Tazkirah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
SEPULUH PERKARA TANDA HATI TELAH MATI
Suatu hari, Ibrahim bin Adham rahimahullah berlalu melewati pasar Bashrah, kota terbesar kedua di Irak, terletak sekitar 545 km dari Baghdad. Manusia pun berkumpul kepadanya seraya berkata:
“Wahai Abu Ishaq, sesungguhnya Allah berfirman dalam kitab-Nya:
‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-kabulkan bagi kalian’. Sudah sekian lama kami berdoa tapi tidak dikabulkan.”
Beliau menjawab:
يَا أَهْلَ الْبَصْرَةِ، مَاتَتْ قُلُوبُكُمْ فِي عَشَرَةِ أَشْيَاءَ، أَوَّلُهَا: عَرَفْتُمُ اللَّهَ ولَمْ تُؤَدُّوا حَقَّهُ، الثَّانِي: قَرَأْتُمْ كِتَابَ اللَّهِ ولَمْ تَعْمَلُوا بِهِ، وَالثَّالِثُ: ادَّعَيْتُمْ حُبَّ رَسُولِ اللَّهِ وَتَرَكْتُمْ سُنَّتَهَ، وَالرَّابِعُ: ادَّعَيْتُمْ عَدَاوَةَ الشَّيْطَانِ وَوَافَقْتُمُوهُ، وَالْخَامِسُ: قُلْتُمْ نُحِبُّ الْجَنَّةَ ولَمْ تَعْمَلُوا لَهَا، وَالسَّادِسُ: قُلْتُمْ نَخَافُ النَّارَ وَرَهَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ بِهَا، وَالسَّابِعُ: قُلْتُمْ إِنَّ الْمَوْتَ حَقٌّ وَلَمْ تَسْتَعِدُّوا لَهُ، وَالثَّامِنُ: اشْتَغَلْتُمْ بِعُيُوبِ إِخْوَانِكُمْ وَنَبَذْتُمْ عُيُوبَكُمْ، وَالتَّاسِعُ: أَكَلْتُمْ نِعْمَةَ رَبِّكُمْ ولَمْ تَشْكُرُوهَا، وَالْعَاشِرُ: دَفَنْتُمْ مَوْتَاكُمْ وَلَمْ تَعْتَبِرُوا بِهِمْ
“Wahai penduduk Bashrah, hati kalian telah mati pada sepuluh perkara:
Pertama, kalian mengenal Allah, tapi tidak menunaikan hak-Nya.
Kedua, kalian membaca Alquran, tapi kalian tidak mengamalkannya.
Ketiga, kalian mengaku mencintai Rasulullah ﷺ, tapi kalian meninggalkan Sunnahnya.
Keempat, kalian mengaku memusuhi setan, tapi kalian malah mematuhinya dan tidak menentangnya.
Kelima, mengakui bahwa Surga itu benar adanya, tapi kalian tidak beramal untuk (memasuki)nya. Keenam, kalian mengatakan bahwa kami takut dari Neraka, tapi kalian menggadai diri-diri kalian untuk Neraka.
Ketujuh, kalian mengatakan bahwa kematian adalah benar adanya, tapi kalian tidak bersiap untuknya. Kedelapan, kalian sibuk membicarakan aib-aib saudara-saudara kalian, sedang kalian mencampakkan aib-aib kalian sendiri.
Kesembilan, kalian memakan nikmat-nikmat Rabb kalian, tapi kalian tidak menunaikan kesyukuran kepada-Nya.
Kesepuluh, kalian telah mengubur orang-orang mati kalian, tapi kalian tidak mengambil pelajaran darinya.”
[Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Hilayatul Auliya’ 8/15-16. Disebutkan juga oleh Ibnu Abdil Barr dalam Jami’ Bayan Al-‘Ilm no. 1220, Asy-Syathibi dalam Al-I’tisham 1/149 (Tahqiq Masyhur Hasan), dan Al-Absyihy dalam Al-Mustathraf 2/329.]
