📚🖋️
Umat Islam Indonesia berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah, mengikuti aliran Asy’ariyyah dalam bidang akidah dan Madzhab Syafi’i dalam hukum fiqih. Berikut ini penegasan salah seorang ulama Indonesia tentang akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah:
2️⃣ *KH Muhammad Hasyim Asy’ari*, Jombang, Jawa Timur pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdatul Ulama’ (w 7 Ramadlan 1366 H/25 Juni 1947). Beliau menyatakan dalam Muqaddimah Risalahnya yang berjudul: _*“at-Tanbîhât al-Wâjibât”*_ sebagai berikut:
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ
*“Dan aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Dia maha suci dari berbentuk (ber-jism), arah, zaman atau masa dan tempat…”*
______
Baca selengkapnya >>> https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookaattdta/
Tersedia buku cetak:
*PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH*
Nurul Hikmah Press
wa.me/628787802393
Umat Islam Indonesia berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah, mengikuti aliran Asy’ariyyah dalam bidang akidah dan Madzhab Syafi’i dalam hukum fiqih. Berikut ini penegasan salah seorang ulama Indonesia tentang akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah:
2️⃣ *KH Muhammad Hasyim Asy’ari*, Jombang, Jawa Timur pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdatul Ulama’ (w 7 Ramadlan 1366 H/25 Juni 1947). Beliau menyatakan dalam Muqaddimah Risalahnya yang berjudul: _*“at-Tanbîhât al-Wâjibât”*_ sebagai berikut:
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ
*“Dan aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Dia maha suci dari berbentuk (ber-jism), arah, zaman atau masa dan tempat…”*
______
Baca selengkapnya >>> https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookaattdta/
Tersedia buku cetak:
*PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH*
Nurul Hikmah Press
wa.me/628787802393
March 24, 2020
📚🖋️
Umat Islam Indonesia berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah, mengikuti aliran Asy’ariyyah dalam bidang akidah dan Madzhab Syafi’i dalam hukum fiqih. Berikut ini penegasan salah seorang ulama Indonesia tentang akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah:
1️⃣ *Asy-Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani* (w 1314 H/1897). Beliau menyatakan dalam Tafsirnya, at-Tafsîr al-Munîr Li Ma’âlim at-Tanzîl, ketika menafsirkan ayat 54 surat al A’raf: 7, _*“Tsummastawâ ‘alâ al-‘arsy”*_, sebagai berikut:
*وَالْوَاجِبُ عَلَيْنَا أَنْ نَقْطَعَ بِكَوْنِهِ تَعَالَى مُنَزَّهًا عَنِ الْمَكَانِ وَالْجِهَةِ*
*“Dan kita wajib meyakini secara pasti bahwa Allah ta’ala maha suci dari tempat dan arah….”*
______
Baca selengkapnya >>> https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookaattdta/
Tersedia buku cetak:
*PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH*
Nurul Hikmah Press
wa.me/6287878023938
Umat Islam Indonesia berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah, mengikuti aliran Asy’ariyyah dalam bidang akidah dan Madzhab Syafi’i dalam hukum fiqih. Berikut ini penegasan salah seorang ulama Indonesia tentang akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah:
1️⃣ *Asy-Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani* (w 1314 H/1897). Beliau menyatakan dalam Tafsirnya, at-Tafsîr al-Munîr Li Ma’âlim at-Tanzîl, ketika menafsirkan ayat 54 surat al A’raf: 7, _*“Tsummastawâ ‘alâ al-‘arsy”*_, sebagai berikut:
*وَالْوَاجِبُ عَلَيْنَا أَنْ نَقْطَعَ بِكَوْنِهِ تَعَالَى مُنَزَّهًا عَنِ الْمَكَانِ وَالْجِهَةِ*
*“Dan kita wajib meyakini secara pasti bahwa Allah ta’ala maha suci dari tempat dan arah….”*
______
Baca selengkapnya >>> https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookaattdta/
Tersedia buku cetak:
*PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH*
Nurul Hikmah Press
wa.me/6287878023938
March 27, 2020
📚🖋️
Umat Islam Indonesia berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah, mengikuti aliran Asy’ariyyah dalam bidang akidah dan Madzhab Syafi’i dalam hukum fiqih. Berikut ini penegasan salah seorang ulama Indonesia tentang akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah:
3️⃣ *Mufti Betawi Sayyid Utsman bin Abdullah bin ‘Aqil bin Yahya al ‘Alawi*
Beliau banyak mengarang buku-buku berbahasa Melayu yang hingga sekarang menjadi buku ajar di kalangan masyarakat betawi yang menjelaskan akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah seperti buku beliau Sifat Dua Puluh. Dalam karya beliau _*“az-Zahr al-Bâsim Fi Athwâr Abi al-Qâsim”*_, beliau mengatakan:
*“…Tuhan yang maha suci dari pada jihah (arah)…”*
__
Baca selengkapnya >>> https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookaattdta/
Tersedia buku cetak:
*PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH*
Nurul Hikmah Press
wa.me/6287878023938
Umat Islam Indonesia berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah, mengikuti aliran Asy’ariyyah dalam bidang akidah dan Madzhab Syafi’i dalam hukum fiqih. Berikut ini penegasan salah seorang ulama Indonesia tentang akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah:
3️⃣ *Mufti Betawi Sayyid Utsman bin Abdullah bin ‘Aqil bin Yahya al ‘Alawi*
Beliau banyak mengarang buku-buku berbahasa Melayu yang hingga sekarang menjadi buku ajar di kalangan masyarakat betawi yang menjelaskan akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah seperti buku beliau Sifat Dua Puluh. Dalam karya beliau _*“az-Zahr al-Bâsim Fi Athwâr Abi al-Qâsim”*_, beliau mengatakan:
*“…Tuhan yang maha suci dari pada jihah (arah)…”*
__
Baca selengkapnya >>> https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookaattdta/
Tersedia buku cetak:
*PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH*
Nurul Hikmah Press
wa.me/6287878023938
March 30, 2020
🔅🔆 *MAKNA KUFUR DALAM AL-QUR'AN* 🔆🔅
Iman adalah kebalikan dari kufur. Secara umum jika kata kufur dipakai dalam al-Qur’an maka yang dimaksud adalah keluar dari Islam. Namun kata kufur terkadang juga dipergunakan untuk mengungkapkan dosa besar. Inilah yang dimaksud dengan _*kufr duna kufr*_, artinya kufur yang berada di bawah kekufuran. Makna kufur yang kedua ini bukan dalam pengertian kufur yang mengelurkan seseorang dari Islam. Contohnya seperti dalam firman Allah QS. al-Ma’idah, pada ayat 44, 45, dan 47. Kata kufur terkadang juga dipakai untuk mengungkapkan kufur nikmat (juhud an-ni’mah), yaitu lawan dari syukur. Perbedaan makna yang dimaksud sangat tergantung kapada konteks ayat dan dalil-dali lain yang terkait.
Bentuk kekufuran dapat terjadi dengan mengandung syirik atau penyekutuan terhadap Allah. Namun dapat pula terjadi dengan tanpa mengandung syirik. Seorang yang kafir ada kalanya karena dia terlahir dari keluarga yang kafir lalu ia tumbuh dan baligh dalam keyakinan kufur tersebut, orang ini dinamakan kafir ashliyy. Dan ada kalanya ia semula seorang muslim lalu kemudian keluar dari Islam, orang demikian ini dinamakan dengan kafir murtadd. Kekufuran kadang dilakukan secara terang-terangan oleh pelakuanya dan pelaku tersebut mengaku sebagai non muslim (kafir mu’lin li kufrih). Dan ada kalanya kekufuran ini disembunyikan di dalam hati sementara lidahnya mengaku sebagai seorang muslim, orang demikian ini dinamakan kafir munafiq.
Seluruh kekufuran pada dasarnya berasal dari salah satu dari tiga macam pintu kufur. Yaitu;
1. *Ta’thil* : Yaitu menafikan adanya Allah, atau menafikan salah satu dari sifat-sifat-Nya yang telah disepakati oleh para ulama.
3. *Tasybih* : Yaitu menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya, seperti berkeyakinan bahwa Allah sebagai cahaya, meyakini Allah memiliki anggota badan, seperti muka, tangan, kaki dan lainnya. Termasuk dalam hal ini mensifati Allah dengan sifat-sifat makhluk-Nya.
5. *Takdzib* : Yaitu mendustakan Allah dan rasul-Nya, seperti mendustakan salah satu ayat al-Qur’an atau ajaran yang telah diketahui secara pasti keberadaannya, baik oleh orang-orang Islam yang alim maupun oleh orang-orang Islam yang awam. Perkara yang telah diketahui secara pasti semacam ini disebut dengan _*ma’lum min ad-din bi adl-dlarurah*_. Seperti orang yang berkeyakinan bahwa kenikmatan di surga tidak dapat dirasakan secara indrawi, atau berkeyakinan bahwa siksa neraka tidak terjadi secara fisik.
Adapun pembagian dari segi macamnya, kekufuran dapat terjadi dengan salah satu dari tiga perkara, sebagaimana disepakati oleh ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah dari empat madzhab, di antaranya; dari ulama madzhab Syafi’i; Imam an-Nawawi dalam kitab Raudlah at-Thalibin dan Imam Taqiyyiddin al-Hushni dalam kitab Kifayat al-Akhyar, dari ulama madzhab Hanafi; Imam Ibn Abidin dalam kitab Radd al-Muhtar ‘Ala ad-Durr al-Mukhtar, dari ulama madzhab Hanbali; Imam al-Buhuti, dan dari madzhab Maliki; Imam Muhammad Illaisy, serta berbagai ulama lainnya. Tiga macam kufur tersebut ialah:
*(Peratama); Kufur I’tiqadi (kufur keyakinan).* Kufur ini letaknya di dalam hati. Seperti menafikan sifat-sifat wajib bagi Allah, (seperti sifat Qudrah, Iradah, sama’, Bashar, dan lainnya), atau berkeyakinan bahwa Allah adalah sinar, atau bahwa Dia adalah ruh. Tentang hal ini al-Imam ‘Abdul Ghani an-Nabulsi berkata:
مَن اعْتَقَدَ أنّ اللهَ مَلَأَ السّمَوَاتِ وَالأرْضَ أوْ أنهُ جِسْمٌ قَاعِدٌ فَوْقَ العَرْشِ فَهُوَ كَافِرٌ وإنْ زَعَمَ أنهُ مُسْلِمٌ
*“Barang siapa berkeyakinan bahwa Allah adalah benda yang memenuhi langit dan bumi atau bahwa Dia adalah benda yang duduk bertempat di atas arsy maka ia adalah seorang yang kafir, sekalipun ia mengaku bahwa dirinya seorang muslim”.*
Contoh lain dari kufur I’tiqadi; Seorang yang ragu-ragu tentang ketuhanan Allah, ragu-ragu tentang Rasul-Nya, ragu akan kebenaran al-Qur’an, atau hari akhir, atau adanya surga dan neraka, atau adanya pahala dan siksa, dan perkara-perkara yang telah disepakati akan kebenarannya. Menyakini bahwa Allah adalah benda katsif (benda yang dapat disentuh dengan tangan, sepert
Iman adalah kebalikan dari kufur. Secara umum jika kata kufur dipakai dalam al-Qur’an maka yang dimaksud adalah keluar dari Islam. Namun kata kufur terkadang juga dipergunakan untuk mengungkapkan dosa besar. Inilah yang dimaksud dengan _*kufr duna kufr*_, artinya kufur yang berada di bawah kekufuran. Makna kufur yang kedua ini bukan dalam pengertian kufur yang mengelurkan seseorang dari Islam. Contohnya seperti dalam firman Allah QS. al-Ma’idah, pada ayat 44, 45, dan 47. Kata kufur terkadang juga dipakai untuk mengungkapkan kufur nikmat (juhud an-ni’mah), yaitu lawan dari syukur. Perbedaan makna yang dimaksud sangat tergantung kapada konteks ayat dan dalil-dali lain yang terkait.
