Panjebar Semangat (Penyebar Semangat) adalah majalah mingguan berbahasa Jawa yang terbit di Surabaya sejak 2 September 1933.
Media massa ini merupakan media massa tertua kedua di Indonesia yang masih terbit setelah Suara Muhammadiyah. Panjebar Semangat didirikan oleh Dr. Soetomo, tokoh pendiri Budi Utomo sebagai salah satu media yang digunakan untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Majalah Panyebar Semangat memiliki beberapa kolom popular, seperti Layang Saka Warga, Apa Tumon, Alaming Lelembut, Cerkak (Cerita Cekak), Cerita Rakyat, Taman Geguritan, dan Cangkriman Prapatan PS.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Panjebar_Semangat
#HariIniDalamSejarah #wikisejarah #wikiliteratur
Media massa ini merupakan media massa tertua kedua di Indonesia yang masih terbit setelah Suara Muhammadiyah. Panjebar Semangat didirikan oleh Dr. Soetomo, tokoh pendiri Budi Utomo sebagai salah satu media yang digunakan untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Majalah Panyebar Semangat memiliki beberapa kolom popular, seperti Layang Saka Warga, Apa Tumon, Alaming Lelembut, Cerkak (Cerita Cekak), Cerita Rakyat, Taman Geguritan, dan Cangkriman Prapatan PS.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Panjebar_Semangat
#HariIniDalamSejarah #wikisejarah #wikiliteratur
👍11🫡6🗿1
#TahukahAnda tentang Sastra Wangi?
Sastra wangi adalah sebutan yang diberikan untuk karya sastra Indonesia yang ditulis penulis perempuan.
Istilah sastra wangi pertama kali muncul setelah tebitnya novel Saman (1998) karya Ayu Utami.
Sastra wangi menjadi sarana para penulisnya untuk menyampaikan ideologi dan cara pandang feminis.
Dasar ideologi yang paling kuat dalam sastra wangi adalah feminisme yang menolak cara pandang partiarkis. Selain itu, muncul juga pendobrakan konsep hubungan pranikah, perselingkuhan, dan lembaga pernikahan.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sastra_wangi
#wikiliteratur
Sastra wangi adalah sebutan yang diberikan untuk karya sastra Indonesia yang ditulis penulis perempuan.
Istilah sastra wangi pertama kali muncul setelah tebitnya novel Saman (1998) karya Ayu Utami.
Sastra wangi menjadi sarana para penulisnya untuk menyampaikan ideologi dan cara pandang feminis.
Dasar ideologi yang paling kuat dalam sastra wangi adalah feminisme yang menolak cara pandang partiarkis. Selain itu, muncul juga pendobrakan konsep hubungan pranikah, perselingkuhan, dan lembaga pernikahan.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sastra_wangi
#wikiliteratur
❤11