Penulis: Al-Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi hafizhahullah
Persatuan Ukhuwah Teguh Malaysia
@BicaraCR
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
SEPULUH PERKARA TANDA HATI TELAH MATI
Suatu hari, Ibrahim bin Adham rahimahullah berlalu melewati pasar Bashrah, kota terbesar kedua di Irak, terletak sekitar 545 km dari Baghdad. Manusia pun berkumpul kepadanya seraya berkata:
“Wahai Abu Ishaq, sesungguhnya Allah berfirman dalam kitab-Nya:
‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-kabulkan bagi kalian’. Sudah sekian lama kami berdoa tapi tidak dikabulkan.”
Beliau menjawab:
يَا أَهْلَ الْبَصْرَةِ، مَاتَتْ قُلُوبُكُمْ فِي عَشَرَةِ أَشْيَاءَ، أَوَّلُهَا: عَرَفْتُمُ اللَّهَ ولَمْ تُؤَدُّوا حَقَّهُ، الثَّانِي: قَرَأْتُمْ كِتَابَ اللَّهِ ولَمْ تَعْمَلُوا بِهِ، وَالثَّالِثُ: ادَّعَيْتُمْ حُبَّ رَسُولِ اللَّهِ وَتَرَكْتُمْ سُنَّتَهَ، وَالرَّابِعُ: ادَّعَيْتُمْ عَدَاوَةَ الشَّيْطَانِ وَوَافَقْتُمُوهُ، وَالْخَامِسُ: قُلْتُمْ نُحِبُّ الْجَنَّةَ ولَمْ تَعْمَلُوا لَهَا، وَالسَّادِسُ: قُلْتُمْ نَخَافُ النَّارَ وَرَهَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ بِهَا، وَالسَّابِعُ: قُلْتُمْ إِنَّ الْمَوْتَ حَقٌّ وَلَمْ تَسْتَعِدُّوا لَهُ، وَالثَّامِنُ: اشْتَغَلْتُمْ بِعُيُوبِ إِخْوَانِكُمْ وَنَبَذْتُمْ عُيُوبَكُمْ، وَالتَّاسِعُ: أَكَلْتُمْ نِعْمَةَ رَبِّكُمْ ولَمْ تَشْكُرُوهَا، وَالْعَاشِرُ: دَفَنْتُمْ مَوْتَاكُمْ وَلَمْ تَعْتَبِرُوا بِهِمْ
“Wahai penduduk Bashrah, hati kalian telah mati pada sepuluh perkara:
Pertama, kalian mengenal Allah, tapi tidak menunaikan hak-Nya.
Kedua, kalian membaca Alquran, tapi kalian tidak mengamalkannya.
Ketiga, kalian mengaku mencintai Rasulullah ﷺ, tapi kalian meninggalkan Sunnahnya.
Keempat, kalian mengaku memusuhi setan, tapi kalian malah mematuhinya dan tidak menentangnya.
Kelima, mengakui bahwa Surga itu benar adanya, tapi kalian tidak beramal untuk (memasuki)nya. Keenam, kalian mengatakan bahwa kami takut dari Neraka, tapi kalian menggadai diri-diri kalian untuk Neraka.
Ketujuh, kalian mengatakan bahwa kematian adalah benar adanya, tapi kalian tidak bersiap untuknya. Kedelapan, kalian sibuk membicarakan aib-aib saudara-saudara kalian, sedang kalian mencampakkan aib-aib kalian sendiri.
Kesembilan, kalian memakan nikmat-nikmat Rabb kalian, tapi kalian tidak menunaikan kesyukuran kepada-Nya.
Kesepuluh, kalian telah mengubur orang-orang mati kalian, tapi kalian tidak mengambil pelajaran darinya.”
[Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Hilayatul Auliya’ 8/15-16. Disebutkan juga oleh Ibnu Abdil Barr dalam Jami’ Bayan Al-‘Ilm no. 1220, Asy-Syathibi dalam Al-I’tisham 1/149 (Tahqiq Masyhur Hasan), dan Al-Absyihy dalam Al-Mustathraf 2/329.]
