(Dan) disunnahkan baginya juga (menjadikan keduanya) yakni tangan (diletakkan di bawah pusar). Ali radhiyallaahu 'anhu: 'Termasuk dari sunnah meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di bawah pusar.' Riwayat Ahmad dan Abu Dawud. Maknanya ialah sebagai bentuk ketundukan kepada Allah. (Syarh Muntaha Al Iradat, 1/377) #mazhab_hambali #fikih_hambali
1. Sering kita dengar nama Ibnu Qudamah. Kadang sebagian dari kita menganggap sama antara Ibnu Qudamah penulis kitab Al-Mughni dengan Ibnu Qudamah penulis kitab Mukhtashar Minhajul Qashidin. Padahal keduanya berbeda.
2. Setidaknya ada tiga orang ulama yang sama-sama dari Aalu (keluarga) Qudamah. Dua telah disebutkan, dan satu lagi penulis kitab 'Umdatul Ahkam.
3. Pertama Abdillah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah al-Maqdisi al-Hambali, Abu Muhammad. Gelarnya Al-Muwaffaq. Lahir di Jamaili Palestina 541H, wafat di Damaskus 620H. Karya2 a.l. Lum'atul 'Itiqad, Umdatul Fiqh, Al-Muqni, Al-Kaafi, dan Al-Mughni.
4. Kedua Ahmad bin Abdirrahman bin Abi Umar bin Ahmad bin Qudamah al-Maqdisi al-Hambali, Abul Abbas. Gelarnya Najmuddin. Lahir 651 H, wafat 689 H. Salah satu karyanya yang terkenal ialah Mukhtashar Minhajul Qashidin.
5. Ketiga Abdul Ghani bin Abdul Wahid bin Ali bin Surur bin Qudamah al-Maqdisi al-Hambali, Abu Muhammad. Gelarnya Taqiyuddin. Lahir di Jamaili Palestina 541 H, wafat di Mesir 600 H. Karyanya a.l. Umdatul Ahkam Sughra dan Umdatul Ahkam Kubra.
6. Ah! Ada satu lagi yang hampir saya lupa. Sama-sama dari Aalu Qudamah juga. Jadi semuanya empat orang.
7. Yakni Abdirrahman bin Abi Umar Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah al-Maqdisi al-Hambali, Abul Faraj. Gelarnya Syamsuddin. Lahir 597 H, wafat tahun 682 H. Karya yang terkenal Syarhul Kabir penjelasan atas Al-Muqni karya Al-Muwaffaq.
8. Well, Aalu Qudamah adalah keluarga para ulama, ilmu dan ahlinya.
#mazhab_hambali #fikih_hambali #ulama_hambali
Source: Catatan lama saya di Twitter.
2. Setidaknya ada tiga orang ulama yang sama-sama dari Aalu (keluarga) Qudamah. Dua telah disebutkan, dan satu lagi penulis kitab 'Umdatul Ahkam.
3. Pertama Abdillah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah al-Maqdisi al-Hambali, Abu Muhammad. Gelarnya Al-Muwaffaq. Lahir di Jamaili Palestina 541H, wafat di Damaskus 620H. Karya2 a.l. Lum'atul 'Itiqad, Umdatul Fiqh, Al-Muqni, Al-Kaafi, dan Al-Mughni.
4. Kedua Ahmad bin Abdirrahman bin Abi Umar bin Ahmad bin Qudamah al-Maqdisi al-Hambali, Abul Abbas. Gelarnya Najmuddin. Lahir 651 H, wafat 689 H. Salah satu karyanya yang terkenal ialah Mukhtashar Minhajul Qashidin.
5. Ketiga Abdul Ghani bin Abdul Wahid bin Ali bin Surur bin Qudamah al-Maqdisi al-Hambali, Abu Muhammad. Gelarnya Taqiyuddin. Lahir di Jamaili Palestina 541 H, wafat di Mesir 600 H. Karyanya a.l. Umdatul Ahkam Sughra dan Umdatul Ahkam Kubra.
