari anggota zhahir semacam itu?! Artinya, secara tidak sadar jika mereka tidak memberlakukan pengertian anggota badan tersebut maka sebenarnya mereka telah meninggalkan makna zhahir teks. Dengan demikian, mereka telah membatalkan pernyataan mereka sendiri bahwa kita harus mengambil makna-makna zhahir teks.

Kemudian jika musuh tersebut berkata: ”Makna-makna zhahir yang disebutkan dalam teks-teks mutasyabihat tersebut tidak memiliki makna”. Kita jawab: Jika demikian berarti teks-teks tersebut adalah kesia-siaan belaka, maka untuk apakah kemudian teks-teks tersebut disampaikan kepada kita jika tidak memiliki makna?! Tentunya kesia-siaan teks semacam itu adalah sesuatu yang mustahil...

Selengkapnya >>> https://tauhidcorner.com/penjelasan-takwil-dalam-al-quran-dan-hadits/
___
𝕿𝖆𝖚𝖍𝖎𝖉 𝕮𝖔𝖗𝖓𝖊𝖗
www.tauhidcorner.com | https://t.me/tauhidcorner
ᶜᵃᵗᵃᵗᵃⁿ ᵀᵉᵒˡᵒᵍᶦ ᴵˢˡᵃᵐ ᴬᑫᶦᵈᵃʰ ᴬʰˡᵘˢˢᵘⁿⁿᵃʰ ᵂᵃˡ ᴶᵃᵐᵃ'ᵃʰ ᴬˢʸ'ᵃʳᶦʸʸᵃʰ ᴹᵃᵗᵘʳᶦᵈᶦʸʸᵃʰ
│ ⎙ :
Catatan Teologi Islam Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah
╰───⌲ #freetoshare #freetocopy
__
Download Ebook Gratis 💯% Halal
💪🏻 Didedikasikan bagi para pejuang ajaran Ahlussunnah Wal Jama'ah; Asy'ariyyah Maturidiyyah

📥 Link koleksi ebook 👇🏻
https://www.nurulhikmah.ponpes.id/download-category/ebook/
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله وكفى وسلام على عباده الذين اصطفى وبعد

يقول الله تعالى : “بل نقذف بالحق على الباطل فيدمغه ” الآية

Sebagai pengamalan terhadap ayat ini kami akan menyebutkan penjelasan ringkas dan memadai bagi kaum muslimin tentang suatu kelompok yang telah merubah agama dan menyebarkan kebatilan-kebatilan yang dikenal dengan kelompok Hizbuttahrir, yang didirikan oleh seorang bernama Taqiyuddinan-Nabhani. Ia mengaku ahli ijtihad, ia berbicara tentang agama dengan kebodohan, mendustakan al Qur’an, hadits dan ijma’ baik dalam masalah pokok-pokok agama (Ushuluddin) maupun dalam masalah furu’.

Berikut ini adalah sebagian kecil dari kesesatan-kesesatannya yang dibantah oleh orang yang memiliki hati yang jernih.

1. Allah ta’ala berfirman :

(إنّا كلّ شىء خلقناه بقدر)

Maknanya :

“Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:

إنّ الله صانع كل صانع وصنعته” رواه الحاكم والبيهقيّ”

Maknanya: “Allah pencipta setiap pelakuperbuatan dan perbuatannya” (H.R. al Hakim dan al Bayhaqi)

Al Imam Abu Hanifah dalam al-Fiqh al Akbar berkata: “Tidak sesuatu pun di dunia maupun di akhirat terjadi kecuali dengan kehendak, pengetahuan, penciptaan dan ketentuan-Nya”. Tentang perbuatan hamba, beliau berkata: “Dan dia itu seluruhnya (segala perbuatan manusia) dengan kehendak, pengetahuan, penciptaan dan ketentuan-Nya”. Inilah aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah...