Bentuk kekufuran dapat terjadi dengan mengandung syirik atau penyekutuan terhadap Allah. Namun dapat pula terjadi dengan tanpa mengandung syirik. Seorang yang kafir ada kalanya karena dia terlahir dari keluarga yang kafir lalu ia tumbuh dan baligh dalam keyakinan kufur tersebut, orang ini dinamakan kafir ashliyy. Dan ada kalanya ia semula seorang muslim lalu kemudian keluar dari Islam, orang demikian ini dinamakan dengan kafir murtadd. Kekufuran kadang dilakukan secara terang-terangan oleh pelakuanya dan pelaku tersebut mengaku sebagai non muslim (kafir mu’lin li kufrih). Dan ada kalanya kekufuran ini disembunyikan di dalam hati sementara lidahnya mengaku sebagai seorang muslim, orang demikian ini dinamakan kafir munafiq.
Seluruh kekufuran pada dasarnya berasal dari salah satu dari tiga macam pintu kufur. Yaitu;
1. *Ta’thil* : Yaitu menafikan adanya Allah, atau menafikan salah satu dari sifat-sifat-Nya yang telah disepakati oleh para ulama.
3. *Tasybih* : Yaitu menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya, seperti berkeyakinan bahwa Allah sebagai cahaya, meyakini Allah memiliki anggota badan, seperti muka, tangan, kaki dan lainnya. Termasuk dalam hal ini mensifati Allah dengan sifat-sifat makhluk-Nya.
5. *Takdzib* : Yaitu mendustakan Allah dan rasul-Nya, seperti mendustakan salah satu ayat al-Qur’an atau ajaran yang telah diketahui secara pasti keberadaannya, baik oleh orang-orang Islam yang alim maupun oleh orang-orang Islam yang awam. Perkara yang telah diketahui secara pasti semacam ini disebut dengan _*ma’lum min ad-din bi adl-dlarurah*_. Seperti orang yang berkeyakinan bahwa kenikmatan di surga tidak dapat dirasakan secara indrawi, atau berkeyakinan bahwa siksa neraka tidak terjadi secara fisik.
Adapun pembagian dari segi macamnya, kekufuran dapat terjadi dengan salah satu dari tiga perkara, sebagaimana disepakati oleh ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah dari empat madzhab, di antaranya; dari ulama madzhab Syafi’i; Imam an-Nawawi dalam kitab Raudlah at-Thalibin dan Imam Taqiyyiddin al-Hushni dalam kitab Kifayat al-Akhyar, dari ulama madzhab Hanafi; Imam Ibn Abidin dalam kitab Radd al-Muhtar ‘Ala ad-Durr al-Mukhtar, dari ulama madzhab Hanbali; Imam al-Buhuti, dan dari madzhab Maliki; Imam Muhammad Illaisy, serta berbagai ulama lainnya. Tiga macam kufur tersebut ialah:
*(Peratama); Kufur I’tiqadi (kufur keyakinan).* Kufur ini letaknya di dalam hati. Seperti menafikan sifat-sifat wajib bagi Allah, (seperti sifat Qudrah, Iradah, sama’, Bashar, dan lainnya), atau berkeyakinan bahwa Allah adalah sinar, atau bahwa Dia adalah ruh. Tentang hal ini al-Imam ‘Abdul Ghani an-Nabulsi berkata:
مَن اعْتَقَدَ أنّ اللهَ مَلَأَ السّمَوَاتِ وَالأرْضَ أوْ أنهُ جِسْمٌ قَاعِدٌ فَوْقَ العَرْشِ فَهُوَ كَافِرٌ وإنْ زَعَمَ أنهُ مُسْلِمٌ
*“Barang siapa berkeyakinan bahwa Allah adalah benda yang memenuhi langit dan bumi atau bahwa Dia adalah benda yang duduk bertempat di atas arsy maka ia adalah seorang yang kafir, sekalipun ia mengaku bahwa dirinya seorang muslim”.*
Contoh lain dari kufur I’tiqadi; Seorang yang ragu-ragu tentang ketuhanan Allah, ragu-ragu tentang Rasul-Nya, ragu akan kebenaran al-Qur’an, atau hari akhir, atau adanya surga dan neraka, atau adanya pahala dan siksa, dan perkara-perkara yang telah disepakati akan kebenarannya. Menyakini bahwa Allah adalah benda katsif (benda yang dapat disentuh dengan tangan, sepert
March 30, 2020
i manusia, binatang, bulan, bintang dan lainnya), atau meyakini bahwa Allah adalah benda lathif (benda yang tidak dapat disentuh dengan tangan, seperti cahaya, kegelapan, ruh, udara, dan lainnya). Meyakini halal akan sesuatu yang telah disepakati (Ijma’) ke-haramannya, seperti menghalalkan zina, membunuh, mencuri, dan lainnya. Atau meyakini haram akan sesuatu yang telah disepakati (Ijma’) akan ke-halalannya, seperti mengharamkan menikah, jual beli, dan lainnya. Atau mengingkari kewajiban yang telah disepakati (Ijma’), seperti mengingkari kewajiban shalat lima waktu, zakat, puasa ramadlan, haji, dan lainnya. Atau jika seseorang berniat untuk menjadi kafir di masa mendatang, maka orang ini menjadi kafir saat itu juga (saat ia meletakan niat kufur tersebut). Atau mendustakan para nabi, atau salah seorang dari mereka yang telah disepakati (Ijma’) akan kenabiannya. Atau membolehkan adanya nabi setelah nabi Muhammad. Dan lain sebagainya.
Dalil adanya kufur I’tiqadi adalah firman Allah:
إنّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الّذِيْنَ ءَامَنُوْا باللهِ وَرَسُوْلِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوْا (سورة الحجرات: 15)
*“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak ragu”.* (QS. Al-Hujurat: 15)
*(Dua); Kufur Fi’li (kufur perbuatan), artinya kufur yang terjadi karena perbuatan.* Seperti melemparkan al-Qur’an, atau lembaran-lembaran bertuliskan ayat al-Qur’an di tempat yang menjijikan, seperti WC dan lainnya. Syekh Ibn ‘Abidin berkata: *“Jika seseorang melakukan demikian maka ia telah menjadi kafir sekalipun ia tidak bertujuan untuk menghinakan, karena perbuatannya tersebut sudah menunjukan penghinaan”.* Demikian pula melemparkan lembaran-lembaran yang berisikan ilmu-ilmu syari’at di tempat menjijikan tersebut, atau lembaran yang berisikan nama-nama Allah, apa bila ia mengetahui bahwa lembaran itu memuat hal-hal tersebut.
Demikian pula seorang yang menggantungkan lambang-lambang kufur pada dirinya yang bukan karena darurat (seperti salib dan lainnya), jika ia bertujuan dari pada itu untuk mencari berkah, atau untuk mengagungkannya, atau karena manganggap perkara tersebut sebagai sesuatu yang halal, maka orang ini telah menjadi kafir. Termasuk seorang yang bersujud/menyebah berhala, atau sesembahan orang kafir lainnya dengan tujuan beribadah kepadanya.
Dalil dari adanya kufur Fi’li adalah firman Allah:
لاَ تَسْجُدُوْا لِلشّمْسِ وَلاَ لِلْقَمَرِ (سورة فصلت: 37)
*“Janganlah kalian sujud kepada matahari dan jangan pula kalian sujud kepada bulan”.* (QS. Fushishlat: 37)
*(Tiga); Kufur Qauli (kufur perkatan).* Artinya kufur yang terjadi karena perkataan. Contoh kufur ini sangat banyak, dan macam kufur ini yang sering terjadi pada masyarakat. Seperti orang yan mencaci maki Allah, mencaci maki para nabi Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, atau segala sesuatu yang yang diagungkan dalam Islam. Imam al-Qadli ‘Iyadl al-Maliki dalam kitab asy-Syifa Bi Ta’rif Huquq al-Musthafa berkata: “Tidak ada perselisihan di antara para ulama bahwa orang yang mencaci maki Allah telah mnejadi kafir”.
Contoh; Seorang muslim berkata kepada sesama muslim lainnya: “Wahai kafir...!”, tanpa ada takwil dari yang mengucapkannya. Maka orang yang berkata demikian telah menjadi kafir, karena ia telah menamakan Islam sebagai kekufuran.
Contoh lain; Seseorang berkata: “Saya sangat rajin shalat, namun rizki saya sangat sulit. Sementara tetangga saya tidak pernah shalat,naun rizkinya sangat luas. Ini berarti Allah telah menzhalimi saya…!”. Maka orang ini telah menjadi kafir.
Contoh lain; Seorang yang sedang sakit parah berkata: “Jika Allah menyiksa saya karena saya meninggalkan shalat dengan kondisi sakit parah semacam ini, maka berarti Allah telah menzhalimi saya…!. Maka orang ini telah mnejadi kafir.
Contoh lain; Seorang yang sedang sakit parah, karena ia tidak sabar dalam sakitnya, ia berkata: “Ya Allah matikanlah saya segera, terserah Engkau mau Engkau matikan saya dalam keadaan Islam atau dalam keadaan kafir”. Maka orang semacam ini telah menjadi kafir.
Contoh lain; Seseorang berkata: “Untuk
Dalil adanya kufur I’tiqadi adalah firman Allah:
إنّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الّذِيْنَ ءَامَنُوْا باللهِ وَرَسُوْلِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوْا (سورة الحجرات: 15)
*“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak ragu”.* (QS. Al-Hujurat: 15)
*(Dua); Kufur Fi’li (kufur perbuatan), artinya kufur yang terjadi karena perbuatan.* Seperti melemparkan al-Qur’an, atau lembaran-lembaran bertuliskan ayat al-Qur’an di tempat yang menjijikan, seperti WC dan lainnya. Syekh Ibn ‘Abidin berkata: *“Jika seseorang melakukan demikian maka ia telah menjadi kafir sekalipun ia tidak bertujuan untuk menghinakan, karena perbuatannya tersebut sudah menunjukan penghinaan”.* Demikian pula melemparkan lembaran-lembaran yang berisikan ilmu-ilmu syari’at di tempat menjijikan tersebut, atau lembaran yang berisikan nama-nama Allah, apa bila ia mengetahui bahwa lembaran itu memuat hal-hal tersebut.