Penulis: Al-Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi hafizhahullah
Persatuan Ukhuwah Teguh Malaysia
@BicaraCR
Forwarded from 1 Hari 1 Hadis
PERKONGSIAN 1 HARI 1 HADIS
Umrah Menghapuskan Dosa Haji Mabrur Balasannya Syurga
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّة
Daripada Abi Hurairah RA, Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Antara satu umrah ke satu umrah menghapuskan dosa antara keduanya dan haji yang mabrur tidak ada baginya ganjaran melainkan syurga” (Sahih Bukhari No: 1773) Status: Hadis Sahih
Pengajaran:
1. Ibadat umrah yang dilakukan secara berulang menjadi penghapus dosa antara keduanya. Iaitu sesiapa yang melaksanakan ibadah umrah secara berulang kali, ia menjadi penghapus dosa-dosa kecil sepanjang tempoh jarak ibadah umrah tersebut.
2. Mereka yang diterima ibadah hajinya (haji mabrur) di sisi Allah, tidak ada sebaik-baik ganjaran yang akan diperolehi di sisi Allah melainkan syurga untuknya.
3. Setiap muslim mestilah berazam bersungguh-sungguh untuk menunaikan ibadah haji dan umrah serta sentiasa berusaha sedaya mungkin dalam melaksanakan perintah Allah SWT tersebut. Hal ini jelas sepertimana firman Allah SWT:
وَلِلَّـهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا
“Dan Allah mewajibkan manusia mengerjakan ibadat Haji dengan mengunjungi Baitullah iaitu sesiapa yang mampu sampai kepadanya.” (Surah Ali-Imran: 97)
4. Menurut Syeikh al-Maraghi dalam menafsirkan ayat di atas, ia menerangkan bahawa ibadah haji ini diwajibkan kepada setiap orang muslim mukallaf yang berkemampuan. Perlaksanaan ibadah haji dan umrah mampu menjadi mercu tanda dan bukti pengabdian setiap hamba kepada Penciptanya. (Rujuk Tafsir al-Maraghi, 2/853)
Rebut peluang menjadikan ibadat haji dan umrah sebagai pembersih dosa-dosa dan mendapat keampunan serta ganjaran syurga.
#SemarakUkhuwahMemacuPerubahan
#MalaysiaMenujuNegaraRahmah
#PertubuhanIKRAMMalaysiaNegeriJohor
11hb Julai 2019
08hb Zulkaedah 1440H
Utk dapatkan 1 Hari 1 Hadis Pertubuhan Ikram Malaysia Negeri Johor, sila klik link di bawah :
telegram.me/hadisharian_ikram
Ingin menyertai 1 hari 1 hadis dalam bahasa Inggeris? Sila klik link di bawah:
https://t.me/ahadithadayAHAD
Umrah Menghapuskan Dosa Haji Mabrur Balasannya Syurga
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّة
Daripada Abi Hurairah RA, Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Antara satu umrah ke satu umrah menghapuskan dosa antara keduanya dan haji yang mabrur tidak ada baginya ganjaran melainkan syurga” (Sahih Bukhari No: 1773) Status: Hadis Sahih
Pengajaran:
1. Ibadat umrah yang dilakukan secara berulang menjadi penghapus dosa antara keduanya. Iaitu sesiapa yang melaksanakan ibadah umrah secara berulang kali, ia menjadi penghapus dosa-dosa kecil sepanjang tempoh jarak ibadah umrah tersebut.
2. Mereka yang diterima ibadah hajinya (haji mabrur) di sisi Allah, tidak ada sebaik-baik ganjaran yang akan diperolehi di sisi Allah melainkan syurga untuknya.
