*KARAKTERISTIK ORANG YANG BERTAKWA [4]*
Allah _subhanahu wa ta'ala_ berfirman:
{ وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ ﴿١٣٣﴾ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ ﴿١٣٤﴾ وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ ﴿١٣٥﴾ } [آل عمران: ١٣٣-١٣٥]
_"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,_
_(Yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan._
_Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui."_
📝 *Dari ayat di atas, di antara karakteristik orang yang bertakwa adalah:*
1️⃣ Berinfak di jalan Allah _ta'ala_, baik ketika kondisi lapang maupun sempit.
2️⃣ Menahan diri untuk tidak marah dengan bersabar dan tidak balas dendam kepada orang yang menzaliminya, dengan perkataan maupun perbuatan.
3️⃣ Memaafkan orang yang menzaliminya.
4️⃣ Apabila melakukan dosa besar ataupun kecil, ingat ancaman Allah _ta'ala_ untuk orang yang bermaksiat dan janji Allah _ta'ala_ untuk orang yang bertakwa, kemudian memohon ampun kepada Allah _ta'ala_.
5️⃣ Tidak meneruskan perbuatan dosa tersebut, tetapi segera bertobat kepada Allah _ta'ala_ dengan menjauhinya dan menyesalinya.
(Lihat Tafsir As-Sa'di)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
Allah _subhanahu wa ta'ala_ berfirman:
{ وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ ﴿١٣٣﴾ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ ﴿١٣٤﴾ وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ ﴿١٣٥﴾ } [آل عمران: ١٣٣-١٣٥]
_"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,_
_(Yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan._
_Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui."_
📝 *Dari ayat di atas, di antara karakteristik orang yang bertakwa adalah:*
1️⃣ Berinfak di jalan Allah _ta'ala_, baik ketika kondisi lapang maupun sempit.
2️⃣ Menahan diri untuk tidak marah dengan bersabar dan tidak balas dendam kepada orang yang menzaliminya, dengan perkataan maupun perbuatan.
3️⃣ Memaafkan orang yang menzaliminya.
4️⃣ Apabila melakukan dosa besar ataupun kecil, ingat ancaman Allah _ta'ala_ untuk orang yang bermaksiat dan janji Allah _ta'ala_ untuk orang yang bertakwa, kemudian memohon ampun kepada Allah _ta'ala_.
5️⃣ Tidak meneruskan perbuatan dosa tersebut, tetapi segera bertobat kepada Allah _ta'ala_ dengan menjauhinya dan menyesalinya.
(Lihat Tafsir As-Sa'di)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
*KARAKTERISTIK ORANG YANG BERTAKWA [5]*
Di antara karakteristik orang yang bertakwa pada ayat-ayat Al-Qur'an yang lainnya adalah:
1️⃣ *Berbuat adil kepada siapapun, dalam setiap perkataan maupun perbuatan*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ﴿٨﴾ } [المائدة: ٨]
_"Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan."_
2️⃣ *Apabila melakukan dosa dan maksiat, segera ingat kepada Allah _ta'ala_, beristigfar, dan bertobat kepada-Nya*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ ﴿٢٠١﴾ } [الأعراف: ٢٠١]
_"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya)."_
3️⃣ *Takut kepada Allah _ta'ala_, baik ketika sendirian maupun dilihat orang*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَىٰ وَهَارُونَ الْفُرْقَانَ وَضِيَاءً وَذِكْرًا لِلْمُتَّقِينَ ﴿٤٨﴾ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَهُمْ مِنَ السَّاعَةِ مُشْفِقُونَ ﴿٤٩﴾ } [الأنبياء: ٤٨-٤٩]
_"Dan sungguh, Kami telah memberikan kepada Musa dan Harun, Furqān (Kitab Taurat) dan penerangan serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa,_
_(yaitu) orang-orang yang takut (azab) Tuhannya, sekalipun mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari Kiamat."_
4️⃣ *Mengagungkan syiar-syiar Allah _ta'ala_*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ ذَٰلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ ﴿٣٢﴾ } [الحج: ٣٢]
_"Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah,maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati."_
5️⃣ *Berbuat ihsan, sedikit tidur di waktu malam karena memperbanyak ibadah kepada Allah _ta'ala_, dan beristigfar kepada Allah _ta'ala_ di akhir malam*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ ﴿١٥﴾ آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَٰلِكَ مُحْسِنِينَ ﴿١٦﴾ كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ ﴿١٧﴾ وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ ﴿١٨﴾ } [الذاريات: ١٥-١٨]
_"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata air, Mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik,_
_Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam; Dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah)."_
(Lihat Tafsir As-Sa'di)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
Di antara karakteristik orang yang bertakwa pada ayat-ayat Al-Qur'an yang lainnya adalah:
1️⃣ *Berbuat adil kepada siapapun, dalam setiap perkataan maupun perbuatan*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ﴿٨﴾ } [المائدة: ٨]
_"Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan."_
2️⃣ *Apabila melakukan dosa dan maksiat, segera ingat kepada Allah _ta'ala_, beristigfar, dan bertobat kepada-Nya*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ ﴿٢٠١﴾ } [الأعراف: ٢٠١]
_"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya)."_
3️⃣ *Takut kepada Allah _ta'ala_, baik ketika sendirian maupun dilihat orang*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَىٰ وَهَارُونَ الْفُرْقَانَ وَضِيَاءً وَذِكْرًا لِلْمُتَّقِينَ ﴿٤٨﴾ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ وَهُمْ مِنَ السَّاعَةِ مُشْفِقُونَ ﴿٤٩﴾ } [الأنبياء: ٤٨-٤٩]
_"Dan sungguh, Kami telah memberikan kepada Musa dan Harun, Furqān (Kitab Taurat) dan penerangan serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa,_
_(yaitu) orang-orang yang takut (azab) Tuhannya, sekalipun mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari Kiamat."_
4️⃣ *Mengagungkan syiar-syiar Allah _ta'ala_*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ ذَٰلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ ﴿٣٢﴾ } [الحج: ٣٢]
_"Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah,maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati."_
5️⃣ *Berbuat ihsan, sedikit tidur di waktu malam karena memperbanyak ibadah kepada Allah _ta'ala_, dan beristigfar kepada Allah _ta'ala_ di akhir malam*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ ﴿١٥﴾ آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَٰلِكَ مُحْسِنِينَ ﴿١٦﴾ كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ ﴿١٧﴾ وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ ﴿١٨﴾ } [الذاريات: ١٥-١٨]
_"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata air, Mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik,_
_Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam; Dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah)."_
