๐๐น๐น BAHAYA MENJADI BUDAK SYAHWAT
โ๏ธ Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
"Hendaknya orang yang cerdas mengetahui bahwa orang yang selalu memperturutkan syahwatnya, mereka akan berakhir pada satu keadaan yang mereka tidak lagi bisa merasakan lezatnya syahwat tersebut. Di sisi lain mereka tidak mampu untuk meninggalkannya".
๐ [Raudhatul muhibbin :1/470]
ูุงูู ุงุจูู ุงูููู ู ุฑุญู ููู ุงูููู:
๏ปญ๏ป๏ปด๏ป๏ป ๏ปขู ๏บ๏ป๏ป ๏บ๏ปด๏บู ๏บ๏ปฅูู ๏ปฃ๏บช๏ปฃ๏ปจู๏ปฒ ๏บ๏ป๏บธ๏ปฌ๏ปฎ๏บ๏บู
๏ปณ๏บผ๏ปด๏บฎ๏ปญ๏ปฅู ๏บ๏ปู๏ปฐ ๏บฃ๏บ๏ป๏บู ๏ปป๏ปณ๏ป ๏บ๏บฌ๏ปญ๏ปฅู ๏บู๏ปฌู๏บ ๏ปญ๏ปซ๏ปขู
๏ปฃ๏ปู ๏บซ๏ป๏ปู ๏ปป๏ปณ๏บด๏บ๏ป๏ปด๏ป๏ปฎ๏ปฅู ๏บ๏บฎ๏ปู๏ปฌ๏บู
( ๏บญ๏ปญ๏บฟ๏บ ๏บ๏ป๏ปค๏บค๏บ๏ปด๏ปฆ ูคูงู / ูก )
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
#fawaaid #syahwat #ibnulqayyim
ใฐ๏ธใฐ๏ธโฐใฐ๏ธใฐ๏ธ
๐ Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
โฉ Telegram: t.me/atsarmuslim
๐ฆ Youtube: youtube.com/atsarmuslim
โน Facebook: facebook.com/atsarmuslim
โบ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
โ๏ธ Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
"Hendaknya orang yang cerdas mengetahui bahwa orang yang selalu memperturutkan syahwatnya, mereka akan berakhir pada satu keadaan yang mereka tidak lagi bisa merasakan lezatnya syahwat tersebut. Di sisi lain mereka tidak mampu untuk meninggalkannya".
๐ [Raudhatul muhibbin :1/470]
ูุงูู ุงุจูู ุงูููู ู ุฑุญู ููู ุงูููู:
๏ปญ๏ป๏ปด๏ป๏ป ๏ปขู ๏บ๏ป๏ป ๏บ๏ปด๏บู ๏บ๏ปฅูู ๏ปฃ๏บช๏ปฃ๏ปจู๏ปฒ ๏บ๏ป๏บธ๏ปฌ๏ปฎ๏บ๏บู
๏ปณ๏บผ๏ปด๏บฎ๏ปญ๏ปฅู ๏บ๏ปู๏ปฐ ๏บฃ๏บ๏ป๏บู ๏ปป๏ปณ๏ป ๏บ๏บฌ๏ปญ๏ปฅู ๏บู๏ปฌู๏บ ๏ปญ๏ปซ๏ปขู
๏ปฃ๏ปู ๏บซ๏ป๏ปู ๏ปป๏ปณ๏บด๏บ๏ป๏ปด๏ป๏ปฎ๏ปฅู ๏บ๏บฎ๏ปู๏ปฌ๏บู
( ๏บญ๏ปญ๏บฟ๏บ ๏บ๏ป๏ปค๏บค๏บ๏ปด๏ปฆ ูคูงู / ูก )
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
#fawaaid #syahwat #ibnulqayyim
ใฐ๏ธใฐ๏ธโฐใฐ๏ธใฐ๏ธ
๐ Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
โฉ Telegram: t.me/atsarmuslim
๐ฆ Youtube: youtube.com/atsarmuslim
โน Facebook: facebook.com/atsarmuslim
โบ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
Ilmu tidak akan didapat dengan bersantai-santai, ilmu didapatkan dengan kesusahan, kesabaran, dan tahan banting. Maka, bersabarlah..