3. Setiap muslim mestilah berazam bersungguh-sungguh untuk menunaikan ibadah haji dan umrah serta sentiasa berusaha sedaya mungkin dalam melaksanakan perintah Allah SWT tersebut. Hal ini jelas sepertimana firman Allah SWT:
وَلِلَّـهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا
“Dan Allah mewajibkan manusia mengerjakan ibadat Haji dengan mengunjungi Baitullah iaitu sesiapa yang mampu sampai kepadanya.” (Surah Ali-Imran: 97)
4. Menurut Syeikh al-Maraghi dalam menafsirkan ayat di atas, ia menerangkan bahawa ibadah haji ini diwajibkan kepada setiap orang muslim mukallaf yang berkemampuan. Perlaksanaan ibadah haji dan umrah mampu menjadi mercu tanda dan bukti pengabdian setiap hamba kepada Penciptanya. (Rujuk Tafsir al-Maraghi, 2/853)
Rebut peluang menjadikan ibadat haji dan umrah sebagai pembersih dosa-dosa dan mendapat keampunan serta ganjaran syurga.
#SemarakUkhuwahMemacuPerubahan
#MalaysiaMenujuNegaraRahmah
#PertubuhanIKRAMMalaysiaNegeriJohor
11hb Julai 2019
08hb Zulkaedah 1440H
Utk dapatkan 1 Hari 1 Hadis Pertubuhan Ikram Malaysia Negeri Johor, sila klik link di bawah :
telegram.me/hadisharian_ikram
Ingin menyertai 1 hari 1 hadis dalam bahasa Inggeris? Sila klik link di bawah:
https://t.me/ahadithadayAHAD
*QURBAN DI LUAR NEGARA & HUKUM*
Soalan
Mana yang terbaik, melakukan ibadah Qurban di dalam negara atau di negara luar yang lebih memerlukan? Adakah sah sebagai qurban pula jika dilaksanakan di luar negara?
Jawapan
Hampir semua ulama bersetuju bahawa sebaiknya penyembelihan kurban :-
1. Dilakukan sembelihan itu dengan TANGAN sendiri. Itu disepakati paling afdhal kerana ia adalah suatu ibadah selain juga Sunnah baginda Nabi Muhammad salla allahu ‘alaihi wasallam.
2. Jika berkongsi bahagian (seperti lembu yang dikongsi 7 bahagian) atau tidak mampu untuk menyembelih haiwan Qurban, diharuskan mewakilkan kepada orang yang lebih tahu untuk melaksanakannya.
3. Jika sudah diwakilkan, maka SUNAT untuk MENGHADIRI majlis penyembelihan Qurban dan menyaksikannya, sama ada lelaki ataupun wanita. Ini dari hadis nabi kepada Fatimah r.a untuk menyaksikan upacara terbabit. Dengan demikian, orang yang melaksanakan Qurban itu dapat menjiwai dan merasa sendiri proses ibadah Qurban itu dilakukan, itulah sebuah syiar Islam yang besar, berbanding mereka yang hanya menghantar wang ke pihak NGO dan mungkin tidak tahu bila secara specifik penyemeblian bahagian Qurbannya dilakukan, malah TIDAK TERASA pun dia sedang melakukan Qurban pada tahun tersebut.
4. Penyembelihan qurban di tempat sendiri adalah cara paling tepat untuk menaikkan syiar Alah swt iaitu Qurban pada musim aidil adha. Juga terdapat ayat al-Quran (surah al-Hajj aya ke-28 yang jelas menyatakan orang yang berqurban untuk makan sebahagian dari daging qurbannya, hal ini akan terhalang disebabkan berqurban secara wakil ke luar negara.
5. Baginda Nabi juga melaksanakan semua ibadah Qurban baginda di Madinah dan tidak di bawa ke negara luar.
Justeru itu, dari keadaan yang yang disebut di atas maka yang disepakati afdhal oleh para ulama, secara umumnya Qurban yang LEBIH BAIK adalah dilaksanakan di tempat kita berada dan mencari kehidupan.
Kecuali bagi sebahagian individu yang melakukan kerja amal dan berqurban di luar negara kerana menguruskan sekaligus qurban pihak lain. Maka tiada masalah baginya untuk berqurban di luar negara dan dia sendiri turut menyembelih dengan tangannya.
Dalam keadaan biasa seperti tiada melakukan kerja amal di luar
negara, para ulama berbeza pendapat dalam menentukan keharusan melakukan ibadah Qurban di luar negara atau kawasan hidupnya dan pekerjaannya.