(Lihat Tafsir As-Sa'di)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
┈┉┉━━ ❁ ﷽ ❁ ━━┉┉┈
┏🍃🕌●●●━━━━━━┓
*HADIRILAH*
*KAJIAN ILMIAH*
┗━━━━━━●●●🕌🍃┛
✅ Terbuka untuk Umum, Muslim dan Muslimah
✳️┃Tema :
_*SAAT IMAN TERASA LAYU*_
🎙┃Pemateri:
*Ustadz Ali Nur, Lc حفظه الله تعالى*
_( Ketua Lajnah Dakwah Medan, Pimpinan Ma'had An-Ni'mah Medan )_
*🗓️ ┃ Hari Ahad, 19 Jumadil Ula 1445 H / 3 Desember 2023 M.*
*🕰️┃ Ba'da Maghrib – Selesai*
🕌┃Tempat:
*Masjid Jami' Ibnu Umar Boyolali*
https://s.id/masjidibnuumar/
☎️ ┃ Info Kajian:
*0813-4000-9002*
*🛜┃Silahkan disebarluaskan informasi ini.*
•┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈•
┏🍃🕌●●●━━━━━━┓
*HADIRILAH*
*KAJIAN ILMIAH*
┗━━━━━━●●●🕌🍃┛
✅ Terbuka untuk Umum, Muslim dan Muslimah
✳️┃Tema :
_*SAAT IMAN TERASA LAYU*_
🎙┃Pemateri:
*Ustadz Ali Nur, Lc حفظه الله تعالى*
_( Ketua Lajnah Dakwah Medan, Pimpinan Ma'had An-Ni'mah Medan )_
*🗓️ ┃ Hari Ahad, 19 Jumadil Ula 1445 H / 3 Desember 2023 M.*
*🕰️┃ Ba'da Maghrib – Selesai*
🕌┃Tempat:
*Masjid Jami' Ibnu Umar Boyolali*
https://s.id/masjidibnuumar/
☎️ ┃ Info Kajian:
*0813-4000-9002*
*🛜┃Silahkan disebarluaskan informasi ini.*
•┈┈┈┈•❀❁✿❁❀•┈┈┈┈•
*BUAH MANIS KETAKWAAN [1]*
Di antara buah manis ketakwaan adalah:
1️⃣ *Sebab mendapatkan kemenangan*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ } [البقرة: ١٨٩]
_"dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."_
2️⃣ *Dibersamai oleh Allah _ta'ala_ dengan pertolongan dan taufik*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ } [البقرة: ١٩٤]
_"Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa."_
3️⃣ *Dilindungi oleh Allah _ta'ala_*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا ۗ } [آل عمران: ١٢٠]
_"Jika kamu bersabar dan bertakwa, tipu daya mereka tidak akan menyusahkan kamu sedikit pun. Sungguh, Allah Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan."_
4️⃣ *Sebab diterimanya amalan*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ } [المائدة: ٢٧]
_"Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa."_
5️⃣ *Allah _ta'ala_ akan mencurahkan keberkahan dari langit dan bumi*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ } [الأعراف: ٩٦]
_"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi."_
6️⃣ *Mendapatkan rahmat Allah _ta'ala_*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ ۚ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِنَا يُؤْمِنُونَ } [الأعراف: ١٥٦]
_"dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami."_
(Lihat Tafsir As-Sa'di)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
Di antara buah manis ketakwaan adalah:
1️⃣ *Sebab mendapatkan kemenangan*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ } [البقرة: ١٨٩]
_"dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."_
2️⃣ *Dibersamai oleh Allah _ta'ala_ dengan pertolongan dan taufik*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ } [البقرة: ١٩٤]
_"Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa."_
3️⃣ *Dilindungi oleh Allah _ta'ala_*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا ۗ } [آل عمران: ١٢٠]
_"Jika kamu bersabar dan bertakwa, tipu daya mereka tidak akan menyusahkan kamu sedikit pun. Sungguh, Allah Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan."_
4️⃣ *Sebab diterimanya amalan*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ } [المائدة: ٢٧]
_"Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa."_
5️⃣ *Allah _ta'ala_ akan mencurahkan keberkahan dari langit dan bumi*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ } [الأعراف: ٩٦]
_"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi."_
6️⃣ *Mendapatkan rahmat Allah _ta'ala_*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ ۚ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِنَا يُؤْمِنُونَ } [الأعراف: ١٥٦]
_"dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami."_
(Lihat Tafsir As-Sa'di)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
*BUAH MANIS KETAKWAAN [2]*
Di antara buah manis ketakwaan adalah:
7️⃣ *Diberi ilmu dan petunjuk untuk membedakan antara petunjuk dengan kesesatan, kebenaran dengan kebatilan, halal dengan haram, serta jalan ke surga dengan jalan ke neraka*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا } [الأنفال: ٢٩]
_"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan furqān (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu."_
8️⃣ *Dicintai oleh Allah _ta'ala_*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ } [التوبة: ٤]
_"Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang bertakwa."_
9️⃣ *Menjadi wali Allah _ta'ala_*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿٦٢﴾ الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ ﴿٦٣﴾ } [يونس: ٦٢-٦٣]
_"Ingatlah wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan senantiasa bertakwa."_
🔟 *Dimudahkan mengerjakan amal saleh dan diampuni dosa-dosanya*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا ﴿٧٠﴾ يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ } [الأحزاب: ٧٠-٧١]
_"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu."_
1️⃣1️⃣ *Diselamatkan dari neraka*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَيُنَجِّي اللَّهُ الَّذِينَ اتَّقَوْا بِمَفَازَتِهِمْ لَا يَمَسُّهُمُ السُّوءُ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ } [الزمر: ٦١]
_"Dan Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa karena kemenangan mereka. Mereka tidak disentuh oleh azab dan tidak bersedih hati."_
1️⃣2️⃣ *Dimasukkan ke dalam surga*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ } [الزمر: ٧٣]
_"Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga secara berombongan. Sehingga apabila mereka sampai kepadanya (surga) dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka, 'Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masuklah, kamu kekal di dalamnya.'"_
(Lihat Tafsir As-Sa'di)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
Di antara buah manis ketakwaan adalah:
7️⃣ *Diberi ilmu dan petunjuk untuk membedakan antara petunjuk dengan kesesatan, kebenaran dengan kebatilan, halal dengan haram, serta jalan ke surga dengan jalan ke neraka*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا } [الأنفال: ٢٩]
_"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan furqān (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu."_
8️⃣ *Dicintai oleh Allah _ta'ala_*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ } [التوبة: ٤]
_"Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang bertakwa."_
9️⃣ *Menjadi wali Allah _ta'ala_*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿٦٢﴾ الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ ﴿٦٣﴾ } [يونس: ٦٢-٦٣]
_"Ingatlah wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan senantiasa bertakwa."_
