Syuyukh [para Syaikh atau Mursyid] menyempurnakan para muridnya. Menjadi seperti syaikhnya merupakan pencapaian kesempurnaan bagi seorang murid.
Sebanyak upayamu meniru syaikhmu, mengikuti beliau langkah demi langkah, engkau akan berada pada maqam yang sama dengan beliau, tapi dirimu merupakan tiruan dari beliau.
Aku membuat para murid mengikuti diriku melalui hati mereka, dengan cinta. Aku tidak menggunakan paksaan, tetapi dengan kekuatan Cinta.
~ Mawlana Syaikh Nazim QS.
Sebanyak upayamu meniru syaikhmu, mengikuti beliau langkah demi langkah, engkau akan berada pada maqam yang sama dengan beliau, tapi dirimu merupakan tiruan dari beliau.
Aku membuat para murid mengikuti diriku melalui hati mereka, dengan cinta. Aku tidak menggunakan paksaan, tetapi dengan kekuatan Cinta.
~ Mawlana Syaikh Nazim QS.
❤1
🌹Umat Manusia Hanya Mungkin Menyembah ALLAAH ﷻ Atau Menyembah Ego nya🌹
#SuhbahMawlanaSultan
Musuh yang berada didalam diri kita (yakni Ego kita) maupun yang diluar diri kita (yakni syaithan) hanyalah menyesatkan umat manusia hingga menderita kerugian yang besar.
Manusia telah melupakan Tuhan mereka, dan malah mencari-NYA ditempat lain, dengan menyembah berhala egonya.
~ Mawlana Syaikh Muhammad Adil ar-Rabbani QS, 21 Mei, Dergah Akbaba.
#SuhbahMawlanaSultan
Musuh yang berada didalam diri kita (yakni Ego kita) maupun yang diluar diri kita (yakni syaithan) hanyalah menyesatkan umat manusia hingga menderita kerugian yang besar.
Manusia telah melupakan Tuhan mereka, dan malah mencari-NYA ditempat lain, dengan menyembah berhala egonya.
~ Mawlana Syaikh Muhammad Adil ar-Rabbani QS, 21 Mei, Dergah Akbaba.
🌹Orang Yang Menjadi Buta di Hari Pengadilan Kelak🌹
#SuhbahMawlanaSultan
Kesulitan yang bertubi-tubi akan menimpa orang yang memilih untuk melupakan ALLAAHﷻ, yakni dengan membutakan matanya atau mentulikan telinganya dari Mengingat ALLAAH (DzikruLLAAH).
Orang yang membutakan mata dan mentulikan telinga dari mengingat ALLAAH ﷻ dikehidupan ini, akan dibangkitkan dalam keadaan buta pada Hari Kiamat kelak.
~ Mawlana Syaikh Muhammad Adil ar-Rabbani QS, 22 Mei, Dergah Akbaba.
#SuhbahMawlanaSultan
Kesulitan yang bertubi-tubi akan menimpa orang yang memilih untuk melupakan ALLAAHﷻ, yakni dengan membutakan matanya atau mentulikan telinganya dari Mengingat ALLAAH (DzikruLLAAH).
Orang yang membutakan mata dan mentulikan telinga dari mengingat ALLAAH ﷻ dikehidupan ini, akan dibangkitkan dalam keadaan buta pada Hari Kiamat kelak.
~ Mawlana Syaikh Muhammad Adil ar-Rabbani QS, 22 Mei, Dergah Akbaba.
🌹Pentingnya Berbekam🌹
#SuhbahMawlanaSultan
Berbekam sebaiknya dilakukan di musim Semi (khususnya bagi mereka yang tinggal di negara 4 musim).
Lakukanlah setidaknya satu kali dalam setahun, atau paling banyak dua kali dalam setahun.
Berbekam merupakan sunah Nabi Suci ﷺ dan penyembuh dari sakit yang parah.
Ikutilah Bimbingan yang ALLAAH ﷻ telah karuniakan untuk kita, dalam hal obat terbaik dan untuk penyembuh atas segala penyakit.
~ Mawlana Syaikh Muhammad Adil ar-Rabbani QS, 24 Mei, Dergah Akbaba.
#SuhbahMawlanaSultan
Berbekam sebaiknya dilakukan di musim Semi (khususnya bagi mereka yang tinggal di negara 4 musim).