Mazhab Hanafi : Makruh dipindahkan ke luar kawasan kecuali jika disebabkan ada kerabatnya di sana atau yang lebih memerlukan.
Mazhab Maliki : TIDAK HARUS dipindahkan sembelihan ke luar kawasan yang melebihi jarak musafir, kecuali jika ahli di luar kawasan lain tadi TERSANGAT MEMERLUKAN maka bolehlah sebahagian besar dipindahkan, dan berbaki sedikit di kawasannya sahaja.
Al-Syafie dan Hanbali : HARUS dipindah ke luar kawasan yang TIDAK melebihi jarak musafir, namun terdapat ulama dari kalangan mereka yang mengHARAMkan memindahkannya jika lebih dari jarak musafir.
Imam Al-Nawawi dalam kitab al-Majmu' akui terdapat dua pendapat dalam hal ini. Imam al-Mawardi menyatakan tidak halangan untuk dipindahkan. Namun Imam al-Ramli, tidak mengharuskan dengan qiyas kepada haramnya dipindahkan zakat lebih dari jarak musafir.
Ulama Kontemporari dan beberapa badan Fatwa seperti Saudi, UAE dan lain-lain: Harus dipindahkan ke negara yang terdapat ramai yang lebih memerlukan.
Maka boleh disimpulkan, adalah HARUS dan SAH hukumnya melaksanakan Qurban secara wakil ke Luar negara tetapi yang terbaik dan tiada khilaf adalah di tempat sendiri.
*Dr. Zaharuddin Abd Rahman*
Soalan
Mana yang terbaik, melakukan ibadah Qurban di dalam negara atau di negara luar yang lebih memerlukan? Adakah sah sebagai qurban pula jika dilaksanakan di luar negara?
Jawapan
Hampir semua ulama bersetuju bahawa sebaiknya penyembelihan kurban :-
1. Dilakukan sembelihan itu dengan TANGAN sendiri. Itu disepakati paling afdhal kerana ia adalah suatu ibadah selain juga Sunnah baginda Nabi Muhammad salla allahu ‘alaihi wasallam.
2. Jika berkongsi bahagian (seperti lembu yang dikongsi 7 bahagian) atau tidak mampu untuk menyembelih haiwan Qurban, diharuskan mewakilkan kepada orang yang lebih tahu untuk melaksanakannya.
3. Jika sudah diwakilkan, maka SUNAT untuk MENGHADIRI majlis penyembelihan Qurban dan menyaksikannya, sama ada lelaki ataupun wanita. Ini dari hadis nabi kepada Fatimah r.a untuk menyaksikan upacara terbabit. Dengan demikian, orang yang melaksanakan Qurban itu dapat menjiwai dan merasa sendiri proses ibadah Qurban itu dilakukan, itulah sebuah syiar Islam yang besar, berbanding mereka yang hanya menghantar wang ke pihak NGO dan mungkin tidak tahu bila secara specifik penyemeblian bahagian Qurbannya dilakukan, malah TIDAK TERASA pun dia sedang melakukan Qurban pada tahun tersebut.
4. Penyembelihan qurban di tempat sendiri adalah cara paling tepat untuk menaikkan syiar Alah swt iaitu Qurban pada musim aidil adha. Juga terdapat ayat al-Quran (surah al-Hajj aya ke-28 yang jelas menyatakan orang yang berqurban untuk makan sebahagian dari daging qurbannya, hal ini akan terhalang disebabkan berqurban secara wakil ke luar negara.
5. Baginda Nabi juga melaksanakan semua ibadah Qurban baginda di Madinah dan tidak di bawa ke negara luar.
Justeru itu, dari keadaan yang yang disebut di atas maka yang disepakati afdhal oleh para ulama, secara umumnya Qurban yang LEBIH BAIK adalah dilaksanakan di tempat kita berada dan mencari kehidupan.
Kecuali bagi sebahagian individu yang melakukan kerja amal dan berqurban di luar negara kerana menguruskan sekaligus qurban pihak lain. Maka tiada masalah baginya untuk berqurban di luar negara dan dia sendiri turut menyembelih dengan tangannya.