-Syaikh Shalih Fauzan Al-Fauzan ุญูุธู ุงููู-
-Syaikh Shalih Fauzan Al-Fauzan ุญูุธู ุงููู-
Taat tanpa harus mengetahui hikmahnya
Dari Rafi' bin Khadij radhiallahu'anhu, ia berkata:
ููููุงููุง ุฑูุณูููู ุงูููููู -ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู - ุนููู ุฃูู ูุฑู ููุงูู ููููุง ููุงููุนูุง ููุทูููุงุนูููุฉู ุงูููููู ููุฑูุณูููููู ุฃูููููุนู ููููุง
โRasulullah Shallallahuโalaihi Wasallam pernah melarang sesuatu yang kami anggap lebih bermanfaat. Namun taat kepada Allah dan Rasul-Nya tentu lebih bermanfaat bagi kamiโ (HR. Muslim, no. 1548).
Walaupun para sahabat tidak mengetahui hikmah dari larangan Rasulullah, mereka tetap taat. Bahkan, awalnya mereka merasa yang dilarang tersebut bermanfaat bagi mereka. Namun mereka tetap taat.
Umar bin Khathab radhiallahu'anhu ketika hendak mencium hajar aswad beliau berkata:
ุฅูููู ููุฃูุนูููู ู ุฃูููููู ุญูุฌูุฑู ููุง ุชูุถูุฑูู ููููุง ุชูููููุนู ููููููููุง ุฃููููู ุฑูุฃูููุชู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููููุจูููููู ู ูุง ููุจููููุชููู
"Aku tahu betul engkau adalah sebongkah batu. Tidak bisa memberi bahaya dan tidak bisa memberi manfaat. Andaikan bukan karena aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam menciummu, aku tidak akan menciummu" (HR. Bukhari no.1605, Muslim no.1270).
Bagi Umar bin Khathab radhiallahu'anhu, andai hikmah mencium hajar aswad sekedar meneladani Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam, itu sudah cukup bagi beliau.
Syaikh Shalih As Suhaimi ketika menyebutkan atsar ini, beliau mengatakan, "Jika seseorang mengetahui hikmah dari suatu syari'at, maka itu kebaikan di atas kebaikan. Namun jika ia tidak mengetahuinya, tetap wajib baginya untuk menerima syari'at tersebut dengan lapang dada. Karena akal manusia terbatas, sehingga tidak bisa mengetahui semua hikmah.
Para sahabat ridwanullah 'alaihim ajma'in mereka semua melaksanakan perintah-perintah Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam dan menjauhi larangan-larangan beliau yang terdapat dalam Al Qur'an dan As Sunnah tanpa mempertanyakan apa hikmahnya" (Mudzakkirah fil Aqidah, hal. 6).
Namun kita yakin, pasti ada hikmah yang besar di balik setiap ajaran syari'at. Dan pasti Allah syari'atkan itu semua untuk kebaikan dan kemaslahatan kita. Sebagaimana kaidah yang disebutkan para ulama:
ุงูุดูุงุฑูุนู ููุง ูููุฃูู ูุฑู ุฅููุงูู ูุจู ูุง ู ูุตูููุญูุชููู ุฎูุงููุตูุฉู ุงููู ุฑูุงุฌูุญูุฉู ูููุงู ููููููู ุงููุงูู ุนูู ููุง ู ูููุณูุฏูุชููู ุฎูุงููุตูุฉู ุงููู ุฑูุงุฌูุญูุฉู
โIslam tidak memerintahkan sesuatu kecuali mengandung 100% kebaikan, atau kebaikan-nya lebih dominan. Dan Islam tidak melarang sesuatu kecuali mengandung 100% keburukan, atau keburukannya lebih dominanโ (Qawaid Wal Ushul Al Jamiโah, hal.27).
Semoga Allah ta'ala memberi taufik.
