Takbiran di Indonesia merujuk pada aktivitas pemeluk agama Islam yakni mengucapkan kalimat takbir (الله أَكْبَر Allahu Akbar) secara bersama-sama.
Lebih spesifik lagi, aktivitas ini merujuk pada aktivitas perayaan pada malam hari dalam menyambut hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Aktivitas ini biasanya dilakukan dengan melakukan pawai di jalanan, kadang-kadang sambil membawa beduk, obor, dan lampion. Para peserta takbiran berjalan beriringan mengelilingi kampung. Namun, ada juga takbiran yang dilakukan tanpa keliling, hanya di dalam masjid.
Takbiran bagi masyarakat Gorontalo dilaksanakan di tanah lapang dengam meletakkakn ratusan hingga ribuan obor yang membentuk Al-Quran, ketupat, kaligrafi, dan lain sebagainya, tradisi ini disebut Tumbilotohe. Beda halnya di Pontianak yang meledakkan Meriam Karbit di Pontianak untuk merayakan hari kemenangan.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Takbiran
#wikitradisi #wikihariraya
Lebih spesifik lagi, aktivitas ini merujuk pada aktivitas perayaan pada malam hari dalam menyambut hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Aktivitas ini biasanya dilakukan dengan melakukan pawai di jalanan, kadang-kadang sambil membawa beduk, obor, dan lampion. Para peserta takbiran berjalan beriringan mengelilingi kampung. Namun, ada juga takbiran yang dilakukan tanpa keliling, hanya di dalam masjid.
Takbiran bagi masyarakat Gorontalo dilaksanakan di tanah lapang dengam meletakkakn ratusan hingga ribuan obor yang membentuk Al-Quran, ketupat, kaligrafi, dan lain sebagainya, tradisi ini disebut Tumbilotohe. Beda halnya di Pontianak yang meledakkan Meriam Karbit di Pontianak untuk merayakan hari kemenangan.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Takbiran
#wikitradisi #wikihariraya