Demikian pula seorang yang menggantungkan lambang-lambang kufur pada dirinya yang bukan karena darurat (seperti salib dan lainnya), jika ia bertujuan dari pada itu untuk mencari berkah, atau untuk mengagungkannya, atau karena manganggap perkara tersebut sebagai sesuatu yang halal, maka orang ini telah menjadi kafir. Termasuk seorang yang bersujud/menyebah berhala, atau sesembahan orang kafir lainnya dengan tujuan beribadah kepadanya.
Dalil dari adanya kufur Fi’li adalah firman Allah:
لاَ تَسْجُدُوْا لِلشّمْسِ وَلاَ لِلْقَمَرِ (سورة فصلت: 37)
*“Janganlah kalian sujud kepada matahari dan jangan pula kalian sujud kepada bulan”.* (QS. Fushishlat: 37)
*(Tiga); Kufur Qauli (kufur perkatan).* Artinya kufur yang terjadi karena perkataan. Contoh kufur ini sangat banyak, dan macam kufur ini yang sering terjadi pada masyarakat. Seperti orang yan mencaci maki Allah, mencaci maki para nabi Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, atau segala sesuatu yang yang diagungkan dalam Islam. Imam al-Qadli ‘Iyadl al-Maliki dalam kitab asy-Syifa Bi Ta’rif Huquq al-Musthafa berkata: “Tidak ada perselisihan di antara para ulama bahwa orang yang mencaci maki Allah telah mnejadi kafir”.
Contoh; Seorang muslim berkata kepada sesama muslim lainnya: “Wahai kafir...!”, tanpa ada takwil dari yang mengucapkannya. Maka orang yang berkata demikian telah menjadi kafir, karena ia telah menamakan Islam sebagai kekufuran.
Contoh lain; Seseorang berkata: “Saya sangat rajin shalat, namun rizki saya sangat sulit. Sementara tetangga saya tidak pernah shalat,naun rizkinya sangat luas. Ini berarti Allah telah menzhalimi saya…!”. Maka orang ini telah menjadi kafir.
Contoh lain; Seorang yang sedang sakit parah berkata: “Jika Allah menyiksa saya karena saya meninggalkan shalat dengan kondisi sakit parah semacam ini, maka berarti Allah telah menzhalimi saya…!. Maka orang ini telah mnejadi kafir.
Contoh lain; Seorang yang sedang sakit parah, karena ia tidak sabar dalam sakitnya, ia berkata: “Ya Allah matikanlah saya segera, terserah Engkau mau Engkau matikan saya dalam keadaan Islam atau dalam keadaan kafir”. Maka orang semacam ini telah menjadi kafir.
Contoh lain; Seseorang berkata: “Untuk
March 30, 2020
apa mengeluarkan zakat, itu hanya membodohi orang-orang malas saja, mereka akan bertambah malas jika mereka di beri harta zakat…!”. Orang yang berkata semacam ini telah menjadi kafir.
Dalil dari kufur Qauli adalah firman Allah:
يَحْلِفُوْنَ بِاللهِ مَا قَالُوْا وَلَقَدْ قَالُوْا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوْا بَعْدَ إسْلاَمِهِمْ (سورة التوبة: 74)
“Mereka (orang-orang kafir) bersumpah dengan nama Allah atas apa yang telah mereka ucapkan, padahal mereka telah benar-benar berkata-kata kufur, dan mereka telah menjadi kafir setelah mereka Islam”.* (QS. At-Taubah: 74)
*Kholil Abou Fateh*
_al-Asy'ari asy-Syafi'i ar-Rifa'i al-Qadiri_
Dalil dari kufur Qauli adalah firman Allah:
يَحْلِفُوْنَ بِاللهِ مَا قَالُوْا وَلَقَدْ قَالُوْا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوْا بَعْدَ إسْلاَمِهِمْ (سورة التوبة: 74)
“Mereka (orang-orang kafir) bersumpah dengan nama Allah atas apa yang telah mereka ucapkan, padahal mereka telah benar-benar berkata-kata kufur, dan mereka telah menjadi kafir setelah mereka Islam”.* (QS. At-Taubah: 74)
*Kholil Abou Fateh*
_al-Asy'ari asy-Syafi'i ar-Rifa'i al-Qadiri_
March 30, 2020
📣📣📣
Lagi *#dirumahaja*? isi waktu dengan membaca ebook dan artikel bertema Tauhid/Aqidah Ahlussunnnah Wal Jama'ah
Save nomor WhatsApp di bawah ini. Kirim chat Nama dan Kota Asal. Kami kirim ebook untuk anda baca dan sebarluaskan!
*Lihat judul yang hendak di baca pada katalog buku di profil WhatsApp Business ini*
*Share jika bermanfaat*❗
______
Info buku cetak:
*Nurul Hikmah Press*
_al-Asy'ari asy-Syafi'i ar-Rifa'i al-Qadiri_
+6287878023938
*Pondok Pesantren Nurul Hikmah*
Untuk Menghafal Al-Qur'an dan Kajian Ilmu Agama Madzhab Aqidah Ahlussunnnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah - Tangerang Banten Asuhan Dr. H. Kholilurrohman, MA | https://nurulhikmah.ponpes.id | YouTube.com/c/ustadzkholilaboufateh
Lagi *#dirumahaja*? isi waktu dengan membaca ebook dan artikel bertema Tauhid/Aqidah Ahlussunnnah Wal Jama'ah
Save nomor WhatsApp di bawah ini. Kirim chat Nama dan Kota Asal. Kami kirim ebook untuk anda baca dan sebarluaskan!
*Lihat judul yang hendak di baca pada katalog buku di profil WhatsApp Business ini*
*Share jika bermanfaat*❗
______
Info buku cetak:
*Nurul Hikmah Press*
_al-Asy'ari asy-Syafi'i ar-Rifa'i al-Qadiri_
+6287878023938
*Pondok Pesantren Nurul Hikmah*
Untuk Menghafal Al-Qur'an dan Kajian Ilmu Agama Madzhab Aqidah Ahlussunnnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah - Tangerang Banten Asuhan Dr. H. Kholilurrohman, MA | https://nurulhikmah.ponpes.id | YouTube.com/c/ustadzkholilaboufateh
March 31, 2020
Tauhid Corner via @like
📚🖋️
Umat Islam Indonesia berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah, mengikuti aliran *Asy’ariyyah* dalam bidang akidah dan Madzhab *Syafi’i* dalam hukum fiqih. Berikut ini penegasan salah seorang ulama Indonesia tentang akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah:
4️⃣ *Asy-Syaikh Muhammad Shaleh ibnu Umar as-Samaraniy yang dikenal dengan sebutan Kiai Shaleh Darat Semarang* (w 1321 H/sekitar tahun 1901). Beliau berkata dalam terjemah kitab _*al-Hikam*_ (dalam bahasa jawa), sebagai berikut:
_*“…lan ora arah lan ora enggon lan ora mongso lan ora werna”*_. Maknanya: *”…dan (Allah Maha Suci) dari arah, tempat, masa dan warna”*
__
Baca selengkapnya >>> https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookaattdta/
Tersedia buku cetak:
*PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH*
*Nurul Hikmah Press*
wa.me/6287878023938
Umat Islam Indonesia berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah, mengikuti aliran *Asy’ariyyah* dalam bidang akidah dan Madzhab *Syafi’i* dalam hukum fiqih. Berikut ini penegasan salah seorang ulama Indonesia tentang akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah:
4️⃣ *Asy-Syaikh Muhammad Shaleh ibnu Umar as-Samaraniy yang dikenal dengan sebutan Kiai Shaleh Darat Semarang* (w 1321 H/sekitar tahun 1901). Beliau berkata dalam terjemah kitab _*al-Hikam*_ (dalam bahasa jawa), sebagai berikut:
_*“…lan ora arah lan ora enggon lan ora mongso lan ora werna”*_. Maknanya: *”…dan (Allah Maha Suci) dari arah, tempat, masa dan warna”*
__
Baca selengkapnya >>> https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookaattdta/
Tersedia buku cetak:
*PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH*
*Nurul Hikmah Press*
wa.me/6287878023938
March 31, 2020
*PENJELASAN BAHWA LANGIT ADALAH KIBLAT DO’A*
______
1⃣ _*Al-Imâm*_ *Abu Manshur al-Maturidi; Imam Ahlussunnah Wal Jama’ah,* dalam salah satu karyanya berjudul _*Kitâb al-Tauhîd*_ menuliskan sebagai berikut:
وأما رفع الأيدي إلى السماء فعلى العبادة، ولله أن يَتعبَّد عبادَه بما شاء، ويوجههم إلى حيث شاء، وإن ظَنَّ من يظن أن رفع الأبصار إلى السماء لأن الله من ذلك الوجه إنما هو كظن من يزعم أنه إلى جهة أسفل الأرض بما يضع عليها وجهه متوجهًا في الصلاة ونحوها، وكظن من يزعم أنه في شرق الأرض وغربها بما يتوجه إلى ذلك في الصلاة، أو نحو مكة لخروجه إلى الحج. اهـ
_*“Adapun menghadapkan telapak tangan ke arah langit dalam berdoa adalah perintah ibadah. Dan Allah memerintah para hamba untuk beribadah kepada-Nya dengan jalan apapun yang Dia kehendaki, juga memerintah mereka untuk menghadap ke arah manapun yang Dia kehendaki. Jika seseorang berprasangka bahwa Allah di arah atas dengan alasan karena seseorang saat berdoa menghadapkan wajah dan tangannya ke arah atas, maka orang semacam ini tidak berbeda dengan kesesatan orang yang berprasangka bahwa Allah berada di arah bawah dengan alasan karena seseorang yang sedang sujud menghadapkan wajahnya ke arah bawah lebih dekat kepada Allah. Orang-orang semacam itu sama sesatnya dengan yang berkeyakinan bahwa Allah di berbagai penjuru; di timur atau di barat sesuai seseorang menghadap di dalam shalatnya. Juga sama sesatnya dengan yang berkeyakinan Allah di Mekah karena Dia dituju dalam ibadah haji”*_
*(Kitâb al-Tauhîd, h. 75-76)*
______
*PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH*
*Penyusun :* Kholilurrohman
*ISBN :* 978-623-92773-0-7
*Penerbit :* Nurul Hikmah Press
*Halaman :* 298
*Size :* 14 X 20 Cm
https://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/buku/agama-kepercayaan/30u1zxm-jual-penjelasan-lengkap-allah-ada-tanpa-tempat-dan-tanpa-arah-aqidah-islam?utm_source=apps