Selengkapnya >>> https://tauhidcorner.com/membongkar-kesesatan-hizbuttahrir-yang-banyak-orang-tidak-tahu-bag-1/

𝕿𝖆𝖚𝖍𝖎𝖉 𝕮𝖔𝖗𝖓𝖊𝖗
tauhidcorner.com | t.me/tauhidcorner
ᶜᵃᵗᵃᵗᵃⁿ ᵀᵉᵒˡᵒᵍᶦ ᴵˢˡᵃᵐ ᴬᑫᶦᵈᵃʰ ᴬʰˡᵘˢˢᵘⁿⁿᵃʰ ᵂᵃˡ ᴶᵃᵐᵃ'ᵃʰ ᴬˢʸ'ᵃʳᶦʸʸᵃʰ ᴹᵃᵗᵘʳᶦᵈᶦʸʸᵃʰ
│ ⎙ :
Catatan Teologi Islam Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah
╰───⌲ #freetoshare #freetocopy #halal
__
Download Ebook Gratis 💯% Halal
💪🏻 Didedikasikan bagi para pejuang ajaran Ahlussunnah Wal Jama'ah; Asy'ariyyah Maturidiyyah

📥 Link koleksi ebook 👇🏻
https://www.nurulhikmah.ponpes.id/download-category/ebook/

Toko Online:
Nurul Hikmah Islamic Bookstore
Shopee: https://shopee.co.id/nurulhikmahpress
Tokopedia: https://www.tokopedia.com/nurulhikmahpress
Ketahuilah, tidak boleh dikatakan “Allah ada di setiap tempat”, (atau “ada di mana-mana”), walaupun tujuannya untuk mengungkapkan bahwa Allah mengetahui atau menguasai segala sesuatu dari makhluk-makhluk-Nya.

Al-Imâm al-Hâfizh Abu Bakar al-Bayhaqi (w 458 H) dalam karyanya berjudul al-I’tiqâd Wa al-Hidâyah Ilâ Sabîl ar-Rasyâd menuliskan sebagai berikut:

"وفيما كتبنا من الآيات دلالة على إبطال قول من زعم من الجهمية أن الله سبحانه وتعالى بذاته في كل مكان، وقوله عز وجل: {وهو معكم أين ما كنتم} [سورة الحديد/4] إنما أراد به بعلمه لا بذاته"

“Dari apa yang telah kami tuliskan tentang beberapa ayat, itu semua adalah sebagai dalil atas kebatilan pendapat kelompok; seperti kaum Jahmiyyah, yang mengatakan bahwa Allah dengan Dzat-Nya berada di segala tempat. Adapun firman Allah: “Wa Huwa Ma’akum Aynamâ Kuntum” (QS. al-Hadid: 4) yang dimaksud adalah bahwa Allah Maha mengetahui segala apa yang diperbuat oleh manusia, bukan dalam pengertian bahwa Dzat Allah bersama setiap orang”[1].
___

[1] al-I’tiqâd Wa al-Hidâyah, h. 70

𝕿𝖆𝖚𝖍𝖎𝖉 𝕮𝖔𝖗𝖓𝖊𝖗
www.tauhidcorner.com | https://t.me/tauhidcorner
ᶜᵃᵗᵃᵗᵃⁿ ᵀᵉᵒˡᵒᵍᶦ ᴵˢˡᵃᵐ ᴬᑫᶦᵈᵃʰ ᴬʰˡᵘˢˢᵘⁿⁿᵃʰ ᵂᵃˡ ᴶᵃᵐᵃ'ᵃʰ ᴬˢʸ'ᵃʳᶦʸʸᵃʰ ᴹᵃᵗᵘʳᶦᵈᶦʸʸᵃʰ
│ ⎙ :
Catatan Teologi Islam Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah
╰───⌲ #freetoshare #freetocopy
__
Download Ebook Gratis 💯% Halal

💪🏻 Didedikasikan bagi para pejuang ajaran Ahlussunnah Wal Jama'ah; Asy'ariyyah Maturidiyyah

📥 Link koleksi ebook 👇🏻
https://www.nurulhikmah.ponpes.id/download-category/ebook/

Toko Online:
Nurul Hikmah Islamic Bookstore
Shopee: https://shopee.co.id/nurulhikmahpress
Tokopedia: https://www.tokopedia.com/nurulhikmahpress