🔟 *Dimudahkan mengerjakan amal saleh dan diampuni dosa-dosanya*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا ﴿٧٠﴾ يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ } [الأحزاب: ٧٠-٧١]
_"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu."_
1️⃣1️⃣ *Diselamatkan dari neraka*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَيُنَجِّي اللَّهُ الَّذِينَ اتَّقَوْا بِمَفَازَتِهِمْ لَا يَمَسُّهُمُ السُّوءُ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ } [الزمر: ٦١]
_"Dan Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa karena kemenangan mereka. Mereka tidak disentuh oleh azab dan tidak bersedih hati."_
1️⃣2️⃣ *Dimasukkan ke dalam surga*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ } [الزمر: ٧٣]
_"Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga secara berombongan. Sehingga apabila mereka sampai kepadanya (surga) dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka, 'Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masuklah, kamu kekal di dalamnya.'"_
(Lihat Tafsir As-Sa'di)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
*BUAH MANIS KETAKWAAN [3]*
Di antara buah manis ketakwaan adalah:
1️⃣3️⃣ *Paling mulia di sisi Allah _ta'ala_*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ } [الحجرات: ١٣]
_"Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa."_
1️⃣4️⃣ *Dibukakan jalan keluar dari setiap kesulitan*
1️⃣5️⃣ *Diberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا ﴿٢﴾ وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ } [الطلاق: ٢-٣]
_"Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."_
1️⃣6️⃣ *Dimudahkan segala urusannya*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا } [الطلاق: ٤]
_"Dan barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya."_
1️⃣7️⃣ *Diampuni dosa-dosanya dan diberi pahala yang besar*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا } [الطلاق: ٥]
_"dan barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya."_
1️⃣8️⃣ *Mendapatkan kemenangan yaitu surga dan dijauhkan dari neraka*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا } [النبأ: ٣١]
_"Sungguh, orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan,"_
(Lihat Tafsir As-Sa'di)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
Di antara buah manis ketakwaan adalah:
1️⃣3️⃣ *Paling mulia di sisi Allah _ta'ala_*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ } [الحجرات: ١٣]
_"Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa."_
1️⃣4️⃣ *Dibukakan jalan keluar dari setiap kesulitan*
1️⃣5️⃣ *Diberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا ﴿٢﴾ وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ } [الطلاق: ٢-٣]
_"Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."_
1️⃣6️⃣ *Dimudahkan segala urusannya*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا } [الطلاق: ٤]
_"Dan barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya."_
1️⃣7️⃣ *Diampuni dosa-dosanya dan diberi pahala yang besar*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا } [الطلاق: ٥]
_"dan barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya."_
1️⃣8️⃣ *Mendapatkan kemenangan yaitu surga dan dijauhkan dari neraka*
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا } [النبأ: ٣١]
_"Sungguh, orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan,"_
(Lihat Tafsir As-Sa'di)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
*SYARAT DITERIMANYA AMAL*
Agar amal ibadah kita diterima oleh Allah _subhanahu wa ta'ala_, maka harus terpenuhi 2 syarat, yaitu:
1️⃣ *Ikhlas*
Beramal karena Allah _ta'ala_, bukan karena _riya'_ maupun _sum'ah_.
Allah _subhanahu wa ta'ala_ berfirman:
{ فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ } [الزمر: ٢]
_"Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya."_
Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_ bersabda:
(( إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى ))
"Setiap amalan tergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapatkan (balasan) sesuai apa yang ia niatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)
2️⃣ *Sesuai yang diajarkan oleh Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_*
Allah _subhanahu wa ta'ala_ berfirman:
{ وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ } [الحشر: ٧]
_"Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah."_
Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_ bersabada:
(( مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ ))
"Barangsiapa yang mengamalkan amalan (ibadah) yang bukan urusan (agama) kami, maka dia tertolak." (HR. Muslim)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
Agar amal ibadah kita diterima oleh Allah _subhanahu wa ta'ala_, maka harus terpenuhi 2 syarat, yaitu:
1️⃣ *Ikhlas*
Beramal karena Allah _ta'ala_, bukan karena _riya'_ maupun _sum'ah_.
Allah _subhanahu wa ta'ala_ berfirman:
{ فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ } [الزمر: ٢]
_"Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya."_
Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_ bersabda:
(( إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى ))
"Setiap amalan tergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapatkan (balasan) sesuai apa yang ia niatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)
2️⃣ *Sesuai yang diajarkan oleh Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_*
Allah _subhanahu wa ta'ala_ berfirman:
{ وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ } [الحشر: ٧]
_"Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah."_
Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_ bersabada:
(( مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ ))
"Barangsiapa yang mengamalkan amalan (ibadah) yang bukan urusan (agama) kami, maka dia tertolak." (HR. Muslim)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
🎥 *Durasi video 1:18:53*
🕌 Masjid Jami' Ibnu Umar Boyolali
https://youtu.be/DCW05GRQ-Fo?feature=shared
🕌 Masjid Jami' Ibnu Umar Boyolali
https://youtu.be/DCW05GRQ-Fo?feature=shared
YouTube
Saat Iman Terasa Layu - Ustadz Ali Nur, Lc.
📘 Saat Iman Terasa Layu
💺 Ustadz Ali Nur, Lc. hafizhahullah
🕌 Masjid Jami' Ibnu Umar Boyolali
(s.id/masjidibnuumar)
✅ Kajian Islam Ilmiah Masjid Jami' Ibnu Umar Boyolali
Channel dakwah Ibnu Umar Boyolali
• ════◎❅ ◎❦۩❁۩❦ ◎❅ ◎════•
🌐 Website: h…
💺 Ustadz Ali Nur, Lc. hafizhahullah
🕌 Masjid Jami' Ibnu Umar Boyolali
(s.id/masjidibnuumar)
✅ Kajian Islam Ilmiah Masjid Jami' Ibnu Umar Boyolali
Channel dakwah Ibnu Umar Boyolali
• ════◎❅ ◎❦۩❁۩❦ ◎❅ ◎════•
🌐 Website: h…
*IKHLAS DAN _ITTIBA'_*
Agar amal ibadah kita diterima oleh Allah _subhanahu wa ta'ala_, harus terpenuhi dua syarat, yaitu ikhlas dan _ittiba'_ (mengikuti tuntunan Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_).