_______
nurulhikmah.ponpes.id | youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh | facebook.com/allahadatanpatempatdantanpaarah | wa.me/6287878023938 | t.me/Kholilaboufateh
______
1⃣ _*Al-Imâm*_ *Abu Manshur al-Maturidi; Imam Ahlussunnah Wal Jama’ah,* dalam salah satu karyanya berjudul _*Kitâb al-Tauhîd*_ menuliskan sebagai berikut:
وأما رفع الأيدي إلى السماء فعلى العبادة، ولله أن يَتعبَّد عبادَه بما شاء، ويوجههم إلى حيث شاء، وإن ظَنَّ من يظن أن رفع الأبصار إلى السماء لأن الله من ذلك الوجه إنما هو كظن من يزعم أنه إلى جهة أسفل الأرض بما يضع عليها وجهه متوجهًا في الصلاة ونحوها، وكظن من يزعم أنه في شرق الأرض وغربها بما يتوجه إلى ذلك في الصلاة، أو نحو مكة لخروجه إلى الحج. اهـ
_*“Adapun menghadapkan telapak tangan ke arah langit dalam berdoa adalah perintah ibadah. Dan Allah memerintah para hamba untuk beribadah kepada-Nya dengan jalan apapun yang Dia kehendaki, juga memerintah mereka untuk menghadap ke arah manapun yang Dia kehendaki. Jika seseorang berprasangka bahwa Allah di arah atas dengan alasan karena seseorang saat berdoa menghadapkan wajah dan tangannya ke arah atas, maka orang semacam ini tidak berbeda dengan kesesatan orang yang berprasangka bahwa Allah berada di arah bawah dengan alasan karena seseorang yang sedang sujud menghadapkan wajahnya ke arah bawah lebih dekat kepada Allah. Orang-orang semacam itu sama sesatnya dengan yang berkeyakinan bahwa Allah di berbagai penjuru; di timur atau di barat sesuai seseorang menghadap di dalam shalatnya. Juga sama sesatnya dengan yang berkeyakinan Allah di Mekah karena Dia dituju dalam ibadah haji”*_
*(Kitâb al-Tauhîd, h. 75-76)*
______
*PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH*
*Penyusun :* Kholilurrohman
*ISBN :* 978-623-92773-0-7
*Penerbit :* Nurul Hikmah Press
*Halaman :* 298
*Size :* 14 X 20 Cm
https://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/buku/agama-kepercayaan/30u1zxm-jual-penjelasan-lengkap-allah-ada-tanpa-tempat-dan-tanpa-arah-aqidah-islam?utm_source=apps
_______
nurulhikmah.ponpes.id | youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh | facebook.com/allahadatanpatempatdantanpaarah | wa.me/6287878023938 | t.me/Kholilaboufateh
April 1, 2020
📣📣📣
*INFORMASI*
Untuk mempermudah sharing dan download ebook karya Dr. H. Kholilurrohman, MA ( @Kiyai Kholil ) Pengasuh Grup WhatsApp Tawhid Corner, *disarankan kepada seluruh anggota grup Tawhid Corner untuk Subscribe Channel Telegram Tawhid Corner*, selanjutnya file ebook akan kami share di channel tersebut. File/Text akan dikategorikan pada tab *Media*, *File* dan *Link* sehingga mempermudah pencarian dan download jika file yang telah di download masing-masing anggota terhapus.
Download aplikasi Telegram dan Subscribe Channel Tawhid Corner >>> *t.me/Kholilaboufateh*
*(Share Channel Telegram Tawhid Corner ke semua kontak anda agar dapat mengambil manfaat)*
*Link Download Aplikasi Telegram:*
https://play.google.com/store/apps/details?id=org.telegram.messenger
_
Dipersilahkan dan kami menerima bagi anggota grup yang ingin berdonasi mendukung dakwah multimedia Pondok Pesantren Nurul Hikmah (nurulhikmah.ponpes.id) dalam peberbitan/percetakan ebook-ebook tersebut (facebook.com/nurulhikmahpress) dan juga mengembangkan YouTube Channel Ustadz Kholil Abou Fateh (youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh). Silahkan hubungi kami.
Terima kasih atas perhatiannya
Salaam,
*Tim Admin*
wa.me/6287878023938
*INFORMASI*
Untuk mempermudah sharing dan download ebook karya Dr. H. Kholilurrohman, MA ( @Kiyai Kholil ) Pengasuh Grup WhatsApp Tawhid Corner, *disarankan kepada seluruh anggota grup Tawhid Corner untuk Subscribe Channel Telegram Tawhid Corner*, selanjutnya file ebook akan kami share di channel tersebut. File/Text akan dikategorikan pada tab *Media*, *File* dan *Link* sehingga mempermudah pencarian dan download jika file yang telah di download masing-masing anggota terhapus.
Download aplikasi Telegram dan Subscribe Channel Tawhid Corner >>> *t.me/Kholilaboufateh*
*(Share Channel Telegram Tawhid Corner ke semua kontak anda agar dapat mengambil manfaat)*
*Link Download Aplikasi Telegram:*
https://play.google.com/store/apps/details?id=org.telegram.messenger
_
Dipersilahkan dan kami menerima bagi anggota grup yang ingin berdonasi mendukung dakwah multimedia Pondok Pesantren Nurul Hikmah (nurulhikmah.ponpes.id) dalam peberbitan/percetakan ebook-ebook tersebut (facebook.com/nurulhikmahpress) dan juga mengembangkan YouTube Channel Ustadz Kholil Abou Fateh (youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh). Silahkan hubungi kami.
Terima kasih atas perhatiannya
Salaam,
*Tim Admin*
wa.me/6287878023938
April 1, 2020
Tauhid Corner pinned «📣📣📣 *INFORMASI* Untuk mempermudah sharing dan download ebook karya Dr. H. Kholilurrohman, MA ( @Kiyai Kholil ) Pengasuh Grup WhatsApp Tawhid Corner, *disarankan kepada seluruh anggota grup Tawhid Corner untuk Subscribe Channel Telegram Tawhid Corner*,…»
April 1, 2020
April 2, 2020
April 2, 2020
April 4, 2020
Tauhid Corner via @like
*PENJELASAN BAHWA LANGIT ADALAH KIBLAT DO’A*
______
2️⃣ _*Amîr al-Mu’minîn Fî al-Hadîts al-Imâm al-Hâfizh*_ *Ibn Hajar al-Asqalani* (w 852 H) dalam kitab _*Fath al-Bâri Bi Syarh Shahîh al-Bukhâri*_ menuliskan:
السماء قِبْلة الدعاء كما أن الكعبة قِبْلة الصلاة. اهـ
*“Langit adalah kiblat di dalam berdoa sebagaimana ka’bah merupakan kiblat di dalam shalat”*
______
📖 *Fath al-Bâri*, j. 2, h. 233
*PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH*
*Penyusun :* Kholilurrohman
*ISBN :* 978-623-92773-0-7
*Penerbit :* Nurul Hikmah Press
*Halaman :* 298
*Size :* 14 X 20 Cm
https://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/buku/agama-kepercayaan/30u1zxm-jual-penjelasan-lengkap-allah-ada-tanpa-tempat-dan-tanpa-arah-aqidah-islam?utm_source=apps
_______
nurulhikmah.ponpes.id | youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh | facebook.com/allahadatanpatempatdantanpaarah | wa.me/6287878023938 | t.me/Kholilaboufateh
______
2️⃣ _*Amîr al-Mu’minîn Fî al-Hadîts al-Imâm al-Hâfizh*_ *Ibn Hajar al-Asqalani* (w 852 H) dalam kitab _*Fath al-Bâri Bi Syarh Shahîh al-Bukhâri*_ menuliskan:
السماء قِبْلة الدعاء كما أن الكعبة قِبْلة الصلاة. اهـ
*“Langit adalah kiblat di dalam berdoa sebagaimana ka’bah merupakan kiblat di dalam shalat”*
______
📖 *Fath al-Bâri*, j. 2, h. 233
*PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH*
*Penyusun :* Kholilurrohman
*ISBN :* 978-623-92773-0-7
*Penerbit :* Nurul Hikmah Press
*Halaman :* 298
*Size :* 14 X 20 Cm
https://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/buku/agama-kepercayaan/30u1zxm-jual-penjelasan-lengkap-allah-ada-tanpa-tempat-dan-tanpa-arah-aqidah-islam?utm_source=apps
_______
nurulhikmah.ponpes.id | youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh | facebook.com/allahadatanpatempatdantanpaarah | wa.me/6287878023938 | t.me/Kholilaboufateh
April 4, 2020
*PENJELASAN BAHWA LANGIT ADALAH KIBLAT DO’A*
______
3️⃣ _*Al-Imâm al-Hâfizh*_ *Muhammad Murtadla az-Zabidi* dalam karya fenomenalnya berjudul _*Ithâf as-Sâdah al-Muttaqîn Bi Syarh Ihyâ’ ‘Ulûmiddîn*_ menuliskan:
فإن قيل: إذا كان الحقُّ سبحانه ليس في جهةٍ، فما معنى رفع الأيدي بالدعاء نحو السماء؟ فالجواب: من وجهين ذكرهما الطُّرْطُوشي: أحدهما: أنه محلُّ التعبُّد، كاستقبالِ الكعبةِ في الصلاة، وإلصاق الجبهةِ بالأرضِ في السجود، مع تنزُّهه سبحانه عن محلِّ البيت ومحلِّ السجود، فكأنَّ السماءَ قبلةُ الدعاء. وثانيهما: أنها لما كانَتْ مهبِط الرزقِ والوحيِ وموضعَ الرحمةِ والبركةِ، على معنى أن المطرَ يَنزِلُ منها إلى الأرضِ فيخرج نباتًا، وهي مَسكنُ الملإ الأعلى، فإذا قَضَى اللهُ أمرًا ألقاه إليهم، فيُلقونه إلى أهلِ الأرض، وكذلك الأعمال تُرفَع، وفيها غيرُ واحد من الأنبياء، وفيها الجنةُ التي هي غايةُ الأماني، فلما كانت مَعْدِنًا لهذه الأمور العِظام ومَعرِفةَ القضاءِ والقَدَر، تَصرَّفَت الهِممُ إليها، وتوفَّرَت الدواعي عليها. اهـ
_“Jika dikatakan bahwa Allah ada tanpa arah, maka apakah makna mengangkat telapak tangan ke arah langit ketika berdoa?_
*Jawab:*
Terdapat dua segi dalam hal ini sebagaimana dituturkan oleh al-Thurthusi.
*Pertama:* Bahwa hal tersebut untuk tujuan ibadah. Seperti halnya menghadap ke arah ka’bah dalam shalat, atau meletakan kening di atas bumi saat sujud, padahal Allah Maha Suci dari bertempat di dalam ka’bah, juga Maha Suci dari bertempat di tempat sujud. Dengan demikian langit adalah kiblat dalam berdoa.