Sumber: @fawaid_kangaswad
Dari Rafi' bin Khadij radhiallahu'anhu, ia berkata:
ููููุงููุง ุฑูุณูููู ุงูููููู -ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู - ุนููู ุฃูู ูุฑู ููุงูู ููููุง ููุงููุนูุง ููุทูููุงุนูููุฉู ุงูููููู ููุฑูุณูููููู ุฃูููููุนู ููููุง
โRasulullah Shallallahuโalaihi Wasallam pernah melarang sesuatu yang kami anggap lebih bermanfaat. Namun taat kepada Allah dan Rasul-Nya tentu lebih bermanfaat bagi kamiโ (HR. Muslim, no. 1548).
Walaupun para sahabat tidak mengetahui hikmah dari larangan Rasulullah, mereka tetap taat. Bahkan, awalnya mereka merasa yang dilarang tersebut bermanfaat bagi mereka. Namun mereka tetap taat.
Umar bin Khathab radhiallahu'anhu ketika hendak mencium hajar aswad beliau berkata:
ุฅูููู ููุฃูุนูููู ู ุฃูููููู ุญูุฌูุฑู ููุง ุชูุถูุฑูู ููููุง ุชูููููุนู ููููููููุง ุฃููููู ุฑูุฃูููุชู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููููุจูููููู ู ูุง ููุจููููุชููู
"Aku tahu betul engkau adalah sebongkah batu. Tidak bisa memberi bahaya dan tidak bisa memberi manfaat. Andaikan bukan karena aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam menciummu, aku tidak akan menciummu" (HR. Bukhari no.1605, Muslim no.1270).
Bagi Umar bin Khathab radhiallahu'anhu, andai hikmah mencium hajar aswad sekedar meneladani Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam, itu sudah cukup bagi beliau.
Syaikh Shalih As Suhaimi ketika menyebutkan atsar ini, beliau mengatakan, "Jika seseorang mengetahui hikmah dari suatu syari'at, maka itu kebaikan di atas kebaikan. Namun jika ia tidak mengetahuinya, tetap wajib baginya untuk menerima syari'at tersebut dengan lapang dada. Karena akal manusia terbatas, sehingga tidak bisa mengetahui semua hikmah.
Para sahabat ridwanullah 'alaihim ajma'in mereka semua melaksanakan perintah-perintah Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam dan menjauhi larangan-larangan beliau yang terdapat dalam Al Qur'an dan As Sunnah tanpa mempertanyakan apa hikmahnya" (Mudzakkirah fil Aqidah, hal. 6).
Namun kita yakin, pasti ada hikmah yang besar di balik setiap ajaran syari'at. Dan pasti Allah syari'atkan itu semua untuk kebaikan dan kemaslahatan kita. Sebagaimana kaidah yang disebutkan para ulama:
ุงูุดูุงุฑูุนู ููุง ูููุฃูู ูุฑู ุฅููุงูู ูุจู ูุง ู ูุตูููุญูุชููู ุฎูุงููุตูุฉู ุงููู ุฑูุงุฌูุญูุฉู ูููุงู ููููููู ุงููุงูู ุนูู ููุง ู ูููุณูุฏูุชููู ุฎูุงููุตูุฉู ุงููู ุฑูุงุฌูุญูุฉู
โIslam tidak memerintahkan sesuatu kecuali mengandung 100% kebaikan, atau kebaikan-nya lebih dominan. Dan Islam tidak melarang sesuatu kecuali mengandung 100% keburukan, atau keburukannya lebih dominanโ (Qawaid Wal Ushul Al Jamiโah, hal.27).
Semoga Allah ta'ala memberi taufik.
Sumber: @fawaid_kangaswad
Sebagian hamba Allah terkena musibah, baik kekhawatiran, kelaparan, kekurangan harta, penyakit, kehilangan sebagian orang yang dicintai dan lainnya. Sebagian mereka memohon kepada kaum Muslimin restu dan doa, melalui media sosial. Mungkin ini di antara ikhtiyar mereka menguatkan hati dan meneguhkannya.
.
Kita, yang mungkin tidak berada di posisi seperti mereka, setidaknya support dan doakan mereka. Jika tidak mampu menzahirkan itu, lakukan itu di shalat-shalat dan kesendirian kita. Bahkan ini lebih baik dan lebih dekat pada ketulusan.