🍃 Dua syarat ini terkumpul dalam firman Allah _ta'ala_:
{ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا } [الكهف: ١١٠]
_"Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya."_
▶️ Imam Ibnu Katsir _rahimahullah_ mengatakan:
{ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ } أي: ثوابه وجزاءه الصالح، { فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا }، ما كان موافقا لشرع الله { وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا } وهو الذي يراد به وجه الله وحده لا شريك له، وهذان ركنا العمل المتقبل. لا بد أن يكون خالصا لله، صوابا على شريعة رسول الله صلى الله عليه وسلم.
" _'Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya,'_ yaitu pahala dan balasan-Nya yang baik.
_'maka hendaklah dia mengerjakan amal yang saleh'_ yaitu *sesuai syariat Allah _ta'ala_*.
_'dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya."_ yaitu *yang dimaksudkan hanya untuk mencari rida Allah _ta'ala_ semata, yang tidak ada sekutu bagi-Nya*.
*Dua hal ini adalah rukun amal yang diterima.* Harus ikhlas karena Allah _ta'ala_ dan sesuai syariat Rasulullah _shallallahu 'alaihi wa sallam_'"
(Tafsir Ibnu Katsir)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
Agar amal ibadah kita diterima oleh Allah _subhanahu wa ta'ala_, harus terpenuhi dua syarat, yaitu ikhlas dan _ittiba'_ (mengikuti tuntunan Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_).
🍃 Dua syarat ini terkumpul dalam firman Allah _ta'ala_:
{ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا } [الكهف: ١١٠]
_"Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya."_
▶️ Imam Ibnu Katsir _rahimahullah_ mengatakan:
{ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ } أي: ثوابه وجزاءه الصالح، { فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا }، ما كان موافقا لشرع الله { وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا } وهو الذي يراد به وجه الله وحده لا شريك له، وهذان ركنا العمل المتقبل. لا بد أن يكون خالصا لله، صوابا على شريعة رسول الله صلى الله عليه وسلم.
" _'Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya,'_ yaitu pahala dan balasan-Nya yang baik.
_'maka hendaklah dia mengerjakan amal yang saleh'_ yaitu *sesuai syariat Allah _ta'ala_*.
_'dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya."_ yaitu *yang dimaksudkan hanya untuk mencari rida Allah _ta'ala_ semata, yang tidak ada sekutu bagi-Nya*.
*Dua hal ini adalah rukun amal yang diterima.* Harus ikhlas karena Allah _ta'ala_ dan sesuai syariat Rasulullah _shallallahu 'alaihi wa sallam_'"
(Tafsir Ibnu Katsir)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
*TANDA ORANG YANG SUKA _RIYA'_ (TIDAK IKHLAS)*
_Riya'_ adalah mengerjakan kebaikan atau meninggalkan keburukan dengan niat agar mendapatkan pujian dari orang lain.
_Riya'_ merupakan syirik kecil yang paling dikhawatirkan oleh Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_ menimpa umatnya.
🍃 Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_ bersabda:
(( إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ.)) قَالُوا: وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: (( الرِّيَاءُ ))
*"Sungguh, perkara yang paling aku khawatirkan akan menimpa kalian adalah syirik kecil."*
Para sahabat _radhiyallahu 'anhum_ bertanya, "Apa itu syirik kecil wahai Rasulullah?"
Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_ menjawab: *" _Riya'_"*
(HR. Ahmad dalam Al-Musnad 5/429 dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami' no. 1555)
🍃 Ali bin Abi Thalib _radhiyallahu 'anhu_ menuturkan:
"للمرائي ثَلَاث عَلَامَات: يكسل إِذا كَانَ وَحده وينشط إِذا كَانَ فِي النَّاس وَيزِيد فِي الْعَمَل إِذا أثني عَلَيْهِ وَينْقص إِذا ذم بِهِ"
*"Orang yang suka _riya'_ memiliki 3 tanda:*
1️⃣ Menjadi malas apabila sendirian.
2️⃣ Menjadi semangat apabila di tengah orang-orang.
3️⃣ Menambah amalnya apabila mendapatkan pujian dan mengurangi amalnya apabila mendapatkan celaan."
(Kitab Al-Kabair Karya Imam Adz-Dzahabi. Bab Dosa Besar ke-37: _Riya'_)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
_Riya'_ adalah mengerjakan kebaikan atau meninggalkan keburukan dengan niat agar mendapatkan pujian dari orang lain.
_Riya'_ merupakan syirik kecil yang paling dikhawatirkan oleh Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_ menimpa umatnya.
🍃 Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_ bersabda:
(( إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ.)) قَالُوا: وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: (( الرِّيَاءُ ))
*"Sungguh, perkara yang paling aku khawatirkan akan menimpa kalian adalah syirik kecil."*
Para sahabat _radhiyallahu 'anhum_ bertanya, "Apa itu syirik kecil wahai Rasulullah?"
Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_ menjawab: *" _Riya'_"*
(HR. Ahmad dalam Al-Musnad 5/429 dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami' no. 1555)
🍃 Ali bin Abi Thalib _radhiyallahu 'anhu_ menuturkan:
"للمرائي ثَلَاث عَلَامَات: يكسل إِذا كَانَ وَحده وينشط إِذا كَانَ فِي النَّاس وَيزِيد فِي الْعَمَل إِذا أثني عَلَيْهِ وَينْقص إِذا ذم بِهِ"
*"Orang yang suka _riya'_ memiliki 3 tanda:*
1️⃣ Menjadi malas apabila sendirian.
2️⃣ Menjadi semangat apabila di tengah orang-orang.
3️⃣ Menambah amalnya apabila mendapatkan pujian dan mengurangi amalnya apabila mendapatkan celaan."
(Kitab Al-Kabair Karya Imam Adz-Dzahabi. Bab Dosa Besar ke-37: _Riya'_)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
*BERIBADAH HARUS SESUAI SYARIAT*
Sebagaimana yang sudah kita ketahui, bahwa syarat diterimanya ibadah ada 2 yaitu *ikhlas* dan *_ittiba'_* (mengikuti tuntunan Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_).
*_Ittiba'_ tidaklah terealisasi kecuali harus sesuai syariat dalam 6 hal:*
1️⃣ *Sebabnya*
Apabila ada orang yang setiap kali masuk rumah melaksanakan salat 2 rakaat dan meyakini itu sunah, maka tidak akan diterima oleh Allah _ta'ala_.
Karena Allah _ta'ala_ tidak pernah memerintahkan salat sunah 2 rakaat karena sebab masuk rumah.
2️⃣ *Jenisnya*
Apabila ada orang yang berkurban dengan hewan kuda, maka tidak akan diterima oleh Allah _ta'ala_.
Karena Allah _ta'ala_ hanya menetapkan 3 jenis hewan yang sah untuk dikurbankan yaitu unta, sapi, atau kambing.