*Kedua:* Bahwa langit adalah tempat darinya turun rizki, wahyu, rahmat dan berkah. Artinya dari langit turun hujan yang dengannya bumi mengeluarkan tumbuh-tumbuhan. Langit juga tempat yang agung bagi para Malaikat (al-Mala’ al-A’lâ). Segala ketentuan yang Allah tentukan disampaikannya kepada para Malaikat, lalu kemudian para Malaikat tersebut menyampaikannya kepada penduduk bumi. Demikian pula arah langit adalah tempat diangkatnya amalan-amalan yang saleh. Sebagaimana di langit tersebut terdapat beberapa Nabi dan tempat bagi surga (yang berada di atas langit ke tujuh) yang merupakan puncak harapan. Maka oleh karena langit itu sebagai tempat bagi hal-hal yang diagungkan tersebut di atas, termasuk pengetahuan Qadla dan Qadar, maka titik konsen dalam praktek ibadah di arahkan kepadanya”.
Pada bagian lain dalam kitab yang sama, _*al-Hâfizh*_ *al-Zabidi* menuliskan:
وإنما اختُصَّت السماء برفع الأيدي إليها عند الدعاء لأنها جُعِلَت قِبْلة الأدعية كما أن الكعبة جُعِلَت قِبْلة للمصلي يستقبلها في الصلاة، ولا يقال إن الله تعالى في جهة الكعبة. اهـ
_*“Langit dikhusukan dalam berdoa agar tangan diarahkan kepadanya karena langit-langit adalah kiblat dalam berdoa, sebagaimana ka’bah dijadikan kiblat bagi orang yang shalat di dalam shalatnya. Tidak boleh dikatakan bahwa Allah berada di arah ka’bah”*_
Masih dalam kitab yang sama _*al-Hâfizh*_ *al-Zabidi* juga menuliskan:
فأما رفع الأيدي عند السؤال والدعاء إلى جهة السماء فهو لأنها قِبلة الدعاء كما أن البيت قِبلة الصلاة يُسْتقبَل بالصدر والوجه، والمعبودُ بالصلاة والمقصودُ بالدعاء ـ وهو الله تعالى ـ منزه عن الحلول بالبيت والسماء؛ وقد أشار النسفي أيضًا فقال: ورفع الأيدي والوجوه عند الدعاء تعبُّد محض كالتوجّه إلى الكعبة في الصلاة، فالسماء قِبْلة الدعاء كالبيت قِبْلة الصلاة. اهـ
_*“Adapun mengangkat tangan ketika meminta dan berdoa kepada Allah ke arah langit karena ia adalah kiblat dalam berdoa, sebagaimana ka’bah merupakan kiblat shalat dengan menghadapkan badan dan wajah kepadanya. Yang dituju dalam ibadah shalat dan yang diminta dalam berdoa adalah Allah, Dia Maha suci dari bertempat dalam ka’bah dan langit. Tentang hal ini an-Nasafi berkata: Mengangkat tangan dan menghadapkan wajah ketika berdoa adalah murni merupakan ibadah, sebagaimana menghadap ke arah ka’bah di dalam shalat, maka langit adalah kiblat dalam berdoa sebagaimana ka’bah adalah kiblat dalam shalat”*_
📖 *Izh-hâr al-‘Aqîdah as-Sunniyyah, j. 2, h. 104*
______
*PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH*
*Penyusun :* Kholilurrohman
*ISBN :* 978-623-92773-0-7
*Penerbit :* Nurul Hikmah Press
*Halaman :* 298
*Size :* 14 X 20 Cm
https://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/buku/agama-keperc
______
3️⃣ _*Al-Imâm al-Hâfizh*_ *Muhammad Murtadla az-Zabidi* dalam karya fenomenalnya berjudul _*Ithâf as-Sâdah al-Muttaqîn Bi Syarh Ihyâ’ ‘Ulûmiddîn*_ menuliskan:
فإن قيل: إذا كان الحقُّ سبحانه ليس في جهةٍ، فما معنى رفع الأيدي بالدعاء نحو السماء؟ فالجواب: من وجهين ذكرهما الطُّرْطُوشي: أحدهما: أنه محلُّ التعبُّد، كاستقبالِ الكعبةِ في الصلاة، وإلصاق الجبهةِ بالأرضِ في السجود، مع تنزُّهه سبحانه عن محلِّ البيت ومحلِّ السجود، فكأنَّ السماءَ قبلةُ الدعاء. وثانيهما: أنها لما كانَتْ مهبِط الرزقِ والوحيِ وموضعَ الرحمةِ والبركةِ، على معنى أن المطرَ يَنزِلُ منها إلى الأرضِ فيخرج نباتًا، وهي مَسكنُ الملإ الأعلى، فإذا قَضَى اللهُ أمرًا ألقاه إليهم، فيُلقونه إلى أهلِ الأرض، وكذلك الأعمال تُرفَع، وفيها غيرُ واحد من الأنبياء، وفيها الجنةُ التي هي غايةُ الأماني، فلما كانت مَعْدِنًا لهذه الأمور العِظام ومَعرِفةَ القضاءِ والقَدَر، تَصرَّفَت الهِممُ إليها، وتوفَّرَت الدواعي عليها. اهـ
_“Jika dikatakan bahwa Allah ada tanpa arah, maka apakah makna mengangkat telapak tangan ke arah langit ketika berdoa?_
*Jawab:*
Terdapat dua segi dalam hal ini sebagaimana dituturkan oleh al-Thurthusi.
*Pertama:* Bahwa hal tersebut untuk tujuan ibadah. Seperti halnya menghadap ke arah ka’bah dalam shalat, atau meletakan kening di atas bumi saat sujud, padahal Allah Maha Suci dari bertempat di dalam ka’bah, juga Maha Suci dari bertempat di tempat sujud. Dengan demikian langit adalah kiblat dalam berdoa.
*Kedua:* Bahwa langit adalah tempat darinya turun rizki, wahyu, rahmat dan berkah. Artinya dari langit turun hujan yang dengannya bumi mengeluarkan tumbuh-tumbuhan. Langit juga tempat yang agung bagi para Malaikat (al-Mala’ al-A’lâ). Segala ketentuan yang Allah tentukan disampaikannya kepada para Malaikat, lalu kemudian para Malaikat tersebut menyampaikannya kepada penduduk bumi. Demikian pula arah langit adalah tempat diangkatnya amalan-amalan yang saleh. Sebagaimana di langit tersebut terdapat beberapa Nabi dan tempat bagi surga (yang berada di atas langit ke tujuh) yang merupakan puncak harapan. Maka oleh karena langit itu sebagai tempat bagi hal-hal yang diagungkan tersebut di atas, termasuk pengetahuan Qadla dan Qadar, maka titik konsen dalam praktek ibadah di arahkan kepadanya”.
Pada bagian lain dalam kitab yang sama, _*al-Hâfizh*_ *al-Zabidi* menuliskan:
وإنما اختُصَّت السماء برفع الأيدي إليها عند الدعاء لأنها جُعِلَت قِبْلة الأدعية كما أن الكعبة جُعِلَت قِبْلة للمصلي يستقبلها في الصلاة، ولا يقال إن الله تعالى في جهة الكعبة. اهـ
_*“Langit dikhusukan dalam berdoa agar tangan diarahkan kepadanya karena langit-langit adalah kiblat dalam berdoa, sebagaimana ka’bah dijadikan kiblat bagi orang yang shalat di dalam shalatnya. Tidak boleh dikatakan bahwa Allah berada di arah ka’bah”*_
Masih dalam kitab yang sama _*al-Hâfizh*_ *al-Zabidi* juga menuliskan:
فأما رفع الأيدي عند السؤال والدعاء إلى جهة السماء فهو لأنها قِبلة الدعاء كما أن البيت قِبلة الصلاة يُسْتقبَل بالصدر والوجه، والمعبودُ بالصلاة والمقصودُ بالدعاء ـ وهو الله تعالى ـ منزه عن الحلول بالبيت والسماء؛ وقد أشار النسفي أيضًا فقال: ورفع الأيدي والوجوه عند الدعاء تعبُّد محض كالتوجّه إلى الكعبة في الصلاة، فالسماء قِبْلة الدعاء كالبيت قِبْلة الصلاة. اهـ
_*“Adapun mengangkat tangan ketika meminta dan berdoa kepada Allah ke arah langit karena ia adalah kiblat dalam berdoa, sebagaimana ka’bah merupakan kiblat shalat dengan menghadapkan badan dan wajah kepadanya. Yang dituju dalam ibadah shalat dan yang diminta dalam berdoa adalah Allah, Dia Maha suci dari bertempat dalam ka’bah dan langit. Tentang hal ini an-Nasafi berkata: Mengangkat tangan dan menghadapkan wajah ketika berdoa adalah murni merupakan ibadah, sebagaimana menghadap ke arah ka’bah di dalam shalat, maka langit adalah kiblat dalam berdoa sebagaimana ka’bah adalah kiblat dalam shalat”*_
📖 *Izh-hâr al-‘Aqîdah as-Sunniyyah, j. 2, h. 104*
______
*PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH*
*Penyusun :* Kholilurrohman
*ISBN :* 978-623-92773-0-7
*Penerbit :* Nurul Hikmah Press
*Halaman :* 298
*Size :* 14 X 20 Cm
https://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/buku/agama-keperc
April 4, 2020
ayaan/30u1zxm-jual-penjelasan-lengkap-allah-ada-tanpa-tempat-dan-tanpa-arah-aqidah-islam?utm_source=apps
_______
nurulhikmah.ponpes.id | youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh | facebook.com/allahadatanpatempatdantanpaarah | wa.me/6287878023938 | t.me/Kholilaboufateh
_______
nurulhikmah.ponpes.id | youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh | facebook.com/allahadatanpatempatdantanpaarah | wa.me/6287878023938 | t.me/Kholilaboufateh
April 4, 2020
📡📡📡
🎧 *TAWHID CORNER PODCAST*
Bersama:
*Ustadz Kholil Abou Fateh*
https://anchor.fm/ustadzkholilaboufateh
______
Episode:
📖 *Kajian Kitab Ad-Durrah al-Bahiyyah Fi Hal Alfazh Al-Aqidah Ath-Thahawiyyah Karya Asy-Syaikh Abdullah al-Harari*
*Part 1 >>>* http://tinyurl.com/rubhvoz
*Part 2 >>>* http://tinyurl.com/tc4g7n3
🎧 *TAWHID CORNER PODCAST*
Bersama:
*Ustadz Kholil Abou Fateh*
https://anchor.fm/ustadzkholilaboufateh
______
Episode:
📖 *Kajian Kitab Ad-Durrah al-Bahiyyah Fi Hal Alfazh Al-Aqidah Ath-Thahawiyyah Karya Asy-Syaikh Abdullah al-Harari*
*Part 1 >>>* http://tinyurl.com/rubhvoz
*Part 2 >>>* http://tinyurl.com/tc4g7n3
April 4, 2020
🔖Bedah Buku Santai Bahas Bid'ah. al-Hamdu Lillah, menjadi mudah dipahami...