.
Namun lebih afdhal seorang Muslim memaksimalkan tawakal pada Allah dan sebisanya tidak banyak mengisahkan kesulitannya di tengah makhluk. Simpati makhluk kadang menjadi hutang yang ke depannya kita jadi tidak enakan. Tapi rahmat Allah dan kasih-Nya takkan membuatmu rugi selamanya, kecuali kufur nikmat.
.
===========================
.
โ Ditulis oleh :
Ustadz Hasan al Jaizy
.
Kita, yang mungkin tidak berada di posisi seperti mereka, setidaknya support dan doakan mereka. Jika tidak mampu menzahirkan itu, lakukan itu di shalat-shalat dan kesendirian kita. Bahkan ini lebih baik dan lebih dekat pada ketulusan.
.
Namun lebih afdhal seorang Muslim memaksimalkan tawakal pada Allah dan sebisanya tidak banyak mengisahkan kesulitannya di tengah makhluk. Simpati makhluk kadang menjadi hutang yang ke depannya kita jadi tidak enakan. Tapi rahmat Allah dan kasih-Nya takkan membuatmu rugi selamanya, kecuali kufur nikmat.
.
===========================
.
โ Ditulis oleh :
Ustadz Hasan al Jaizy
Iri Kepada Orang Yang Berilmu (dalam masalah agama)
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiallahu'anhu, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda:
ูุง ุญุณุฏู ุฅูุง ูู ุงุซูุชูู : ุฑุฌูู ุขุชุงู ุงูููู ู ุงููุงุ ูุณูููุทู ุนูู ููููููุชูู ูู ุงูุญููู ุ ูุฑุฌูู ุขุชุงู ุงูููู ุงูุญูู ุฉูุ ููู ูููุถู ุจูุง ูููุนูู ููุง
โtidak boleh hasad (iri) kecuali pada dua orang: seseorang yang diberikan harta oleh Allah, kemudian ia habiskan harta tersebut di jalan yang haq, dan seseorang yang diberikan oleh Allah ilmu dan ia memutuskan perkara dengan ilmu tersebut dan juga mengajarkannyaโ (HR. Al Bukhari no.73, Muslim no.816).
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah: โHasad yang dimaksud di sini adalah ghibthah. Maksudnya, tidak boleh berangan-angan untuk mendapatkan sesuatu yang ada pada orang lain, kecuali pada dua orang. Yang pertama, orang yang Allah berikan harta, kemudian ia habiskan harta tersebut di jalan yang haq, dan ia muamalahkan dalam kebenaran serta kebaikan terhadap manusia. Ini adalah ghibthah terhadap kebaikan. Yang kedua, orang yang diberikan oleh Allah berupa hikmah (ilmu) dan ia memutuskan perkara dengan ilmu tersebut dan juga mengajarkannya. Ini juga ghibthahโ (Mauqi' Ibnu Baz, https://bit.ly/2KgZazQ).
Sumber: @fawaid_kangaswad
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiallahu'anhu, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda:
ูุง ุญุณุฏู ุฅูุง ูู ุงุซูุชูู : ุฑุฌูู ุขุชุงู ุงูููู ู ุงููุงุ ูุณูููุทู ุนูู ููููููุชูู ูู ุงูุญููู ุ ูุฑุฌูู ุขุชุงู ุงูููู ุงูุญูู ุฉูุ ููู ูููุถู ุจูุง ูููุนูู ููุง
โtidak boleh hasad (iri) kecuali pada dua orang: seseorang yang diberikan harta oleh Allah, kemudian ia habiskan harta tersebut di jalan yang haq, dan seseorang yang diberikan oleh Allah ilmu dan ia memutuskan perkara dengan ilmu tersebut dan juga mengajarkannyaโ (HR. Al Bukhari no.73, Muslim no.816).