3️⃣ *Jumlahnya*
Apabila ada orang yang sengaja salat subuh 4 rakaat, maka tidak akan diterima oleh Allah _ta'ala_.
Karena Allah _ta'ala_ menetapkan jumlah rakaat salat subuh hanya 2 rakaat.
4️⃣ *Tata Caranya*
Apabila ada orang yang salat dan tata caranya sujud dulu baru rukuk, maka tidak akan diterima oleh Allah _ta'ala_.
Karena tata cara salat yang diperintahkan oleh Allah _ta'ala_ adalah rukuk dulu baru sujud.
5️⃣ *Waktunya*
Apabila ada orang yang menunaikan ibadah haji di bulan muharam, maka tidak akan diterima oleh Allah _ta'ala_.
Karena Allah _ta'ala_ menetapkan waktu ibadah haji adalah bulan zulhijah.
6️⃣ *Tempatnya*
Apabila ada orang yang melaksanakan iktikaf di sekolah, maka tidak akan diterima oleh Allah _ta'ala_.
Karena Allah _ta'ala_ menetapkan tempat iktikaf adalah di masjid.
(Lihat Syarh Al-Arba'in An-Nawawiyah karya Syaikh 'Utsaimin penjelasan hadis ke-5)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
Sebagaimana yang sudah kita ketahui, bahwa syarat diterimanya ibadah ada 2 yaitu *ikhlas* dan *_ittiba'_* (mengikuti tuntunan Nabi _shallallahu 'alaihi wa sallam_).
*_Ittiba'_ tidaklah terealisasi kecuali harus sesuai syariat dalam 6 hal:*
1️⃣ *Sebabnya*
Apabila ada orang yang setiap kali masuk rumah melaksanakan salat 2 rakaat dan meyakini itu sunah, maka tidak akan diterima oleh Allah _ta'ala_.
Karena Allah _ta'ala_ tidak pernah memerintahkan salat sunah 2 rakaat karena sebab masuk rumah.
2️⃣ *Jenisnya*
Apabila ada orang yang berkurban dengan hewan kuda, maka tidak akan diterima oleh Allah _ta'ala_.
Karena Allah _ta'ala_ hanya menetapkan 3 jenis hewan yang sah untuk dikurbankan yaitu unta, sapi, atau kambing.
3️⃣ *Jumlahnya*
Apabila ada orang yang sengaja salat subuh 4 rakaat, maka tidak akan diterima oleh Allah _ta'ala_.
Karena Allah _ta'ala_ menetapkan jumlah rakaat salat subuh hanya 2 rakaat.
4️⃣ *Tata Caranya*
Apabila ada orang yang salat dan tata caranya sujud dulu baru rukuk, maka tidak akan diterima oleh Allah _ta'ala_.
Karena tata cara salat yang diperintahkan oleh Allah _ta'ala_ adalah rukuk dulu baru sujud.
5️⃣ *Waktunya*
Apabila ada orang yang menunaikan ibadah haji di bulan muharam, maka tidak akan diterima oleh Allah _ta'ala_.
Karena Allah _ta'ala_ menetapkan waktu ibadah haji adalah bulan zulhijah.
6️⃣ *Tempatnya*
Apabila ada orang yang melaksanakan iktikaf di sekolah, maka tidak akan diterima oleh Allah _ta'ala_.
Karena Allah _ta'ala_ menetapkan tempat iktikaf adalah di masjid.
(Lihat Syarh Al-Arba'in An-Nawawiyah karya Syaikh 'Utsaimin penjelasan hadis ke-5)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
*KAIDAH PENTING TENTANG IBADAH DAN ADAT/KEBIASAAN*
1️⃣ *الأصل في العبادات الحظر*
*"Hukum asal ibadah adalah dilarang."*
*فلا يشرع منها إلا ما شرعه الله ورسوله*
"Sehingga, pada dasarnya ibadah itu tidak disyariatkan *kecuali yang disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya*."
Di antara dalil kaidah ini adalah firman Allah _ta'ala_:
{ أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ ۚ } [الشورى: ٢١]
_"Apakah mereka mempunyai sesembahan selain Allah yang menetapkan aturan agama bagi mereka yang tidak diizinkan (diridai) Allah?"_
Kaidah ini menjelaskan bahwa hukum asalnya semua bentuk ibadah adalah dilarang dan tidak boleh diamalkan kecuali yang ada dalilnya dari Al-Qur'an dan hadis yang mensyariatkannya.
Barang siapa mensyariatkan sebuah ibadah yang tidak disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya, maka dia telah membuat perkara baru dalam agama (bidah).
2️⃣ *الأصل في العادات الإباحة*
*"Hukum asal adat/kebiasaan adalah dibolehkan."*
*فلا يحرم منها إلا ما حرمه الله ورسوله*
"Sehingga, pada dasarnya adat/kebiasaan itu tidak diharamkan *kecuali yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya*."
Di antara dalil kaidah ini adalah firman Allah _ta'ala_:
{ هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا } [البقرة: ٢٩]
_"Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu."_
Kaidah ini menjelaskan bahwa hukum asalnya semua bentuk adat/kebiasaan seperti makanan, minuman, pakaian, pekerjaan, industri, muamalah, dan selainnya adalah dibolehkan dan tidak dilarang kecuali yang ada dalilnya dari Al-Qur'an dan hadis yang mengharamkannya.
Barang siapa mengharamkan sebuah adat/kebiasaan yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya, maka dia telah membuat perkara baru dalam agama (bidah).
(Lihat Al-Qawa'id wal Ushulul Jami'ah Karya Syaikh As-Sa'di pembahasan Kaidah Keenam)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
1️⃣ *الأصل في العبادات الحظر*
*"Hukum asal ibadah adalah dilarang."*
*فلا يشرع منها إلا ما شرعه الله ورسوله*
"Sehingga, pada dasarnya ibadah itu tidak disyariatkan *kecuali yang disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya*."
Di antara dalil kaidah ini adalah firman Allah _ta'ala_:
{ أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ ۚ } [الشورى: ٢١]
_"Apakah mereka mempunyai sesembahan selain Allah yang menetapkan aturan agama bagi mereka yang tidak diizinkan (diridai) Allah?"_
Kaidah ini menjelaskan bahwa hukum asalnya semua bentuk ibadah adalah dilarang dan tidak boleh diamalkan kecuali yang ada dalilnya dari Al-Qur'an dan hadis yang mensyariatkannya.
Barang siapa mensyariatkan sebuah ibadah yang tidak disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya, maka dia telah membuat perkara baru dalam agama (bidah).