Simak kajian berikut, semoga bermanfaat!
*MEMAHAMI MAKNA BID'AH SECARA KOMPREHENSIF*
https://youtu.be/qost8h3F1WY
______
Buku yang di kaji:
https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookmmbsk/
Tersedia buku cetak di
*Nurul Hikmah Press*
wa.me/6287878023938
Simak kajian berikut, semoga bermanfaat!
*MEMAHAMI MAKNA BID'AH SECARA KOMPREHENSIF*
https://youtu.be/qost8h3F1WY
______
Buku yang di kaji:
https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookmmbsk/
Tersedia buku cetak di
*Nurul Hikmah Press*
wa.me/6287878023938
YouTube
Catat, Bid'ah Itu Ada Yg Wajib !! - Memahami Makna Bid'ah part 5
Kajian Umum Di Masjid RS. Bhakti Asih Karang Tengah Tangerang Banten
April 5, 2020
*PENJELASAN BAHWA LANGIT ADALAH KIBLAT DO’A*
__________
4️⃣ *Asy-Syaikh Mulla Ali al-Qari (w 1014 H)* dalam _*Syarh al-Fiqh al-Akbar*_, salah satu kitab yang cukup urgen dalam untuk memahami risalah al-Fiqh al-Akbar karya al-Imâm Abu Hanifah, menuliskan sebagai berikut:
السماء قِبْلة الدعاء بمعنى أنها محل نزول الرحمة التي هي سبب أنواع النعمة، وهو مُوجِب دفع أصناف النقمة، وذكر الشيخ أبو معين النسفي إمام هذا الفن في "التمهيد" له من أن المحقّقين قرّروا أن رفع الأيدي إلى السماء في حال الدعاء تعبّد محض. اهـ
_*“Langit adalah kiblat dalam berdoa dalam pengertian bahwa langit merupakan tempat bagi turunnya rahmat yang merupakan sebab bagi meraih berbagai macam kenikmatan dan mencegah berbagai keburukan. Asy-Syaikh Abu Mu’ain al-Nasafi dalam kitab at-Tamhîd tentang hal ini menyebutkan bahwa para Muhaqqiq telah menetapkan bahwa mengangkat tangan ke arah langit dalam berdoa adalah murni karena merupakan ibadah”*_
📖 *Syarh al-Fiqh al-Akbar, h. 199*
__________
PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH
__________
4️⃣ *Asy-Syaikh Mulla Ali al-Qari (w 1014 H)* dalam _*Syarh al-Fiqh al-Akbar*_, salah satu kitab yang cukup urgen dalam untuk memahami risalah al-Fiqh al-Akbar karya al-Imâm Abu Hanifah, menuliskan sebagai berikut:
السماء قِبْلة الدعاء بمعنى أنها محل نزول الرحمة التي هي سبب أنواع النعمة، وهو مُوجِب دفع أصناف النقمة، وذكر الشيخ أبو معين النسفي إمام هذا الفن في "التمهيد" له من أن المحقّقين قرّروا أن رفع الأيدي إلى السماء في حال الدعاء تعبّد محض. اهـ
_*“Langit adalah kiblat dalam berdoa dalam pengertian bahwa langit merupakan tempat bagi turunnya rahmat yang merupakan sebab bagi meraih berbagai macam kenikmatan dan mencegah berbagai keburukan. Asy-Syaikh Abu Mu’ain al-Nasafi dalam kitab at-Tamhîd tentang hal ini menyebutkan bahwa para Muhaqqiq telah menetapkan bahwa mengangkat tangan ke arah langit dalam berdoa adalah murni karena merupakan ibadah”*_
📖 *Syarh al-Fiqh al-Akbar, h. 199*
__________
PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH
April 6, 2020
April 8, 2020
April 8, 2020
April 8, 2020
April 8, 2020
💡💡💡
*PENJELASAN BAHWA LANGIT ADALAH KIBLAT DO’A*
______
6️⃣ *Asy-Syaikh Kamaluddin al-Bayyadli al-Hanafi (w 1098 H)* dalam kitab _*Isyârât al-Marâm*_ berkata:
رفع الأيدي عند الدعاء إلى جهة السماء ليس لكونه تعالى فوق السموات العُلى بل لكونها قِبلة الدعاء، إذ منها يتوقع الخيرات ويستنـزل البركات لقوله تعالى : {وفي السماء رزقكم وما توعدون} مع الإشارة إلى اتصافه تعالى بنعوت الجلال وصفات الكبرياء، وكونه تعالى فوق عباده بالقهر والاستيلاء. اهـ
*“Mengangkat tangan dalam berdoa ke arah langit bukan untuk menunjukkan bahwa Allah berada di arah langit-langit yang tinggi, akan tetapi karena langit adalah kiblat dalam berdoa. Karena darinya diminta turun berbagai kebaikan dan rahmat, karena Allah berfirman: “Dan di langit terdapat rizki kalian dan apa yang dijanjikan kepada kalian”. (QS. Al-Dzariyat: 22), dan hal itu untuk mengisayratkan bahwa Allah maha memiliki sifat agung dan kuasa, juga untuk memahamkan bahwa Allah maha menguasai dan maha menundukan atas seluruh hamba-Nya”*
*(Isyârât al-Marâm, h. 198)*
______
*PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH*
*Penyusun :* Kholilurrohman
*ISBN :* 978-623-92773-0-7
*Penerbit :* Nurul Hikmah Press
*Halaman :* 298
*Size :* 14 X 20 Cm
https://gourl.page.link/NmgN
_______
nurulhikmah.ponpes.id | youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh | facebook.com/allahadatanpatempatdantanpaarah | wa.me/6287878023938 | t.me/Kholilaboufateh
*PENJELASAN BAHWA LANGIT ADALAH KIBLAT DO’A*
______
6️⃣ *Asy-Syaikh Kamaluddin al-Bayyadli al-Hanafi (w 1098 H)* dalam kitab _*Isyârât al-Marâm*_ berkata:
رفع الأيدي عند الدعاء إلى جهة السماء ليس لكونه تعالى فوق السموات العُلى بل لكونها قِبلة الدعاء، إذ منها يتوقع الخيرات ويستنـزل البركات لقوله تعالى : {وفي السماء رزقكم وما توعدون} مع الإشارة إلى اتصافه تعالى بنعوت الجلال وصفات الكبرياء، وكونه تعالى فوق عباده بالقهر والاستيلاء. اهـ
*“Mengangkat tangan dalam berdoa ke arah langit bukan untuk menunjukkan bahwa Allah berada di arah langit-langit yang tinggi, akan tetapi karena langit adalah kiblat dalam berdoa. Karena darinya diminta turun berbagai kebaikan dan rahmat, karena Allah berfirman: “Dan di langit terdapat rizki kalian dan apa yang dijanjikan kepada kalian”. (QS. Al-Dzariyat: 22), dan hal itu untuk mengisayratkan bahwa Allah maha memiliki sifat agung dan kuasa, juga untuk memahamkan bahwa Allah maha menguasai dan maha menundukan atas seluruh hamba-Nya”*
*(Isyârât al-Marâm, h. 198)*
______
*PENJELASAN LENGKAP ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN TANPA ARAH*
*Penyusun :* Kholilurrohman
*ISBN :* 978-623-92773-0-7
*Penerbit :* Nurul Hikmah Press
*Halaman :* 298
*Size :* 14 X 20 Cm
https://gourl.page.link/NmgN
_______
nurulhikmah.ponpes.id | youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh | facebook.com/allahadatanpatempatdantanpaarah | wa.me/6287878023938 | t.me/Kholilaboufateh
April 9, 2020
April 10, 2020
📌
Beliau adalah seorang Imam yang luas ilmunya (al-Imâm al-Habr), seorang yang sangat bertaqwa dan saleh (at-Taqiy al-Barr), pembela ajaran-ajaran Rasulullah (Nashir as-Sunnah), bendera/tiang/rujukan agama Islam (‘Alam ad-Din), dan syiar bagi orang-orang Islam (Syi’ar al-Muslimin), pemimpin Ahlussunnah Wal Jama’ah dan para teolog Islam (Syekh Ahlissunnah Wa al-Mutakallimin). Adalah al-Imâm Abul Hasan Ali bin Isma’il bin Abi Bisyr Ishaq bin Salim bin Isma’il bin Abdullah bin Musa bin Bilal bin Abi Burdah Amir bin Abi Musa al-Asy’ari. Maka al-Imâm Abul Hasan adalah keturunan sahabat Rasulullah; Abu Musa al-Asy’ari.
*Selenglapnya >>>* https://nurulhikmah.ponpes.id/%E3%80%B0%E2%99%BE%F0%9F%8C%BC-biografi-ringkas-al-imam-abul-hasan-al-asyari-%F0%9F%8C%BC%E2%99%BE%E3%80%B0/
___
📥 *Ebook:*
t.me/Kholilaboufateh
📺 *YouTube:*
youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh
📚 *Book Store:*
wa.me/6287878023938
facebook.com/nurulhikmahpress
Beliau adalah seorang Imam yang luas ilmunya (al-Imâm al-Habr), seorang yang sangat bertaqwa dan saleh (at-Taqiy al-Barr), pembela ajaran-ajaran Rasulullah (Nashir as-Sunnah), bendera/tiang/rujukan agama Islam (‘Alam ad-Din), dan syiar bagi orang-orang Islam (Syi’ar al-Muslimin), pemimpin Ahlussunnah Wal Jama’ah dan para teolog Islam (Syekh Ahlissunnah Wa al-Mutakallimin). Adalah al-Imâm Abul Hasan Ali bin Isma’il bin Abi Bisyr Ishaq bin Salim bin Isma’il bin Abdullah bin Musa bin Bilal bin Abi Burdah Amir bin Abi Musa al-Asy’ari. Maka al-Imâm Abul Hasan adalah keturunan sahabat Rasulullah; Abu Musa al-Asy’ari.