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah: โHasad yang dimaksud di sini adalah ghibthah. Maksudnya, tidak boleh berangan-angan untuk mendapatkan sesuatu yang ada pada orang lain, kecuali pada dua orang. Yang pertama, orang yang Allah berikan harta, kemudian ia habiskan harta tersebut di jalan yang haq, dan ia muamalahkan dalam kebenaran serta kebaikan terhadap manusia. Ini adalah ghibthah terhadap kebaikan. Yang kedua, orang yang diberikan oleh Allah berupa hikmah (ilmu) dan ia memutuskan perkara dengan ilmu tersebut dan juga mengajarkannya. Ini juga ghibthahโ (Mauqi' Ibnu Baz, https://bit.ly/2KgZazQ).
Sumber: @fawaid_kangaswad
binbaz.org.sa
434 ู
ู: (ูุชุงุจ ุงูุนูู
)
ูุชุงุจู ุงูุนููู
ููุงูู ุงูููู ุชูุนูุงููู: ูููููู ุฑูุจูู ุฒูุฏูููู ุนูููู ูุง [ุทู:114]ุ ููุงู ุชูุนูุงููู:
๐๐๐บ BUAH DARI KEJUJURAN DAN KEIKHLASAN
โ๐ป Imam Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah mengatakan:
ููู ู ุตูุฏู ู ุน ุงููู ูุฃุฎููุต ููู ูููููู ุงูููุ ูุฃุนูุงูู ูุจูุงุฑู ูู ุฌูููุฏู ููุฏู ุจู ุงูุฃู ูุฉุ ูุฌูุนู ูู ููุณุงู ุตูุฏู ูู ุงููุนุงูู ููู ุจุณูุจุจ ุตูุฏูู ูุฅุฎููุงุตู
๐ Barangsiapa yang jujur kepada Allah dan mengikhlaskan untuk Allah** niscaya Allah:
โ๏ธ akan memberikan taufik kepadanya
โ๏ธ akan memberikan pertolongan kepadanya
โ๏ธ akan memberikan barokah pada kesungguhannya
โ๏ธakan memberikan petunjuk kepada umat dengan sebab dirinya
โ๏ธ serta Allah akan menjadikan untuknya ucapan yang benar di seluruh alam
๐ธ Disebabkan kejujuran dan keikhlasannya.
๐ Majmu Al-Fatawa 27/23-24
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
#fawaaid #kejujuran #syaikhbinbaz
ใฐ๏ธใฐ๏ธโฐใฐ๏ธใฐ๏ธ
๐ Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
โฉ Telegram: t.me/atsarmuslim
๐ฆ Youtube: youtube.com/atsarmuslim
โน Facebook: facebook.com/atsarmuslim
โบ Instagram: instagram.com/atsarmuslim
โ๐ป Imam Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah mengatakan:
ููู ู ุตูุฏู ู ุน ุงููู ูุฃุฎููุต ููู ูููููู ุงูููุ ูุฃุนูุงูู ูุจูุงุฑู ูู ุฌูููุฏู ููุฏู ุจู ุงูุฃู ูุฉุ ูุฌูุนู ูู ููุณุงู ุตูุฏู ูู ุงููุนุงูู ููู ุจุณูุจุจ ุตูุฏูู ูุฅุฎููุงุตู
๐ Barangsiapa yang jujur kepada Allah dan mengikhlaskan untuk Allah** niscaya Allah:
โ๏ธ akan memberikan taufik kepadanya
โ๏ธ akan memberikan pertolongan kepadanya
โ๏ธ akan memberikan barokah pada kesungguhannya
โ๏ธakan memberikan petunjuk kepada umat dengan sebab dirinya
โ๏ธ serta Allah akan menjadikan untuknya ucapan yang benar di seluruh alam
๐ธ Disebabkan kejujuran dan keikhlasannya.
๐ Majmu Al-Fatawa 27/23-24
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
#fawaaid #kejujuran #syaikhbinbaz
ใฐ๏ธใฐ๏ธโฐใฐ๏ธใฐ๏ธ
๐ Atsar Muslim menyajikan Fawaaid dan Fatwa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah.
โฉ Telegram: t.me/atsarmuslim
๐ฆ Youtube: youtube.com/atsarmuslim
โน Facebook: facebook.com/atsarmuslim
โบ Instagram: instagram.com/atsarmuslim