2️⃣ *الأصل في العادات الإباحة*
*"Hukum asal adat/kebiasaan adalah dibolehkan."*
*فلا يحرم منها إلا ما حرمه الله ورسوله*
"Sehingga, pada dasarnya adat/kebiasaan itu tidak diharamkan *kecuali yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya*."
Di antara dalil kaidah ini adalah firman Allah _ta'ala_:
{ هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا } [البقرة: ٢٩]
_"Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu."_
Kaidah ini menjelaskan bahwa hukum asalnya semua bentuk adat/kebiasaan seperti makanan, minuman, pakaian, pekerjaan, industri, muamalah, dan selainnya adalah dibolehkan dan tidak dilarang kecuali yang ada dalilnya dari Al-Qur'an dan hadis yang mengharamkannya.
Barang siapa mengharamkan sebuah adat/kebiasaan yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya, maka dia telah membuat perkara baru dalam agama (bidah).
(Lihat Al-Qawa'id wal Ushulul Jami'ah Karya Syaikh As-Sa'di pembahasan Kaidah Keenam)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
*KEBUTUHAN MANUSIA TERHADAP ILMU*
Apabila kita memahami hakikat kebutuhan kita terhadap ilmu, maka kita akan semangat dan sungguh-sungguh untuk menuntut ilmu.
✨ Kita tidak bisa beribadah kepada Allah _ta'ala_ dengan benar *kecuali dengan ilmu*.
✨ Kita tidak bisa memahami perintah Allah _ta'ala_ yang harus kita kerjakan dan larangan Allah _ta'ala_ yang harus kita tinggalkan *kecuali dengan ilmu*.
✨ Kita tidak bisa membedakan yang halal dengan yang haram *kecuali dengan ilmu*.
✨ Kita tidak bisa mengetahui jalan yang bisa mengantarkan kita ke surga dan menjauhkan kita dari neraka *kecuali dengan ilmu*.
Oleh karena itu, Imam Ahmad bin Hanbal _rahimahullah_ menuturkan:
النَّاسُ إِلَى الْعِلْمِ أَحْوَجُ مِنْهُمْ إِلَى الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ لِأَنَّ الرَّجُلَ يَحْتَاجُ إِلَى الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ فِي الْيَوْمِ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ. وَحَاجَتُهُ إِلَى الْعِلْمِ بِعَدَدِ أَنْفَاسِهِ.
*"Butuhnya manusia terhadap ilmu melebihi kebutuhan mereka terhadap makan dan minum.*
Demikian karena butuhnya seseorang terhadap makan dan minum dalam sehari hanya sekali atau dua kali.
*Sedangkan kebutuhannya terhadap ilmu adalah sebanyak tarikan nafasnya."*
(Madarijus Salikin fii Manazilis Sa-irin pembahasan _manzilatul 'ilmi_)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
Apabila kita memahami hakikat kebutuhan kita terhadap ilmu, maka kita akan semangat dan sungguh-sungguh untuk menuntut ilmu.
✨ Kita tidak bisa beribadah kepada Allah _ta'ala_ dengan benar *kecuali dengan ilmu*.
✨ Kita tidak bisa memahami perintah Allah _ta'ala_ yang harus kita kerjakan dan larangan Allah _ta'ala_ yang harus kita tinggalkan *kecuali dengan ilmu*.
✨ Kita tidak bisa membedakan yang halal dengan yang haram *kecuali dengan ilmu*.
✨ Kita tidak bisa mengetahui jalan yang bisa mengantarkan kita ke surga dan menjauhkan kita dari neraka *kecuali dengan ilmu*.
Oleh karena itu, Imam Ahmad bin Hanbal _rahimahullah_ menuturkan:
النَّاسُ إِلَى الْعِلْمِ أَحْوَجُ مِنْهُمْ إِلَى الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ لِأَنَّ الرَّجُلَ يَحْتَاجُ إِلَى الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ فِي الْيَوْمِ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ. وَحَاجَتُهُ إِلَى الْعِلْمِ بِعَدَدِ أَنْفَاسِهِ.
*"Butuhnya manusia terhadap ilmu melebihi kebutuhan mereka terhadap makan dan minum.*
Demikian karena butuhnya seseorang terhadap makan dan minum dalam sehari hanya sekali atau dua kali.
*Sedangkan kebutuhannya terhadap ilmu adalah sebanyak tarikan nafasnya."*
(Madarijus Salikin fii Manazilis Sa-irin pembahasan _manzilatul 'ilmi_)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
*BELAJAR ADALAH UNTUK BERAMAL*
Hendaknya tujuan kita belajar adalah untuk beramal. Bukan sekedar untuk menambah wawasan belaka dan tidak diamalkan. Karena hal itu tidaklah bermanfaat.
📜 Imam Sufyan Ats-Tsauri _rahimahullah_ pernah ditanya:
طَلَبُ الْعِلْمِ أَحَبُّ إِلَيْكَ يَا أَبَا عَبْدِ اللّٰهِ أَوِ الْعَمَلُ؟
"Wahai Abu Abdillah, Anda lebih suka menuntut ilmu atau beramal?"
Beliau _rahimahullah_ menjawab:
إِنَّمَا يُرَادُ الْعِلْمُ لِلْعَمَلِ، لَا تَدَعْ طَلَبَ الْعِلْمِ لِلْعَمَلِ، وَلَا تَدَعِ الْعَمَلَ لِطَلَبِ الْعِلْمِ.
*"Sungguh, ilmu itu dituntut hanyalah untuk diamalkan.*
Janganlah meninggalkan menuntut ilmu karena beramal dan jangan meninggalkan beramal karena menuntut ilmu."
(Hilyatul Auliya' jilid 7 hal 12)
Inilah tanda ilmu yang bermanfaat yaitu apabila membuahkan amal.
📜 Imam Ibnu Qutaibah _rahimahullah_ pernah mengatakan:
كَانَ طَالِبُ العِلْمِ فِيْمَا مَضَى يَسْمَعُ لِيَعْلَمَ، وَيَعْلَمُ لِيَعْمَلَ، وَيَتَفَقَّهُ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ لِيَنْتَفِعَ وَيَنْفَعَ.
وَقَدْ صَارَ الْآنَ يَسْمَعُ لِيَجْمَعَ، وَيَجْمَعُ لِيُذْكَرَ، وَيَحْفَظُ لِيَغْلِبَ وَيَفْخَرَ.
*"Dahulu, penuntut ilmu mendengar agar berilmu, berilmu agar bisa beramal, dan mendalami agama Allah agar bisa memberikan manfaat pada diri sendiri dan orang lain.*
Namun, sekarang orang mendengar hanya untuk mengumpulkan ilmu, mengumpulkan ilmu hanya untuk terkenal, menghafal hanya untuk menang-menangan dan bangga-banggaan."