*Selenglapnya >>>* https://nurulhikmah.ponpes.id/%E3%80%B0%E2%99%BE%F0%9F%8C%BC-biografi-ringkas-al-imam-abul-hasan-al-asyari-%F0%9F%8C%BC%E2%99%BE%E3%80%B0/
___
📥 *Ebook:*
t.me/Kholilaboufateh
📺 *YouTube:*
youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh
📚 *Book Store:*
wa.me/6287878023938
facebook.com/nurulhikmahpress
April 11, 2020
Book Store : facebook.com/nurulhikmahpress
Download ebook : t.me/Kholilaboufateh
Whatsapp : wa.me/6287878023938
YouTube : youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh
#Allah_Ada_Tanpa_Tempat
#bukuislam
#tauhid
#aqidah
#kajianislam
#islamictheology
#tasawuf
Download ebook : t.me/Kholilaboufateh
Whatsapp : wa.me/6287878023938
YouTube : youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh
#Allah_Ada_Tanpa_Tempat
#bukuislam
#tauhid
#aqidah
#kajianislam
#islamictheology
#tasawuf
April 12, 2020
*NURUL HIKMAH PRESS*
Penerbit Buku-Buku Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah Di Bawah Naungan Pondok Pesantren Nurul Hikmah - Kota Tangerang Banten Asuhan Dr. H. Kholilurrohman, MA
__
facebook.com/nurulhikmahpress
t.me/Kholilaboufateh
wa.me/6287878023938
youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh
#Allah_Ada_Tanpa_Tempat
#bukuislam
#tauhid
#aqidah
#kajianislam
#islamictheology
#tasawuf
Penerbit Buku-Buku Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah Asy'ariyyah Maturidiyyah Di Bawah Naungan Pondok Pesantren Nurul Hikmah - Kota Tangerang Banten Asuhan Dr. H. Kholilurrohman, MA
__
facebook.com/nurulhikmahpress
t.me/Kholilaboufateh
wa.me/6287878023938
youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh
#Allah_Ada_Tanpa_Tempat
#bukuislam
#tauhid
#aqidah
#kajianislam
#islamictheology
#tasawuf
April 13, 2020
Di bawah ini akun-akun media publikasi digital karya-karya Dr. H. Kholilurrohman, MA yang bisa dimanfaatkan untuk refrensi karya tulis, skripsi dan lainnya. Semoga bermanfaat.
Salaam,
*Nurul Hikmah Press*
wa.me/6287878023938
(Menyediakan karya beliau dalam buku cetak)
______
1. https://www.researchgate.net/profile/Kholilurrohman_Abou_Fateh
2. https://scholar.google.com/citations?hl=en&authuser=6&user=91nlsaYAAAAJ
3. https://orcid.org/0000-0001-9247-2248
4. https://uinjkt.academia.edu/KholilurrohmanAbouFateh
5. Google Play Books >>> ketik di kotak pencarian "Kholilurrohman"
Salaam,
*Nurul Hikmah Press*
wa.me/6287878023938
(Menyediakan karya beliau dalam buku cetak)
______
1. https://www.researchgate.net/profile/Kholilurrohman_Abou_Fateh
2. https://scholar.google.com/citations?hl=en&authuser=6&user=91nlsaYAAAAJ
3. https://orcid.org/0000-0001-9247-2248
4. https://uinjkt.academia.edu/KholilurrohmanAbouFateh
5. Google Play Books >>> ketik di kotak pencarian "Kholilurrohman"
WhatsApp.com
Nurul Hikmah Islamic Bookstore
Business Account
April 15, 2020
🔖 Bedah Buku Santai bahas Bid'ah. al-Hamdu Lillah, menjadi mudah dipahami. Talaqqi langsung bersama penulis Dr. H. Kholilurrohman, MA
Simak kajian berikut, semoga bermanfaat!
Playlist kajian:
*MEMAHAMI MAKNA BID'AH SECARA KOMPREHENSIF SESUAI PEMAHAMAN ULAMA AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH*
https://www.youtube.com/playlist?list=PLRLgoIJio62devxbUge_aEaAJkpIMQKx7
______
Buku yang di kaji:
https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookmmbsk/
Tersedia buku cetak di
*Nurul Hikmah Press*
wa.me/6287878023938
Simak kajian berikut, semoga bermanfaat!
Playlist kajian:
*MEMAHAMI MAKNA BID'AH SECARA KOMPREHENSIF SESUAI PEMAHAMAN ULAMA AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH*
https://www.youtube.com/playlist?list=PLRLgoIJio62devxbUge_aEaAJkpIMQKx7
______
Buku yang di kaji:
https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookmmbsk/
Tersedia buku cetak di
*Nurul Hikmah Press*
wa.me/6287878023938
April 16, 2020
🎥
Simak kajian berikut…
*MENYIKAPI COVID DENGAN TAUHID*
_Kajian Kitab ash-Shirath al-Mustaqim Karya asy-Syaikh Abdullah al-Harari_
Bagikan jika bermanfaat.
*Ustadz Kholil Abou Fateh*
*YouTube Channel*
https://youtu.be/UIEcePe_Wx0
Simak kajian berikut…
*MENYIKAPI COVID DENGAN TAUHID*
_Kajian Kitab ash-Shirath al-Mustaqim Karya asy-Syaikh Abdullah al-Harari_
Bagikan jika bermanfaat.
*Ustadz Kholil Abou Fateh*
*YouTube Channel*
https://youtu.be/UIEcePe_Wx0
YouTube
Menyikapi Covid Dengan Tauhid
Kajian Kitab Ash-Shirath Al-Mustaqim Karya Asy-Syaikh Al-Muhaddits Abdullah Al-Harari
April 17, 2020
*Al-Imâm Ja’far as-Shadiq (w 148 H); ALLAH ADA TANPA TEMPAT (Aqidah Keluarga Rasulullah)*
Al-Imâm Ja’far as-Shadiq ibn Muhammad al-Baqir ibn ibn Zainal Abidin Ali ibn al-Husain ibn Ali ibn Abi Thalib (w 148 H) berkata:
"مَنْ زَعَمَ أنّ اللهَ فِي شَىءٍ، أوْ مِنْ شَىءٍ، أوْ عَلَى شَىءٍ فَقَدْ أشْرَكَ. إذْ لَوْ كَانَ عَلَى شَىءٍ لَكَانَ مَحْمُوْلاً، وَلَوْ كَانَ فِي شَىءٍ لَكَانَ مَحْصُوْرًا، وَلَوْ كَانَ مِنْ شَىءٍ لَكَانَ محدَثًا (أي مَخْلُوْقًا)"
_*“Barangsiapa berkeyakinan bahwa Allah berada di dalam sesuatu, atau dari sesuatu, atau di atas sesuatu maka ia adalah seorang yang musyrik. Karena jika Allah berada di atas sesuatu maka berarti Dia diangkat, dan bila berada di dalam sesuatu berarti Dia terbatas, dan bila Dia dari sesuatu maka berarti Dia baharu (makhluk)”*_[1].
___________________
[1] al-Qusyairi, ar-Risâlah al-Qusyairiyyah, h. 6. Al Imam Ja’far ash Shadiq adalah imam terkemuka dalam fiqih, ilmu, dan keutamaan. Lihat ats Tsiqat, Ibn Hibban, j. 6, h. 131
_
🎥 youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh
📚 facebook.com/nurulhikmahpress
Al-Imâm Ja’far as-Shadiq ibn Muhammad al-Baqir ibn ibn Zainal Abidin Ali ibn al-Husain ibn Ali ibn Abi Thalib (w 148 H) berkata:
"مَنْ زَعَمَ أنّ اللهَ فِي شَىءٍ، أوْ مِنْ شَىءٍ، أوْ عَلَى شَىءٍ فَقَدْ أشْرَكَ. إذْ لَوْ كَانَ عَلَى شَىءٍ لَكَانَ مَحْمُوْلاً، وَلَوْ كَانَ فِي شَىءٍ لَكَانَ مَحْصُوْرًا، وَلَوْ كَانَ مِنْ شَىءٍ لَكَانَ محدَثًا (أي مَخْلُوْقًا)"
_*“Barangsiapa berkeyakinan bahwa Allah berada di dalam sesuatu, atau dari sesuatu, atau di atas sesuatu maka ia adalah seorang yang musyrik. Karena jika Allah berada di atas sesuatu maka berarti Dia diangkat, dan bila berada di dalam sesuatu berarti Dia terbatas, dan bila Dia dari sesuatu maka berarti Dia baharu (makhluk)”*_[1].
___________________
[1] al-Qusyairi, ar-Risâlah al-Qusyairiyyah, h. 6. Al Imam Ja’far ash Shadiq adalah imam terkemuka dalam fiqih, ilmu, dan keutamaan. Lihat ats Tsiqat, Ibn Hibban, j. 6, h. 131
_
🎥 youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh
📚 facebook.com/nurulhikmahpress
April 18, 2020
April 19, 2020
📌📌
‼️ *Catatan Penting Dari Catatan Ibnu Taimiyah* ‼️
Bagi mereka yang _“getol”_ menyuarakan bahwa semua bid’ah secara mutlak adalah sesat, --umumnya pernyataan ini didagangkan oleh orang-orang pecinta Ibnu Taimiyah _(Taimiyyun/Wahhabiyyah)_-- berikut ini kita sodorkan ke hadapan mereka catatan Ibnu Taimiyah sendiri yang telah membagi bid’ah kepada dua bagian; bid’ah _*hasanah*_ dan bid’ah _*sayyi’a*h_.
*(Satu):*
Dalam kitab berjudul _Majmu’ al-Fatawa_, --yang juga sama persis dikutip oleh Ibnu Taimiyah dalam karyanya yang lain, berjudul Qa’idah Jalilah _Fi at-Tawassul Wa al-Wasilah_--, Ibnu Taimiyah menuliskan sebagai berikut:
وكل بدعة ليست واجبة ولامستحبة فهي بدعة سيئة، وهي ضلالة باتفاق المسلمين، ومن قال في بعض البدع إنها بدعة حسنة فإنما ذلك إذا قام دليل شرعي على أنها مستحبة، فأما ما ليس بمستحب ولا واجب فلا يقول أحد من المسلمين إنها من الحسنات التى يتقرب بها إلى الله .اهـ
_*“Dan setiap bid’ah yang bukan wajib dan bukan mustahabbah (dianjurkan/sunnah) maka dia adalah bid’ah buruk, dan dia adalah sesat dengan kesepekatan orang-orang Islam. Dan adapun pendapat yang mengatakan ada sebagian bid’ah yang disebut bid’ah hasanah maka itu adalah apa bila telah ada dalil Syara’ [yang mentapkan] bahwa dia itu bid’ah mustahabbah. Adapun perkara [baru] yang tidak mustahabb, dan bukan wajib; maka tidak ada seorang-pun dari orang-orang Islam yang mengatakan itu sebagai kebaikan-kebaikan yang bisa untuk taqarrub kepada Allah dengannya”*_ [1]
Anda perhatikan catatan Ibnu Taimiyah di atas. Ia tidak hanya menetapkan adanya bid’ah mustahabbah (perkara baru yang dianjurkan), tetapi ia juga menetapkan adanya bid’ah wajibah (artinya; bid’ah wajib yang justru berdosa apa bila ditinggalkan). Bandingkan dengan pendapat para pecinta Ibnu Taimiyah (Taimiyyun/Wahhabiyyah) di masa kita sekarang; mereka yang menilai secara mutlak/general/menyeluruh bahwa segala apapun yang tidak ada di zaman Rasulullah maka dia adalah bid’ah sesat. Pertanyaannya; Beranikah mereka mengatakan Ibnu Taimiyah seorang yang sesat? Anda sodorkan pertanyaan ini kepada mereka.
