Tari cendrawasih adalah sebuah tari Bali yang mengilustrasikan ritual-ritual perkawinan burung cendrawasih. Tari cendrawasih terinspirasi oleh burung cendrawasih, yang dikenal dalam bahasa Bali sebagai manuk dewata. Tarian tersebut ditampilkan oleh dua wanita, satu memerankan burung cendrawasih jantan dan satu memerankan betina. Para penari memakai hiasan kepala bergaya Pandji.
Tari ini berasal dari koreografi I Gede Manik dan pertama kali ditampilkan di subdistrik Sawan di Kabupaten Buleleng pada 1956. Penampilan tari cendrawasih pada masa sekarang berasal dari koreografi N. L. N. Swasthi Wijaya Bandem, yang diaransemenkan dalam penampilan pertamanya pada 1988. Tari ini sering ditampilkan di luar Indonesia ketika mempromosikan budaya Indonesia.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tari_Cendrawasih
#kesenian #taritradisional #bali #cendrawasih #budaya
Tari ini berasal dari koreografi I Gede Manik dan pertama kali ditampilkan di subdistrik Sawan di Kabupaten Buleleng pada 1956. Penampilan tari cendrawasih pada masa sekarang berasal dari koreografi N. L. N. Swasthi Wijaya Bandem, yang diaransemenkan dalam penampilan pertamanya pada 1988. Tari ini sering ditampilkan di luar Indonesia ketika mempromosikan budaya Indonesia.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tari_Cendrawasih
#kesenian #taritradisional #bali #cendrawasih #budaya
Tenun Gorontalo atau Tenun Hulontalo merupakan salah satu ragam wastra atau kain tradisional nusantara yang berasal dari Gorontalo, Pulau Sulawesi. Kain tradisional ini telah menjadi bagian penting dari Suku Gorontalo karena dianggap memiliki makna filosofis, sejarah dan simbol yang bernilai tinggi. Tenun Gorontalo kini semakin langka dan sulit ditemukan karena tidak begitu populer dan lestari penggunaanya dibandingkan sulam Karawo.
Tenun Gorontalo memiliki beberapa warna utama yang secara alami berasal dari alam dan menjadi ciri khas wastra ini, yaitu:
1. Jingga, berasal dari tumbuhan "walude" yang tumbuh liar di Gorontalo. Warna Jingga ini adalah warna yang paling dominan dari tenun Gorontalo.
2. Cokelat, berasal dari kulit pohon bakau.
3. Kuning, berawal dari "alawahu" atau kunyit.
Kawan Wiki paling sering melihat tenun Gorontalo warna apa? 😀
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tenun_Gorontalo
#tenun #budaya #kaintradisional
Tenun Gorontalo memiliki beberapa warna utama yang secara alami berasal dari alam dan menjadi ciri khas wastra ini, yaitu:
1. Jingga, berasal dari tumbuhan "walude" yang tumbuh liar di Gorontalo. Warna Jingga ini adalah warna yang paling dominan dari tenun Gorontalo.
2. Cokelat, berasal dari kulit pohon bakau.
3. Kuning, berawal dari "alawahu" atau kunyit.
Kawan Wiki paling sering melihat tenun Gorontalo warna apa? 😀
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tenun_Gorontalo
#tenun #budaya #kaintradisional