(Al-Madkhal Al-Mufashshal jilid 1 hal 13)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
Hendaknya tujuan kita belajar adalah untuk beramal. Bukan sekedar untuk menambah wawasan belaka dan tidak diamalkan. Karena hal itu tidaklah bermanfaat.
📜 Imam Sufyan Ats-Tsauri _rahimahullah_ pernah ditanya:
طَلَبُ الْعِلْمِ أَحَبُّ إِلَيْكَ يَا أَبَا عَبْدِ اللّٰهِ أَوِ الْعَمَلُ؟
"Wahai Abu Abdillah, Anda lebih suka menuntut ilmu atau beramal?"
Beliau _rahimahullah_ menjawab:
إِنَّمَا يُرَادُ الْعِلْمُ لِلْعَمَلِ، لَا تَدَعْ طَلَبَ الْعِلْمِ لِلْعَمَلِ، وَلَا تَدَعِ الْعَمَلَ لِطَلَبِ الْعِلْمِ.
*"Sungguh, ilmu itu dituntut hanyalah untuk diamalkan.*
Janganlah meninggalkan menuntut ilmu karena beramal dan jangan meninggalkan beramal karena menuntut ilmu."
(Hilyatul Auliya' jilid 7 hal 12)
Inilah tanda ilmu yang bermanfaat yaitu apabila membuahkan amal.
📜 Imam Ibnu Qutaibah _rahimahullah_ pernah mengatakan:
كَانَ طَالِبُ العِلْمِ فِيْمَا مَضَى يَسْمَعُ لِيَعْلَمَ، وَيَعْلَمُ لِيَعْمَلَ، وَيَتَفَقَّهُ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ لِيَنْتَفِعَ وَيَنْفَعَ.
وَقَدْ صَارَ الْآنَ يَسْمَعُ لِيَجْمَعَ، وَيَجْمَعُ لِيُذْكَرَ، وَيَحْفَظُ لِيَغْلِبَ وَيَفْخَرَ.
*"Dahulu, penuntut ilmu mendengar agar berilmu, berilmu agar bisa beramal, dan mendalami agama Allah agar bisa memberikan manfaat pada diri sendiri dan orang lain.*
Namun, sekarang orang mendengar hanya untuk mengumpulkan ilmu, mengumpulkan ilmu hanya untuk terkenal, menghafal hanya untuk menang-menangan dan bangga-banggaan."
(Al-Madkhal Al-Mufashshal jilid 1 hal 13)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
*JANGAN MENJADI SEPERTI LILIN*
🍃 *Seharusnya, orang yang pertama kali mengamalkan nasihat yang kita sampaikan adalah diri kita sendiri.* Karena kita lebih butuh terhadap nasihat yang kita sampaikan.
Allah _subhanahu wa ta'ala_ sangat membenci orang yang gemar memberikan nasihat, akan tetapi dia sendiri tidak mengamalkan nasihatnya atau bahkan malah melanggarnya.
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ ﴿٢﴾ كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ ﴿٣﴾ } [الصف: ٢-٣]
_"Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?_
_(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan."_
🍃 *Sehingga, janganlah menjadi seperti lilin. Menerangi yang lain, akan tetapi membakar dirinya sendiri.*
Rasulullah _shallallahu 'alaihi wa sallam_ bersabda:
(( مَثَلُ الْعَالِمِ الَّذِي يُعَلِّمُ النَّاسَ الْخَيْرَ ويَنْسَى نَفْسَهُ كَمَثَلِ السِّرَاجِ يُضِيءُ لِلنَّاسِ ويَحْرِقُ نَفْسَهُ ))
_"Permisalan seorang alim yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain, namun dia melupakan dirinya sendiri adalah seperti lilin yang menerangi manusia, akan tetapi dia membakar dirinya sendiri."_
(HR. Thabrani no. 1681 dan disahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 5831)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
🍃 *Seharusnya, orang yang pertama kali mengamalkan nasihat yang kita sampaikan adalah diri kita sendiri.* Karena kita lebih butuh terhadap nasihat yang kita sampaikan.
Allah _subhanahu wa ta'ala_ sangat membenci orang yang gemar memberikan nasihat, akan tetapi dia sendiri tidak mengamalkan nasihatnya atau bahkan malah melanggarnya.
Allah _ta'ala_ berfirman:
{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ ﴿٢﴾ كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ ﴿٣﴾ } [الصف: ٢-٣]
_"Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?_
_(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan."_
🍃 *Sehingga, janganlah menjadi seperti lilin. Menerangi yang lain, akan tetapi membakar dirinya sendiri.*
Rasulullah _shallallahu 'alaihi wa sallam_ bersabda:
(( مَثَلُ الْعَالِمِ الَّذِي يُعَلِّمُ النَّاسَ الْخَيْرَ ويَنْسَى نَفْسَهُ كَمَثَلِ السِّرَاجِ يُضِيءُ لِلنَّاسِ ويَحْرِقُ نَفْسَهُ ))
_"Permisalan seorang alim yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain, namun dia melupakan dirinya sendiri adalah seperti lilin yang menerangi manusia, akan tetapi dia membakar dirinya sendiri."_
(HR. Thabrani no. 1681 dan disahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 5831)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
*JAUHI PENYAKIT HASAD*
Rasulullah _shallallahu 'alaihi wa sallam_ bersabda:
(( لَا تَحَاسَدُوْا ))
*"Janganlah kalian saling hasad."*
(HR. Muslim no. 2564, 32)
*Apa itu hasad?*
▶️ Sebagian ulama berpendapat bahwa hasad adalah:
تمني زوال نعمة الله عز وجل على الغير، سواء كانت النعمة مالا أو جاها أو علما أو غير ذلك.
"Menginginkan hilangnya nikmat dari Allah _'azza wa jalla_ yang diberikan kepada orang lain, sama saja apakah itu nikmat harta, kedudukan, ilmu, atau selainnya."
▶️ Adapun Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah _rahimahullah_ berpendapat bahwa hasad adalah:
كراهة ما أنعم الله به على الغير وإن لم يتمن الزوال.
"Membenci nikmat yang Allah _'azza wa jalla_ berikan kepada orang lain, meskipun tidak menginginkan nikmat tersebut hilang."
🍃 Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin _rahimahullah_ mengomentari:
ومن المعلوم أن من لازم الكراهة أن يتمنى الزوال، لكن كلام الشيخ -رحمه الله- أدق، فمجرد ما تكره أن الله أنعم على هذا الرجل بنعمة فأنت حاسد.