Dalam keadaan biasa seperti tiada melakukan kerja amal di luar
negara, para ulama berbeza pendapat dalam menentukan keharusan melakukan ibadah Qurban di luar negara atau kawasan hidupnya dan pekerjaannya.
Mazhab Hanafi : Makruh dipindahkan ke luar kawasan kecuali jika disebabkan ada kerabatnya di sana atau yang lebih memerlukan.
Mazhab Maliki : TIDAK HARUS dipindahkan sembelihan ke luar kawasan yang melebihi jarak musafir, kecuali jika ahli di luar kawasan lain tadi TERSANGAT MEMERLUKAN maka bolehlah sebahagian besar dipindahkan, dan berbaki sedikit di kawasannya sahaja.
Al-Syafie dan Hanbali : HARUS dipindah ke luar kawasan yang TIDAK melebihi jarak musafir, namun terdapat ulama dari kalangan mereka yang mengHARAMkan memindahkannya jika lebih dari jarak musafir.
Imam Al-Nawawi dalam kitab al-Majmu' akui terdapat dua pendapat dalam hal ini. Imam al-Mawardi menyatakan tidak halangan untuk dipindahkan. Namun Imam al-Ramli, tidak mengharuskan dengan qiyas kepada haramnya dipindahkan zakat lebih dari jarak musafir.
Ulama Kontemporari dan beberapa badan Fatwa seperti Saudi, UAE dan lain-lain: Harus dipindahkan ke negara yang terdapat ramai yang lebih memerlukan.
Maka boleh disimpulkan, adalah HARUS dan SAH hukumnya melaksanakan Qurban secara wakil ke Luar negara tetapi yang terbaik dan tiada khilaf adalah di tempat sendiri.
*Dr. Zaharuddin Abd Rahman*
Forwarded from NorsiahM
Bismillah..
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Segala pujian kesyukuran itu wajib bagi Allah SWT, Tuhan sekelian alam. Sukacita dimaklumkan bahawa dengan izin-Nya UiTO kini secara rasminya bernaung di bawah Persatuan Ukhuwah Teguh Malaysia (No. Pendaftaran PPM-004-10-04062019) ("UKHUWAH").
Matlamat penubuhannya seperti termaktub dalam FASAL 3 PERLEMBAGAAN PERTUBUHAN MALAYSIA adalah:
1. Membina hubungan baik sesama ahli, dengan menggunakan medium sosial.
2. Berkongsi pengalaman/pengetahuan sesama ahli.
3. Membuat perjumpaan tahunan/berkala bagi mengumpulkan ahli dan berkenal-kenalan.
4. Memelihara kebajikan ahli dengan menawarkan bantuan serta khidmat bimbingan yang diperlukan.
Sehubungan dengan itu UKHUWAH mengalu-alukan dan membuka pendaftaran keahlian kepada semua ahli-ahli Bilik Telegram UiTO (Panelis, Admin, Moderator, ahli bilik) untuk menjadi ahli UKHUWAH untuk kesinambungan dakwah sunnah secara online 24/7 demi untuk matlamat dan manfaat bersama.
Syarat-syarat keahlian
1. Warganegara: Malaysia
2. Umur minima: 18 tahun ke atas
3. Kawasan/Negeri Tempat Tinggal: Semua
4. Keturunan/Bangsa: Semua
5. Jantina: Lelaki dan Perempuan
6. Agama: Islam
Bayaran Masuk/Daftar: RM10.00
Yuran Keahlian: RM20.00 setahun
Yuran Seumur Hidup : RM200.00
Yuran Pendaftaran hendaklah didepositkan ke akaun UKHUWAH (Malayan Banking Berhad No. Akaun 562058070928)
Borang keahlian boleh didapati di link berikut:
http://bit.ly/AhliUkhuwah
Sebarang pertanyaan sila hubungi Setiausaha @Norm99
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah ada di antara kamu satu puak yang menyeru (berdakwah) kepada kebajikan (mengembangkan Islam), dan menyuruh berbuat segala perkara yang baik, serta melarang daripada segala yang salah (buruk dan keji). Dan mereka yang bersifat demikian ialah orang-orang yang berjaya.[ Ali 'Imran: 104 ]
Jazaakumullahu khayran atas perhatian dan kerjasama.