6. Ah! Ada satu lagi yang hampir saya lupa. Sama-sama dari Aalu Qudamah juga. Jadi semuanya empat orang.
7. Yakni Abdirrahman bin Abi Umar Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah al-Maqdisi al-Hambali, Abul Faraj. Gelarnya Syamsuddin. Lahir 597 H, wafat tahun 682 H. Karya yang terkenal Syarhul Kabir penjelasan atas Al-Muqni karya Al-Muwaffaq.
8. Well, Aalu Qudamah adalah keluarga para ulama, ilmu dan ahlinya.
#mazhab_hambali #fikih_hambali #ulama_hambali
Source: Catatan lama saya di Twitter.
SYARAH BIDAYATUL ABID (1): MUKADIMAH
#fikih_hambali
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الحَمْدُ للَّهِ الذي فَقَّه في دينهِ مَنْ شَاءَ مِنَ العِبَادِ، وَوَفَّقَ أَهَلَ طَاعَتِهِ لِلْعِبَادَةِ والسَّدَادِ، والصَّلاَةُ والسلامُ على سيِّدنا مُحمدٍ الهَادِي إِلى طريقِ الرَّشَادِ، وعَلَى آله وأصحابهِ السَّادَةِ القَادَةِ الأَمْجَادِ، وعَلَى تَابِعيهم بإِحسانٍ صَلاَةً دَائِمَةً مُتَّصِلَة إِلى يَومِ المَعَادِ
أَمَّا بَعْد
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pemahaman agama-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan telah memberikan taufik bagi orang yang menaati-Nya untuk beribadah dan berada diatas kebenaran. Shalawat serta salam atas Baginda Muhammad ﷺ sebagai manusia yang memberikan petunjuk menuju jalan kebenaran, kepada keluarganya, kepada para shabatnya yang mulia, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik – dengan shalawat yang tidak pernah putus sampai hari kiamat.
Amma ba’du:
SYARAH
Pembahasan fikih itu mencakup empat hal yakni ibadah, jual beli, rumah tangga, dan jinayat.
Ibadah terdiri atas thaharah, shalat, zakat, puasa, manasik, dan jihad.
Jual beli maksudnya muamalah dalam perkara harta terdiri atas jual beli, riba, gadai, syirkah, dan sebagainya.
Rumah tangga terdiri atas nikah, talak, li’an, persusuan, dan sebagainya.
Jinayat terdiri atas tindak pidana, hudud, peradilan, dan sebagainya.
Nah, kitab yang kita bahas ini hanya membahas poin yang pertama saja yakni ibadah. Dan ini pun disajikan secara ringkas. Harapannya agar para pemula dapat memahami perkara ini dan mengamalkan isinya. Oleh karena itu, dalam menjelaskan kitab ini, kami akan menyajikannya secara ringkas saja tidak panjang lebar. Karena ini sebagai pengantar untuk mengetahui fikih ibadah dalam mazhab Hanbali.
Penulis memulai dengan basmallah karena meneladani apa yang ada di Al-Qur
كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِـ : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ أَقْطَعُ
“Setiap perkara yang tidak dimulai dengan bismillaahirrahmaanirrahiim, maka terputus.” (HR Ibnu Hibban dari dua jalan periwayatan. Ibnu Ash-Shalah berkata, hadits hasan)
Kemudian beliau memuji Allah dan menyanjungkan shalawat dan salam atas rasul-Nya yang mulia, pun kepada keluarga, para sahabat beliau, dan kepada orang-orang yang mengikuti mereka.
Read More https://sunnahedu.com/2020/06/23/syarah-bidayatul-abid-1-mukadimah/
Dinginnya Merbabu, 2 Dzulqa’dah 1441
✍ Al-Faqir Abu ‘Aashim asy-Syibindunji
📚 Referensi:
Bidaayatul ‘Aabid wa Kifaayatuz Zaahid. Al-‘Allamah Al-Faqih Abdurrahman al-Ba’li al-Hanbali. Penerbit Darul Basyar al-Islamiyyah, Beirut.