"Padahal difahami bahwa benci terhadap nikmat dari Allah yang diberikan kepada orang lain otomatis ada keinginan agar nikmat tersebut hilang. Akan tetapi, definisi dari Syaikhul Islam _rahimahullah_ lebih detail.
Sehingga, *sebatas Anda membenci Allah memberi nikmat kepada seseorang, maka Anda adalah orang yang hasad.*"
(Syarh Al-Arba'in An-Nawawiyah karya Syaikh Al-Utsaimin pembahasan hadits ke 35)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
Rasulullah _shallallahu 'alaihi wa sallam_ bersabda:
(( لَا تَحَاسَدُوْا ))
*"Janganlah kalian saling hasad."*
(HR. Muslim no. 2564, 32)
*Apa itu hasad?*
▶️ Sebagian ulama berpendapat bahwa hasad adalah:
تمني زوال نعمة الله عز وجل على الغير، سواء كانت النعمة مالا أو جاها أو علما أو غير ذلك.
"Menginginkan hilangnya nikmat dari Allah _'azza wa jalla_ yang diberikan kepada orang lain, sama saja apakah itu nikmat harta, kedudukan, ilmu, atau selainnya."
▶️ Adapun Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah _rahimahullah_ berpendapat bahwa hasad adalah:
كراهة ما أنعم الله به على الغير وإن لم يتمن الزوال.
"Membenci nikmat yang Allah _'azza wa jalla_ berikan kepada orang lain, meskipun tidak menginginkan nikmat tersebut hilang."
🍃 Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin _rahimahullah_ mengomentari:
ومن المعلوم أن من لازم الكراهة أن يتمنى الزوال، لكن كلام الشيخ -رحمه الله- أدق، فمجرد ما تكره أن الله أنعم على هذا الرجل بنعمة فأنت حاسد.
"Padahal difahami bahwa benci terhadap nikmat dari Allah yang diberikan kepada orang lain otomatis ada keinginan agar nikmat tersebut hilang. Akan tetapi, definisi dari Syaikhul Islam _rahimahullah_ lebih detail.
Sehingga, *sebatas Anda membenci Allah memberi nikmat kepada seseorang, maka Anda adalah orang yang hasad.*"
(Syarh Al-Arba'in An-Nawawiyah karya Syaikh Al-Utsaimin pembahasan hadits ke 35)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
*DETEKSI DIRI KITA APAKAH SEDANG TERPAPAR PENYAKIT HASAD*
🍃 *Hasad adalah penyakit yang sangat berbahaya. Penyakit ini bisa menimpa siapa saja.* Entah sesama saudara, sesama tetangga, sesama teman, sesama pedagang, sesama penuntut ilmu, bahkan sesama pegiat dakwah.
Oleh karena itu, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah _rahimahullah_ menuturkan:
الحسد مرض من أمراض النفس، وهو مرض غالب فلا يخلص منه إلا قليل من الناس، ولهذا يقال: ما خلا جسد من حسد لكن اللئيم يبديه والكريم يخفيه.
"Hasad adalah di antara penyakit jiwa dan merupakan penyakit yang mendominasi. Sehingga, tidak ada yang terlepas dari penyakit hasad kecuali segelintir orang.
Karenanya, dikatakan bahwa jasad tidak akan pernah lepas dari hasad. Hanya saja, orang yang hina akan menampakkannya, sedangkan orang yang mulia akan menyembunyikannya."
(Majmu' Fatawa jilid 10 hal 124-125)
📋 *Di antara tanda hati kita sedang terpapar penyakit hasad kepada seseorang adalah:*
▪️ Apabila dia mendapatkan kenikmatan, dada kita terasa sesak.
▪️ Apabila dia dipuji, diri kita tidak suka.
▪️ Apabila dia mendapatkan musibah, ada secercah kebahagiaan di hati kita.
▪️ Apabila dia dijatuhkan di hadapan kita, berat bagi kita untuk membelanya.
*Solusinya:*
1️⃣ Berdoa kepada Allah _ta'ala_ agar penyakit ini hilang dari diri kita.
2️⃣ Berusaha memujinya dan paksa diri kita melawan nafsu hasad.
3️⃣ Apabila perlu, kunjungi rumahnya dan bawakan hadiah untuknya.
⛔ *Perlu kita ingat bahwa hasad kita sama sekali tidak akan menjatuhkan dan memudaratkan dirinya. Justru diri kitalah yang tersiksa dan merana.*
(Dikutip dari tulisan status Ustaz Dr. Firanda Andirja, Lc., M.A. dengan sedikit penyesuaian)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub
🍃 *Hasad adalah penyakit yang sangat berbahaya. Penyakit ini bisa menimpa siapa saja.* Entah sesama saudara, sesama tetangga, sesama teman, sesama pedagang, sesama penuntut ilmu, bahkan sesama pegiat dakwah.
Oleh karena itu, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah _rahimahullah_ menuturkan:
الحسد مرض من أمراض النفس، وهو مرض غالب فلا يخلص منه إلا قليل من الناس، ولهذا يقال: ما خلا جسد من حسد لكن اللئيم يبديه والكريم يخفيه.
"Hasad adalah di antara penyakit jiwa dan merupakan penyakit yang mendominasi. Sehingga, tidak ada yang terlepas dari penyakit hasad kecuali segelintir orang.
Karenanya, dikatakan bahwa jasad tidak akan pernah lepas dari hasad. Hanya saja, orang yang hina akan menampakkannya, sedangkan orang yang mulia akan menyembunyikannya."
(Majmu' Fatawa jilid 10 hal 124-125)
📋 *Di antara tanda hati kita sedang terpapar penyakit hasad kepada seseorang adalah:*
▪️ Apabila dia mendapatkan kenikmatan, dada kita terasa sesak.
▪️ Apabila dia dipuji, diri kita tidak suka.
▪️ Apabila dia mendapatkan musibah, ada secercah kebahagiaan di hati kita.
▪️ Apabila dia dijatuhkan di hadapan kita, berat bagi kita untuk membelanya.
*Solusinya:*
1️⃣ Berdoa kepada Allah _ta'ala_ agar penyakit ini hilang dari diri kita.
2️⃣ Berusaha memujinya dan paksa diri kita melawan nafsu hasad.
3️⃣ Apabila perlu, kunjungi rumahnya dan bawakan hadiah untuknya.
⛔ *Perlu kita ingat bahwa hasad kita sama sekali tidak akan menjatuhkan dan memudaratkan dirinya. Justru diri kitalah yang tersiksa dan merana.*
(Dikutip dari tulisan status Ustaz Dr. Firanda Andirja, Lc., M.A. dengan sedikit penyesuaian)
t.me/kmjiub | s.id/kmjiub