Wassalam.
CHE AB RAHIM BIN MAHMOOD@CIKGU RAHIM
Pengerusi
Persatuan Ukhuwah Teguh Malaysia
@RektorUiTO
web rasmi: uito.org
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Segala pujian kesyukuran itu wajib bagi Allah SWT, Tuhan sekelian alam. Sukacita dimaklumkan bahawa dengan izin-Nya UiTO kini secara rasminya bernaung di bawah Persatuan Ukhuwah Teguh Malaysia (No. Pendaftaran PPM-004-10-04062019) ("UKHUWAH").
Matlamat penubuhannya seperti termaktub dalam FASAL 3 PERLEMBAGAAN PERTUBUHAN MALAYSIA adalah:
1. Membina hubungan baik sesama ahli, dengan menggunakan medium sosial.
2. Berkongsi pengalaman/pengetahuan sesama ahli.
3. Membuat perjumpaan tahunan/berkala bagi mengumpulkan ahli dan berkenal-kenalan.
4. Memelihara kebajikan ahli dengan menawarkan bantuan serta khidmat bimbingan yang diperlukan.
Sehubungan dengan itu UKHUWAH mengalu-alukan dan membuka pendaftaran keahlian kepada semua ahli-ahli Bilik Telegram UiTO (Panelis, Admin, Moderator, ahli bilik) untuk menjadi ahli UKHUWAH untuk kesinambungan dakwah sunnah secara online 24/7 demi untuk matlamat dan manfaat bersama.
Syarat-syarat keahlian
1. Warganegara: Malaysia
2. Umur minima: 18 tahun ke atas
3. Kawasan/Negeri Tempat Tinggal: Semua
4. Keturunan/Bangsa: Semua
5. Jantina: Lelaki dan Perempuan
6. Agama: Islam
Bayaran Masuk/Daftar: RM10.00
Yuran Keahlian: RM20.00 setahun
Yuran Seumur Hidup : RM200.00
Yuran Pendaftaran hendaklah didepositkan ke akaun UKHUWAH (Malayan Banking Berhad No. Akaun 562058070928)
Borang keahlian boleh didapati di link berikut:
http://bit.ly/AhliUkhuwah
Sebarang pertanyaan sila hubungi Setiausaha @Norm99
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah ada di antara kamu satu puak yang menyeru (berdakwah) kepada kebajikan (mengembangkan Islam), dan menyuruh berbuat segala perkara yang baik, serta melarang daripada segala yang salah (buruk dan keji). Dan mereka yang bersifat demikian ialah orang-orang yang berjaya.[ Ali 'Imran: 104 ]
Jazaakumullahu khayran atas perhatian dan kerjasama.
Wassalam.
CHE AB RAHIM BIN MAHMOOD@CIKGU RAHIM
Pengerusi
Persatuan Ukhuwah Teguh Malaysia
@RektorUiTO
web rasmi: uito.org
UiTO Channel: Bicara CR pinned «Bismillah.. السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Segala pujian kesyukuran itu wajib bagi Allah SWT, Tuhan sekelian alam. Sukacita dimaklumkan bahawa dengan izin-Nya UiTO kini secara rasminya bernaung di bawah Persatuan Ukhuwah Teguh Malaysia (No. Pendaftaran…»
Forwarded from Kajian Ustadz adi hidayat (Dakwah Official)
*Tips Agar Menjadi Orang yang Bersyukur*
1⃣ *Senantiasa Berterima Kasih kepada Orang Lain*
2⃣ *Merenungkan Nikmat-Nikmat Allah*
3⃣ *Qana’ah*
4⃣ *Sujud Syukur*
5⃣ *Berdzikir*
*Robbana Taqobbal Minna*
Aamiin
1⃣ *Senantiasa Berterima Kasih kepada Orang Lain*
Salah cara untuk mensyukuri nikmat Allah adalah dengan berterima kasih kepada manusia yang menjadi perantara sampainya nikmat Allah kepada kita. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
“Orang yang tidak berterima kasih kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah”
(HR. Tirmidzi).