#fikih_hambali
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الحَمْدُ للَّهِ الذي فَقَّه في دينهِ مَنْ شَاءَ مِنَ العِبَادِ، وَوَفَّقَ أَهَلَ طَاعَتِهِ لِلْعِبَادَةِ والسَّدَادِ، والصَّلاَةُ والسلامُ على سيِّدنا مُحمدٍ الهَادِي إِلى طريقِ الرَّشَادِ، وعَلَى آله وأصحابهِ السَّادَةِ القَادَةِ الأَمْجَادِ، وعَلَى تَابِعيهم بإِحسانٍ صَلاَةً دَائِمَةً مُتَّصِلَة إِلى يَومِ المَعَادِ
أَمَّا بَعْد
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pemahaman agama-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan telah memberikan taufik bagi orang yang menaati-Nya untuk beribadah dan berada diatas kebenaran. Shalawat serta salam atas Baginda Muhammad ﷺ sebagai manusia yang memberikan petunjuk menuju jalan kebenaran, kepada keluarganya, kepada para shabatnya yang mulia, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik – dengan shalawat yang tidak pernah putus sampai hari kiamat.
Amma ba’du:
SYARAH
Pembahasan fikih itu mencakup empat hal yakni ibadah, jual beli, rumah tangga, dan jinayat.
Ibadah terdiri atas thaharah, shalat, zakat, puasa, manasik, dan jihad.
Jual beli maksudnya muamalah dalam perkara harta terdiri atas jual beli, riba, gadai, syirkah, dan sebagainya.
Rumah tangga terdiri atas nikah, talak, li’an, persusuan, dan sebagainya.
Jinayat terdiri atas tindak pidana, hudud, peradilan, dan sebagainya.
Nah, kitab yang kita bahas ini hanya membahas poin yang pertama saja yakni ibadah. Dan ini pun disajikan secara ringkas. Harapannya agar para pemula dapat memahami perkara ini dan mengamalkan isinya. Oleh karena itu, dalam menjelaskan kitab ini, kami akan menyajikannya secara ringkas saja tidak panjang lebar. Karena ini sebagai pengantar untuk mengetahui fikih ibadah dalam mazhab Hanbali.
Penulis memulai dengan basmallah karena meneladani apa yang ada di Al-Qur
an yang mulia, yakni Al-Qur
an diawali dengan basmallah, dan mengamalkan hadits,كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِـ : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ أَقْطَعُ
“Setiap perkara yang tidak dimulai dengan bismillaahirrahmaanirrahiim, maka terputus.” (HR Ibnu Hibban dari dua jalan periwayatan. Ibnu Ash-Shalah berkata, hadits hasan)
Kemudian beliau memuji Allah dan menyanjungkan shalawat dan salam atas rasul-Nya yang mulia, pun kepada keluarga, para sahabat beliau, dan kepada orang-orang yang mengikuti mereka.
Read More https://sunnahedu.com/2020/06/23/syarah-bidayatul-abid-1-mukadimah/
Dinginnya Merbabu, 2 Dzulqa’dah 1441
✍ Al-Faqir Abu ‘Aashim asy-Syibindunji
📚 Referensi:
Bidaayatul ‘Aabid wa Kifaayatuz Zaahid. Al-‘Allamah Al-Faqih Abdurrahman al-Ba’li al-Hanbali. Penerbit Darul Basyar al-Islamiyyah, Beirut.
sunnahedu.com
Syarah Bidayatul Abid (1): Mukadimah - sunnahedu.com
Aku telah melakukan istikharah kepada Allah untuk menuliskan ringkasan yang bermanfaat. Sebuah ringkasan yang menghimpun perkara-perkara ibadah bagi orang-orang yang menginginkan kebaikan dan kemudahan bagi mereka yang ingin mengampil faedah dari fikih imam…