______
[1] *Ibnu Taimiyah, Majmu’ al-Fatawa, j. 1, h. 161-162. Lihat pula dalam karya Ibnu Taimiyah lainnya, berjudul; Qa’idah Jalilah Fi at-Tawassul Wa al-Wasilah, j. 2, h. 28*
*Kholil Abou Fateh*
_al-Asy’ari asy-Syafi’i ar-Rifa’i al-Qadiri_
📥 Ebook:
t.me/Kholilaboufateh
📺 YouTube:
youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh
📚 Book Store:
wa.me/6287878023938
facebook.com/nurulhikmahpress
‼️ *Catatan Penting Dari Catatan Ibnu Taimiyah* ‼️
Bagi mereka yang _“getol”_ menyuarakan bahwa semua bid’ah secara mutlak adalah sesat, --umumnya pernyataan ini didagangkan oleh orang-orang pecinta Ibnu Taimiyah _(Taimiyyun/Wahhabiyyah)_-- berikut ini kita sodorkan ke hadapan mereka catatan Ibnu Taimiyah sendiri yang telah membagi bid’ah kepada dua bagian; bid’ah _*hasanah*_ dan bid’ah _*sayyi’a*h_.
*(Satu):*
Dalam kitab berjudul _Majmu’ al-Fatawa_, --yang juga sama persis dikutip oleh Ibnu Taimiyah dalam karyanya yang lain, berjudul Qa’idah Jalilah _Fi at-Tawassul Wa al-Wasilah_--, Ibnu Taimiyah menuliskan sebagai berikut:
وكل بدعة ليست واجبة ولامستحبة فهي بدعة سيئة، وهي ضلالة باتفاق المسلمين، ومن قال في بعض البدع إنها بدعة حسنة فإنما ذلك إذا قام دليل شرعي على أنها مستحبة، فأما ما ليس بمستحب ولا واجب فلا يقول أحد من المسلمين إنها من الحسنات التى يتقرب بها إلى الله .اهـ
_*“Dan setiap bid’ah yang bukan wajib dan bukan mustahabbah (dianjurkan/sunnah) maka dia adalah bid’ah buruk, dan dia adalah sesat dengan kesepekatan orang-orang Islam. Dan adapun pendapat yang mengatakan ada sebagian bid’ah yang disebut bid’ah hasanah maka itu adalah apa bila telah ada dalil Syara’ [yang mentapkan] bahwa dia itu bid’ah mustahabbah. Adapun perkara [baru] yang tidak mustahabb, dan bukan wajib; maka tidak ada seorang-pun dari orang-orang Islam yang mengatakan itu sebagai kebaikan-kebaikan yang bisa untuk taqarrub kepada Allah dengannya”*_ [1]
Anda perhatikan catatan Ibnu Taimiyah di atas. Ia tidak hanya menetapkan adanya bid’ah mustahabbah (perkara baru yang dianjurkan), tetapi ia juga menetapkan adanya bid’ah wajibah (artinya; bid’ah wajib yang justru berdosa apa bila ditinggalkan). Bandingkan dengan pendapat para pecinta Ibnu Taimiyah (Taimiyyun/Wahhabiyyah) di masa kita sekarang; mereka yang menilai secara mutlak/general/menyeluruh bahwa segala apapun yang tidak ada di zaman Rasulullah maka dia adalah bid’ah sesat. Pertanyaannya; Beranikah mereka mengatakan Ibnu Taimiyah seorang yang sesat? Anda sodorkan pertanyaan ini kepada mereka.
______
[1] *Ibnu Taimiyah, Majmu’ al-Fatawa, j. 1, h. 161-162. Lihat pula dalam karya Ibnu Taimiyah lainnya, berjudul; Qa’idah Jalilah Fi at-Tawassul Wa al-Wasilah, j. 2, h. 28*
*Kholil Abou Fateh*
_al-Asy’ari asy-Syafi’i ar-Rifa’i al-Qadiri_
📥 Ebook:
t.me/Kholilaboufateh
📺 YouTube:
youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh
📚 Book Store:
wa.me/6287878023938
facebook.com/nurulhikmahpress
April 20, 2020
🔖 Bedah Buku Santai bahas Bid'ah. al-Hamdu Lillah, menjadi mudah dipahami...
Simak kajian berikut, semoga bermanfaat!
*Update:*
*Catatan dari Imam Yahya ibn Syaraf an-Nawawi* >>> https://youtu.be/zp-CrjMIUHA
*Catatan dari Syekh Muhammad Amin ibn Umar* >>> https://youtu.be/Id0_5yYcSRw
Playlist kajian:
*MEMAHAMI MAKNA BID'AH SECARA KOMPREHENSIF SESUAI PEMAHAMAN ULAMA AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH*
https://www.youtube.com/playlist?list=PLRLgoIJio62devxbUge_aEaAJkpIMQKx7
__________
Buku yang di kaji:
https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookmmbsk/
Tersedia buku cetak di
*Nurul Hikmah Press*
wa.me/6287878023938
Simak kajian berikut, semoga bermanfaat!
*Update:*
*Catatan dari Imam Yahya ibn Syaraf an-Nawawi* >>> https://youtu.be/zp-CrjMIUHA
*Catatan dari Syekh Muhammad Amin ibn Umar* >>> https://youtu.be/Id0_5yYcSRw
Playlist kajian:
*MEMAHAMI MAKNA BID'AH SECARA KOMPREHENSIF SESUAI PEMAHAMAN ULAMA AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH*
https://www.youtube.com/playlist?list=PLRLgoIJio62devxbUge_aEaAJkpIMQKx7
__________
Buku yang di kaji:
https://nurulhikmah.ponpes.id/ebookmmbsk/
Tersedia buku cetak di
*Nurul Hikmah Press*
wa.me/6287878023938
April 20, 2020
Tauhid Corner
📌📌 ‼️ *Catatan Penting Dari Catatan Ibnu Taimiyah* ‼️ Bagi mereka yang _“getol”_ menyuarakan bahwa semua bid’ah secara mutlak adalah sesat, --umumnya pernyataan ini didagangkan oleh orang-orang pecinta Ibnu Taimiyah _(Taimiyyun/Wahhabiyyah)_-- berikut ini…
‼️‼️
*Catatan Penting Dari Catatan Ibnu Taimiyah*
Bagi mereka yang _“getol”_ menyuarakan bahwa semua bid’ah secara mutlak adalah sesat, --umumnya pernyataan ini didagangkan oleh orang-orang pecinta Ibnu Taimiyah _(Taimiyyun/Wahhabiyyah)_-- berikut ini kita sodorkan ke hadapan mereka catatan Ibnu Taimiyah sendiri yang telah membagi bid’ah kepada dua bagian; bid’ah _*hasanah*_ dan bid’ah _*sayyi’ah*_.
*(Dua):* Pada bagian lain dalam _Majmu’ al-Fatawa_ Ibnu Taimiyah mengutip perkataan al-Imam asy-Syafi’i serta menyetujuinya, menuliskan:
قال الشّافعيّ رحمه اللّه؛ البدعة بدعتان؛ بدعة خالفت كتابًا وسنّةً وإجماعًا وأثرًا عن بعض أصحاب رسول اللّه صلى الله عليه وسلم فهذه بدعة ضلالةٍ، وبدعة لم تخالف شيئًا من ذلك، فهذه قد تكون حسنةً لقول عمر: نعمت البدعة هذه، هذا الكلام أو نحوه رواه البيهقي بإسناده الصّحيح في المدخل .اهـ
_*“Asy-Syafi’i --semoga rahmat Allah tercurah baginya-- berkata: “Bid’ah ada dua; bid’ah yang menyalahi al-Qur’an, Sunnah, Ijma’ dan Atsar dari para sahabat Rasulullah, maka ini adalah bid’ah sesat. Dan bid’ah yang tidak menyalahi suatu apapun dari perkara-perkara tersebut (al-Qur’an, Sunnah, Ijma’ dan Atsar); maka ini kadang bid’ah hasanah, karena perkataan ‘Umar: “Sebaik-baiknya bid’ah adalah ini (Qiyam Ramadhan)”. Pernyataan ini atau semacamnya telah diriwayatkan oleh al-Bayhaqi dengan sanad-nya yang sahih dalam kitab al-Madkhal”*_ [1]
______
*[1] Ibnu Taimiyah, Majmu’ al-Fatawa, j. 1, h. 163*
*Kholil Abou Fateh*
_al-Asy’ari asy-Syafi’i ar-Rifa’i al-Qadiri_
📥 Ebook:
t.me/Kholilaboufateh
📺 YouTube:
youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh
📚 Book Store:
wa.me/6287878023938
facebook.com/nurulhikmahpress
*Catatan Penting Dari Catatan Ibnu Taimiyah*
Bagi mereka yang _“getol”_ menyuarakan bahwa semua bid’ah secara mutlak adalah sesat, --umumnya pernyataan ini didagangkan oleh orang-orang pecinta Ibnu Taimiyah _(Taimiyyun/Wahhabiyyah)_-- berikut ini kita sodorkan ke hadapan mereka catatan Ibnu Taimiyah sendiri yang telah membagi bid’ah kepada dua bagian; bid’ah _*hasanah*_ dan bid’ah _*sayyi’ah*_.
*(Dua):* Pada bagian lain dalam _Majmu’ al-Fatawa_ Ibnu Taimiyah mengutip perkataan al-Imam asy-Syafi’i serta menyetujuinya, menuliskan:
قال الشّافعيّ رحمه اللّه؛ البدعة بدعتان؛ بدعة خالفت كتابًا وسنّةً وإجماعًا وأثرًا عن بعض أصحاب رسول اللّه صلى الله عليه وسلم فهذه بدعة ضلالةٍ، وبدعة لم تخالف شيئًا من ذلك، فهذه قد تكون حسنةً لقول عمر: نعمت البدعة هذه، هذا الكلام أو نحوه رواه البيهقي بإسناده الصّحيح في المدخل .اهـ
_*“Asy-Syafi’i --semoga rahmat Allah tercurah baginya-- berkata: “Bid’ah ada dua; bid’ah yang menyalahi al-Qur’an, Sunnah, Ijma’ dan Atsar dari para sahabat Rasulullah, maka ini adalah bid’ah sesat. Dan bid’ah yang tidak menyalahi suatu apapun dari perkara-perkara tersebut (al-Qur’an, Sunnah, Ijma’ dan Atsar); maka ini kadang bid’ah hasanah, karena perkataan ‘Umar: “Sebaik-baiknya bid’ah adalah ini (Qiyam Ramadhan)”. Pernyataan ini atau semacamnya telah diriwayatkan oleh al-Bayhaqi dengan sanad-nya yang sahih dalam kitab al-Madkhal”*_ [1]
______
*[1] Ibnu Taimiyah, Majmu’ al-Fatawa, j. 1, h. 163*
*Kholil Abou Fateh*
_al-Asy’ari asy-Syafi’i ar-Rifa’i al-Qadiri_
📥 Ebook:
t.me/Kholilaboufateh
📺 YouTube:
youtube.com/c/ustadzkholilaboufateh
📚 Book Store:
wa.me/6287878023938
facebook.com/nurulhikmahpress
April 21, 2020