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda,
“Barangsiapa yang telah berbuat suatu kebaikan padamu, maka balaslah dengan yang serupa. Jika engkau tidak bisa membalasnya dengan yang serupa maka doakanlah ia hingga engkau mengira doamu tersebut bisa sudah membalas dengan serupa atas kebaikan ia”
(HR. Abu Daud).
Oleh karena itu, mengucapkan terima kasih adalah akhlak mulia yang diajarkan oleh Islam. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
“Barangsiapa yang diberikan satu kebaikan kepadanya lalu dia membalasnya dengan mengatakan, ‘Jazaakallahu khair’ (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh hal itu telah mencukupinya dalam menyatakan rasa syukurnya”
(HR. Tirmidzi).
2⃣ *Merenungkan Nikmat-Nikmat Allah*
Dalam Al-Qur’an sering kali Allah menggugah hati manusia bahwa banyak sekali nikmat yang Ia limpahkan sejak kita datang ke dunia ini, agar kita sadar dan bersyukur kepada Allah. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”
(QS. An-Nahl: 78).
3⃣ *Qana’ah*
Senantiasa merasa cukup atas nikmat yang ada pada diri kita membuat kita selalu bersyukur kepada Allah. Sebaliknya, orang yang senantiasa merasa tidak puas, merasa kekurangan, ia merasa Allah tidak pernah memberi kenikmatan kepadanya sedikitpun. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallambersabda,
“Jadilah orang yang wara’, maka engkau akan menjadi hamba yang paling berbakti. Jadilah orang yang qana’ah, maka engkau akan menjadi hamba yang paling bersyukur”
(HR. Ibnu Majah).
4⃣ *Sujud Syukur*
Salah satu cara untuk mengungkapkan rasa syukur ketika mendapat kenikmatan yang begitu besar adalah dengan melakukan sujud syukur.
“Dari Abu Bakrah Nafi’ Ibnu Harits Radhiallahu’anhu ia berkata, ‘Rasululloh Shallallahu’alaihi Wasallam biasanya jika menjumpai sesuatu yang menggemberikan beliau bersimpuh untuk sujud. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah”
(HR. Abu Daud).
5⃣ *Berdzikir*
Berdzikir dan memuji Allah adalah bentuk rasa syukur kita kepada Allah. Ada beberapa dzikir tertentu yang diajarkan oleh Rasululloh khusus mengungkapkan rasa syukur kita kepada Allah.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
“Barangsiapa pada pagi hari berdzikir: Allahumma ashbaha bii min ni’matin au biahadin min khalqika faminka wahdaka laa syariikalaka falakal hamdu wa lakasy syukru.”
(Ya Allah, atas nikmat yang Engkau berikan kepada ku hari ini atau yang Engkau berikan kepada salah seorang dari makhluk-Mu, maka sungguh nikmat itu hanya dari-Mu dan tidak ada sekutu bagi-Mu. Segala pujian dan ucap syukur hanya untuk-Mu)
Maka ia telah memenuhi harinya dengan rasa syukur. Dan barangsiapa yang mengucapkannya pada sore hari, ia telah memenuhi malamnya dengan rasa syukur”
(HR. Abu Daud)
Semoga kita pandai mensyukuri nikmat Allah Ta'ala, senantiasa memperbaiki ibadah kpd Allah Ta'ala, dan terus istiqomah bertutur kata, berfikir dan berbuat baik dan benar.
Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
*Robbana Taqobbal Minna*
`
Ya Allah terimalah dari kami (amalan kami)Aamiin
Forwarded from Jatuh Cinta ❤️ Dengan Al Quran
Aljinn: 6
Day7
Dan bahawasanya ada beberapa orang laki2 di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki2 di antara jin, maka jin2 itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
Day7
Dan bahawasanya ada beberapa orang laki2 di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki2 di antara jin, maka jin2 itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.