Lakukanlah setidaknya satu kali dalam setahun, atau paling banyak dua kali dalam setahun.
Berbekam merupakan sunah Nabi Suci ﷺ dan penyembuh dari sakit yang parah.
Ikutilah Bimbingan yang ALLAAH ﷻ telah karuniakan untuk kita, dalam hal obat terbaik dan untuk penyembuh atas segala penyakit.
~ Mawlana Syaikh Muhammad Adil ar-Rabbani QS, 24 Mei, Dergah Akbaba.
👍2
Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain.
Surah Taha, Ayat 55
Ini di atas adalah bacaan sewaktu baring di antara Solat Sunnat dan Fardhu fajar.
Ia juga adalah bacaan selepas meletakkan mayat dalam liang lahad, iaitu selepas membaringkan mayat menghadap kiblat dalam Kubur.
Amalan di atas ini adalah Sunnah Nabiﷺ, yg merupakan peringatan mengenai kematian.
Ia juga adalah sebahgian amalan harian mureed² Naqshbandi.
Surah Taha, Ayat 55
Ini di atas adalah bacaan sewaktu baring di antara Solat Sunnat dan Fardhu fajar.
Ia juga adalah bacaan selepas meletakkan mayat dalam liang lahad, iaitu selepas membaringkan mayat menghadap kiblat dalam Kubur.
Amalan di atas ini adalah Sunnah Nabiﷺ, yg merupakan peringatan mengenai kematian.
Ia juga adalah sebahgian amalan harian mureed² Naqshbandi.
SufiHub (Bahasa)
Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain. Surah Taha, Ayat 55 Ini di atas adalah bacaan sewaktu baring di antara Solat Sunnat dan Fardhu…
Selepas membaca surah Thaa Haa ayat 55, sambung dengan dua Ayat yg berikut:
"InnaliLLAAHi wa inna ilayhi raaji'uun (2:156)
(sesungguhnya dari ALLAAH kami berasal dan kepada ALLAAH kami kembali)
Falhukmu liLLAAHi 'Aliyyil Kabiir (40:12)."
(Sesungguhnya seluruh keputusan dari ALLAAH yang Maha Tinggi, Maha Besar).
Kemudian bangun dari berbaring dan duduk sambil membaca: "ALLAAHumma tsabitna 'alal iimaan."
(Ya Allah, tetapkanlah kaki kami diatas jalan Iman)
"InnaliLLAAHi wa inna ilayhi raaji'uun (2:156)
(sesungguhnya dari ALLAAH kami berasal dan kepada ALLAAH kami kembali)
Falhukmu liLLAAHi 'Aliyyil Kabiir (40:12)."
(Sesungguhnya seluruh keputusan dari ALLAAH yang Maha Tinggi, Maha Besar).
Kemudian bangun dari berbaring dan duduk sambil membaca: "ALLAAHumma tsabitna 'alal iimaan."
(Ya Allah, tetapkanlah kaki kami diatas jalan Iman)
🌹Perlakukanlah Orang-orang yang Tidak Beriman dengan Bijaksana🌹
#SuhbahMawlanaSultan
ALLAAH ﷻ mengajarkan kita adab dalam hal bagaimana berlaku terhadap orang beriman dan yang tidak beriman.
Islam mengajarkan kita perilaku tata susila tingkatan tertinggi dalam berhadapan dengan suatu sikap yang bermusuhan.
Apapun tindakan yang diambil oleh orang yang beriman, tetap ada konsekuensinya, dan dia akan dimintai pertanggung jawaban atas perbuatannya itu.
~ Mawlana Syaikh Muhammad Adil ar-Rabbani QS, 24 Mei, Dergah Akbaba.
#SuhbahMawlanaSultan
ALLAAH ﷻ mengajarkan kita adab dalam hal bagaimana berlaku terhadap orang beriman dan yang tidak beriman.
Islam mengajarkan kita perilaku tata susila tingkatan tertinggi dalam berhadapan dengan suatu sikap yang bermusuhan.
Apapun tindakan yang diambil oleh orang yang beriman, tetap ada konsekuensinya, dan dia akan dimintai pertanggung jawaban atas perbuatannya itu.
~ Mawlana Syaikh Muhammad Adil ar-Rabbani QS, 24 Mei, Dergah Akbaba.